Melati Ridwan

Hotel Gran Mahakam punya Japanese dining yang autentik bernama AOKI Japanese Cuisine. Yup, lokasinya ada di dalam Hotel Gran Mahakam, Blok M. Kamu bisa langsung menuju ke restaurantnya dari pintu samping hotel lalu menuju ke lantai bawah.

Kesan pertama pas masuk, ambiencenya relaxing banget. Aku lebih ngerasa kaya lagi di tempat spa dari pada di restaurant, ditunjang dengan playlist yang menenangkan. Sangat nyaman.

Seating areanya terbagi menjadi private dan public. Untuk private roomnya sendiri tersedia big dan small room, bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Pilihan menu di sini sangat variatif. Bisa ala carte atau ambil yang paket, tersedia mulai dari shabu-shabu, sukiyaki, sushi, ramen, bento, Japanese barbecue dan sebagainya.

Uniknya, makanan penutup di AOKI justru menghadirkan aneka jenis es khas Indonesia, seperti Es Kopyor, Es Tape Hijau, Es Kopyor Durian, dan lainnya. Sementara minumannya sendiri juga tersedia aneka jus, teh, kopi, soda dan juga bir.

Menu yang dicoba :

🥗 Tofu Salad (9/10)
- salad ini berisi trio lettuce, selada, tomat, lobak, seaweed dan Japanese tofu yang disirami dengan dressing salad dan ditaburi katsuobushi. Porsinya pas, rasa dari dressing saladnya enak nggak terlalu ‘nyengat’ dan berlebihan. Tofunya lembut banget, melted di dalam mulut.

🍣 Gyuniku Unagi Maki (9/10)
- sushi berisi beef roll dengan crispy eel dan ikura di atasnya. Rasanya sendiri menurutku cenderung manis dan gurih, eel-nya walau crispy tapi tidak kering.

🍣 Sake Inari Sushi (9/10)
- chopped salmon dengan mentai sauce yang ditaburi ikura dan diselimuti oleh tahu Jepang serta nori. Rasanya cukup pedas tapi nggak dominan, ketika dinikmati bersamaan, ada rasa manis dari tahu Jepang yang menyelimuti sushinya.

🍣 Crunchy Hotate Roll (9/10)
- sushi berisi crab roll dan timun dengan fried scallop, mayo dan tobiko di atasnya serta potongan alpukat dibagian pinggir sushi. Menurutku ini unik, ternyata alpukat dengan scallop dan crab roll bisa menyatu dan rasanya rich. Ada tekstur lembut dari scallop dan alpukat, lalu tekstur chewy dari crabnya. Mayonya juga nggak berlebihan.

🍱 Sakura Bento (9/10)
- cocok banget buat lunch. Isinya bener-bener gizi seimbang, lengkap ada protein, sayur dan karbo. Bento ini berisi gindara, salmon, tenderloin beef steak, wakame salad, miso soup, nasi dan aneka sayur yang ditumis.

Tekstur dari gindara dan salmonnya lembut, bumbunya cukup meresap. Tenderloin beef steaknya juga enak banget, tingkat kematangannya terlihat seperti medium-well tapi ternyata well-done dengan tekstur lembut dan chewy, minim serat. Bumbu dari tumis sayurnya juga cukup terasa manis dan gurihnya. Kuah dari miso soupnya juga cukup pekat.

🥩 Gindara Robatayaki (9/10)
- sepotong ikan gindara yang disajikan dengan mashed potato, lemon dan saos khasnya. Tekstur dari ikannya sangat lembut, sayang bumbunya kurang meresap dibeberapa bagian ikannya, tapi ketika dicocol dengan soasnya menjadi enak. Rasa dari saosnya manis, gurih dan ada sedikit hint asin. Terdapat irisan cabe rawit juga di dalamnya.

Mashed potatonya sendiri juga melted ketika dimakan. Teksturnya pas, tidak terlalu lembek. Rasanya cukup gurih dan sedikit terasa juga susunya.

