Fannie Huang||IG:@fiehuang

Yellow Duck merupakan restoran yang menjual Chinese Food di Grand Wisata. Restoran yang satu ini no pork no lard serta tidak menjual alkohol.

Di restoran ini menyediakan menu baru berupa dimsum home made, bukan frozen. Untuk seating areanya ada di lantai 1. Tempatnya ber-AC dan tidak terlalu luas. Untuk ukuran restoran sederhana, tempat ini termasuk lumayan nyaman karena ber-AC dan menyediakan wifi meski tidak terlalu luas. Ukuran meja juga lebih luas sehingga tidak terlalu sempit.

Harga menu di sini juga tergolong affordable. Harga rata-rata menu sekitar 30 ribuan. Bahkan harga ikan gurame juga tidak sampai 100 ribu.

Saya mencoba : 

a. Main Course :

1. Bebek Panggang 1/4 Ekor (Rp. 70.000)

Bebek panggang merupakan menu spesialis Yellow Duck. Bebek panggangnya tersedia 3 ukuran; 1 ekor, 1/2 ekor atau 1/4 ekor.

Saya mencoba yang 1/4 ekor dan bebek disajikan dengan saus hoisin serta chili oil. Saus hoisinnya enak, sedangkan chili oilnya dominan pedas dan tidak terasa gurih sama sekali. 

Rasa bebeknya benar-benar enak. Bebek sama sekali tidak amis dan kulitnya renyah meski dimakan lebih dari 15 menit sesudah difoto. Daging bebeknya juga juicy dan empuk. Sangat recommended untuk dicoba.

2. Cumi Telor Asin (Rp. 39.000)

Cuminya segar dan tidak berbau amis. Tepungnya renyah dan rasa sedikit manis sekaligus asin dari telur asin sangat terasa.

Selain itu ada after taste kesat dari telur asin. Porsinya juga bisa buat share 1-3 orang.

3. Mie Kuah Udang (Rp. 39.000)

Porsinya besar dan sangat worth dibanding harga. Mienya menggunakan mie bertekstur besar dan kenyal mirip mie yang digunakan untuk lomie.

Seporsi ada 3 udang yang lumayan besar dan juga segar. Rasa kaldu udangnya sangat terasa di kuahnya, aromanya juga tidak amis. 

Sayangnya, bakso ikannya kurang oke. Aromanya agak amis dan agak keras. Teksturnya juga kasar.

4. Nasi Goreng XO (Rp. 38.000)

Nasi gorengnya tidak berminyak dan memang agak charred sehingga nasinya bertekstur renyah, namun flavournya terasa.

Rasa nasi gorengnya pedas dan cenderung gurih. Menurut saya pedasnya pas sehingga tidak menutupi rasa gurihnya dan bisa dinikmati.

5. Sapo Tahu Seafood (Rp. 45.000)

Dari semua menu yang saya coba, ini satu-satunya yang paling fail. Tekstur sausnya kurang kental dan flavour sangat light. Rasanya cenderung hambar. Seandainya lebih gurih akan lebih enak.

6. Nasi Dori Asam Manis (Rp. 36.000)

Ikan dorinya tidak berbau amis dan tepungnya tidak terlalu tebal namun tetap terasa renyah. Saus asam manisnya cukup kental dan disajikan dengan nanas yang menambah rasa asam. 

7. Kerang Kepa Saus Tiram

Rasanya benar-benar enak. Konsistensi sausnya pas dan rasanya cenderung gurih dengan sedikit rasa bawang putih. Ketimbang saus sapo tahu, saya malah merasa saus tiram untuk kerang lebih enak meski sama-sama berbahan dasar saus tiram.

Kerangnya pun cukup segar dan tidak berbau. Terkadang ada kerang yang terasa berpasir. Namun kerang di sini tidak berpasir.

8. Kerang Kepa Saus Padang

Sebetulnya rasa kerang ini juga tidak kalah enak. Rasa rempahnya terasa. Namun rasanya malah lebih mirip kari ketimbang saus Padang.

Rasa sausnya sama sekali tidak terasa pedas layaknya saus Padang pada umumnya. Saya rasa menu ini lebih cocok dinamakan kerang saus kari.

9. Ayam Goreng Terasi

Sebetulnya ayam gorengnya enak. Ayamnya cukup empuk dan rasa gurih untuk seasoningnya bahkan meresap ke daging. 

Ayamnya juga renyah dan tidak berminyak. Namun rasa maupun aroma terasinya sama sekali tidak terasa. Menurut saya, menu ini lebih cocok dinamakan ayam goreng garing ketimbang ayam goreng terasi. 

