Stephanie Wibisono

Remboelan, pertama kali buka di Plaza Senayan dan sekarang di Street Gallery, Pondok Indah Mall. Sebetulnya restaurant ini adalah milik salah satu saudara saya, dan mungkin beberapa dari kalian sudah dengar, bahwa pemiliknya pun sama dengan pemilik Masakan Rumah Bu Endang di Cepete. Jujur, saya lebih suka untuk makan di Bu Endang dibandingkan dengan Remboelan. Remboelan lebih high-end, tentu karena lokasinya di dalam mall. Remboelan juga lebih ramai dan servicenya pun kurang baik terakhir kali saya datang. Saya datang pada Malam Natal sekitar pukul 9 malam, dan salah satu menu saya keluar sekitar pukul 10 malam setelah dikomplain. Untungnya managernya cukup menghargai kami dan memberikan kami dessert gratis.

Nasi Goreng Kambing (43K)

Menurut saya rasa nasi gorengnya malah rasa kari. Not recommended.

Ayam Bakar Kemiri Remboelan (32K)

Ini adalah salah satu menu rekomendasi mereka, dan saya juga akan merekomendasikan menu ini ke kalian. Ayam bakarnya cukup enak, bumbunya meresap. Namun ini tidak termasuk nasi putih.

Konro

Cukup enak, dagingnya empuk dan bumbunya sangat terasa. Recommended!

Tahu Campur Gimbal (32K)

Salah satu menu rekomendasi mereka juga, dan rasanya cukup enak.

Es Podeng

Es Podengnya kurang menurut saya. Saya lebih memilih untuk beli Es Podeng gerobakan.



Sebetulnya setiap kali saya ke Masakan Rumah Bu Endang, saya selalu pesan Bistik Lidah atau Bistik Sapi. Very Recommended! Galantinenya pun recommended.



Come and taste for yourself!

Instagram : @stepwibi

Kenapa Antipodean? Karena Antipodean menjual kopi bermerek Merdeka, dimana saya sebelumnya mendapat rekomendasi bahwa Merdeka kopi cukup enak. Namun Antipodean, yang terletak di lantai Ground, tempatnya cukup kecil; dalamnya terasa padat karena mejanya sangat banyak. Namun ambiencenya masih enak untuk pengunjung yang ingin menikmati secangkir kopi sambil bekerja atau membaca buku. Satu hal : yang pernah meminta mereka buku menu, karena menunya ada di tembok mereka.

Mereka memiliki banyak pilihan kopi Merdeka, bisa dilihat karena semuanya mereka pajang di rak. Mereka juga memiliki banyak pilihan cake, seperti di hari saat saya kesana mereka ada Banana Cake, Carrot Cake, Chocolate Cake, Caramel Apple Cake dan Apple Pie. Saya mencoba Banana Cake dan saya suka sekali dengan cakenya! Tekstur cakenya lembut, agak sedikit kenyal, dan rasa pisangnya sangat enak! Saya memesan secangkir cappucinno dan rasanya agak sedikit pahit untuk saya, namun menjadi kombinasi yang baik dengan Banana Cake yang saya pesan.

Come and taste for yourself!

Instagram: @stepwibi

Melanjutkan kesuksesan restoran pertama AW Kitchen di Tokyo, mereka membuka cabang pertama mereka di Jakarta, Indonesia, tepatnya di mall Plaza Senayan satu lantai di bawah XXI. Pertamanya saya mengira AW Kitchen ini adalah restoran Jepang, karena nama AW Kitchen itu sendiri berasal dari nama chef Akira Watanabe. Ternyata AW Kitchen adalah pasta house. Namun saya memutuskan mencoba AW Kithcen di hari ulang tahun saya. Excited!


