RI 347 | Rihana & Ismail

Espresso Browniesnya terbaik banget deh. Kalau ke Starbucks seringnya pilih Espresso Brownies ini, rasanya lembut, legit & ga bikin enek, kopinya juga berasa banget. Satu potong browniesnya juga lumayan besar bisa buat sharing berdua.

Seperti biasa pelayanan di Starbucks selalu ramah dan sopan. Kalau buat tempatnya di Terminal 2F ini kurang private ya, karena bersatu dengan beberapa gerai makanan juga. Jadi kaya mini foodcourt gitu.

Dekorasinya serba hitam, dan dipenuhi lampu-lampu. Lokasinya strategis banget, dipinggir jalan raya. Parkirannya kecil hanya bisa 2-3 mobil aja. Kesana pas sore hari, ga begitu rame hanya ada 2 meja yang terisi.

Menunya berbagai macam nasi, pasta, mie dan dessert. Cobain roti bakar nutella pisang (15k), buat harga segini rotinya besar & tebal, pisangnya juga penuh lengkap dengan nutella & kejunya. Tapi sayang Ice Coffee (15k) biasa aja, cube coffee nya lama cairnya dan terlalu banyak susu cairnya juga.

Ada berbagai macam Rice Bowl juga mulai dari Thai Rice Bowl, Beef Rice Bowl dan Paw’s Rice Bowl, seperti Chicken Teriyaki Rice Bowl (25) rasanya ga terlalu istimewa sih, mangkoknya besar tapi porsinya sedikit, potongan daging ayamnya juga cuma beberapa biji aja.

Pempeknya enak banget, kering & ga bau amis. Cuma kuah cukanya kurang pedas & sambelnya juga ga pedas. Es kacang merahnya juga enak banget, tapi kemarin pas kesana lagi abis.

Pelayannya juga oke, walaupun rame tetap cepat & sigap. Yang ga enak disini tempatnya yang super rame apalagi kalau di jam makan siang. Kemarin kesana pas jam 3 sore aja masih rame.

Lokasinya decent, sekilas mirip warteg atau warung, tapi di area dalamnya cukup luas. Mereka punya area taman juga untuk pembeli.

Ada 2 outlet orderan, yang kiri untuk makan di tempat, yang kanan untuk bungkus. Awas, jangan salah antri.

Menunya ada 2: cuankie dan batagor. Bahan utamanya hampir mirip. Bedanya, batagor dengan saus kacang, cuankie dengan kuah bakso, plus baksonya.

Tekstur cuankienya/batagornya sangat unik. Pertama kali saya menemukan yang seperti ini. Kulit keringnya sangat crispy dan digoreng kering, dan sama sekali tidak berminyak. Tapi begitu dikunyah, beberapa detik langsung lumer dalam mulut. Amazing! Acinya tidak terlalu liat, sehingga gak bikin pegel mulut kalo ngunyah.

Untuk bumbu kacang dan kuah baksonya, tidak terlalu spesial. Masih banyak yang lebih enak. Menurut saya sih, selling pointnya di tekstur cuankie.

Satu porsi batagor/cuankie dihargai 17rb. Worth it, lah.

Kuliner ini ada sejak 10 tahunan yang lalu, tapi sampai sekarang masih eksis. Tempatnya sih gak terlalu istimewa, ada ruangan indoor, atau outdoor di pekarangan depan pakai kursi payung. Kalau untuk malam hari sih, enak di outdoor.

Menunya bisa pilih sendiri, tapi porsi sudah dijatah, ya. Ada tempura, ayam teriyaki, ayam sambel, telur balado. Side dish-nya ada oncom, kentang mustopa, jengkol, dan lainnya. Yang favorite adalah tumis buncisnya karena dibuat mendadak, masih hangat dan fresh banget. Basically, sunda fussion food lah. Rasanya? Enak-enak semua!

Yang bikin agak kaget, ya harganya. Untuk 2 lauk dan 1 sidedish, bisa kena 50rb lebih. Agak overprice sih untuk ukuran jajanan malam. But overall, very recommended. Ada uang, ada rasa.