10. Tahu Tauco Seafood

Rasa sausnya sedikit asin karena menggunakan tauco, namun pas jika dimakan bareng nasi. Tekstur tahunya tidak lembut, melainkan bertekstur agak padat, kasar dengan rasa yang sedikit asam. Rasa asamnya bukan karena tahunya basi, melainkan karena memang begitu karakteristik rasa tahunya.

11. Tahu Daging Cincang

Ini menu tahu favorit saya. Rasanya benar-benar lezat dan sangat recommended untuk dipesat.

Daging cincangnya empuk. Konsistensi sausnya agak kental dan perpaduan manis gurihnya pas. Tahu yang ini menggunakan tahu sutra sehingga teksturnya lebih lembut namun tidak mudah hancur.

Saya suka tahu gorengnya karena tergoreng dengan baik namun tidak sampai terasa kering di permukaannya.

12. Bubur Hongkong Polos

Saya suka tekstur buburnya yang tidak super halus. Saya mencoba makan tanpa tambahan kecap atau sambal. Rasa kaldu ayamnya terasa meski cenderung light. Buat bubur, memang seharusnya tidak super gurih.

Untuk topping menggunakan pangsit goreng dan cakwe yang digoreng garing. Pangsit gorengnya renyah, namun cakwenya keras dan terlalu coklat. Kurang paham apakah cakwenya digoreng ulang?

13. Sapi Lada Hitam

Kebetulan saya dapat potongan sapi yang cukup empuk. Potongannya cukup besar sehingga terasa tekstur dagingnya, tetapi masih bite size.

Sayangnya, rasa black pepper kurang terasa. Seandainya rasa blackpepper lebih strong akan lebih enak.

b. Dimsum :

1. Onde-Onde

Seporsi berisi 3 onde-onde berukuran besar. Semula saya kira onde-ondenya bakal alot, namun ternyata rasanya sangat enak.

Bagian kulitnya renyah dan sama sekali tidak berminyak. Bagian dalamnya tidak terlalu tebal sehingga tidak alot dan membuat pegal ketika dikunyah.

Isian kacang hijaunya juga cukup terasa dan cukup halus. Rasa kacangnya cenderung gurih dengan sedikit rasa manis.

2, Ceker Ayam

Sejujurnya saya kurang suka ceker karena sulit untuk dimakan. Namun ceker di sini empuk dan kulitnya mudah dilepas, namun tidak sampai benyek.

Rasa sausnya sangat meresap dan unik dibanding ceker pada umumnya. Kalau ceker di restoran dimsum biasa memakai saus merah, ceker yang satu ini tampaknya menggunakan bumbu ngohiong.

Rasanya mengingatkan dengan bumbu yang biasa digunakan di kedai chinese food, sedikit manis yang khas, berempah dengan after taste rasa lada. Saya malah suka bumbu cekernya.

3. Kulit Tahu goreng

Adonan dibungkus dalam kulit tahu, sepertinya dibalur tepung dan digoreng hingga renyah.

Saya suka isian dagingnya yang cukup terasa dan gurih.

4. Hakau

Hakaunya enak. Kulitnya tidak terlalu tebal dengan rasa sedikit manis. Di setiap gigitan terasa udang yang bertekstur renyah dan segar.

5. Siomay Ayam

Siomay ayamnya dipadukan dengan udang. Ketika saya gigit, saya merasakan tekstur udang yang renyah. Tekstur siomaynya tidak super meaty, namun juga tidak super kenyal karena kebanyakan tepung.

6. Pangsit Udang Mayonaisse

Udangnya segar dengan kulit pangsit yang renyah. Saya suka mayonaissenya yang creamy, gurih dan tidak berbau amis telur.

7. Bakpao Telur Asin

Bentuk bakpaonya lucu dan paonya tidak keras meski dimakan lebih dari 20 menit sesudah dihidangkan. Isian telur asinnya juga enak, teksturnya cukup meleleh dengan perpaduan manis gurih yang pas.

After tastenya tidak asin berlebih maupun terlalu manis. Ukuran paonya juga cukup besar.
.
.
Dari segi penyajian makanan juga cukup cepat. Pelayan cukup ramah.

Mak Gobang merupakan restoran yang belum lama buka di Gading Serpong. Fasadnya cukup eyecatching dengan dominasi warna putih dan hijau.

Sekilas, tampilannya terlihat mirip dengan kafe kekinian yang menjual makanan Western. Namun rupanya restoran ini menjual masakan khas Nusantara dengan harga terjangkau.

Restoran yang satu ini cocok untuk dikunjungi bersama keluarga. Di dalam ada playground kecil buat anak-anak. Selain itu porsi semua makanan di sini memang porsi sharing.

Untuk seating areanya ada indoor, semi outdoor dengan atap kaca serta indoor. Di beberapa meja juga ada stop kontak.

Saya mencoba beberapa menu di sini. Yang saya coba :

1. Ayam Goreng Sereh (IDR 40k)

Ayam yang digunakan merupakan ayam pejantan yang digoreng dengan bumbu sereh.

