Velvel

Cafe cozy yang berlokasi di salah satu area perumahan di Kelapa Gading ini mempunyai area outdoor dan indoor. Ravelle lumayan terkenal dengan menu pork yang rasanya enak, maka itu artinya gue harus cobain

Yuk intip apa yang kami coba :

Honey-Miso Grilled Pork Belly (Rp 70,000)
Semangkuk nasi putih disajikan dengan grilled pork belly, garlic chips, saus honey miso, dan sayuran. Porsinya termasuk banyak. Pork belly nya empuk dan tebal, serta cocok dengan saus honey misp yang manis dan kental.

Ravelle Pork Belly Burger (Rp 65,000)
Burger yang berisi barbecue pork belly, bacon, dan selada. Disajikan juga dengan kentang goreng dan saus sambal.

Bagi warga Jakarta kalau mau makan mie yang terkenal di Bandung ini ga usah jauh-jauh lagi ke Bandung, karena Mie Naripan punya cabang di sini, salah satunya di Ruko MOI Kelapa Gading.

Selain mie, mereka juga menyajikan kwetiaw dan bihun. Nama menu di sini cukup unik dan menimbulkan pertanyaan sih. Contohnya mie polos, mie 1 macam, 2 macam, 3 macam dengan harga yang tentunya semakin tinggi. Ternyata mie polos itu sudah termasuk daging. Kalau seperti 1 macam, 2 macam itu pakai tambahan seperti pangsit dan bakso.

Pilihan mie ada manis dan asin. Kalau kata si penjual sih buat mie yang recommended adalah asin, sedangkan bihun yang manis. Guepun cobain Mie Polos Asin (Rp 30,000). Mie yang lurus panjang mirip spaggethi ini disajikan dengan daging babi cincang, daun bawang, serta kuah dengan sayuran di mangkuk terpisah. Rasanya juga enak.

Braga Permai disebut sebagai "The Most Heritage Restaurant in Town" yang telah berdiri sejak tahun 1923. Berlokasi di Jalan Braga, Bandung, open resto ini mempunyai space yang besar, terdiri dari area indoor dan outdoor. Makan di sini serasa di Bali, di mana banyak turis Barat yang masuk dan keluar. Suasana di sini akan membawa kita kembali ke masa kolonial Indonesia dulu. Karena ini restoran bergaya Eropa, gue ngerasa lebih cocok makan masakan Eropa.

Sebelum memulai dengan main dish, mereka akan memberikan secara gratis ke setiap meja berupa appetizer yang terdiri dari pastry, roti, stick, beserta cheese cream. Semua enak rasanya.

Yuk intip apa yang gue coba!

Zuppa Zuppa (Rp 45,500)
Sup krim dengan ayam, jamur, daun bawang yang full dicover dengan pastry. Isiannya banyak. Rasa enak dan recommended ga cuma dari restonya aja, tapi daru gue juga!

Spaghetti Aglio Olio Meatball (Rp 50,000)
Awalnya kami mau cobain Beef Ravioli, tapi sayangnya lagi ga tersedia. Oleh karena itu, kamipun mencoba menu ini. Spaghetti Aglio Olio yang disajikan di atas piring putih besar, terdiri dari irisan bawang putih, minyak zaitun, bakso sapi, dan ditaburi dengan keju cheddar. Sebenarnya, menu dengan rasa "light" ini lumayan enak, tapi gue ngerasa terlalu kering deh buat saus aglio olio dan baksonya.

Lucu juga menemukan tempat kopi susu kekinian yang terkenal di Bandung dengan nama "Toko Kopi Djawa". Kirain bakal Sunda, tapi ternyata Djawa 

Datang di hari Senin setelah makan siang dan ternyata ramai banget, tempat duduknya full. Tapi ngantrinya ga panjang dan lama sih, cuma beberapa orang aja.

Gue cobain Es Kopi Toko Djawa (Rp 20,000) yang merupakan perpaduan kopi susu dingin dengan gula djawa. Rasanya enak, pas, dan recommended! Selain minuman, mereka juga menyediakan kue dan donut di etalase sebelah kasir yang cukup "menggoda" mata gue. Akhirnya guepun ga tahan dan cobain Donat Sate Greentea (Rp 10,000). Rasanya lumayan enak juga. 

Cobain langsung Mie Rica Kejaksaan di pusatnya, yaitu Jalan Kejaksaan. Lokasinya dari Jalan Braga belok kanan masuk gang perumahan. Posisi tempat ini di perumahan juga. Tempatnya tidak terlalu besar, cukup padat dan lumayan rame. Kebetulan waktu itu hari Minggu pagi.

Dari namanya saja, menu andalan di sini tentunya Mie Rica. Kalau yang ga suka pedas, bisa pesan selain Mie Rica seperti Mie Ayam dan Mie Caciang.

Gue cobain Mie Rica (Rp 32,000), semangkuk mie halus dengan tekstur yang kenyal, disajikan dengan daging babi cincang berbumbu rica dan kuah yang terpisah. Sekilas setelah kita aduk, mie ini jadi mirip spagetti bolognaise deh Rasanya enak dan lumayan pedas.

Setelah setengah hari menjelajah Pecinan Kota Toea melalui tour yang diadakan suatu komunitas budaya, kamipun makan siang di Pantjoran Tea House. Ini merupakan tea house yang menyajikan menu makanan juga. Walaupun kami tidak mencoba teh di sini, tapi kami sangat menikmati makanan-makanan yang enak. Di sini juga terdapat beberapa frame yang menjelaskan sejarah Kota Toea, teh, dan lainnya.

