Awalnya mampir ke sini karena di saat menjelang waktu makan siang (11.50-12.00) tempat ini masih ada beberapa meja kosong, sementara tempat lain sudah penuh.
Tapi ternyata enak juga lho. Pilihan pedas ada beberapa pilihan, termasuk tidak pedas sama sekali. Saat request lemon tea, benar dikasih teh dan irisan lemon.
Pelayanan baik, ramah, cukup cepat. Kebersihan juga terjaga.
Keunggulan tempat makan ini saat aku mampir adalah value-nya. Kaget juga mendengar harga sop kambing hanya 35 ribu rupiah. Untuk sate kambing, bumbunya royal dengan bawang dan tomat.
Primo kebetulan dalam kondisi lapar dan kepikiran ingin makan Japanese style Curry Rice. Cek apps, menampilkan tempat ini.
Untuk aspek rasa dan porsi, lumayanlah. Minimal disajikan hangat. Untuk kekuatan bumbu memang tidak sekeras nasi kari yang ada di imajinasi saya. Untuk yang tidak prefer bumbu yang kuat, mungkin bisa memberi poin 5 bintang.
Untuk Suasana dan Kebersihan, mengikuti suasana lokasi Sunter Food Center.
Di opini saya, di arwa jalan Pluit Dakti mungkin rumah makan ini salah satu yang tersukses dalam bisnis. Kondisi interior menunjukkan ada dana untuk membuat suasana terasa resik dan agak adem. Ibu yang menjaga kasir (alias Bu Bos) juga terlihat ramah ke para tamu. Untuk suasana dan pelayanan RM Chinese Food sudah bagus. Rekomen untuk yan mencari suasana nyaman.
Sayangnya di makanannya. Tidak terlalu istimewa. Kuahnya juga bening dan terasa rasa lada merica saja.
Tempat ini menyediakan beberapa menu khas Belitung murah meriah. Dari sisi pelayanan lumayan cepat dan sopan pula. Pilihan menunya cocok untuk nongkrong lama ngobrol. Cuma hati-hati dalam memesan. Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Hehe
Tempatnya kecil, hanya dijaga oleh 1 pegawai dan 1 pemilik. Sang pemiliknya kadang suka ngobrol dengan tamunya. Dan hobi memutar lagu tempo dulu.
Untuk sop, konon katanya soto susu lebih enak. Tetapi saya mrmang penyuka sop bening. Tapi kuakui soto susunya lebih enak daripada kebanyakan dan tidak membuat eneg.
Cuma harganya tidak semurah sangkaan semula. Untung enak.
Langsung saja, pilihan menunya sebenarnya berinti ramen daging ayam. Daging ayamnya berasa daging ayam fast food, cuma mendingan karena olahan kuah, bukan jadi fried chicken.
Saya sampai tidak ingat nama menunya. Foto di menu sudah mirip-mirip. Kalau kami tidak memesan dengan jenis kuah yang berbeda, saya tidak dapat bedakan.