Saya suka sekali dengan ayamnya. Dagingnya tidak terlalu banyak dan bumbu serehnya sangat meresap ke daging. Dagingnya pun empuk dan terasa nikmat meski dimakan begitu saja.

Bagian kulitnya renyah, sedangkan bumbu sereh yang digoreng terasa gurih.

Garnish menggunakan asinan sayur yang segar. Rasanya sedikit asam pedas dengan extra kacang.

Sambalnya juga tidak kalah nikmat. Rasanya cukup pedas dan wangi.

2. Empal Madiun (IDR 65k)

Seporis terdapat 2 potong empal yang ukurannya cukup besar. Dagingnya empuk dan seasoningnya meresap.

Rasanya manis gurih , cocok dimakan pakai nasi putih. Untuk nasi putih di sini dibungkus daun beraroma wangi. Tekstur nasi putihnya tidak terlalu lembek namun tidak seret. Cocok dipadukan dengan berbagai lauk.

3. Nasi Goreng Kemangi (IDR 35k)

Nasi gorengnya dimasak dengan daun kemangi yang dihaluskan serta disajikan dengan asinan sayur, kerupuk kulit, sate ayam dan telur gulung.

Nasi gorengnya enak. Kemanginya wangi dan meresap Tekstur nasinya juga tidak terlalu kering maupun terlalu berminyak.

Sayangnya, tekstur krupuk kulit agak melempem ketika saya icip meski rasanya gurih dan tidak seret.

Sate ayamnya cukup empuk dengan bumbu cenderung gurih. Namun rasa telur gulungnya hambar dan sedikit oily. Seandainya lebih gurih akan lebih enak.

4. Gulai Ikan Gurame (IDR 110k)

Dari semua menu yang syaa coba, ini menu yang paling saya suka. Porsinya bisa untuk 1-3 orang.

Ikannya sama sekali tidak berbau amis dan rempahnya cukup kuat. Kuah gulainya cukup kental dan sedikit pedas, cocok dimakan dengan nasi.

5. Sop Buntut (IDR 125k)

Buntutnya empuk dan gurih. Kaldu sapinya cukup terasa. Di dalamnya ada isian kentang, wortel dan daun bawang.

Aroma sop buntutnya juga wangi sapi dan rasa lumayan gurih.

Recommend buat makan sup ini pas masih agak panas karena bakal lebih enak.

6. Nasi Liwet Jantung Pisang (IDR 59k)

Opsi nasi liwetnya ada empal goreng, ayam bakar dan ayam goreng sereh. Saya mencoba yang ayam goreng sereh.

Isinya ada tahu tempe bacem, ayam goreng, sambal terasi, sayur asam, dan tumis jantung pisang.

Nasi liwetnya cukup gurih dan wangi. Sayangnya rasa beberapa menunya perlu perbaikan.

Bumbu tempe bacem sama sekali tidak meresap. Seharusnya tempe dan tahu bacem cenderung manis, namun bagian dalam tempenya hambar.

Bumbu tahu bacem lebih meresap dibanding tempe. Namun tetap kurang meresap. Rasa manis bumbu bacem kurang terasa.

Selain itu ayam gorengnya juga entah kenapa alot. Saya sendiri biasa makan ayan goreng dada yang digoreng renyah, namun seharusnya tetap tidak sealot ini.

Namun rasa jantung pisangnya ternyata enak. Rasa asinnya pas dan cukup meresap.

7. Tahu Telur (IDR 30k)

Penyajian tahu telurnya sangat cantik. Dalam satu gigitan terasa adona tahu bercampur telur.

Untuk tahunya renyah dan teksturnya lumayan padat. Sedangkan rasa sausnya cenderung pedas dengan sedkit rasa asam.

8. Cireng Bumbu Rujak (IDR 25k)

Cirengnya cukup renyah, namun ketika dimakan begitu saja rasanya hambar. Seandainya ditambah sedikit seasoning akan lebih enak.

Selain itu, tekstur cirengnya agak bantet sehingga agak keras. Seandainya lebih mengembang dengan permukaan renyah dan bagian dalam yang agak kenyal akan lebih enak.

Mungkin kembali lagi ke selera. Saya beberapa kali menemukan cireng dengan tekstur demikian dan saya lebih suka yang begitu.

Rasa saus rujaknya dominan asam.

9. Gado-Gado Lontong (IDR 53k)

Untuk gado-gadonya ada 3 pilihan tingkat kepedasan; pedas, sedang dan tidak pedas.

Saya mencoba yang sedang dan menurut saya pedasnya pas. Menurut saya kalau saus kacangnya lebih kental dan kacangnya lebih banyak akan lebih enak.

Namun perpaduan pedas, gurih dan manisnya sudah lumayan oke.

