Foto Profil Imanuel Arnold @imanuelarnold

Imanuel Arnold @imanuelarnold

97 Review | 74 Makasih
Level 9
Kopi
Filter Catatan
Urutkan berdasarkan: Tanggal
  • 4.4  
    Haben Kedai Kopi [ Astana Anyar, Kafe ]

    Nyaman dintengah kesibukan pertokoan

    Gue tau dari temen soal tempat ini, dan yang gue gak sangka adalah tempat nyaman ini ada di jalan kalipah apo yang notabene dipenuhi pertokoan dan kemacetan dengan jalan yang pas dua jalur. Pemilihan tempat yang unik juga didukung sama ketersediaan lahan parkir bikin tertarik buat coba. Tampilan luarnya ada branding Haben, sekilas tampilan luar yang banyak kaca dengan aksen kayu dan kanopi hijau mengingatkan akan resto bernuansa klasik atau toko kue dan roti. Di dalam, suasananya perpaduan suasana vintage dengan art deco yang veasa dari pattern mejanya, tempat duduk macam sofa yang memanjang menempel di tembok layaknya resto klasik jaman dulu. Semua didukung sama cermin bulat dan lampu bulat yang menggantung, sungguh suasananya art deco banget, which I'm a fan of. Bagian indoor lumayan besar, bisa menampung 20an orang dan kita bisa pilih-pikih roti atau order di kasir yang ada di bagian indoor. Sementara untuk belakang ada bagian outdoornya yang gak kalah luas, coffee bar juga ada di bagian outdoor, disini kita bisa enjoy suasana outdoor atau didayagunakan buat smoking area. Toiletnya juga lumayan bersih dan luas, gue cukup terkesan untuk tempat ini bisa provide toilet yang oke. Untuk makanan, it's all nice and familiar to my taste. Roti coklat kejunya gue rasa akan menyenangkan banyak orang, coklatnya ada tekstur kriuk kriuk, ketebak pakai ovomaltine. Tahu lada garamnya tepungnya garing, tapi kalau beberapa lama jadi keras teksturnya, lalu menurut gue terlalu banyak bubuk cabenya jadi warnanya agak dominan merah walaupun memang secara rasa gak terlalu pedes. Kemudian seperti biasa, untuk minuman gue pesen iced americano yang mungkin rasanya di tempat manapun agak mirip, kopinya wangi dan mungkin karena pake es, rasanya jadi cukup smooth dengan body yang medium, seger dengan taste yang lembut, tapi aromanya masih kerasa. Overall kalo lewat jalan kalipah apo, me time di Haben jadi aktivitas yang cukup menyenangkan apalagi kalau sekedar meeting kasual.

    Menu yang dipesan: roti coklat keju, Tahu Lada Garam, Iced Americano

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.
    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5
  • 4.4  
    Sonowae Coffee Pastry Kitchen [ Setiabudhi, Minuman ]

    The day I had too much coffee

    Ada tempat kopi mungil di daerah setiabudi nih, tempatnya berlokasi di bangunan yang dulunya adalah abuba steak. Jadi di Sonowae ini, di pojokan ada bagian coffee bat, sementara bagian dalamnya adalah pastry shop yang menjual aneka ragam pastry dengan keju sebagai fitur utamanya. Untuk kopinya sendiri, ada beberapa pilihan, tapi gue tertarik dengan house blendnya. Untuk menjajal kebolehan kopi disini, harus dimulai dengan espresso menurut gue. Penyajian espressonya dalam gelas shot dan didampingi segelas air es, espressonya memang mantap, rasanya bold dan juga cukup balance dengan aciditynya. Kemudian di sini ada Caramel Latte yang rasanya tuh segar, kopi susu dengan caramel di siang hari emang mantap. Untuk kopinya sendiri buat gue terasa mild dan lebih milky, dan uniknya caramelnya gak seperti yang biasa gue temui, ada hint seperti gula aren dalam rasa manisnya. Coffee Latte disini mirip banget sama Caramel Latte, bedanya ini lebih terasa creamy dan seperti ada vanilla notes walaupun samar-samar. Overall Caramel Latte dan Coffee Lattenya mirip memang. Selain itu, ada Es Kopi Coklat yang rasanya breezy, es coklat dengan kopi kesannya biasa aja, tapi uniknya kopinya cukup subtle buat gue dan ada tambahan rasa sereal tanpa tekstur yang menggumpal, semacam nyeruput sereal mocha. Es Kopi Coklat sepertinya akan jadi primadona banyak kalangan, padahal gue bukan tipe chocolate fan. Ada juga Avocado Coffee, tren yang biasa ditemukan di tempat ngopi jaman sekarang. Menurut gue avocadonya sedikit overpowering kopinya, dan untuk dapat rasa yang balance they've got to tone down the avo a bit. Overall sonowae adalah salah satu tambahan referensi tempat ngopi santai yang lokasinya strategis di setiabudi, harganya juga terjangkau.

