Toko roti satu ini sudah sangat sering saya kunjungi sejak kecil dulu di cabang utamanya. Selain harganya yang murah keterlaluan, pilihannya juga beragam loh, hanya saja ya memang terlihat kurang terurus dengan baik. Satu potong roti manis masih dibanderol dbawah 5 ribu loh, dan kue-kue basahnya banyak yang masih di kisaran 2 ribuan saja. Rasanya cukup enak terutama produk-produk buatannya sendiri ya karena ada juga penganan2 titipan.
Menu yang dipesan: Kulit nangka keju, kulit nangka cokelat, Pastel, Risoles
Saya memang bukan seorang penggemar seafood karena terkadang sering amis atau tidak sedap, tapi ketika saya mengunjungi Go Ship ini saya tergoda sih buat icip semuanya termasuk 2 produk andalan mereka yaitu popcorn seafood dan baked rice. Popcorn seafoodnya bisa pilih mau udang, cumi, ayam, atau campuran dari dua tiga macam tsb lalu diberi bumbu yang bisa dipilih sesuai selera mau kering (bumbu tabur: bbq, keju, balado, extra spicy, spicy, dll) atau saus (padang, asam manis, salted egg, cheese, dll). Bagian terenaknya sih tetap tapi ada di baked ricenya apalagi kalau kena bagian kering dari risottonya. Enak banget sumpah! Gurih asin semua bercampur jadi satu.
Well saya begitu tertarik dengan campaign McD tentang menu baru khas Korea ini, walaupun bukan seorang Kpopers tapi saya senang mengeksplor makanan Korea. Digadang-gadang sebagai menu yang cukup pedas dan menurut beberapa teman saya juga lebih pedas daripada yang szechuan; ternyata rasanya biasa aja nich tidak sepedas ekspektasi saya padahal sudah saya gabungkan dengan ayam pedas McD. Okesip.
Saya termasuk salah satu penggemar sarapan di luar rumah, apalagi kalau memang lagi senggang dan malas masak. Sudah beberapa kali sih saya mencoba menu sarapan di Rijsttafel dan menu yang saya pesan berbeda. Kali ini saya memilih untuk makan nasi goreng namun dengan isian yang tidak biasa: Telur Asin. Yup sebutir telur asin matang gitu dicampurkan ke dalam nasi goreng saat proses pemasakannya. Rasanya unik tetapi tidak bisa dibilang gak enak juga, kalau saya pribadi sih lumayan suka soalnya.
Buat yang hobi begadang baik karena kebutuhan, keinginan, atau keterpaksaan, bisa nih melipir ke tempat ini yang kebetulan buka mulai sore hingga dini hari (15.00 sampai 01.00). Untuk menunya sendiri memang hanya aneka minuman saja baik kopi maupun non-kopi, tetapi ya cukup lah untuk mengusir dinginnya malam dan sesaknya kesendirian. Dari yang saya coba disana sih rasa minumannya standar. Dibilang enak banget engga, tapi ga zonk juga. Harga? Standar kedai kopi kekinian. Tempat? Kecil, susah parkir, dan juga agak kurang bersih.
Menu yang dipesan: Karna Kopi Susu, Hazelnut Latte
Demam korea memang sudah tidak terelakkan lagi dalam berbagai bidang, salah satunya makanan/kuliner. Kali ini saya coba salah satu menu jajanan khas korea yang sudah ngehits sejak 1-2 tahunan lalu, Corndog. Ada 3 varian mulai dari original, cheese, dan cokelat. Untuk menu cokelatnya saya rasa masih butuh pengembangan lebih lagi karena cukup membingungkan citarasanya antara sweet atau savory. Untuk yang sosis dan original memang sudah enak hanya saja cukup mahal gitu 30 ribu pertusuk.
Menu yang dipesan: corndog sosis, Corndog mozarella, corndog chocolate
Memang sudah agak ragu sejak awal untuk mencoba yang satu ini karena banyak desas desus kalau rasanya kurang enak dan ternyata memang betul sih, saya coba siomay ayam dan ya Lord sampe speechless sih ini siomay atau siomay gitu. Oke fix next time beli siomaynya dari tenant lain aja.
Kalau ke hokben saya selalu pesan menu ini sih: Value Meal. Dalam satu menu saya sudah dapat beberapa potong gorengan ditambah dengan nasi, sup tahu, dan ocha; cukup komplit untuk 1x makan. Porsinya pas juga untuk saya sih. Egg chicken rollnya enak gurih, shrimp rollnya juga enak! Favorit banget deh ini!
Well, mungkin iya saya termasuk orang aneh nih karena lebih sering beli minuman iced greenchy ini daripada kebabnya di Kabobs. Abis gimana dong ya, kalau kebabnya sih kata saya biasa aja ga ada yang istimewa. Yang saya demen justru minumannya ini nih yang segar dan tidak terlalu manis.
Bicara soal dunia perbabian di Bandung, salah satu favorit saya sejak awal 2010an adalah babi cuka karena citarasanya unik tidak saya dapatkan di olahan babi yang lain, belum lagi si bacuk ini juga bisa diolah menjadi makanan lain. Setelah sempat menghilang beberapa waktu, akhirnya bacuk kembali lagi nih dengan citarasa yang sama tempat yang sama tetapi dengan konsep yang sedikit berbeda. Menu kesukaan saya jelas bacuknya dengan sambal dabu. Tetapi bapang juga ternyata enak!