Pantjoran Tea House terdiri dari dua lantai, di mana lantai pertama tempatnya kecil tanpa AC, dan lantai kedua lebih besar serta nyaman dengan AC. Untuk makanan, mereka menyajikan dalam tiga ukuran, yaitu Small, Medium, dan Large. Kami berempat pesan makanan dengan ukuran small, dan porsinya pun cukup besar, pas buat kami berempat.


Yuk intip apa yang kami coba!

Sapi "Canton" small portion (Rp 80,000)
Potongan daging sapi yang besar, tebal, dan empuk yang disjaikan dengan saus canton yang manis.
Udang Telur Mentega Krispy small portion (Rp 80,000)
Salah satu chef recommendation menu dari Pantjoran Tea House. Udang yang dimasak dengan telur mentega, serta disajikan dengan cripsy floss.

Udang Telur Mentega Krispy small portion (Rp 80,000)
Salah satu chef recommendation menu dari Pantjoran Tea House. Udang yang dimasak dengan telur mentega, serta disajikan dengan cripsy floss.

Kailan 2 Musim small portion (Rp 55,000)
Salah satu chef recommendation menu dan dari gue juga 😄
Sayuran bernama kailan disajikan dengan dua "musim" alias dua penyajian yang berbeda. Dari foto yang sebelah kiri itu merupakan favorit gue! Daun kailan yang disajikan cripsy dengan potongan bawang putih. Mirip deh seperti crispy seaweed snack.
Kalau yang di foto sebelah kanan itu kailan tumis yang disajikan dengan bawang putih. Ini tentunya lebih umum.

Tahu Lada Garam (Rp 32,000)
Dan lagi-lagi, ini juga salah satu chef recommendation menu. Tahu bulat goreng disajikan dengan lada dan garam. Tahu bulat ini padat isinya dan teksturnya lembut. Rasanya juga enak!

And last but not the least, jangan lupa makanan-makanan di atas dimakan bersama nasi hangat menggunakan sumpit ya 

Pilihan yang oke untuk mencoba Indonesian street food dengan suasana modern di dalam mall. The People's Cafe juga menyediakan makanan Asia lainnya dan Barat. Resto dan cafe under Ismaya Group memang never fail me deh

Gue recommend tempat ini buat makan siang bareng temen-temen waktu di GI. Bahkan best friend gue dari San Fransisco pun suka sama makanan Indonesia di sini.

Yuk intip apa yang kami coba!

Garlic Fries (Rp 28,000)
Ayuk mulai dengan hidangan sampingan. Di buku menu dikatakan : french fries topped with roasted garlic and parsley. Tapi kenyataannya ga ada roasted garlic ataupun rasanya sama sekali. Beruntungnya kami tetap enjoy menikmati kentang goreng tebal dan crispy ini.

Ayam Geprek Sambal Matah (Rp 55,000)
This is the BEST & RECOMMENDED
Nasi putih yang disajikan dengan ayam geprek goreng tanpa tulang dan sambal matah khas Bali.

Salted Egg Dori (Rp 55,000)
Semangkuk nasi putih dengan dory goreng tepung beserta saus salted egg yang rasanya mild, daun kari, irisan cabai merah, telur mata sapi setengah matang. Kecap asin beserta cabai disajikan terpisah. Jangan lupa tambahkan dori dengan sedikit kecap asin ya.

Mie Goreng Tek-Tek (Rp 48,000)
Menu yang direkomendasikan oleh The People's Cafe dan beberapa teman PergiKuliner. Bahkan best friend gue yang kangen makanan Indo pun suka sama street food ini.
Mie telur goreng yang disajikan dengan telur goreng, potongan daging ayam, sayuran, acar, dan kerupuk.

Kopi plus Krim Keju? Hmmm rasanya bakal kayak apa ya?
Karena penasaran, makanya pas ke Kopi Kulo gue cobain Es Kopi Keju (Rp 25,000).

Rasa kopi yang lumayan enak ini disajikan dengan es dan krim keju. Cara minumnya pun tidak diaduk dan menggunakan sedotan, namun plastik penutup cup diberi bolongan dan kita minum dengan cara menyeruput. Rasa cheesenya ga berasa. Jadi tetap rasa kopi yang lebih dominan.

Kalau soal rasa makanan dan servicenya, resto Indonesian fine dining ini emang salah satu yang terbaik deh.

Kali ini review gue akan singkat. Ga ngebahas makanannya, tapi salah satu minuman khas Betawi yang dari dulu pengen gue coba dan kesampaiannya di Remboelan, yaitu Bir Pletok.

Awalnya gue kira minuman ini disajikan panas, ternyata Bir Pletok (Rp 25,000) di Remboelan ini disajikan dingin dengan es. Bir pletok terbuat dari campuran beberapa rempah, yaitu jahe, daun pandan, serai. Nama "Bir" ini bukan berarti ada kandungan alkoholnya loh. Minuman ini punya khasiat untuk memperlancar peredaran darah. Kalau dari segi rasa sih gue ga gitu suka ya. Masih lebih suka kuah ronde jahe atau sekoteng Dan menurut gue, lebih cocok disajikan panas.