Yenni Tanoyo

Makanan yang berwarna hitam memang sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Hampir semua makanan sekarang ini diinovasikan menjadi berwarna hitam, mulai dari burger, spaghetti, nasi goreng, martabak, hingga es krim pun berwarna hitam. Namun, janganlah takut sebab warna tersebut bukanlah berasal dari pewarna buatan, melainkan pewarna alami. Begitupun dengan yang digunakan oleh Black Jack. Mereka menggunakan arang bambu, kluwek, dan tinta cumi-cumi dalam mengolah makanan yang mereka jual.

Saya mencoba Black Jumbo Burger (IDR 45K), yang terdiri dari setangkup burger berukuran besar serta kentang goreng sebagai pelengkapnya. Untuk burger ini, Black Jack menggunakan arang bambu dalam menghasilkan warna hitam pada bun nya. Bun nya sendiri cukup empuk dan lembut, serta enak rasanya. Lalu isinya pun cukup banyak, terdiri dari daging sapi, telur, tomat, zucchini, kol ungu, daun selada, keju mozarella, serta mayonaise. Dagingnya sangat juicy dan bumbunya berasa, serta sayur-sayuran yang digunakan juga masih fresh. Kentang gorengnya pun tidak terlalu keras ataupun terlalu lembek, asinnya juga pas. Mereka cukup pintar juga dalam menyusun isi pada burgernya, sehingga penampilannya terlihat sangat berwarna dan cantik untuk difoto.

Karena ukuran burgernya yang cukup besar, Black Jack telah menyiapkan sarung tangan plastik selain pisau dan garpu, sehingga kita dapat memakannya dengan mudah serta tangan kita bebas dari kotor. Nilai plus lagi untuk Black Jack!

Zucker Waffle adalah salah satu tempat yang cukup favorit di Food Fighters karena waffle nya yang berbeda dari waffle lainnya. Jenis waffle di sini ada yang sweet dan ada pula yang savoury. Saya memesan kedua jenis waffle tersebut. Untuk sweet waffle, saya memesan waffle dengan es krim coklat dan diberi topping berupa kismis, coklat M&M dan whipped cream. Mmm..rasanya enak banget! Manisnya pas menurut saya. Perpaduan dari waffle yang hangat dicampur dinginnya es krim juga akan membuat lidah kamu bergoyang!

Sementara untuk savoury waffle, saya memesan Sirloin Steak Waffle (IDR 40K), yaitu sejenis burger yang bun nya diganti dengan waffle andalan mereka. Setangkup 'burger' tersebut merupakan perpaduan antara 2 buah waffle yang berisi daging sapi sirloin, telur mata sapi, selada dan mayonaise. Ukuran dagingnya cukup besar, juicy serta bumbunya sangat meresap ke dalam dagingnya sehingga sangat enak rasanya. Recommended!

Karena porsinya yang cukup besar, mereka juga menyediakan sarung tangan plastik seperti di Black Jack untuk memudahkan dalam memakannya.

Holy Smokes adalah salah satu restoran dimana kita dapat menikmati daging asap ala Texas yang menggunakan teknik pengasapan dengan kayu dalam mengolah dagingnya. Teknik seperti itu memanglah sangat tradisional, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam pengolahannya. Akan tetapi, dengan teknik seperti itu akan dihasilkan daging yang sangat empuk dan bumbunya dapat meresap dengan sempurna ke dalam daging. Untuk itu, para pecinta daging wajib banget mencoba tempat yang satu ini.

Restoran yang terletak di kawasan Wolter Monginsidi - Senopati ini ternyata satu kepemilikan dengan The Holy Crab, salah satu restoran seafood yang cukup terkenal dengan cara penyajiannya yang unik. Tak kalah dengan The Holy Crab, Holy Smokes pun memiliki keunikannya tersendiri. Restoran ini mengusung konsep seperti fast food sehingga kita memesan dan membayarnya langsung di kasir. Dan yang lebih unik lagi, setelah kita selesai memesan, kita akan diberi alat semacam pager yang nantinya akan berbunyi dan menyala lampunya pertanda pesanan kita telah siap untuk diambil.

Beberapa menu yang dipesan
*BBQ Chicken: Awalnya kaget juga dengan porsinya yaitu satu ekor ayam yang sangat besar dan dilumuri dengan saus yang tampak menggugah selera serta diberi taburan onion straw diatasnya. Daging ayamnya sangat empuk dan lembut sekali saat digigit. Walaupun bumbunya tidak terlalu meresap sampai ke dalam, namun tetap enak rasanya. Apalagi jika ditambah dengan saus yang disediakan di setiap meja, akan menambah kelezatan dari ayam ini. Untuk onion straw nya sangat renyah dan enak. Onion straw sendiri adalah onion yang diiris tipis dan memanjang lalu digoreng kering.

*Smoky Beef Brisket: Irisan dagingnya agak tipis namun memiliki rasa yang enak. Karena diproses melalui teknik smoking dan slow cooking selama 14 jam, maka dagingnya pun menjadi sangat empuk. Lalu, Beef Brisket ini juga ditemani oleh 2 side dish, yaitu kentang goreng dan mac and cheese. Saya sangat suka dengan kentang gorengnya, sementara mac and cheese nya agak tawar, tidak ada rasa asinnya sama sekali. Sama seperti BBQ Chicken, Beef Brisket ini juga ditaburi dengan onion straw.

