Ikkudo Ichi

Ikkudo Ichi
Restoran ramen jepang dengan harga yang relatif lebih terjangkau terletak di Central Park Mall. Desain interior restoran bergaya khas jepang, seperti kedai ramen di jepang. Rupanya restoran ramen ini sudah memiliki banyak pelanggan setia, terlbukti pada masa pandemi begini untuk makan disini ada antrian yang cukup panjang pada saat jam makan malam. Tak sia-sia antri karena ramennya kenyal dengan kuahnya yang asin gurih nikmat. Ada pilihan ramen lurus dan keriting, saya pesan yang lurus. Dagingnya saya pilih yang non halal, juicy dan nikmat. Diberi pugasan wijen sangrai, irisan rumput laut dan daun bawang. Nama menunya buta signature. Juga disiapkan cabe rawit potong, irisan bawang putih dan cabe tumbuk bawang putih.

Ikkudo Ichi yang gue datengin ini ada Central Park Mall di lantai3, di ujung.
Gue dateng berdua sama temen, dan waiting list! Padahal perut uda dangdutan, ya apa daya, demi makan ikkudo.
Setelah nunggu 20menit, akhirnya gue bisa duduk dan order. Yang gue order adalah ikkudo's buta kara (idr 59) dan yaki buta gyoza ebi iri (idr 36k), buta chashu (idr 14k).
Ikkudo's buta kara nya juara, ini NON HALAL ya, ada babinya, rasanya spicy, kuahnya kental. Enak.
Gyoza nya juga enak, dan ini juga NON HALAL, potongan daging babi dan udangnya berasa.
Buta chashu, irisan daging babi, seporsi isinya 3potong, terlalu lembut sih menurut gue, dan bumbunya kurang berasa.
Makan di ikkudo ini, bakal ketagihan bikin pengen balik 🍜

Resto yang satu ini selalu jadi tempat makan andalan makan ramen nih. Ramen yang udah pasti enak rasanya, ga aneh2. Biarpun makin lama makin mahal aja  tapi tetep balik lagi balik lagi ke sini.

Soalnya walaupun udah banyak tempat makan ramen, tapi banyak yang ga enak ato biasa aja, jadi ikkudo ichi selalu jadi pilihan deh.

Biasanya pesen mie yg lurus, kali ini aku pesen yang keriting. Ternyata yang keriting lebih kenyal, ga lembek gt, lebih enak!

Nextnya bakal pesen yang keriting terus nih 

Outletnya tidak terlalu besar, namun ditata cantik dengan lampion-lampion dan rangkaian sakura imitasi pada langit-langitnya, senada dengan lighting seluruh ruangan yang berwarna kuning agak temaram. Pada salah satu dinding samping terdapat hiasan menarik yang terbuat dari susunan sendok di atas background merah dengan aksara kanji super besar. Hiasan yang sederhana, namun idenya menarik dan perpaduan warna merah-hitamnya sangat eye catching. Keseluruhan desain interiornya bertema modern minimalis dengan sentuhan khas Jepang di sana-sini.
Uniknya Ikkudo Ichi, selain beberapa macam kuah ramen yang tersedia, kita bisa meng-customize lagi menunya sesuai selera: 

-  Noodle Firmness: Soft, Normal, Hard 

-  Flavour Strength: Weak, Normal, Strong 

-  Richness (the amount of oil filtered from the soup): Light, Normal, Heavy

- Choices of Noodles: Small Noodle, Curvy Noodle
Buta Tantan (IDR 59k)

Tertera di menu, bagi yang baru pertama kali atau untuk rasa terbaik disarankan memilih tingkat "Normal" , tetapi karena saat itu selera makan sedang tidak terlalu baik maka saya memilih tingkat Soft-Weak-Light dengan small noodles.

Semangkuk ramen berisi sebutir telur yang dibelah dua, dua buah pork slices, dan masih ada potongan daging babi berbentuk dadu kecil. Potongan daging yang kecil tidak ada masalah buat saya, tetapi pork slices-nya agak banyak lemak sehingga saya kurang suka. Ramennya empuk dan tidak kenyal sesuai pilihan dan ekspektasi saya, tetapi kuahnya terasa terlalu asin di lidah saya saat itu. Entah apakah ini karena saya yang sedang tidak sehat atau memang keasinan, tetapi teman saya mengatakan ramen pesanannya pas tidak terlalu asin. Okay, mungkin memang lidah saya yang sedang error.
Pork Bun (IDR 15k)

Bun-nya empuk dan moist, sedangkan pork belly garing di bagian luar. Disajikan dengan selembar daun selada di antara bun, saus sambal, dan cocolan saus putih seperti mayonnaise yang sudah diolah khusus ala Ikkudo Ichi. Satu porsinya tidak terlalu besar, tetapi cukup mengenyangkan sebagai appetizer. 
Cold Ocha (IDR 7k)

Pilihan terbaik di resto Jepang. Meskipun sedang kurang sehat, tetap saja saya memilih cold ocha karena memang tidak suka teh hangat. Ocha-nya berwarna kuning kehijauan, tidak pekat, dan hampir tidak terasa pahit sama sekali.
Pelayanan di sini kami nilai standar. Waiter/waitress tergolong cekatan meng-handle customer yang terus berdatangan, dan makanan standar seperti ramen (yang tidak perlu dimasak dari awal/from scratch) terhidang cukup cepat meskipun outlet sedang ramai. Dari segi harga masih sesuai dengan besar porsi yang kita dapatkan, serta yang penting rasanya enak.