Biarpun 1/2 dari darah saya adalah kopi, saya bisa pastikan kalau saya juga demen sama teh apalagi kalau tehnya itu dari daun teh berkualitas dan punya ciri khas tersendiri. Biarpun namanya KOPI nyaring tetapi sebenarnya jualan mereka kebanyakannya justru varian. Ada banyak varian teh hitam nusantara disajikan seperti teh dandang yang saya cobain nih. Terus ada lagi teh kembang mawar dan teh sereh lemon madu yang segar menyehatkan nich.
Menu yang dipesan: Teh kembang mawar, teh sereh lemon madu, teh dandang
Wingstop memang merupakan salah satu chain franchise terbaru yang langsung mendapat tempat di hati saya nih karena menurut saya rasanya cukup enak dan sering ada promo yang menarik gitu. Kalau untuk bumbunya saya selalu pilih yang louisiana rub sih asin gurih berempah gitu jadinya ga eneg dan tekstur sayapnya tetap kering garing. Dipping saucenya juga selalu saya pilih honey mustard yang manis asam. Nah untuk chicken wingsnya, yang boneless patut dicoba karena jadi gampang aja gitu makannya ga perlu lepas2in tulang sendiri.
Penasaran untuk coba lagi si kopi hits ini di cabang/outlet yang berbeda nih dengan menu yang sama juga yakni salah satu favorit mereka: si Lorenk on Fire. Campuran antara kopi, susu, bobba gula merah, machiato foam, dan brulee effectnya biasa aja menurut saya, tidak ada yang sedemikian spesial dari es kopi seharga 29ribu ini. Demikian pula saudaranya si lorenk cookies yang ada campuran oreonya. Sedih but ya sudahlah ya. Mungkin coffee shop milik luvita masterchef ini memang segini aja kualitasnya.
Menu yang dipesan: Si lorenk cookies, Si lorenk on fire
Karena masih penasaran dengan mie merapi ini saya cobain makan di cabang lain yang masih lumayan dekat dari rumah nih. Saya pesan mie juara sedunia dengan kuah merapi level 2, ternyata memang tidak pedas sih buat saya tapi saya cukup suka dengan kuahnya yang berempah tapi tidak asam beda dengan kuah merapi di outlet yang saya coba sebelumnya. Untuk mie iga dengan kuah kampung, iganya masih sangat keras dan alot. Untuk mie baso urat kuah kampungnya sih aman2 saja. Apa karena saya datang sangat pagi di saat dia baru buka?
Menu yang dipesan: Mie Juara Sedunia, mie iga, Mie Baso Urat
Ga pernah bosen kalau ngeraacha nih biarpun ujung-ujungnya selalu beli paket yang sama pun dengan kuah yang sama. Favorit saya untuk isian sukinya langsung beli yang paket gitu, mix B isinya sudah ada aneka sayur dan jamur serta baso-basoan gitu. Sudah cukup mengenyangkan tinggal tambah mie atau nasi saja. Biasanya saya pilih mie atau bihun atau soun sih. Kuahnya sih pasti kuah yang spicy gitu rasanya mirip mala tapi ga sekencang mala. Jangan lupa cocol baso2annya ke saus raacha (kacang) atau saus suki nya.
Ada tempat makan baru nih di wilayah Lengkong. Lumayan nyaman untuk nongkrong, ada area outdoor untuk yang merokok dan beberapa meja besar indoor untuk non smokingnya. Menunya menu khas nusantara mulai dari ayam geprek khas yogya, soto kuning, rawon khas surabaya, sampai camilan khas makassar juga yang namanya Lame Kayu. Lame kayu ini singkong goreng dicocol dengan sambal. Enak loh! Wajibun diicip.
Saya sejujurnya bukanlah penggemar mie kocok, tetapi kalau memang enak ya saya suka-suka saja gitu. Mie Kocok SK TSM Bandung ini masuk kategori B aja kalau menurut saya: kikil okelah empuk, dan ya mienya juga pas matangnya, tetapi yang agak kurang itu justru di kuahnya which is nyawa dari sebuah olahan mie. Sedih sih apalagi harganya juga tidak bisa dikatakan murah.
Yah saya sejak awal sudah tidak begitu banyak berharap dengan tenant satu ini sih, iseng aja coba karena habis ide. Gimana ya karena memang konsep hotplate begini sudah berjamur dan saya lihat mereka tidak ada sesuatu yang unik yang bisa diangkat gitu jadinya ya boring. Soal rasa sebenarnya tidak bermasalah, tetapi balik lagi buat saya ini masakan yang bisa saya peroleh di banyak tempat dan bahkan dengan harga yang jauh lebih murah dong.
Menu yang dipesan: Mongolian chicken, Blackpepper Chicken
Seandainya produk ini saya kenal 25 tahun lalu mungkin sih saya bakalan sangat tertarik, tapi di umuran saya sekarang ini sih melihat yang seperti ini bukannya tertarik koq ya malah jadi kenyang mendadak gitu ya. Dicoba sesuap pun lebih dari cukup sih, toh hanya gula yang diolah sedemikian rupa menjadi tokoh2 kesukaan anak.
Awal2nya sih kurang begitu tertarik dengan penganan satu ini karena menurut saya cukup biasa aja gitu kan cuma kebab aja tapi koq ya mahal banget gitu. Tapi setelah satu dua kali mencoba ternyata memang enak sih, saya suka dengan perpaduan rasa dagingnya, sausnya, serta kulitnya. Cukup enak dan bisa jadi pilihan saya kalau mau makan yang cukup ringan tapi bergizi nih. Jangan sering-sering aja kalau gaada promo mah nanti habis uangnya.
Menu yang dipesan: Supreme Kebab, blackpepper kebab, Full beef kebab