Interiornya cukup simple untuk saya. Ada bar dan oven pizza besar di dalam. Namun saya kurang yakin jika mereka memasak pizzanya menggunakan oven besar tersebut, karena selama saya di sana, saya tidak melihat mereka menggunakan oven itu untuk membuat satu pizza pun. Yang saya suka dari restoran ini adalah lukisan yang kalian bisa lihat di salah satu foto saya. Cukup artistic untuk mata saya. Servis mereka sangat baik, waitressnya siap membantu kami kapanpun.

Pertama-tama, mereka akan memberikan roti sour-dough dengan butter sebagai makanan pembuka (complimentary).

Mushroom Risotto

Saya suka dengan tekstur dari risotto itu sendiri. Saya juga suka saus yang mereka pakai dan juga jamurnya. Namun sayangnya, setelah makan separuh, saya merasa sedikit eneg. Bukan karena risottonya tidak enak, namun entahlah, mungkin karena saya memang kurang bisa makan risotto. Saya masih merecommend menu ini.

Fettuccine Mushroom

Mereka menggunakan saus dan jamur yang sama dengan Mushroom Risotto, hanya saja ini fettuccine. Fettuccine mereka adalah homemade; mereka membuatnya sendiri. Recommended.

Salmon Pappardelle

Menu ini juga sangat enak, recommended. Ini adalah pappardelle dengan salmon dan brokoli, dimasak dengan cream sauce. Dan yep, pappardelle mereka juga homemade. Semua pasta mereka adalah homemade.

Tenderloin Steak

Steak ini disajikan dengan jagung dan potato gratin. Steaknya menurut saya hanya okay, dagingnya bagus kualitasnya dan cukup empuk. Namun saya suka sekali dengan potato gratinnya.

Corn Spaghetti with Prawns

Menu ini terlalu pedas untuk saya, namun saya suka jagung dan udang-udang kecil di pastanya.

Come and taste for yourself!

Instagram: @stepwibi

Waku Waku Japan, buka untuk dua bulan saja di Gandaria City di dalam Kaffein. Kalau saya tidak salah, mereka akan buka sampai dengan akhir January 2015. Dan tentu saja kita perlu mencobanya sebelum tutup. Yep, Waku Waku Japan ini buka di dalam Kaffein, dan Kaffein memiliki indoor dan outdoor area. Area indoor lebih diperuntukkan untuk Waku Waku Japan dan didekorasi sesuai dengan konsepnya, Jepang. Ada sakura di atas dan lampion-lampion Jepang, area tatami yang dikelilingi dengan LCD screen yang memutarkan pemandangan-pemandangan alam di Jepang. Area outdoor lebih diperuntukkan untuk Kaffein, namun ada juga rak yang berisi pajangan-pajangan bernuansakan Jepang.

Mereka hanya menghidangkan Japanese Ochazuke yang menurut mereka adalah fast food sehat yang berisikan kombinasi dari bahan-bahan yang dipilih dengan hati-hati dan nasi di soup Jepang yang hangat. In short, Ochazuke adalah nasi Jepang dengan daging di atasnya, kemudian dituang dengan soup Jepang. Mereka mempunyai tiga pilihan : Tai-Chazuke (Sea Bream), Sake-Chazuke (Grilled Salmon), Tempura-Chazuke; masing-masing seharga 120K. Kalau tidak mau mencoba Ochazuke, bisa juga mencoba Chirashi Sushi seharga 150K.

Saya memesan Sake-Chazuke dan Tempura-Chazuke. Porsinya memang sangat kecil, karena orang Jepang sendiri menganggap Ochazuke ini sebagai snack. Tempura-Chazuke enak, namun saya akan merecommend kalian untuk mecoba Sake-Chazuke karena sangat enak!

Untuk Dessert, mereka ada Matcha Shiratama Anmitsu seharga 50K. Itu adalah ice cream macha dengan mocha dan kacang merah. Saya mencoba ini dan rasanya enak. Mereka juga ada Imagawa-Yaki (dorayaki) seharga 50K dan Hiyashi Zenzai (soup kacang merah dingin dengan mochi) juga seharga 50K.

