N.A.

Saat melintas di Jalan Braga, iseng-iseng saya mencoba ice cream parlor yang sangat eye-catching berkat penggunaan lampu neon yang ikonik, sekilas saya seperti diingatkan oleh salah satu ice cream parlor di Bali. Ice cream parlor ini tergolong kecil, hanya berupa stand tanpa adanya seating area. Kalau mau duduk bisa menggunakan bangku-bangku di sepanjang Jalan Braga

- Rum Raisin Ice Cream with Cone (12K)
Saya melihat harga yang dipatok, saya memutuskan untuk tidak menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi, seriusan ini murah banget—bahkan hampir sama murahnya dengan ice cream dari restoran cepat saji. Jauh di atas ekspektasi saya, ice cream nya benar-benar enak, teksturnya lembut, dan rum raisinnya sangat kuat walaupun mungkin citarasa rum nya berasal dari perisa but it tastes not bad at all!

Restoran ini menyajikan aneka hidangan khas Jepang seperti sushi, sashimi, ramen, udon, teppanyaki, serta robatayaki. Khusus untuk menu teppanyaki dan robatayaki, tersedia live-cooking, jadi pengunjung dapat menyaksikan atraksi chef memasak makanan. 

Restorannya juga lumayan nyaman, kali ini saya duduk di bagian halaman belakang. Grill-set nya berada di tengah sedangkan seating areanya berada di sekililingnya. Karena tempatnya yang outdoor, pengunjung tidak perlu khawatir dengan after-effect aroma asap dari proses pemanggangannya.

Food:
Kali ini saya mencoba robatayaki, yaitu sate-satean khas Jepang. Terdapat beberapa pilihan bahan sate yang dijual perporsi dari harga 37K hingga 120K. 
- Amiyaki Steak : robata dengan isian wortel dan buncis yang dibalut oleh Australian Beef Sirlon serta dibaur saus teriyaki. Dagingnya benar-benar juicy dan empuk. totally recommended
- Mix Sakana : robata dengan isian mix-seafood seperti udang, fishcake dan cumi serta tambahan paprik: Good!
- Yakitori : robata dengan isian daging ayam serta paprika: Not bad at all

Bagi saya, Jardin memiliki arti tersendiri. Restoran ini lumayan sering saya kunjungin mengingat teman-teman saya dari luar kota seringkali meminta untuk ditemani ke tempat ini setiap kali berkunjung ke Bandung. Secara konsep saya sangat suka restoran dengan interior tropical-garden seperti ini, meskipun terkadang harus menahan panas karena sistem pendingin ruangannya yang hanya menggunakan kipas angin. Dulu saya sempat risih dengan semprotan air yang dipasang di langit-langit restoran yang untungnya sekarang sudah ditanggalkan.

- Egg Benedict (45K)
Saya bisa dibilang sudah benar-benar jatuh cinta dengan menu yang satu ini. Saya benar-benar ketagihan dengan smoked beef renyah yang diletakkan di atas ciabatta yang crispy yang kemudian ditambahkan sunny side up setengah matang yang sexy, serta hollandaise sauce creamy ng tumpah-ruah di atasnya. Sebagai refreshment, menu ini juga disajikan bersama salad yang segar. Benar-benar fascinating.

- Cheesy Bolognese Croissant Sandwich (49K)
Menu ini juga tidak kalah nikmat. Croissant renyah disulap menjadi sandwich dengan isian daging sapi cincang, saus bolognese, keju cheddar, dan telur rebus. Sayangnya, menyantap menu ini membutuhkan effort lebih karena tekstur croissantnya yang sangat renyah membuat croissantnya sulit untuk dipotong menggunakan pisau.

- Americano (18K)
Meskipun tidak memiliki speciality in coffee, americano yang disajikan sama sekali tidak mengecewakan. Americano nya cendrung asam dengan takaran yang yang pas. 

Kali ini saya memesan martabak ini menggunakan jasa delivery makanan ojek online. Saya salut dengan pelayanan baik dari ojek online maupun dari tenant makanannya, hany sekitar 20 menit martabak yang saya pesan pun sampai: Good Job!

- Martabak Kacang Meses Small (18.5K)
Porsi martabak ini tidak sekecil yang saya bayangkan, kurang lebih sebesar pizza ukuran personal dengan 4 slices. Ukuran ini lah yang sebenarnya saya butuhkan, karena martabak ukuran medium itu terlalu besar untuk personal. Adonan martabaknya m lumayan tebal sehingga lumayan efektif sebagai pengganjal lapar, adonan nya juga lumayan empuk dan tidak terlalu oily. Toping meses dan kacang cincang nya sama sekali tidak pelit, benar-benar royal, terbaik deh untuk kelasnya.

Setiap kali main ke daerah Kepatihan selalu terlintas untuk mampir ke toko roti legendaris yang satu ini. Toko roti ini mempertahankan desain klasik khas pertokoan zaman dahulu.  Toko roti ini tidak luas serta tidak menyediakan seating area. Pada jam-jam tertentu pengunjung bahkan harus berdesaksan dengan tamu lain saat antri untuk memesan dan membayar, untungnya penjual di toko roti ini tegolong responsif dan cekatan.

- Aneka Roti
Aneka roti di tempat ini dibandrol dengan harga yang sangat murah, rata-rata di bawah Rp5K, jelas sangat terjangkau. Varian roti di tempat ini memang tidak ada yang aneh-aneh seperti toko roti kekinian kebanyakan, hanya tersedia varian-varian klasik seperti roti horn, roti pisang keju, roti kopi mocha, cinnamon roll, roti kismis, bun, dan lain-lain. Setiap kali kesini, saya pasti memesan Roti Horn nya yang enak banget.