*Pulled Brisket Sandwich: Menu yang satu ini juga patut untuk dicoba. Roti yang digunakan sangat fluffy serta bumbu pada dagingnya meresap dengan sempurna. Daging yang diberikan juga cukup banyak. Tak lupa, onion straw juga dicampur dalam isian sandwich ini.

Restorannya sendiri cukup besar, dapat menampung sekitar 100 orang. Untuk desain ruangannya, mereka mengambil konsep industrial dimana dindingnya ada yang berupa batu bata dan ada yang hanya berupa semen, serta terdapat pembatas ruangan yang terbuat dari kawat besi. Di sana juga disediakan soccer table yang dapat dimainkan selagi menunggu pesanan jadi maupun sesudah selesai makan. Selain itu, pada sudut ruangannya juga dipasang televisi, sehingga pengunjung semakin betah berlama-lama di sana. Sangat nyaman sebagai tempat kumpul-kumpul bersama keluarga dan teman-teman

Pearl Chinese Restaurant adalah salah satu restoran bergaya Cantonese yang menyajikan menu all you can eat, dimana menu ini hanya tersedia pada hari Minggu dari jam 10 pagi hingga setengah 3 siang. Namun sebelum hendak makan di sana, disarankan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu karena biasanya cukup ramai dan ukuran restorannya sendiri tidak terlalu luas.

Saat tiba di depan restoran yang terletak di lantai 2 Hotel JW Marriott ini, kita akan disambut dengan sebuah meja kayu yang terdapat 2 buah lampu dan sebuah patung yang menyerupai patung kepala Buddha, serta logo dari restoran itu sendiri. Karena ini adalah Chinese Restaurant, tentunya restoran ini didesain dengan suasana seperti di Cina (tulisan dan ornamen khas Cina) namun dengan sentuhan yang modern dan minimalis. Resepsionisnya pun mengenakan baju cheongsam khas Cina.

Dengan harga IDR 372K per orang, kita dapat menikmati beragam pilihan masakan Canton yang enak-enak rasanya. Di sana terdapat beberapa station, antara lain cold chinese appetizers, porridge, noodle, seafood, bbq, peking duck dan desserts. Sementara untuk pilihan menu dimsum kukus, kita harus memesan melalui pelayannya terlebih dahulu agar saat disajikan lebih hangat. Selain itu, paket ini juga sudah termasuk dengan chinese tea yang dapat direfill. Untuk minuman lain seperti jus, soft drink, wine dan lainnya akan dikenakan harga di luar paket.

Hampir semua jenis menu yang tersedia di sana memiliki rasa yang tak perlu diragukan lagi, apalagi karena restoran ini terletak di salah satu hotel berbintang lima yang memiliki reputasi yang baik. Namun, yang paling saya suka dari menu all you can eat yang ada yaitu lobsternya. Lobster di sini berukuran besar-besar dan dimasak dengan cabai sehingga agak pedas namun rasa bumbunya enak sekali. Bener-bener nagih makannya.

Di samping makanannya yang memuaskan, pelayanan di sini pun patut diacungi jempol. Para pelayannya dengan sigap mengisi setiap gelas yang kosong untuk direfill, juga mengangkat piring-piring kosong yang memenuhi meja. Selain itu, para chef di bagian noodle station dan peking duck station pun sangat profesional dan dapat membantu serta memenuhi permintaan customer dengan baik.

Coffee shop ini terletak di seberang Lobby 8 MOI. Awalnya cukup sulit juga menemukannya karena mereka tidak memasang banner atau apapun di bagian depannya.


Pada bagian luar coffee shop ini nampak sebuah kafe minimalis dengan kaca yang cukup tembus pandang serta didominasi dengan kayu yang dicat hitam. Selain itu, ada beberapa tempat duduk berwarna putih yang disediakan di depan. Sementara pada bagian dalam didominasi dengan kayu berwarna coklat serta ada tulisan #tofsicacilla yang besar di dindingnya.

Untuk ukuran coffee shop nya sendiri tidak terlalu besar, namun sangat nyaman untuk tempat nongkrong bersama teman-teman, melakukan meeting ataupun mengerjakan tugas disana.


Pada kesempatan ini, saya datang dalam acara meet up bersama para instagrammers yang suka ngopi (@wearecoffiesta). Walaupun saya bukanlah pecinta kopi, tapi karena lokasinya yang cukup dekat dari rumah akhirnya saya pun datang.

Saya memesan hot taro latte (35K) dan green tea tart (18K). Hot taro latte nya tidak terlalu manis, tapi taronya sangat berasa. Lumayan enak juga menurut saya. Kalau untuk green tea tart, rasa green tea nya cukup kuat namun tidak pahit, malahan ada rasa manisnya. Pinggirannya juga sangat renyah. Pokoknya enak banget! Sebenarnya untuk tart nya sendiri saya pernah mencoba rasa lain saat mereka masih berjualan secara online dan lewat bazaar. Gak bisa dipungkiri kalau semua tart mereka sangatlah enak.