10. Pisang Goreng Madu (IDR 25k)

Adonan pisang dan tepung dicetak berbentuk bulat dan digoreng serta disajikan dengan cocolan madu.

Saya kurang suka rasanya. Permukaannya renyah, namun di bagian tengah lembek dan rasa tepungnya dominan.

Rasa pisangnya sendiri pun kurang manis sehingga harus diberi cocolan madu.

Saya rasa, seandainya pisang goreng tidak setinggi ini mungkin rasanya akan lebih balance.

11. Kopi Gula Tutung (IDR 20k)

Sejujurnya, saya sempat ngeri sama minuman yang satu ini dan sudah prepare kemungkinan terburuk kalau rasanya bakal sangat kemanisan karena pakai caramel.

Ternyata rasanya enak dan sangat worth dibanding harga. Krimnya lembut, manis dan sedikit gurih.

Meski menggunakan caramel, manisnya masih cukup oke buat saya. Di bawahnya ada kopi susu yang rasa kopinya cukup kuat. Saya suka karena rasanya nggak terlalu milky.

Dengan harga 20k, menurut saya ini sangat worth dibanding harga.

Sore ini saya berkunjung ke Grand Indonesia buat WFC. Berhubung saya lagi pengen cari tempat affordable, saya memutuskan mampir ke ShuShu.

Lokasinya ada di dalam Sogo Food Hall dan ada seating area yang bisa menampung setidaknya 10 orang.

Kursinya lumayan nyaman karena jarak antar akursi dan meja tidak terlalu berbeda jauh. Selain itu ada beberapa stop kontak.

Saya mencoba :

1. Dango Milk Tea (IDR 18k)

Tertarik mencoba menu ini karena sebelumnya saya lihat ada teman yang pesan. Untuk gulanya saya request 1/4 takaran normal dan ternyata rasanya udha manis buat saya.

Tehnya wangi dan susunya agak manis. Krim machiattonya rupanya sudah manis. Mungkin lain kali saya akan coba request no sugar.

Untuk dangonya ternyata enak. Teksturnya kenyal dan adonannya empuk, agak mirip mochi. Surprisingly ternyata dango enak juga dimakan sambil ditemani milk tea manis dan creamy.

Kemarin sore mampir ke Pizza Marzano cabang Central Park. Lokasinya bisa diakses dari luar maupun dari dalam Sogo.

Aku mencoba :

1. Quatro Carni

Pizzanya renyah dan tidak terlalu tebal. Toppingnya ada saus tomat, keju mozzarella, peperoni, daging ayam serta paprika.

Topping kali ini dimix sehingga rasanya unik. Dalam 1 slice pizza ada berbagai rasa.

2. Baked Potato Wedges

Kentang dipanggang dan disajikan dengan saus mayonaisse pedas.

Sayangnya, ada bagian kentangnya yang agak gosong. Namun kentang cukup renyah enak dimakan pakai saus.
.
.
Satu hal yang saya suka, pelayanan sangat cepat dan ramah. Aku minta take away 3 slice pizza dan langsung dibungkus nggak sampai 5 menit.

Kali ini mencoba menu sandwich manis dari Liang Sandwich. Rupanya buat sandiwch manisnya ada beberapa pilihan rasa.

Aku mencoba sandwich rasa red velvet. Jadi rotinya pakai roti paratha yang dipanggang. Teksturnya renyah dan rasanya gurih.

Di bagian dalam ada saus red velvet yang wangi dan sedikit manis sekaligus gurih karena berpadu saus cream cheese.

Selain itu juga ada taburan kacang berukuran kecil namun terasa di setiap gigitan, cocok buat kalian yang suka kacang.

Siang ini berkunjung lagi ke Ejji Coffee karena penasaran sama kopi MSGnya. Kali ini aku berkunjung bareng mamaku & kita share kopi MSG + cobain makanan yang sama kayak yang kupesan sebelumnya.

Aku mencoba :

1. MSG Coffee

Kaki ini aku sengaja request tanpa gula biar nggak kemanisan. Rupanya rasa kopinya pas buatku.

Rasa manisnya sendiri ada di bagian sejenis foam. Rasanya asin gurih dan mengingatkanku sama rasa seasalt.

Rasa kopinya nggak milky berlebih, jadinya perpaduan pahit, manis sekaligus asin gurih.

Yang unik, di bagian bawah ada lembaran hitam. Rupanya itu rumput laut yang nggak terasa asinnya lagi karena udah tercampur ke minuman.

2. Onion Ring

Beneran suka banget sama onioncring di sini. Onion ring tetap seenak kunjungan pertama Tepungnya renyah dan rasanya gurih.

Bawangnya juga sama sekali nggak pahit. Seporsi bida buat ngemil sendiri atau berdua.