Mari mencoba salah satu tempat makan korean BBQ yang direkomendasikan beberapa teman saya (actually yang direkomendasikan sih yang di Mekar Wangi, tapi karena ada cabang baru di Paskal dan ada promo why not la). Saya coba hampir semua menu pork BBQ nya terutama dengan potongan premium (porsi lebih banyak dan lebih tebal). Overall rasanya enak, daging (dan lemaknya) empuk juicy, porsinya cukup besar untuk sharing. Favorit saya tentu saja smoked pork belly yang digrill sampai garing dan lemaknya netes2 serta original samgyeopsal yang gurriihh paraahh!
Menu yang dipesan: Original samgyeopsal, marinated samgyeopsal, Spicy Samgyeopsal, smoked pork belly, Budae Jigae
Well, sebenarnya saya sudah mendengar selentingan selentingan mengenai tempat ini, tetapi karena saya diajak saudara untuk kemari ya saya mau aja sih toh ditraktir. Saya pilih untuk makan fish and chips karena sedang malas mengunyah kalau pesan beef yang cenderung berserat. Penampilan awal cukup menjanjikan karena benar2 ada chips nya (keripik kentang) instead of fries. Ternyata penampilannya cukup menipu. Ikannya tidak begitu fresh dan tepungnya hambar. Untuk tartar saucenya juga kurang cocok buat saya. Yang saya demen cuma chipsnya aja.
Ini entah kunjungan ke berapa saya kemari. Alasan saya kembali dan kembali lagi tentu saja karena citarasa yang enak dan harga yang sebanding. Namun pada kunjungan terakhir ini saya rasa saya tidaklah seberuntung biasanya karena menurut saya yang saya dapat kurang begitu pas di lidah saya. Calamarinya cukup alot, ikannya juga tidak sesegar biasanya. Untungnya nasi briyani dan saus tartarnya masih bisa save my day.
Jujur agak skeptis dengan banyaknya kedai kopi menjamur di hampir setiap sudut kota karena seringkali yang berjualan bukanlah orang yang mengerti kopi tetapi hanya aji mumpung saja memanfaatkan hype. Kalau kedai kopinya sudah besar dan punya banyak cabang gimana ya? Apakah benar enak atau?
Menurut saya pribadi sih tekstur dan karakter kopi kulo ini kurang cocok dijadikan base dari aneka kopi susu karena kurang bold dan terlalu asam. Benar saja ketika dipadukan dengan susu keju dan bahkan avocado juga tetap kayak kurang nyatu aja buat saya. Tekstur foam kejunya juga kurang ok. Kalau alpukat sih ya tertolong dengan alpukat dan es krimnya.
Untuk chain restoran dengan nama sebesar D'Cost harusnya punya standar yang cukup ketat ya mengenai rasa, kesegaran, kuantitas, serta pelayanan dan kebersihannya. Jujur aja saya memang jarang makan di D'Cost Bandung karena lebih seringnya makan di jakarta atau bali. Ternyata jauh berbeda euy, kalau di jakarta dan bali pelayanannya oke, kebersihan terjaga, bahan yang digunakan fresh dan rasanya enak. Kalau di citylink bandung ini: pelayanannya sangat lama dan ketus, kebersihannya juga kurang terjaga seperti peralatan makan saja masih bau sabun, seafood yang digunakan amis, dan rasanya juga duh beda banget.
Sebagai tipe orang I, saya terkadang membutuhkan waktu menikmati kesendirian dengan melakukan entah aktivitas apapun yang saya gemari (mostly makan sih). Nah kali ini saya sendirian makan sushi nih di genki sushi dan membeli beberapa menu kesukaan saya untuk dihabiskan dan dinikmati sendiri. Hehehe. Seperti biasa saya cukup puas dengan semua pesanan saya hari ini karena memang semua adalah menu favorit saya!
Saya bukan penggila bakso, tetapi kalau ada bakso enak ya saya suka2 aja. Pas diajak teman untuk makan bakso di Kadeudeuh ya saya ga menolak. Mereka buka cuma sore hari aja dan lokasinya di pinggiran jalan gitu. Kalau bicara soal kenyamanan dan higienitas memang kurang, tapi kalau soal rasa wah saya sangat menjagokan bakso satu ini karena citarasanya juara deh bahkan lebih enak daripada bakso restoran atau franchise.
Well sudah cukup lama saya tidak makan nasi goreng yang benar2 nasi goreng (dibuat dari nasi yang khusus untuk nasi goreng dengan teknik memasak nasi goreng). Pilihan saya biasanya memang nasgor mafia ini karena porsinya cukup besar dan harganya terjangkau. Menu favorit? Semua kecuali yang godfather. But kali ini pilihan saya badboyz aja karena sedang ingin yang rempahnya berasa aga2 timur tengah gimana gitu.
Sedikit ketagihan dengan minuman satu ini, simple sih hanya milk tea saja, tetapi justru karena simplenya itu yang membuat jadi nagih kan. Aroma teh nya cukup kuat tetapi rasa susunya juga dapat mengimbanginya. Tingkat kemanisannya juga bisa request sih jadinya cocok buat saya yang ga terlalu demen manis.
Yah penasaran sudah sejak lama bahkan menahun dengan Suis Butcher satu ini. Sebenarnya agak skeptis dengan steak house yang lokasinya ada di dalam mall karena diragukan kesegaran dan lainnya but let's see lah ya. Pertama masuk sudah kurang nyaman dengan penerangannya yang terlalu remang2 sih, jadi somehow menurunkan nafsu makan. Akhirnya hanya pesan fish meuniere aja dan segelas english breakfast. Dorynya biasa aja sih tapi well seasoned. Mashed potatonya masih grainy dan kurang asin.
Menu yang dipesan: Dory Fish Meuniere, hot engish breakfast
