Fannie Huang||IG:@fiehuang

Kuotie yang satu ini sudah beroperasi selama beberapa dekade di kawasan Pancoran Glodok. Tempatnya sendiri mengalami renovasi sekitar 10 tahunan lalu dan sudah ber-AC.

Berhubung rumah saya nggak terlalu jauh dari Pancoran & bapak saya cocok sama rasa kuotie di sini, saya lumayan sering ke sini. Harga kuotie di sini juga jauh lebih terjangkau ketimbang kuotie sejenis di tempat lain.

Untuk menu di sini, tidak hanya kuotie, namun juga tersedia sekba, bakso, serta beberapa masakan lainnya.

Saya mencoba :

1. Kuotie Panggang

Untuk kuotie di sini menggunakan daging babi. Isiannya merupakan perpaduan daging babi, bawang putih dan sayuran dengan kulit yang dipanggang hingga renyah. Di meja juga tersedia bawang putih dan minyak wijen yang bisa diambil sepuasnya.

Daging babinya cukup padat dengan rasa bawang putih yang cukup kuat. Daging babinya tidak berbau dan kulitnya lumayan tebal, namun sangat renyah.

Saya sendiri suka mencocol dengan minyak wijennya yang menambah rasa gurih. Namun kalau mau bawang putihnya lebih strong, bisa menambahkan bawang putih lagi.

Ukuran kuotienya juga cukup besar. Makan 2-3 potong pun kenyang karena isiannya juga padat.

Restoran yang satu ini spesialis menjual makanan sehat rendah kalori. Sebelumnya, aku pernah mencoba yang truffle dan rasanya beneran enak. Berhubung kali ini aku dapet give away dari salah satu aplikasi, aku berkesempatan mencoha rasa lainnya.

Aku mencoba :

1. Chicken Hummus (IDR 59k)

Seporsi berisi 110 gram daging dada ayam yang dipanggang, sayuran & saus hummus tanpa nasi.

Sebetulnya ini kali pertamaku mencoba saus hummus. Ternyata rasa saus hummusnya enak. Rupanya hummus dibuat dari kacang Arab dan teksturnya cenderung lembut dengan rasa yang gurih serta sedikit asam.

Aku mencampurkan hummusnya dengan sayur yang segar. Hummusnya cocok sebagai dressing dari sayurnya.

Untuk tekstur ayamnya cenderung padat dan bagian renyahnya terasa sedikit gurih. Sayangnya ada beberapa potong yang cenderung alot. Namun rasanya tidak super asin, melainkan cenderung manis khas daging ayam.

Menurutku, kalau lagi mau diet cocok banget mencoba makanan yang satu ini. Potongan ayamnya banyak dan terasa mengenyangkan namun rendah kalori.

Sejak nemu posting di Instagram, saya langsung tertarik mencoba Green Tea McFlury. Kebetulan saya memang suka Green Tea.

Untuk menu Green Tea McFlurynya ada 2 opsi, aku sendiri milih yang pakai cookies green tea.

Aku mencoba :

1. Green Tea McFlurry

Aslinya menu ini merupakan es krim vanilla yang dicampue demgan bubuk ggreen tea dan cokies rasa green tea. Bubuk green teanya sepertinya memakai bubuk green tea Jepang dengan rasa yang cenderung pahit.

Sebenaenya green teanya nggak terlaly pahit meski masih ada aroma bubuk green tea, namun crumble green teanya menambah rasa pahit. Kalau kalian kurang suka green tea yang pahit, seperrinya bakal suka.

2. Paket Hemat Chicken McMuffin

Muffin (versi Inggris) merupakan roti putih dengan rasa sedikit asin dan bertekstur kenyal namun permukaan yang sedikit renyah.

Isiannya ada sejenis salad sayur yang segar dan potongan daging ayam khas McD yang renyah dan gurih.

Selain itu juga ada hashbrown, yakni kentang tumbuk yang dibalur tepung roti dan digoreng hingga renyah. Rasa kentangnya cukup enak dan cocok dinikmati dengan sambal.

Dua tahun yang lalu, saya pernah berkunjung ke Acaraki dalam rangka invitation sekaligus menghadiri jamu making class. Saat itu kali pertama saya mencoba jamu dan ternyata saya suka rasanya.

Sejak itu, setiap kali menemukan jamu (baik tradisional maupun modern), saya langsung tertarik mencoba. Jujur, saya sudah mencoba lebih dari 2 kedai jamu moden dan tidak ada yang seenak di sini. Ada yang rasa herbalnya kurang terasa, ada juga yang manisnya kebangetan sampai saya serasa lagi minum air gula, bukan jamu.

Rupanya Acaraki mengeluarkan minuman versi kalengan yang bisa dibeli di tempat via ojol maupun di supermarket tertentu. Saya sendiri nemu di Grand Lucky dan langsung beli.

Saya mencoba :

1. Golden Sparkling (IDR 9,9k)

Sebenarnya saya tidak banyak berharap sama rasanya karena ini versi kalengnya. Ternyata rasanya jauh lebih oke dari harapan saya.

Rasa kunyitnya beneran terasa, namun dalam takaran yang pas sehingga nggak terlalu kuat hingga membuat tenggorokan kurang nyaman. Rasanya ada sedikit rasa manis, namun takarannya pas.

Saya juga bukan penikmat soda namun suka rasanya. Takaran sodanya pas sehingga nggak terasa sensasi gas.

Saya malah suka banget sama ini & pengen repurchase. Ini nggak kalah enak sama versi yang dibuat langsung di kedai (kebetulan saya pernah coba).

Hainam Bowl merupakan kedai nasi hainam halal dengan topping berupa ayam. Pilihannya ada ayam charsiu, ayam rebus maupun ayam panggang. Kalau mau mix juga bisa.

Aku mencoba :

1. Nasi Hainam Ayam Charsiu (IDR 37k)

Seporsi berisi nasi hainam dengan ayam charsiu yang disajikan dalam wadah terpisah dengan side dish berupa timun. Di atasnya ada potongan daun bawang maupun bawang putih goreng yang menambah aroma wangi. Selain itu juga disajikan saus cabe dan kuah.

Untuk rasa hainamnya benar-benar enak, terlebih kalau dimakan hangat. Bumbu hainamnya sangat terasa dan rasanya cenderung manis gurih. Nasinya pun pulen. Sesuai namanya yang mencirikan kalau resto ini spesialis nasi hainam, rasa nasi hainam yang merupakan menu utamanya memang enak.

Untuk ayamnya cukup banyak dan terdapat kulit. Ayamnya empuk dengan sedikit rasa manis khas daging ayam. Rasanya oke, namun kalau termakan kulitnya, terkadang ada sedikit aroma yang agak amis. Namun dagingnya sendiri cukup oke.

Untuk rasa kuahnya, sedikit gurih namun ada rasa asam yang cukup strong. Overall, rasanya enak juga. Aku sendiri ingin mencoba rasa lain.