    Menu yang dipesan: Espresso, Americano, cafe latte, Caramel Latte, Es Kopi Coklat

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    3 pembaca berterima kasih.
    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5
  • 2.8  
    Warunk UpNormal [ Pasir Kaliki, Indonesia ]

    Kurang upnormal

    Outlet Upnormal ini merupakan cabang yang lokasinya strategis dan jugatampilan dari luarnya selalu mengundang buat mampir sekedar ngopi atau makan siang. Setelah lewat tapi gak mampir, gue sempatkan makan siang disini. Pas datang suasanya nyaman khas upnormal dengan lantai beton, meja kayu, dan cahaya alami yang berlimpah dari kaca-kaca yang besar, tapi sepi padahal jam makan siang, setelah duduk ternyata gue diinfokan kalau area yang bisa dipakai diatas, ordernya juga di lantai dua. Diatas ternyata cukup luas juga areanya, apalagi di bagian outdoor. Yang membedakan adalah di cabang ini banyak meja panjang yang mengusung konsep sharing table.

    Untuk makan siang kali ini, gue pesen Nasi Wagyu Slice Sambel Konslet + Telur. Menu wagyulah yang belum pernah gue coba di upnormal, jadi gue pilih yang sambal konslet. Tampilannya menarik, nasi dimangkok yang ditopping irisan wagyu dengan cabe merah dan hijau plus telor ceplok kelihatan seru. Rasanya enak, daging wagyunya punya rasa yang agak 'milky' walau gak terlalu lembut tapi tetap nyaman dikunyah dengan sambelnya yang gurih asin. Sayangnya nasi yang dipakai adalah nasi yang agak lering, dan sempat di suapan gue ada nasi kering seperti yang biasa kita temui di pinggiran rice cooker. Untuk telurnya menurut gue tipikal upnormal, telur ceplok dengan cetakan, tapi teksturnya sedikit kering dan rubbery di permukaannya. Telurnya terkesan overcooked, jadi semoga telur dan nasi bisa lebih baik hasilnya. Untuk pelayanan sih juga standar upnormal.

    Menu yang dipesan: Nasi Wagyu Slice Sambal Konslet + Telor

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.
    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5
  • 4.6  
    Pipe Dream [ Ciumbuleuit, Kafe ]

