Micwengeneral B

Menjemur pakaian sebanyak 8 buah saat terik pagi ternyata menyenangkan juga. Bakterinya mati semua.



Kok menyenangkan?



Karena saya belum pernah melakukannya. Tapi, cerita aslinya, tadinya saya ingin menjajal Enmaru. Namun, saya mendadak terkena flu berat beberapa hari ini, tenggorokan saya sampai berasa kering. Akhirnya, saya berubah haluan menjemur baju saya di Eight Treasures, Plaza Indonesia.



Tampaknya di sana daging jemurnya terlihat paling populer. Nah, saya akan mengeluarkan pernyataan saya mengenainya dan hotpotnya, tentu, apalagi berhubung flu.



Di Eight Treasures aslinya memang berupa restoran hotpot - hotpot begitu, konsep hidangannya sedikit mirip Little Sheep. Kebetulan, dia sediain juga set menu hotpotnya yang ada 4 macam, tentu termasuk daging jemurnya itu. Saya langsung saja memilih set hotpotnya yang paket 688 ribu untuk 2 orang, dengan tax & servis 21 persen (billnya tidak ada pembulatan dan ATM sudah wireless di Eight Treasures).



Tak tanggung - tanggung, setnya selain daging jemurnya itu juga terdapat appetizer kulit tahu, terus ada seafood udang sama ikan kerapu (seingat saya), pork shoulder, dan terakhir ada banyak sayuran, 4 buah bakso, dan nasi/tteokpokki. Kuahnya saya memilih spicy mala szechuan.



Kuah hotpot spicy malanya itu ternyata menyegarkan mood saya. Rempahnya banyak, ada wolfberrynya juga, lalu kuahnya sendiri tidak terlalu pedas. Bumbu malanya juga enaknya bisa minta lebih.



Pork shouldernya juga juicy dan ciamik. Nah, untuk daging jemurnya sendiri ok, juga memang terlihat cantik karena digantung, tapi kalah memuaskan dari Shabu - Shabu House menurut saya karena hanya 4 slice. Sayuran pelengkapnya sendiri banyak, baksonya juga legit.



Setelah saya menikmati hotpotnya, saya disodorkan sorbet, rasanya seperti bluberi. Sorbetnya luar biasa. Sayang, sorbetnya juga menjadi kelemahannya, seharusnya lebih baik disediakan dessert yang warm jangan dingin, saya flu sekali lagi.

Oh ya, set tersebut belum termasuk minum. Untuk tehnya harganya 48 ribu (untuk 2 orang), orange juicenya sendiri 45 ribu, dan mineral waternya 60 ribu. Saya tidak tahu kalau seandainya membawa minuman alkohol akan dikenakan fee tambahan berapa.



Tempatnya sendiri cukup mewah dengan shape yang agak memanjang. Nyaman juga, dengan ac yang tidak terlalu dingin. Di sana ramah disabilitas, pula.



Namun yang paling penting, saya senang menjemur pakaian saya di Eight Treasures walau jemuran dagingnya sekali lagi kalah dari Shabu - Shabu House. Kumannya mati semua, tenggorokan dan mulut saya juga lebih enakan selepas dari Eight Treasures ini, yang bersebelahan dengan Taste Paradise.



— Cukup efektif menjemurnya. —

IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconk

Kembali ke Pho Street cabang Mal Taman Anggrek yang bersebelahan langsung dengan gerai yang membuai saya melalui mi sengkel sapinya, Hong Kong Sheng Kee. Kali ini di Pho Street saya memboyong phonya, yang campur (lupa namanya). Isinya ada babat, sengkel, dan urat.
Phonya enak seperti sebelumnya, namun uratnya kurang empuk. Sepertinya lebih baik uratnya dipresto, mungkin hehehe.
Harganya saya lupa. Seingat saya 80 ribu, ya.
Oh ya, addition, saya juga membeli beberapa penganan dari sebelahnya itu Hong Kong Sheng Kee. Nah, tahunya dia ternyata garing (banget).