Yep, memang harganya mahal dan porsinya kecil, namun saya akan tetap merekomendasikan kalian untuk mencoba setidaknya Sake-Chazuke mereka. Dan kabar baiknya adalah, setelah saya ngobrol dengan manager dan chefnya yang merupakan orang Jepang, mereka berencana membuka restaurant di daerah Kelapa Gading!

Come and taste for yourself!

Instagram : @stepwibi

Warung Bu Kris ini ada di Jalan Fatmawati. Apa sih yang membuat Warung Bu Kris ini special? Tentunya karena ayam penyetnya yang cukup empuk dan tidak kering, namun juga karena sambalnya! Sambal di Warung Bu Kris bisa dipilih tingkat kepedasannya : tidak terlalu pedas, sedang, atau pedas. Memang untuk seorang yang tidak bisa makan pedas seperti saya akan memesan sambal yang tidak terlalu pedas, namun memang ini terbilang di taraf tidak pedas.

Tentu saja yang favorite adalah Ayam Penyet itu sendiri. Selain Ayam Penyet, menu yang biasa saya pesan adalah Nasi Goreng Teri Medan. Nasi Gorengnya rasanya cukup kampung untuk saya, disajikan dengan bakso dan teri medan di atasnya. Sayangnya Nasi Gorengnya tidak disajikan dengan telur dadar; kita harus tambah terpisah. Sambal Teri Medan juga merupakan favorite saya: teri medan yang disajikan dengan sambal dan irisan mangga. YUM!

Come and taste for yourself!

Instagram: @stepwibi

Menurut saya, jika dibandingkan dengan beberapa restaurant yang menyajikan chicken wings ala Korea, Kyochon memiliki rasa yang paling pas dengan lidah saya. Ayam mereka memiliki tiga pilihan rasa : original, red (pedas) atau honey (manis). Saya sendiri mencoba yang original dan honey, dan saya lebih suka yang honey karena manis. Ayam mereka memang the best buat saya, karena sangat renyah (tentu saja jika dimakan saat baru selesai dimasak) dan bumbunya sangat meresap. Tidak heran ayam mereka enak, karena Kyochon sangat memperhatikan kualitas masakan mereka. Ayam mereka dimasak cukup lama, sekitar 25 menit, untuk mendapatkan tingkat kerenyahan yang pas dan rasa yang meresap dari bumbunya.

Saya mencoba Soy Salsa Salad dan menurut saya cukup enak; ini adalah satu-satunya menu mereka yang menggunakan dada ayam. Ayamnya disajikan dengan satu saus asam yang membuat rasanya lebih cocok jika dipadukan dengan saladnya. Saya juga order Honey Drumstick. Setelah saya menunggu selama 30 menit, pesanan saya datang namun kurang 2 pieces. Pelayannya memberitahu saya bahwa terjadi kesalahan dalam proses memasak 2 pieces itu, sehingga saya harus menunggu lagi ditemani COMPLIMENTARY 4 pieces chicken wings original dari mereka! Service yang sangat baik! Kurang dari 10 menit 2 pieces drumstick saya datang dan sedikit overcooked, namun masih enak rasanya.

Come and taste for yourself!

Instagram: @stepwibi

Review kali ini di Reading Room adalah live review, yep, karena di detik ini juga saya sedang di Reading Room. Reading Room ini terletak di Kemang Timur, agak susah ditemukan karena tidak ada sign di depan lokasinya. Saya suka dengan konsep Reading Room ini : perpustakaan dimana kita bisa membaca buku, kerja, ataupun ngumpul bersama teman sambil makan dan minum kopi. Reading Room ini memiliki teras di depan untuk kalian yang ingin ngobrol bersama teman sambil ngerokok, lantai satu untuk non-smoking dan lantai atas untuk smoking. Anehnya, tidak ada orang yang mau duduk di lantai satu sehingga di bawah sepi. Jarang sekali kita melihat dinding di tempat ini, karena kebanyakan tertutup oleh rak buku besar yang penuh berisikan buku-buku. Saya rasa ada ratusan buku di tempat ini yang bisa dibaca oleh para pengunjung.