    Tempat kongkow yang asik

    Di deretan jalan Ciumbuleuit, Pipe Dream yang terletak di seberang apartemen Parahyangan Residence terlihat cukup menarik dan unik, apalagi karena di sampingnya belum banyak terdapat kafe ataupun tempat nongkrong. Nuansa minimalis terlihat dari bentuk bangunannya, sedangkan interiornya terasa pengaruh scandinavian, clean dan fresh dengan dominasi warna putih dan interior kayu. One thing noticeable for the place adalah tempatnya yang bersekat dan menawarkan beberapa nuansa berbeda di tiap ruangan. Ada bagian taman, bagian sofa, bahkan ada ruangan yang dekornya seperti ruang belajar atau ruang baca. Soal harga juga cukup terjangkau, apalagi untuk tempat senyaman ini. Makanan yang ada disini cukup variatif, tapi tetep simpel. Ayam gepreknya merupakan pilihan yang perlu dicoba, gue coba ayam geprek dengan sambal janda ngamuk. Ayamnya digoreng tepung, digeprek dan disajikan diatas nasi, untuk sambelnya menurut gue gak terlalu pedes, malah cenderung ke gaya sambal ulek manis dan ditemani dengan jeruk limau yang memberi aroma khas buat ayamnya. Dengan twist yang unik, menu ayam gepreknya pilihan aman buat yang cari makan berat walaupun gue masih lebih memilih sambal bajak atau sambal bawang buat ayamnya. Selain itu ada juga pilihan Tahu Tek! Kapan lagi nongkrong di kafe terus makan sehat dan harganya terjangkau. Buat light bites, ada chicken wing juga, dan serunya chicken wing disini ukurannya gak kaya chicken wing mini yang biasa kita temui di produk makanan frozen. Chiken wing disini pakai ukuran standar buat sayap ayamnya, bumbu yang gue coba adalah salted egg. Untuk rasa ayamnya sendiri cukup basic, ya namanya juga ayam goreng tepung, tapi saus salted eggnya cukup berasa rasa salted egg yolk dengan aftertaste yang agak powdery, mungkin bumbunya berbahan dasar salted egg powder.
    Minuman disini juga variatif, tapi semua pasti familiar. Ada yang coffee based, tea based, juice, dan chocolate. Pilihan gue yang selalu jadi andalan adalah americanonya atau manual brew buat kopi, atau pilihan tehnya seperti peppermint atau chamomile.

    Tempat nyaman, harga yang reasonable, dan juga pilihan makanan yang seru membuat Pipe dream jadi tempat yang asik buat dikunjungi, non gimmicky nor too fancy.

    Menu yang dipesan: Ayam geprek sambal janda ngamuk, Chicken Wing, peppermint tea, Tahu Tek

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5
  • 4.4  
    168 Tattoo & Coffee [ Mekar Wangi, Kafe ]

    They've got nice toasts here

    Datang kemari buat meetup sama teman-teman dan tempatnya ada di area mekar wangi. 168 Coffee ternyata gak cuma coffee shop, tapi ada tattoo studionya di lantai atas. Ruangan kafenya sendiri tidak terlalu besar, tapi cukup lega buat nugas atau sekedar ngobrol santai atau bahkan browsing. Dekorasinya simpel dan minimal, ada juga outdoor seating yang todak terlalu besar, tapi lumayan buat ngobrol santai buat yang merokok. Gue coba Vanilla Milkshakenya, rasanya klasik dan pilihan aman apalagi buat yang bawa anak-anak. Yang menyenangkan dari vanilla milkshakenya adalah rasanya aman dan pas buat dipadukan dengan makanan apa saja, tekstur milkshake yang agak kental dan sedikit frothy juga plus point buat gue yang suka vanilla dibanding coklat. Ada juga iced americano yang seger disaat gue mau sesuatu yang aman dan segar. Defaultnya iced americano disini pakai gula mirip es kopi kopitiam, jadi kalau mau yang normal tanpa gula bisa info saat order. Rasa americanonya, i've got nothing to complain. Yes, layaknya iced americano pasti agak sedikit encer rasanya tapi not a big problem karena diluted berlebihan kok, apalagi selera gue adalah kopi yang agak bold bodynya.

    Buat makanannya, toastnya sungguhlah menyenangkan, the devil is in the detail. Kebanyakan toast di tempat lain kalau gue liat adalah 2 lembar roti panggang yang diberi selai atau isian lain. Yang gue suka disini ledua lembaran rotinya nempel dan jadi sebuah kesatuan, artinya rotinya diisi selai dulu baru dipanggang, terus kalo makan jadi mencegah selai atau isiannya jatuh. Rasanya semua gue suka, mulai dari nutella, kaya, sampa smoked beef & cheese. Favorit gue pribadi adalah smoked beef & cheese karena rasanya gurih dan berasa smoked beefnya diikuti notes keju yang halus

    Menu yang dipesan: Kaya Toast, smoked beef and cheese toast, Nutella Toast, Vanilla Milkshake, Iced Americano

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.
    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5
  • 4.2  
    Bakmie Tjap Ayam [ Pajajaran, Indonesia ]