🥘 Shabu-shabu (8/10)
- shabu set ini hadir dengan aneka jenis sayur mulai dari shitake, shimeji putih dan cokelat, wortel, tofu dan lainnya. Dilengkapi dengan beberapa slice daging sirloin.

Selain itu, shabu set ini juga disajikan dengan dua jenis saos yang berbeda, satu untuk dagingnya (saos wijen) dan satu lagi untuk shabunya. Ada juga condimentnya berupa bawang putih halus, lobak halus dan irisan daun seledri.

Cara makannya adalah dengan mencelupi sayur tersebut ke dalam saos khususnya, karena kuah dari shabunya tidak gurih, cenderung hambar. Menurutku, rasa asin dari saosnya terlalu strong. Jadi aku mencampuri saos dan kuah shabunya agar rasa asinnya menjadi seimbang. Tapi untuk soas wijennya enak banget, aku suka. Rasanya gurih.

🍈 Melon with Ice Cream (9/10)
Sepotong melon dengan satu scoop es krim di atasnya. Ada dua varian es krim, kami mencoba varian obura dan vanilla. Rasa vanillanya berbeda, tidak seperti rasa vanilla pada umumnya. Enak, rasa susunya sedikit terasa diakhir. Sementara es krim oburanya juga enak, balance antara rasa susu dan kacang merahnya. Dan melonnya juga juicy dan manis banget.

🍧 Es Pelangi (9/10)
Seperti percampuran antara es podeng dan es doger. Isiannya ada potongan roti, meses, tape, alpukat, kolang-kaling dan es serut. Semua rasanya menyatu, tidak terlalu manis. Aku suka dengan kuah dari esnya. Kolang-kalingnya pun lembut.

🍨 Es Tape Hijau (9/10)
Penyajiannya unik. Tidak pakai gelas atau mangkok, tetapi dengan es batu berbentuk mangkok. Isiannya ada tape hijau dan kuning, kolang-kaling, es serut dan pelengkap lainnya. Tekstur esnya tidak sehalus es pelangi, rasa tapenya enak tidak terlalu kuat asamnya.

Untuk minumannya, kami mencoba :
🥤 Dragon Fruit Juice
- murni jus buah naga, rasanya seperti jus pada umumnya.

🥤Iced Tea Strawberry
- enak, tidak begitu manis. Rasa tehnya tipis, ada potongan buah strawberrynya juga di dalamnya.

🥤 Healthy Juice
- jus yang terbuat dari sawi, nanas dan kiwi. Paling favorit dari semuanya sih ini, rasanya asam-manis dan segar. Paling dominan rasa kiwinya, tapi after tastenya ada hint dari rasa nanas.
—

Instagram: @granmahakamhotel

Jarang banget nemu cafe dengan suasana ala Bali kaya gini disekitar Jakarta Timur, rata-rata cafe-cafe lucu bernuansa beda gini lebih banyak ditemuin di wilayah Utara atau PIK. Tapi di Cipayung ada! Seketika lupa kalau lagi di wilayah Jaktim, vibesnya beda.

Kelihatannya memang kaya rumah, tapi di dalam seatingnya banyak. Ada semi-outdoor dan indoor dengan AC atau kipas. Tersedia juga beberapa pilihan permainan dibagian rak area indoor (AC) yang bisa kita mainkan.

Untuk pilihan menunya, cukup variatif. Ada kopi, non-kopi, teh, mocktail hingga healthy drink. Sementara untuk main coursenya, pilihannya tidak banyak hanya ada beberapa seperti nasi goreng dan aneka pilihan rice bowl. Selain main course, juga ada kudapan.

Disebelahnya, masih kakak-adik sama cafenya, juga ada tempat jual furniture etnik dan cocok buat tipe rumah bohemian.

Menu yang dicoba :

🍛 Rice Bowl Chicken Katsu Teriyaki (IDR 35)
Semangkok nasi putih yang disajikan dengan telur orak-arik dan potongan ayam katsu. Sehubung ini juga untuk anak jadi kami minta saus teriyakinya dipisah. Untung request dipisah sih, karena pas dicoba kaya ada rasa sedikit pedas dari ladanya. Rasa telurnya kaya pada umumnya aja, nggak terlalu gurih atau pun hambar. Aku suka kematangan dari nasinya, pulen tapi nggak lembek. Untuk potongan katsunya menurutku pas, nggak tipis juga nggak terlalu tebal.

