Dwi Izaldi

Ketika bingung mau makan apa di Puri, pasti gue sama kakak selalu 'back to basic' yaitu Sushi Kiosk! Favorit kita adalah Salmon Combo dan gue pesen juga Chuka Wakame. Salmon Combo itu sendiri terdiri dari salmon roll, salmon sushi, sama sashimi salmon 5 iris. Semuanya fresh dan gak mengecewakan. Chuka wakamenya juga cukup fresh, sayang porsinya seuprit hehe. Dulu mereka nyiapin shoyu sama bubuk cabe di tiap meja, sekarang shoyu-nya cuma ada 1 botol di meja deket refill ocha, jadi gak bisa nuang banyak-banyak lagi kecuali kalo mau bolak balik. Bubuk cabenya juga akan dikasih kalo kita request aja, kalo nggak ya defaultnya gak dikasih. Untuk harganya, super terjangkau!

Kkuldak ini salah satu camilan yang lumayan rame di GI. Tempatnya kecil sih dan cuma ada beberapa meja, karena konsepnya ya buat camilan grab-to-go untuk dimakan keliling mall sih. Gue kemaren kesini mesen Honey Chicken ukuran Medium yang rasa Spicy Honey alias yang paling pedes yang mereka punya. Selain daging ayam, ada juga potongan tteokbokki-nya. Sekilas liat cup mediumnya sih ngerasa dikit, tapi ternyata isinya banyak juga dan cukup buat ganjel perut. Rasanya enak, ada rasa manis dan pedas yang cukup kerasa. Ayamnya masih rada panas, karena fresh fried gitu. Untuk harga emang rada lebih mahal sih menurut gue karena ada camilan ayam serupa dengan harga yang lebih terjangkau. Tapi buat nyoba boleh lah.

Mungkin banyak orang yang belum tahu ya, karena stall mereka juga gak sebanyak dan seberedar minuman bubble yang terkenal banget itu. Letak Share Tea ini juga agak terpencil, deket pintu keluar Puri dan stall-nya gak gede-gede amat pula. Gue pesen Nutella Coco Latte yang ukuran medium. Harganya standard untuk minuman mall kayak gini, tapi menurut gue rasanya kemanisan. Tapi Nutella-nya emang kerasa kok.

Tiba-tiba kepengen banget makan bakmi, terus kepikiran Golden Century karena udah lama gak mampir haha. Pas banget jam makan malem, dan antriannya itu super panjang. Gue beli paket Value Meals yang udah sama ocha dinginnya, dan milih Lamian Pangsit. Porsinya bikin kenyang, pangsitnya juga empuk dan lembut dan dapet 4 biji juga. Disini bisa minta tambah kuah lagi dan enaknya bisa refill saos dan sambal seenaknya. Mantep banget deh kalo lagi kepengen yang hangat dan pedas tapi dengan harga makanan mall yang sangat terjangkau.

Ternyata Kashiwa udah naik harganya jadi 29.800 untuk semua jenis makanan. Tapi meskipun gitu menurut gue masih terjangkau dan masuk akal kok. Ini kali kedua gue dateng ke Kashiwa dan pas kita dateng, masih terbilang sepi. Cuma beberapa meja doang yang keisi, tapi makin malem, jadi makin rame. Kali ini gue pesen Gyupeiyaki, Takoyaki, Gyuniku, sama satu lagi sejenis pasta gitu gue lupa namanya apaan. Untuk Gyuniku, gue sendiri udah pernah pesen ini sebelumnya dan tau kalo ini enak bangeeet makanya kemaren pesen ini lagi. Dagingnya itu juicy dan tender, terus gue juga suka enoki, jadi menurut gue ini perpaduan yang pas banget. Terus untuk takoyaki sama pasta rasanya so so aja, decent sih. Nah kalo gyupeiyaki, gue emang penasaran banget sama ini karena kata temen gue rasanya enak. Jadi ini adalah hidangan dimana sayur sama daging dimasak jadi satu terus dibungkus sama telor dadar di luarnya dan dihias sama saos dan mayonnaise. Rasanya betulan enak. Sayurnya seger banget, ada campuran kol dan wortel gitu kalo gak salah. Terus ada potongan dagingnya juga dan super generous. Sebagai penutup, kita pesen shaved ice rasa mango and lemon. Kalo ini sih betulan es yang diserut terus dikasih sirup rasa mangga dan lemon tok. Gak ada susu ataupun buah aslinya. Mungkin gue bakal sering-sering balik lagi kesini.

Another asian restaurant like its name, so all the servings are about rice and noodle. The place is a little bit small and the waitresses are only a few, so they kinda in a rush if there were so many customers, but they was quite helpful.

Since i am more into noodle than rice, I tried their Singapore Noodle Soup. The portion is quite filling-up, but don't expect high. They said that this dish is quite spicy but I didn't taste any in there. Another dish I tried is their Original Fried Rice, and like the name, it was original. Completed with fried egg and seafood. If you are looking for a reasonable price asian dish, yeah try this one

Lagi pengen makan yang berkuah dan hangat, terus langsung kebayang makan suki atau shabu shabu. Akhirnya pilihan kita jatuh ke suki dan meluncur ke Itasuki di lantai LG. Sebelumnya pernah nyoba yang di cabang Margo City, tapi ini kali pertama dateng yang di cabang CP. Tempatnya luas dan suasananya mendukung buat acara-acara keluarga gitu. Pas gue dateng juga restorannya full sama keluarga yang lagi makan bareng ngerayain Imlek. Gue dateng berdua dan pelayannya langsung sigap nawarin paket suki untuk 2 orang. Kita langsung pilih yang paket super lengkap, isinya ada paket suki bisa pilih 2 jenis kuah, nasi putih, siomay, crispy chicken, bapao, sama dessertnya Singkong pake fla gitu.
Untuk sukinya, kita pilih kuah kaldu sama tomyam. Jangan kaget pas liat kuah tomyam-nya, karena warnanya sama kayak warna kuah kaldu, bening gitu, gak kayak yang sering kita temuin (warnanya merah). Nah bedanya, kuah tomyam disini dikasih rempah-rempah lumayan banyak, jadi pas dihirup emang bikin hangat tenggorokan. Tapi buat gue yang suka banget kuah pedes macem tomyam umumnya, ini kurang nendang sih. Untuk kuah kaldunya sendiri juga bening pucet dan kurang berasa 'kaldu'. Porsi sukinya pas buat 2 orang, isinya standard suki kebanyakan. Rasanya juga standard. Untuk siomay-nya isi udang, ukurannya rada lebih kecil dari kebanyakan siomay, tapi dikasihnya 4 biji kok. Sayangnya, siomay rada keras, kurang diangetin. Terus bapaonya lucu ada 3 biji, warna ijo, putih, sama kuning. Gue suka yang putih, karena isinya kacang tanah! Lagi-lagi bapaonya ini kurang hangat. Untuk crispy chicken, rada kecewa, soalnya udah dingin dan agak alot. Penampilannya pun kayak gosong gitu, warnanya coklat banget, dan emang rada overcooked sih. Selain itu, ada dessertnya juga, singkong rebus gula yang disiram dengan fla asin. Singkongnya lembut banget, dan manisnya pas, dan rasa fla itu sendiri ngimbangin. Sayangnya, kita berdua udah gak kuat buat ngabisin dessert-nya karena perut udah penuh dan porsi dessertnya gak nyantai.
Pelayanan disini cukup cekatan dan membantu juga. Mereka sigap untuk nyiapin kompor, dan semua bahan sukinya, terus nyemplungin satu satu ke dalam pancinya. Untuk harga, menurut gue rada kemahalan sih. Kita bayar sekitar 370 ribu udah sama 2 air mineral.

Martabak San Fransisco is another happening martabak joint cause they are serving variant of hype martabak. The menu is divided into two main kind of martabak, sweet and savory. At first, we wanted to try Martabak Green Tea Kitkat with almond, but turned out they already ran out of almond eventhough it was still early (around 4 pm). So we chose Martabak Green Tea Kitkat with Keju (L)

The dough is a little bit oily for me, and it wasn't that thick. The texture was right, not too gooey and chewy, it just melted right away in your mouth. Another nice thing is the level of the cook was just perfect. They generously gave us the kitkat, but I kinda missed the existence of the cheese itself in there.