Marisa Aryani

Pemandangan orang berkutat dengan laptop jadi hal yang biasa di Kopi Kalyan. Nampaknya Kopi Kalyan sudah seperti working space bagi para eksekutif muda yang berkantor tak jauh dari Senopati. Untuk minuman, saya memesan Latte dengan rasa yang ringan. Pada dasarnya, Latte punya kandungan susu yang lebih banyak ketimbang Cappuccino. 

Itulah mengapa Latte banyak disukai oleh wanita, termasuk saya yang gemar dengan rasa milky dan tidak terlalu pahit.
Sementara Almond Choco Croissant hadir dengan tekstur yang sebagaimana mestinya. Crispy di bagian luar dan lembut pada bagian dalam. Belum lagi torehan caramel sebagai topping dan isian cokelat yang membuat rasanya makin memanjakan.  

Waroeng SS atau Waroeng Spesial Sambal tak pernah sepi pengunjung. Wajar saja, tempat makan yang satu ini menyediakan beraneka macam sambal yang notabenenya tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Ada lebih dari 10 varian sambal yang tersedia di Waroeng SS. Kebetulan sambal yang saya pesan kala itu adalah Sambal Terasi Tomat. 

Benar saja, sambal ini langsung membuat nafsu makan saya bertambah. Manakala cabai yang pedas berpadu dengan terasi dan tomat menghasilkan cita rasa yang kompleks. Sebagai lauk saya memesan ikan nila bakar dan goreng, jamur, ayam goreng, dan tak ketinggalan kangkung. Ditambah lagi harga yang ditawarkan oleh Waroeng SS cukup terjangkau. 

Fish Streat merupakan salah satu tempat favorit saya menikmati menu Fish and Chips dengan harga terjangkau. Tiba di jam makan siang, langsung saja saya memesan Marinara Spaghetti dengan ikan dory tepung sebagai pendamping. Rasanya memang sesuai dengan ekspektasi. Manis dan asam jadi rasa yang paling dominan dalam menu tersebut.
Ditambah ikan Dory berbalut tepung yang juga jadi primadona. Ikan dory yang diusung benar-benar lembut dengan lapisan luar yang crunchy. Kombinasinya dengan spaghetti sungguh mengesankan. Apalagi satu porsinya cukup murah, yakni seharga Rp. 35.000,- saja.  

Penasaran dengan citarasa yang diusung saya pun memutuskan untuk mencicipi Pisang Madu Bu Nanik. Beberapa menu yang saya beli adalah Ubi Madu, Otak-Otak, dan tak ketinggalan Pisang Madu. Komentar positif segera saya layangkan untuk Pisang Madu tersebut. Rasa manis yang natural jadi daya tariknya. Sementara untuk otak-otak nampak menyenangkan manakala dipadukan saus khasnya. Namun bagi saya, olahan ubinya terlalu keras sehingga ada beberapa bagian yang tidak bisa saya nikmati.

Sate-satean asal China ini memang sudah jadi menu yang digandrungi di Indonesia. Pada umumnya Shaokao terdiri dari beragam jenis daging seperti sapi, ayam, kambing, dan babi. Ada pula iga, olahan laut, dan sayuran sebagai pelengkap. Buat saya yang paling spesial adalah siraman saus dan bumbu yang benar-benar gurih. Sembari menikmati Shaokao, Anda juga bisa menggabungkannya dengan sebotol bir agar rasanya semakin nikmat.

Di sini Anda bisa sekaligus menikmati pengalaman bersantap dengan teknik pemesanan berteknologi canggih. Setiap meja disediakan iPad untuk memesan menu. Tak lama, pesanan akan diantarkan dengan sushi train yang diberi nama Kousuku Lane. Untuk menu, varian Sushi yang disediakan cukup beragam, mulai dari Sashimi, Maki, hingga Makimono atau sushi roll. Namun bagi saya, shoyu besutan Genki Sushi cukup asin sehingga ada baiknya Anda mencocol seperlunya saja.