Namun, saat matahari mulai turun, saya mulai bingung oleh konsep tempat mereka. Sekarang, live report, saya sedang duduk di lantai dua dengan cahaya yang remang-remang! Bagaimana pengunjung bisa membaca dengan lighting seperti ini? Saya Tanya kepada waitressnya apakah memang lightingnya selalu seperti ini dan dia menjawab iya, kalau malam memang lightingnya remang-remang untuk orang pacaran. Hmm, apakah mereka sebuah reading room atau hanya caf untuk orang-orang bermalam mingguan? Dan yang perlu diingat adalah : pengunjung tidak diperbolehkan mengambil foto menggunakan kamera, kecuali kamera handphone. Im sure they have a good reason for it :) #sarcasm

Untuk makanannya terbilang sangat kurang. Karena baru pertama kali kemari, saya Tanya menu rekomendasi mereka dan salah satunya adalah nasi goreng sehingga saya memesan Chicken Fried Rice. Chicken Fried Ricenya disajikan dengan potongan dada ayam, chicken wing dan telur mata sapi. Nasi gorengnya sendiri menurut saya kurang ada rasanya dan chicken wingnya sangat kering, sampai rasanya saya memilih untuk menggoreng sendiri chicken wing berbungkus merah yang bisa dibeli di supermarket (nggak boleh sebut merek). Untuk kopinya pun terbilang kurang, dengan latte art yang kurang bagus juga.

Come and taste for yourself!

Instagram: @stepwib

Ice Cream For Daily Happiness

Yep! Setuju banget dengan statement ini! Nemu statement ini di salah satu tempat ice cream baru di Puri Indah Mall, namanya adalah Noizu Toku Toku. Terletak di sisi luar Puri Indah Mall, di dekat Pizza E-Birra, di samping JCo. Noizu Toku Toku ini tempatnya sangat kecil, hanya ada tiga meja. Namun Noizu Toku Toku ini menarik karena kita bisa melihat bagaimana cara mereka membuat ice cream pesanan kita.

Noizu Toku Toku ini sebenarnya adalah create-your-own ice cream, namun mereka juga memiliki tiga rekomendasi menu. Untuk create-your-own ice cream, kita bisa memilih antara plain base, strawberry atau chocolate, dan kita bisa memilih topping sesuai yang kita inginkan. Awalnya saya ingin mencoba salah satu menu rekomendasi mereka, something caramel (maaf lupa namanya) namun mereka sedang kehabisan plain base mereka sehingga saya harus memilih ice cream rasa lain. Akhirnya saya memilih strawberry, dengan semua topping sama dengan menu mereka : popcorn, Tango Kraffel dan salted caramel syrup. Yang lucu adalah, mereka memutuskan untuk charge saya seharga create-your-own, dimana harganya lebih mahal. Tidak masuk akalnya karena rasa ice cream plain dan strawberry sama. Toppingnya semuanya sama. Ini sudah prosedur kami, kata mereka. Oh, well. Bummer. One minus point.

Jadi saya memesan strawberry ice cream dengan popcorn di dalamnya, Tango Kraffel dan Salted Caramel Syrup. Ice cream strawberrynya sendiri terlalu manis untuk saya, padahal saya sendiri punya level toleransi untuk manis yang cukup tinggi. Popcorn di dalam ice creamnya melempem, mungkin karena sudah kena dingin. Tango Kraffel dan Salted Caramel Syrup tentunya membuat semuanya lebih manis lagi.

Come and taste for yourself!

Untuk melihat video pembuatan ice cream Noizu Toku Toku, follow dan lihat di Instagram saya : @stepwibi