N.A.

Sebenarnya saya sedikit bingung memilih stand makanan di kawasan Kota Tua ini. Pilihan jatuh kepada Sate Padang, namun masalah kedua datang, saya bingung memilih sate padang mana karena terdapat beberapa stand sate Padang disini. Akhirnya saya menyeleksi satu persatu dengan mengandalkan indera penciuman, dan inilah Sate Padang dengan aroma rempah terkuat di PKL Kota Tua Jakarta

Tidak satupun PKL disini yang menyediakan meja dan kursi, semuanya makan beralaskan tikar dan terpal yang disediakan pengelola. Buat yang suka risih di tempat keramaian seperti ini tenang saja, saya merasa aman- aman saja selama bersantap disini, terkadang makan merakyat tidak kalah nikmat dibanding bersantap di restoran mewah.

- Sate Padang (25K)
Untuk sepiring sate Padang, harga disini terbilang wajar. Menu ini berupa sepuluh tusuk sate ayam, ketupat, dan bawang goreng gurih yang diguyur kuah sate khas Padang. Sate nya sangat emput sekali, bumbu rempah nya sangat meresap, sedikit manis dan asinnya pas. Ketupatnya pun tidak terlalu lembek, maupun tidak terlalu keras, sedangkan kuah nya di luar ekspekstasi saya. TBH ini enak banget. Kuah kental khas Padang, sedikit lebih pedas dibanding sate Padang kebanyakan, bumbu khas Padang nya pun sangat kuat terasa, begitu Otentik, mirip dengan cita rasa di kampung. Saya benar- benar tidak menyangka Sate disini begitu nikmat

Starbucks Stasiun Gambir jelas bukan cabang favorite saya, tempat sangat sempit, sumpek, dan sangat berisik, namun menunggu kereta disini tentunya sedikit lebih baik daripada menunggu di ruang tunggu, at least saya lebih merasa secured disini. Pelayanan di Starbucks disini pun cukup memuaskan, sama lah seperti Starbucks lainnya. Karena saya ingin tidur di sepanjang perjalanan, saya menghindari menu kopi dan memesan minuman lite seperti Teavana Lemonade Ice Tea; Passion Tea (43K for Tall)
- Teavana Lemonade Ice Tea

Varian passion tea yang yang saya pilih memiliki cita rasa yang sedikit berbeda dengan teh kebanyakan. Teh nya cendrung asam dan sudah cukup manis meskipun tidak ditambahkan gula maupun sirup. Teh ini juga tidak berwarna coklat seperti kebanyakan, melainkan berwarna merah keunguan, warna yang begitu cantik. Perasan lemon nya pun cukup menyatu dengan cita rasa teh yang memang sudah sedikit asam.

Kali ini saya melipir ke Senayan City untuk mencari sebongkah nasi untuk menghidupi cacing-cacing di dalam perut. Karena tipikal tenant makanan di mall-mall Indonesia cendrung homogen (itu-itu aja), saya memutuskan untuk memilih tenant yang hanya ada di mall ini saja
- Platter New York Size (80K) with Beef Gyro option

Platter ini terdiri atas nasi goreng khas timur tengah, topi beef gyro, aneka sayur, dan roti tipis khas timur tengah. Saya sangat suka tekstur toping beef gyro nya, sangat empuk, kematangannya pas, serta bumbunya cukup kaya dan meresap. Nasi goreng nya rasanya biasa saja, cendrung flat dan miskin bumbu, tekstur nya cendrung kering. Roti timur tengah (lebih mirip kulit pizza tanpa toping apa apa) cendrung tidak memiliki cita rasa tertentu, cendrung hambar, tapi tidak menjadi masalah bagi saya. Untuk pilihan saus, saya memiliki campuran antara white sauce, hot sauce, dan barbeque sauce. Saya paling suka varian hot sauce, cita rasa nya sangat pedas sehingga sangat cocok menemani nasi gorengnya yang flat.
Sayang nya, restoran ini cukup kecil, hanya terdapat beberapa bangku dan meja untuk dine ini. Ditambah lagi, meskipun selantai dengan food court Sency, namun pembeli dilarang untuk menyelundupkan makanan ke food court nya, seringkali dibutuhkan aksi kucing-kucingan dengan pihak sekuriti. Mencoba restoran ini berarti melatih kesabaran, seringkali dibutuhkan antrian yang cukup panjang.