Well, waktunya balik ke cafe yang cukup instagramable ini lagi karena dengar kabar mereka sekarang menjual makanan non halal. Cukup aneh sih mengingat dulu mereka sekuat tenaga me-rebranding cafe sampai ganti nama dll untuk ensure bahwa mereka halal, eh tau2 belum setahun kemudian mereka jadi non halal lagi. But yaudah lah ya urusan mereka juga. Kalau soal rasa makanan cenderung standar cafe lah yang ga terlalu berani bumbu, tapi kalau soal harga relatif tinggi nih.
Saat rasa dan kegemaran mengalahkan kenyamanan itu ya disini ini. Sudah berlangganan seblak disini sejak 5 tahun lebih yang lalu gitu aku tuh dari harganya masih 7 atau 8 ribu gitu pokoke. Isiannya memang tidak sevariatif di tempat lain, tetapi bumbu dasar mereka cocok dengan lidah saya, gak neko-neko tapi pas. Isian favorit tentu saja batagor dan siomay biar bertekstur. Biasanya saya take-away karena lokasinya sempit dan kurang nyaman tapi dalam kondisi tertentu bisa2 aja buat dine in.
Datang kesini berdasarkan rekomendasi seorang follower sesama penggila kopi nih. Katanya sih enak dan tempatnya nyaman. Ternyata memang cukup nyaman dibanding kedai kopi pada umumnya tetapi nilai dari kenyamanan ini dibayar dengan harga yang sedikit tinggi tentunya. Segi citarasa sih standar, sangat standar, tetapi kalau dari segi pelayanan cukup oke koq. Pengen sih lama-lama disini tapi ga kuat deh kalau mau pesan banyak mah.
Well hidup sehat itu mahal, yes demikianlah adanya. Saya pribadi sih kadang memang tidak terlalu memperhatikan kebersihan dan efek terhadap kesehatan setiap makanan yang saya konsumsi ya, jadi kesini cuma iseng aja karena menarik. Ternyata tempatnya cukup kecil tetapi lumayan nyaman sih, dan pastinya menjual makanan dan minuman yang sehat-sehat gitu. Rasanya cukup enak loh ternyata tapi memang bisa beberapa kali lebih mahal dibanding menu yang setipe tetapi lebih "kotor".
Tidak puas hanya menjual silky pudding/dessert membuat puyo juga menjual minuman ternyata. Tetapi tetap dipadukan dengan pudding mereka koq. Jadi awalnya pilih dulu minumannya mau berbasis kopi, susu, atau yakult; lalu pilih varian rasa minuman; dan terakhir pilih rasa puddingnya gitu. Bisa bebas mix and match tergantung kreativitas saya nih tapi ga berani yang terlalu weird sih takut malah jadi ga kemakan kan. Matcha pudding with coffeenya pas loh perpaduannya. Bisa dicoba deh.
Pas banget pas lagi ngantuk2nya terus mampir ke chat room dan mencoba beberapa menu kopi terbaru resep dari ownernya langsung nich. Sayangnya saya tidak bisa berlama-lama nongkrong karena masih ada pekerjaan lain menanti gitu jadi cuma pesan, bayar, ambil, lalu pergi. Untuk brown sugar coffeenya tidak jauh berbeda dari rasa es kopi susu standarnya. But must try nya justru si salted caramelnya. Tidak terlalu asin, tetapi pas aja gitu dan bisa membuat mata yang hanya segaris ini bertahan lebih lama.
Menu yang dipesan: Salted caramel coffee, Brown sugar coffee
Pas menyempatkan diri berkunjun ke the Kings untuk pertama kalinya setelah direnovasi, belum banyak tenant yang buka sih hanya beberapa saja jadinya masih terkesan mall mati gitu, untungnya ada GuluGulu yang sudah buka jadi setelah haus keliling2 ada penyegarannya lah ya. Yang dibeli apa? Biasa, saya pilih cheese white blossom tea yang sudah jadi favorit sejak lama dan juga black sakura tea yang unik tapi ngangenin.
Menu yang dipesan: black sakura tea, cheese white blossom tea
Jika untuk masalah makanan biasanya saya tidak ragu coba ini itu, kalau untuk minuman kadang segan aja untuk mencoba sesuatu yang ga pasti, makanya kalau di foodcourt gitu biasanya saya cari gerai Tong Tji aja biar sudah jelas kualitasnya, apalagi harganya cukup terjangkau pula. Pilihan saya selalu jasmine tea yang cocok dipadukan dengan segala jenis main course yang saya pesan selama ini entah itu Indonesian food, asian, thai, japanese, chinese, sampai italian or western.
Penasaran dengan menu barunya starbucks membuat saya menyempatkan diri kesana dan mencoba triple mocha frappucino. Terus sebagai pembanding saya pesan juga menu reguler mereka dark mocha frappucino. Dari segi warna tampak yang dark memang lebih gelap dan yang triple lebih cerah. Dari sisi rasa pun yang dark lebih pahit gitu. Yang triple mocha ini mungkin dibilang triple karena penggunaan mocha sauce nya di 3 aplikasi berbedah dicampur ke minuman, dituang terpisah, serta dijadikan whipped cream khusus.
Menu yang dipesan: Triple mocha frappuccino, Dark mocha frappuccino
Awalnya saya penggemar OZT Cafe kopo, lalu mereka buka cabang di Bali yang menjual aneka olahan pork membuat saya semakin tertarik untuk coba (saya 2x kesana baik di lokasi lama di dalam Eiger Sunset Road maupun di lokasi baru di ruko Dewi Sri). Jadinya saya excited banget pas tau di Bandung mau buka juga OZT pork ribs yang khusus menjual olahan babi nih. Saya pesan pork ribs terkecilnya 350gr dengan saus bbq homemade andalan mereka gitu. Tapi rasanya koq sedikit beda ya sama di Bali. Apalagi untuk crispy pork belly sambal matahnya itu loh, bumi langit sama yang di Bali mah.