🍛 Rice Bowl Beef Mercon (IDR 35)
Berbeda dari chicken katsu, kalau di beef mercon ini telurnya dimasak mata sapi, matang. Irisan beefnya lebih banyak lemak dibanding dagingnya. Dan buat aku, sambal merconnya pedes banget! Aku sampai nggak kuat makannya.

🥟 Singkong Keju (IDR 29)
Tiga potong singkong berukuran sedang disajikan dengan taburan keju. Aku suka singkongnya, luarnya garing tapi bagian dalamnya masih lembut dan nggak kopong.

🍰 Brownies (IDR 25)
Tiga potong brownies kecil yang disajikan dengan es krim vanilla dan taburan red velvet serta saos sedikit cokelat. Browniesnya sendiri cukup pekat rasa cokelatnya. Bukan tipe brownies basah, bagian luarnya sedikit garing tapi dalamnya fudgy.

🫗 Ice Chocolate (IDR 29)
Dari tekstur dan warnanya aku udah bisa nebak ini rasa cokelatnya pekat. Dan bener! Rasa cokelatnya pekat tapi nggak pahit. Manis diawal, after tastenya terasa cokelatnya rich.

🍸 Mojito Butterfly Pea (IDR 35)
Sejujurnya kurang tau ini bunga telang yang dicampuri dengan apa, selain jeruk nipis. Mungkin ada campuran sirupnya juga kalau lihat warna kuning dibagian bawahnya. Tapi ini rasanya enak dan seger banget. Walau jeruk nipisnya banyak, rasa asemnya nggak dominan. Ada rasa manis diawal, tapi after tastenya muncul asem dari jeruk nipisnya.
—

Instagram: @milimanis.by.milandbay

Siapa sangka ternyata dipinggir jalan wilayah Cipayung ada cafe cantik bergaya klasik. Pas masuk, rasanya kaya bukan di Jakarta Timur karena vibes yang dirasa berbeda. Cafe ini cukup asri, banyak tanaman baik di indoor maupun outdoornya. Interiornya juga cantik, chandeliernya mempertegas kesan klasik ala eropa.

Di sini, ada dua lantai. Di lantai satu konsepnya semi outdoor jadi tanpa AC, ada seating dengan kursi dan meja kecil, ada juga seating dengan sofa. Sementara di lantai dua sepertinya untuk non-smoking, karena dengan AC. Ruangannya pun lebih luas, dan tersedia juga seating di balkon cafenya.

Pilihan menunya cukup beragam, mulai dari kudapan, makan berat, dessert sampai pastry. Untuk main coursenya sendiri terdiri dari western sampai traditional cuisine. Cocok untuk makan bareng keluarga, karena ada banyak pilihan menu yang bisa dinikmati juga sama anak-anak.

Untuk menu minumannya sendiri ada kopi, teh dan smoothies. Tersedia juga gelato dengan aneka rasa.

Menu yang dipesan:

🍚 Black Ink Seafood Fried Rice (IDR 60)
Nasi goreng tinta cumi hitam yang disajikan dengan acar, lolorosa, kerupuk, telur dan sepotong udang. Aku pesan yang nggak pedas. Rasanya cukup enak, porsinya pun besar. Tapi ini bukan tipe nasi goreng gurih yang biasa ditemuin di abang gerobak. Isiannya sendiri, yang aku rasa seperti ada potongan cumi dan udang tapi menurutku nggak terlalu banyak. Kematangan telur dan udangnya pas. Rasa keseluruhannya juga tidak amis.

Aku suka rasa acarnya. Bukan tipe acar yang kecut cuka dan pedas cabe rawit, tapi cenderung manis. Timun dan wortelnya pun masih segar.

🍟 Fish and Chips (IDR 60)
Ikan dori bertepung yang disajikan dengan irisan kentang digoreng, soas jamur & tartar serta sayur lolorosa. Menurutku, untuk rasa chipsnya sendiri nggak begitu gurih, layaknya irisan kentang yang digoreng aja. Tapi untuk ikannya, cukup lembut dan gurih.