Saya dulu suka makan di Bakmi GM cabang pusat Gajah Mada, terutama pas dulu habis dari Primagama Ketapang.
Tempatnya Bakmi GM sana dari dulu begitu hehehe, 2 lantai, agak old school. Lantai atasnya suka tidak digunakan. Tempatnya kurang ramah kursi roda; jarak antar meja agak berhimpitan.
Saya lebih menyukai bakmi ayamnya saja ketimbang bakmi special GM (karena special GM manis sih). Nasi goreng dan bakmi gorengnya juga enak, bakmi masaknya very good, dan bakmi sapi cah cabenya saya suka.
Pangsit gorengnya luar biasa, lebih renyah dari kerupuk. Siomay gorengnya juga garing, sama dengan cabang tempat lain.
Harganya sendiri terjangkau, namun sudah tidak kayak dulu. Dulu 100 - 200 ribu sekarang bisa 300 ribu.
Sekadar informasi, kalau makan di bakmi GM biasa bayar dulu baru makanan datang. Tapi, bisa juga direquest bayar belakangan.
Sebagai penutup, nama Gajah Mada menginspirasi bakmi ini.

TERANG BENDERANG REMBULAN YANG SOULFUL. ● Menikmati sajian Remboelan cabang Senayan City bagai menikmati bulan purnama yang indah... Dan kali ini saya juga mendapat roti bakar es putarnya yang spektakuler.
Harga roti bakarnya 45 ribuan, sangat masuk akal sekali membuat saya tidak bisa berhenti menyuap roti yang empuk dan berpadu dengan es yang meleleh ini...
All in all, roti bakarnya itu benar - benar soulful.
(Full review in development)

QUIZ BERHADIAH SUB. ● Saya hampir lupa menjawab quiz saya gara - gara kemarin saya mengojek online Quiznos cabang Menteng. Kalau yang cabang lain pasti ongkos kirimnya lebih mahal hehehe.
Sandwichnya tak diragukan lagi enyaaak. Irisan dagingnya melimpah, yang chickennya juga nyaring. Harganya juga decent, 9 inci kisaran 70 ribuan, ya.
Quiznos ini sandwichnya hampir mengalahkan sandwichnya Tony Romas (sirloin cheddar grille sandwich). Saya terkesima, sampai membuat saya lupa akan quiz saya.
Ketika saya ingat PergiKuliner, saya baru ingat harus menjawab quiz itu. Lalu saya membuka quiz itu.
Quiznya ternyata trigonometri.

Belakangan ini, dunia kuliner Jakarta dihebohkan dengan kehadiran Padang Merdeka. Nah, tentu ada perrtanyaan yang muncul dalam pikiran saya. Jadi, apa yang merdeka di Padang Merdeka cabang Harmoni?

Pertama - tama, Padang Merdeka tersebut berkubu di Hotel MaxOne Harmoni, sebelah HXC. Padang Merdeka ini mempunyai tampang yang menyolok dari luar, dengan tulisan logo Padang Merdeka yang besar. Sama halnya dengan interiornya; pencahayaan kuning terang membuat interior Padang Merdeka terasa tegas dengan meja kayu. Ramah kursi roda? Mungkin lewat dari MaxOne bisa.

Lalu, gulai dan rendangnya?

Jujur, semua hidangannya lebih enak sedikit dari cabang Pluit. Saya ketagihan sayur daun ubinya, rendang dan ayam gorengnya juga wangi dan sangat gurih. Sayang potongan rendangnya agak kecil.

Perkedelnya garing dan lumayan besar dibanding pesaingnya di tempat lain. Gulainya milky pula. Telur dadarnya biasa, teh panasnya agak pahit.

Harga menjadi senjata pamungkas Padang Merdeka ini. Berlima 350 ribu, tanpa servis charge jadi hanya tax 10 persen. Worth it? Jelas banget.

Kelihatannya harganya itu menjadi faktor utama hal yang merdeka dalam Padang Merdeka. Namun, mungkinkah Michellin Star dianugerahkan ke tempat ini?

Saya sih harap - harap cemas.

IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconk