Selfi Tan

The Hideout ini merupakan rebranding dari Le Epicure. Untuk pastrynya masih ada dan terdapat beberapa tambahan menu makanan.
Untuk desain tempatnya dari luar cukup berbeda. Dicat warna hitam. Masih sama dengan 3 lantai. Pas masuk bau kopi tercium.
Tempatnya sih enak. Saya duduk di area smoking yang tidak ada orang, jadi bebas dari asap rokok. Sedangkan non smokingnya ramai.
Server yang melayani saya juga ramah.
Pesab pork rendang pie. Disajikan panas karena terdapat kepulan asap sewaktu dipotong. Rasanya cukup enak namun bumbunya kurang bold. Potongan porknya juga lumayan banyak dengan potongan kentang yang terasa sewaktu dikunyah. Untuk pienya teksturnya soft punya nih. Ditemani juga dengan homemade chips dan salad.
Selanjutnya saya pesan strawberry lemon tart. Cukup ok juga tapi bagian atas yang terlihat seperti jelly agak susah dipotong, lebih mirip seperti gelatine 😂

Pie crustnya sih ok menurut saya.
Untuk minum pesan greentea latte. Rasanya pas dan tidak terlalu milky. Sayang latte artnya cepat turun.

Iseng pas lewat dan ingat mereka ada varian minuman. Aku hanya pesan 1 untuk ditakeaway.
Tempatnya hanya berupa stand saja dan yang melayani hanya 1 orang saja.
Saya pilih winter sakura with strawberry popping boba. Cupnya besar dan dicharge 20k.
Mungkin karena take away dan baru diminum di rumah jadi agak plain tapi masih terasa sedikit rasa dari strawberryny. Menurut aku rasanya kurang enak. Popping bobanya juga kurang ok. Uda beberapa yang kempes duluan.

Sesuai namanya Hospitalis ini mempunyai desain seperti di rumah sakit.
Tempat cukup besar dan nyaman. Servicenya juga ok.
Di sini cobain menu barunya yang berbau Jepang.
Spicy salmon samba roll

Presentasi dari sushi ini cukup cantik. Rasa sushinya cukup oklah.
Pizza spicy chicken

Pizzanya tipe yang tipis dan agak chewy. Rasanya cukup ok dan buat saya sih tidak terlalu pedas.
Pizza creamy salmon

Pizzanya sama seperti yang spicy, untuk rasa saya lebih suka yang ini.
Teppei Yaki (chicken)

Tampilannya dan teksturnya mirip okonomiyaki. Di atasnya chicken yang dimasak dengan saus Jepang. Mirip seperti teriyaki. Dari semua menu saya paling suka yang ini.
Organ surgery Parfait

Tampilannya cukup seram. Bola mata dan jari manusia. Rasanya sih standar.

Rock Paper Scissors ini merupakan rebranding dari Chronicle yang ada di Dharwangsa yang sudah tutup dan kemudian buka dengan konsep baru di The East.
Untuk makanan lebih ke Japanese fusion.
Tempatnya ada yang smoking dan non smoking. Untuk yang nob smoking agak gelap. Sedangkan yang smoking terang karena di sekelilingnya adalah kaca.
Untuk menu saya pesan ricotta hotcakes dengan berries compote dengan topping vanilla ice cream. Hotcakesnya enak dan fluffy. Sayang pas datang eskrimnya sudah agak cair. Vanilla ice creamnya juga enak.
Untuk minum saya pesan hot tea dengan varian rose dari brand Roneffeld. Biasanya teh dengan rose based itu enak. Tapi yang ini terasa sangat herbal sekali untuk saya. Jadi saya agak kurang suka.

Iseng cobain tempat ini. Tempatnya ga begitu banyak table tapi cukup spacious.
Di sini saya pesan matcha milktea. Kurang berasa sih tapi cukup oklah.
Pesan juga 7 star crispy chicken dengan mixed rasa anatara rosemary dan seaweed. Crispy chickennya enak juga dan cukup banyak porsinya tapi bumbunya kurang terasa sih.

Iseng cobain lunch di Sam's Wok. Tempatnya ada di foodcourt. Tempatnya ini menggantikan stand Japanese food yg sebelumnya ada.
Di sini saya pesan paket B dengan 2 pilihan lauk. Nasinya saya pilih nasi goreng. Lauknya pilih general tsao chicken dan satu lagi kata servernya salted egg tofu.
Nasi gorengnya standar sih. General tsao chickenya cukup lumayan. Untuk salted egg tofu. Pas dimakan kebanyakan tepung dan ternyata setelah diperhatikan menu tersebut adalah ikan dari teksturnya.
Rasanya sih so so menurut saya. Mungkin karena sudah siap saji jadinya sudah tidak begitu enak. Kalau panas mungkin lebih enak.