🫕 Cireng Popcorn (IDR 35)
Cirengnya disajikan dalam bentuk potongan kecil dengan saos kacang terpisah. Aku suka tekstur cirengnya, garing di luar tapi bagian dalamnya masih kenyal, nggak alot. Cuma sayang saos kacangnya menurutku terlalu cair, jadi rasa dari kacangnya sendiri hilang.

🍹 Lychee Lemongrass (IDR 30)
Es teh leci dengan sereh. Ini pertaa kali aku coba es teh leci yang dicampur dengan sereh, ternyata segar juga. Unik rasanya menurutku ada percampuran antara rasa sereh dan manis, tapi gak saling mendominasi. Tingkat kemanisannya juga pas.
—

Instagram: @seatap.tamanmini

Tebet, bisa dibilang sebagai pusatnya kedai yang cukup ramah kantong bagi pelajar, mahasiswa dan pekerja. Aneka rumah makan dan kedai bisa kita temukan di daerah Tebet ini, salah satunya adalah Unclebrew.

Coffee shop milik selebgram Dwihanda dan keluarganya ini memang nggak begitu besar, tapi di dalamnya terdapat beberapa tempat duduk smoking dan non-smoking area, juga beberapa seat outdoor. Pelayannya juga ramah.

Minusnya, untuk Unclebrew di Tebet ini lahan parkirnya memang kecil. Kalau kendaraan motor nggak begitu sulit untuk mencari parkir karena udah disediakan, tapi bagi yang membawa mobil, agak susah parkir kalau kedainya penuh.

Untuk pilihan menunya sendiri terhitung cukup beragam. Ada kopi, non-kopi, kudapan dan beberapa pilihan makanan berat seperti pasta, nasi goreng, mie dan lainnya.

Menu yang dipesan :

🍹 Blue Butterfly (IDR 28)
Minuman non-kopi yang terbuat dari teh, bunga telang, lemon dan madu ini rasanya segar! Rasanya dominan asam tapi masih drinkable karena dicampur dengan madu sebagai pemanis.

🍰 Rednies (IDR 23)
Brownies rasa red velvet ini teksturnya lembut dan fudgy, bukan tipe brownies yang crunchy dan kering. Rasanya sendiri lebih kerasa kaya cheesy, jadi ada rasa asin sedikit dari kejunya bukan manis kaya rasa brownies pada umumnya. Seimbang banget jadi pendamping blue butterfly.
—

Instagram: @unclebrew.kopi

Sebagai pecinta pastry, rasanya belum lengkap kalau belum cobain Canggu Bakehouse. Target pertama pas main ke Posbloc. Untuk kedainya sendiri yang di Posbloc emang kecil, cukup untuk 2-3 orang aja di dalam. Jadi kalau mau pesan atau nunggu pesanannya selesai, kita tunggu di luar biar yang lain bisa gantian pesan.

Di dalam pun nggak ada seat, kita bisa menikmati pastry dan minumannya di luar. Waktu itu aku pesan Pain au Chocolate dan Bomboloni Matcha.

🥐 Pain au Chocolate (IDR 28)
Rotinya sendiri cukup lembut, nggak alot pas digigit. Karena ada beberapa roti sejenis yang terasa kurang lembut ya pas digigit. Bagi yang kurang suka manis, menurutku rasa coklatnya ini nggak terlalu ‘giung.’ Kulit luarnya pun terasa sedikit crispy, jadi pas digigit perpaduannya pas.

🍩 Bomboloni Matcha (IDR 20)
Donut dengan filling matcha ini juga enak. Donutnya sendiri padat isinya, nggak kopong. Matchanya pun nggak begitu pahit after tastenya. Buat aku yang kurang suka matcha karena ada rasa pahit setelahnya, ini masih eatable banget. Fillingnya juga nggak cuma ada dibagian tengah aja, tapi dia “hadir” sampai digigitan terakhir.

—

Instagram :
@canggubakehouse.id