Micwengeneral B

Di Pluit ada juga restoran keluarga yang bernama Fong Tu. Hidangannya clearly hidangan restoran keluarga, modelnya mirip - mirip Siau A Tjiap dan De Pluit yang terletak tidak terlalu jauh dari sana.

Apa yang saya petik dari hidangannya? Banyak.

Pertama, jujur, tahu bakso timnya pulen sekali. Isi dagingnya juga demikian, besar - besar pula, tahunya.

Ayam goreng menteganya? Paling menyenangkan juga. Saus menteganya asam manis, lagi. Ditambah ayamnya yang gurih.

Kelihatannya menyenangkan memang hidangan utamanya. Namun, tahunya keluar lama sekali. Jujur saja.

Servisnya kurang memang. Saat bayar saja pemilik kasir Fong Tu ini saja tidak menunjukkan senyumnya sama sekali.

Dan diluar ayam goreng dan tahu baksonya, saya kurang menyukai capcay dan mi gorengnya. Capcaynya ada jeroan, mi gorengnya juga bukan yang terbaik.

Nah, harganya? Tidak begitu terjangkau juga. Tahu bakso per 5 buah 87.5 ribu, capcay 90 ribu, ayam goreng mentega 130 ribu per setengah ekor, mi gorengnya juga 85 ribu. Semuanya belum termasuk pajak, pula.

Restoran juga tidak seluas yang saya perkirakan. Sekitar 2 ruko saja, luasnya.

Jadi, yang luas dari Fong Tu? Wawasan ayam goreng mentega dan tahu baksonya, ya, saya akui.

Upsized beef bisa dilakukan untuk beef bowl di Yoshinoya, Puri Indah Mall (foodcourt).

Dan, sebetulnya disandingkan dengan karaagenya memang seperti bertemu teman sejati...

Namun beef bowlnya ini (yakiniku) bukan untuk saya... saya hanya mencomot karaagenya.

Karaagenya gurih. Ya, mirip - mirip saja dengan cabang lain.

Tujuan karaagenya untuk melengkapi bibimbap saya yang saya beli dari Tokpoki Express sana juga...

Tadi saya bertiga membeli pula paikut kuah sayur asin di Nasi Campur Putri Kenanga, Puri Indah Mall ini (foodcourt).

Kuahnya asam segar, tidak amis, namun masih cukup berasa banyak lemak.

Telur kecapnya tidak terlalu manis. Decent, demikian pula paikut kuahnya itu. Totalnya 90 ribuan dengan nasi dan mineral water.

Kemarin malam jam 9an saya beli jus alpukat... di Juicy Bar, di Pasar MOI, Mall Of Indonesia.

Jusnya acceptable. Lumayan buttery, tidak manis, hanya sedikit getir secara minor saja.

Segelas 15 ribu. Murah sekali. Overall lumayan juicy.

Saya beli pula roti toast di Butter Toast, Pasar MOI, Mall Of Indonesia.

Saya beli 2 rasa, namun yang saya coba hanya yang isinya ada mayones, telur, dan bawang bombai. Sedikit cheesy itu.

Terkadang menjawab suatu pertanyaan, apakah ya atau tidak, bisa membingungkan. Salah satunya, Ramen YA!, yang berada di Senayan City (Delicaè).

Why? Saya membeli ramen legendary chicken-nya, dan karaage mereka. Di satu sisi, karaage mereka garing dan gurih sekali. Namun, di sisi lain, ramennya seperti ada bau sehabis daging dibakar, di topping ayamnya.

Ramennya sih halus. Tapi, ramennya agak kurang wangi, selain bau ayamnya itu juga. Porsinya pun tidak sebesar gerai ramen lain.

Harga ramennya untungnya terjangkau, 33 ribu belum pajak. Namun, karaagenya malah sedikit lebih mahal, 35 ribu belum pajak.

Bayangkan, side lebih mahal dari main. Karena itulah, saya agak mixed bag terhadap Ramen YA! ini. Memang agak membingungkan.