    Sometimes luxury comes in simple package

    Pertama tau tempat ini dari teman2 foodie dan gue gak nyangka di perumahan sekitar jalan Pandu ada rumah yang jualan bakmie beserta variasinya seperti bihun dan juga misoa. Suasana tempatnya juga sederhana, sebagian dari rumah dimana tempat makan ini berlokasi dirombak menjadi area makan yang kalau ditelusuri akan terhubung dengan dapurnya. Tembok dipercantik dengan gambar tekstur dan warna yang seolah memberi kesan ceria wallpaper bertema tropis. Dan kita bisa ambil teh sendiri juga refill dari dispenser teh yang disediakan di ujung area makan, which is a big plus buat gue. Untuk makanannya, appetizer ataupun side dish yang diandalkan adalah pangsit goreng dan juga bakso goreng, bakso gorengnya cukup solid dan garing dari luar, bagian dalamnya juga gurih dan sedap. Tapi jangan ditinggal terlalu lama, karena kalau sudah mendingin teksturnya bisa jadi agak keras. Pangsit gorengnya juga seru dengan kulit yang garing berwarma coklat keemasan. Pangsit dan bakso gorengnya disajikan dengan saus asam manis yang kental, sebuah kombinasi yang familiar untuk makanan dengan sentuhan oriental seperti ini. Sedangkan menu utamanya ada misua bakso pangsit yang dilengkapi jamur kuping, ini menu yang bisa gue bilang signature larena misuanya enggak bau (kadang misua suka berbau khas) dan setelah direndam kuah selama beberapa lama, teksturnya masih tetap bagus dan todak buyar saat disumpit. Selain itu tidak lain dan tidak bukan ada mie ayamnya yang juga sangatlah esensial, kalo kesini ya wajib coba mie ayamnya. Mienya kenyal tanpa terkesan rubbery, dilengkapi dengan suiran daging ayam dan kulit pangsit garing plus bakso dan pangsit. Pangsit kuah ya salah satu yang menarik perhatian, isiannya cukup banyak dan kulit pangsitnya yang lembut, rasanya gurih dengan daging ayam cincang yang dominan di isiannya. Baksonya nice, tapi memang yang dapet spotlightnya adalah si pangsit kuah. Selain menu-menu tersebut, yamien dan yahun manis, yamien manisnya doesn't pack much to be distinctive yet the subtle sweetness is such a safe bet for me, not too sweet nor lack of sweet soy sauce.

    And the best part is their price point, the dishes was affordable! Untuk makanan di kisaran 20-30 ribuan rupiah, i've got nothing to complain.

    Menu yang dipesan: Mie Ayam, Pangsit Kuah, Yamien manis, misua bakso pangsit, Pangsit Goreng, Bakso Goreng

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.
    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5
  • 3.8  
    RM Linggarjati [ Balonggede, Indonesia ]

    Klasik tapi unik

    Dapat info dari beberapa orang kalau ini adalah salah satu bakmi jagoan di Bandung untuk segmen bakmi halal, apalagi tempat makan ini udah beroperasi cukup lama jadi bisa dibilang punya predikat legendaris. Tempatnya sediri terletak di Jl. Balonggede, jalan kecil satu arah yang lokasinya dekat dengan alun-alun kota bandung. Disitu ada papan yang cukup besar tulisannya Rumah Makan Linggar Jati, tampilan depan dari bangunannya yang diwarnai nuansa hijau toska. Awalnya gue kira tempat makannya kecil, ternyata di bagian dalam masih ada area makan juga. Tempatnya sendiri memang terkesan tua, bangunannya adalah bangunan jaman dulu dengan segala unsur klasiknya, dari rak yang bergaya retro menampilkan jajaran botol sirop, dinding, sampai bangku dan meja yang juga memberi nuansa khas tempoe doeloe menjadi unik dengan warna toskanya yang cukup nyentrik.

    Makanan yang dipesan adalah Mie Pangsit Asin, kalau di menu tulisannya Mie Pangsit aja. Walaupun bukan yamien, biasanya kita akan ditanya mau asin atau manis, hal ini umum gue jumpai di berbagai kedai mie di Bandung. Saat datang, mienya cukup menggugah selera, gumpalan mie yang terlihat kenyal dilengkapi topping ayam suir dan cincangan daun bawang dan seledri. Yang cukup berbeda dari mie ini dibanding mie lain adalah gayanya yang agak 'basah'. Jadi mienya kenyal dan kelihatan agak basah seperti disiram kuah padahal belum diaduk, gue berasumsi kalau mienya bikin sendiri. Setelah googling dan baca-baca review foodie lain, ternyata benar kalau mienya bikinan sendiri, jadinya teksturnya bisa unik begitu hasilnya. Porsi mienya kata beberapa reviewer sih besar, menurut gue sih porsinya sedang. Gak terlalu sedikit sampai cuma ngisi setengah mangkuk, tapi gak bisa dibilang porsi jumbo juga. Sebagai gambaran, mienya menyisakan jarak kurang lebih 1cm dari bibir mangkuk, jadi ya memang porsinya lumayan. Dan satu hal yang gue liat adalah mienya agak panjang dibanding mie yang biasa gue temui, jadi pas disumpit gue sempet bingung ini gue makan mulai darimana ya. Untuk rasa juga enak, gue cukup senang dengan rasa yang klasik ini. Bukan rasa yang legit gurih berlebih, tapi lebih ke rasa yang simpel dan cukup ringan. Ayam suirnya juga menarik karena memberi rasa dan tekstur tersendiri, sayangnya gue berharap topping ayamnya bisa sedikit lebih banyak untuk mengimbangi mie yang sudah ciamik. Kulit pangsitnya juga kenyal tapi gak sampai berasa seperti karet, untuk isian juga rasanya oke meskipun bukan sesuatu yang bombastis.

    Rumah makan ini menawarkan rasa yang menurut gue esensial, back to basics dengan gaya yang humble, no gimmick nor punchline here. Jadi memang rasanya tidak lekang oleh waktu yang konon sudah ada dari tahun 1950.
    Selain itu ada 1 menu yang wajib coba tapi sayangnya gue belum sempet coba: Es Alpukat! Katanya harus banget coba kalau kesini, pas gue liat tampilannya mirip jus, tapi ini bukan diblender tapi diaduk sampai teksturnya cukup halus plus dikasih gula jawa. Akan gue sempatkan buat coba di kunjungan selanjutnya.

    Menu yang dipesan: Mie Pangsit

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.
    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5
  • 3.8  
    Coffee Toffee [ Surapati, Kafe ]

    Plain basic

    Coffee Toffee ini bisa dibilang adalah outlet Coffee Toffee yang paling besar di bandung. Dari luar kelihatannya memang seperti rumah tua yang dialihfungsikan jadi tempat nongkrong, tapi setelah masuk ternyata areanya luas dan terbagi ke beberapa area, ada yang meja panjang, ada juga yang smoking area yang merupakan area semi outdoor. Smoking areanya juga cukup nyaman, ada taman kecil yang dilengkapi kolam kecil juga. Sejauh ini kesan yang didapat tuh nyaman dan rapi. Model ordernya kita ke kasir untuk pesan dan lanjut payment terlebih dahulu, baru nanti pesanan kita diantar. Makanan dan minuman yang ditawarkan disini juga cukup beragam, mulai dari camilan, rice bowl, pasta, dan lainnya. Beberapa yang sudah gue coba adalah best seller platter, isinya ada fries, chicken wings, dan bola daging yang dibungkus tepung roti dan didalamnya ada melted cheese. Platternya asik dan pas jadi teman nongkrong bersama teman-teman. Ada lagi cheesy platter, isinya fries dan ada beberapa gorengam bertemakan keju, kalo ini gue kurang cocok, karena terlalu berminyak dan rasanya kurang menggugah, lebih seperti varian gorengan bernuansa keju aja. Untuk makanan utama, Nasi Goreng Jawa salah satu pilihan aman dan lumayan enak, nasi goreng ayam dengan topping telor ceplok. Selain itu Chicken Cordon Bleu juga jadi salah satu menu rekomendasi, fillet ayam yang diisi smoked beef dan lelehan keju, dan side dishnya ada kentang goreng. Ada juga sandwich dengan smoked beef dan telur yang enak ditemani potato chips buat menemani acara ngopi atau ngeteh santai Pisang gorengnya sepertinya agak tebal di lapisan tepung, jadi ada lapisan kulit yang terpisah dari potongan pisangnya, jadi antara kulit tepungnya tidak melapisi pisangnya dengan baik dan malah lapisannya bisa terasa agak alot. Untuk minuman juga pilihannya banyak, mulai dari teh, kopi, coffee blend, sampai dengan smoothies. Pilihan aman buat gue adalah pilihan tehnya yang segar seperti lychee tea atau lemon tea.

    Kalau bisa disimpulkan, tempat ini adalah tempat nongkrong yang nyaman dengan menu yang variatif, tapi soal rasa kebanyakan rasanya standar. Gak banyak menu yang berkesan, walaupun ada platter samosa yang dulu pernah gue coba rasanya enak. Itupun di outlet dago sebenernya. Akankah gue kembali? Probably, but mostly for their drinks in my leisure time or meetups.

    Menu yang dipesan: Nasi Goreng Jawa, chicken cordon bleu, Sandwich, Pisang Goreng, best seller platter, cheesy platter

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.
    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5
  • 3.6  
    372 Kopi [ Setiabudhi, Kafe ]

    Hidden playground with nice meal inside

    Dengan tempat yang luas di sisi outdoornya, gue gak nyangka kalau dalemnya punya halaman luas yang bisa dijadikan semacam tempat kongkow yang luas dan terbagi dalam beberapa area. Dari luar memang tamoaknya bangunan kuno yang disulap jadi kafe, tapi lucunya bagian indoornya gak seberapa luas. Bagian outdoornya yang malah lapang, ada sisi indoor tapi terpisah dari bangunan utama berisi beberapa meja dan satu meja panjang, ruangan ini kesannya rustic dan unfinished, dan memang benar kalo saat gue datang ruangannya belum sepenuhnya selesai, terlihat dari beberapa partisi yang masih belum didekorasi dan terlihat baru dipasang. Lanjut keluar, di outdoor area ada deretan meja yang bentuknya memanjang buat 4 sampai 6 orang di area yang luas dan cukup teduh dengan kehadiran beberapa pohon di sekitarnya, di ujung ada tempat duduk bertingkat gitu atau biasanya disebut amphitheater gitu kali ya, pokoknya kaya tempat duduk bertingkat di kedai-kedai kopi masa kini. Dan ada juga semi outdoor area yang modelnya seperti saung tapi di lantai dua, jadi kita perlu naik tangga dulu dari outdoor areanya, lokasinya di sisi-sisi lahan outdoor. Sungguh konsep dan pemetaan yang unik.
    Gue makan nasi ayam penyet dan minum cascara lemon. Nasi Ayam Penyet merupakan pilihan aman buat makan di siang itu, dengan harga yang terjangkau kita dapat sepaket nasi, ayam penyet dilumuri sambal yang cihuy, gak lupa ada tahu & tempe goreng serta lalap dan taburan bawang goreng di nasi. Rasanya oke juga, ukuran ayamnya sedang, kematangannya pun pas di gue, gak terlalu kering, tapi gak basah juga. Selain itu, gie selalu suka sambal bawang jadi tidak ada komplain soal nasi ayam penyetnya yang dilengkapi tahu dan tempe goreng. Kalaupun ada yang gue notes adalah minyak entah dari sambal atau ayam gorengnya yang agak sedikit kebanyakan, jadi agak menggenang di dasar piring, walaupun bikin tekstur nasinya jadi lebih lembut. Cascara lemonadenya juga unik, jadi katanya cascara ini semacam teh tapi dari kulit pohon kemudian dikasih lemonade. Gue request gak pakai gula sama sekali, rasanya mirip teh lemon tapi ada twist yang unik di tehnya, gak telalu sepat atau seperti rasa rumput, tapi lebih woody dan berkesan herbal. Selain itu, temen gue yang suka bakmi pesan Mie Bakso Ceker, gue sih udah skeptis aja gitu karena mie bakso di kafe kaya gimana sih. Turned out, mie baksonya lumayan enak, porsinya juga lumayan 'ngisi' kok, dan bakso kuah serta cklernya yang disajikan di mangkok terpisah jadi bikin acara foto makanan jadi lebih meriah.

    Menu yang dipesan: Nasi Ayam Penyet, Mie Bakso Ceker, Cascara Lemon, Cappuccino

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5
  • 4.6  
    Dapur Suamistri [ Sarijadi, Indonesia ]

    Kecil tapi comfy

    Awalnya tau tempat ini di postingan yang sempat muncul di linimasa sosial media, setelah iseng liat tempatnya dimana, ternyata lokasinya di Setrasari Plaza deket tempat tinggal gue. Akhirnya pas gak ada ide buat makan siang, gue mampir ke area Setrasari. Tempatnya memang kecil dan terpencil, gue karena nyari dari area dalam jadi agak effort, letaknya di samping toko bunga Herasri yang menghadap jalan raya terusan sutami. Setelah liat langsung tempatnya, baru sadar kalau kecil beneran karena pas liat dari foto orang kelihatannya masih lumayan lega. Dari luar, ada semacam area makan yang mejanya kecil nempel tembok semacam bar table, ada juga jendela yang memudahkan pengantaran makanan dari dalam ke meja luar, konsepnya sangat praktis, mirip kafe jepang yang mengusung ide to-go. Saat masuk ke dalam, ada sekitar 4 meja berjajar lurus dimana tembok diakali jadi sandaran tempat duduk berbentuk seperti balok kayu panjang di satu sisi, di sisi lain barulah pakai kursi beneran. Interior di ruang yang kecil ini menghadirkan nuansa humble yang homey dan cozy, nyaman seolah lagi nongkrong di pojokan ruang tamu. Meskipun kecil, pilihan kopinya cukup banyak, ada pilihan beans untuk dijadikan manual brew, ada juga yang terkenal Es Kopi Suami dan Es Kopi Istri. Dua es kopi ini adalah es kopi jaman sekarang yang dikemas di gelas plastik pada umumnya, jadi bisa dipesen online atau dibawa juga. Yang unik dan membedakan satu sama lain adalah es kopi suami yang menggunakan gula aren sedangkan es kopi istri menggunakan krimer, jadi yang suami rasanya lebih ke gula aren yang manis tradisional sedangkan istri lebih milky creamy. Gue coba manual brewnya dan cocok dengan pilihan beans yang ada (tapi lupa pesen beansnya apa ya yang dibikin v60), es kopi suami juga enak karena kopi susu dengan gula aren rasanya gak seperti kopi susu kebanyakan, manisnya halus dan ada sentuhan citarasa tradisional. Selain kopi makanan di tempat inilah yang perlu gue highlight, jadi menu makanan disini seperti menu rumahan yang digilir menu-menunya, ada pecel, nasi goreng rendang, nasi aduk rendang (ada daging atau paru), ada nasi juga cumi hitam atau nasi goreng cumi hitam. Yang baru gue coba adalah Nasi Goreng Cumi Hitam yang unik, nasi gorengnya warna abu-abu kehitaman akibat penggunaan tinta cumi pada nasinya, rasanya juga unik dan rumahan dengan rasa kencur dan rempah yang cukup terasa walau gak berlebih, dilengkapi dengan cumi hitam yang bisa juga jadi lauk nasi putih. Sekilas rasa nasi gorengnya mirip dengan rasa menu satu restoran dengan suasana rumahan, Allium yang dulu jadi favorit gue di kawasan jakarta selatan. Kalau kesini, menu yang jadi andalan memang di cumi hitam atau rendang dan harus coba. Selain makanan utama, buat acara nongkrong-nongkrong juga tersedia pastry, yang gue sorot juga di pastry rendangnya yang bikin penasaran, walaupun waktu berkunjung belum jadi gue coba.

    Tempat ini adalah hawa sejuk buat yang lagi bosen dengan pilihan makanan di sekitaran pasteur, khususnya setrasari. Dengan harga yang terjangkau dan lokasi cukup strategis, Dapur Suamistri bisa jadi alternatif buat acara makan siang atau sekedar tempat ngobrol songkat dengan teman-teman.

    Menu yang dipesan: nasi goreng cumi hitam, Manual Brew Coffee, es kopi suami

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.
    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5