yudistira ishak abrar

Tampil dengan gaya desain minimalis, Et Coffee ini tampak eyecatch karena berhasil menyandingkan area taman terbuka dengan ruang utama berbentuk rumah kaca. Meski tidak begitu luas, tapi mereka sudah mampu memenuhi segala jenis kebutuhan pengunjung seperti ruang indoor sejuk berpendingin udara, ruang terbuka dan semi terbuka, stop kontak, jaringan wi fi, musik backsong, kamar mandi bersih serta pelayanan yang ramah bersahabat.

Japanese (Rp.28.000,-) memilih beans bernama Lust, minuman kopi dingin ini karakternya cukup unik. Memadukan bitter serta acid yang saling menyelimuti satu sama lain. Rasanya menyegarkan, apalagi dinikmati pada saat udara Bandung lagi sejuk-sejuknya terguyur hujan gerimis. Secara keseluruhan saya puas dengan Et Coffee ini karena bisa dibilang fasilitasnya lengkap dan rasanya pun enak...

Sabtu pagi memang selalu menyenangkan jalan-jalan di Bandung. Selain udara dan suhunya yang sejuk, banyak tempat jajan sudah mulai berjualan menawarkan aneka menu sarapan. Bukan hanya tempat sarapan pinggir jalan, coffeeshop pun sudah siap menyeduh kopi mulai dari pukul 07.00. Seperti Bagi Kopi yang berada di sudut taman Kiara Artha Park ini. Kafe ini tampil berupa rumah kaca dengan halaman depan yang beralas kerikil beratap langit yang diselingi pohon ketapang kencana menjulang. Posisinya yang berada diujung foodcourt berbentuk lorong memanjang memberi kesan Bagi Kopi seperti sebuah panggung utama dengan barisan tenant lain yang lebih kecil pada kanan-kirinya.

Seating area cukup beragam bergaya kasual. Ada dibagian depan yang menyatu dengan meja pada tenant lain. Ada juga didalam, menginduk dengan bangunan utama yang bergaya minimalis. Ruangan utama seakan terbagi menjadi  tiga sisi. Bagian tengah, sayap kanan serta sayap kiri. Bagian tengah yang berpoles cat kombinasi putih dan biru dengan sentuhan metalik, dihuni oleh konter kasir merangkap barista area yang berdampingan dengan beberapa set meja kursi. Sayap kanan ada dua set sofa empuk untuk duduk juga kamar kecil. Sayap kiri terdapat ruang indoor berpendingin udara merangkap dapur tertutup dengan sekat dinding. Ornamen ruang tampak minimalis namun tetap estetik.

Sambil menikmati suasana pagi yang cerah saya memesan Pain Au Chocolate (Rp25.000,-) dengan Cappuccino (Rp25.000,-) juga Bagi Matcha (Rp25.000,-) untuk sarapan. Tekstur pain au chocolate chewy khas pastry yang buttery. Aroma serta rasanya memukau dengan isian cokelat batangan yang meleleh hasil dari proses penghangatan sesaat sebelum disajikan. Cappuccino disajikan dalam cangkir biru berhias latte art cantik. Teksturnya kental, creamy dengan lapisan foam tipis. Cita rasanya begitu nikmat, lembut, berkarakter kopi fruity. Bagi Matcha dipenuhi sensasi matcha yang pekat namun tetap milky. Secara keseluruhan saya puas ngopi pagi disini...

Penasaran banget sama satu jajanan yang lagi happening di kota Bandung, bolu bakar. Ya, sajian manis satu ini lagi hits banget lho, saking terkenalnya, mulai banyak bermunculan gerai-gerai yang khusus menjual bolu bakar ini. Salah satu pencetusnya adalah Bolu Bakar Tunggal.

Kali ini saya nyobain bolu bakar cokelat keju (Rp.46.000,-) jadi adonan kue bolu dibuat berbentuk memanjang seperti roti, lalu dibelah dua dan diberi isian cokelat serta parutan keju. Dari baunya aja udah harum banget dan manggil-manggil buat dicoba. Pas digigit, rasanya? Hmmmm juara banget. Teksturnya tuh empuk dan lembut. Isiannya lumer dan meleleh dimulut. Termantap djiwa...

Cerita Kartika Sari berawal dari seorang ibu yang gemar membuat beragam macam kue di rumahnya. Dari sekitar tahun 1970 sampai kurang lebih 14 tahun menggeluti usaha kue rumahan, akhirnya pada tahun 1984 tercetus lah ide untuk menamai bisnis kue nya menjadi Kartika Sari.

Konsistensi rasa, kualitas bahan dan pilihan kue yang beragam, membuat Kartika Sari bertahan hingga sekarang. Bahkan tanpa disadari, mereka telah sukses menjadi trademark kota Bandung, rasanya belum ke Bandung kalo belum ke Kartika Sari.

Primadona mereka adalah Pisang Bollen Cokelat Keju (Rp.47.500,-) kue puff pastry yang menyelimuti pisang, cokelat dan potongan keju ini, memang sangat favorit. Cita rasa yang enak, empuk, manis dan ga ada after taste, membuat kue ini selalu diburu. Dan buat saya, Pisang Bollen Kartika Sari emang juara...

Lawangwangi sebuah tempat makan sekaligus galeri seni yang berada di kawasan Dago Atas tepatnya di jalan Dago Giri no.99A-101, Bandung. Bentuk tempat terlihat sangat modern minimalis dengan sentuhan seni yang sangat kental.

Beberapa area memiliki tema berbeda satu sama lain. Beberapa benda seni modern, memberikan kesan artistik yang super kece. Salah satu best spot disini adalah sebuah balkon yang menghadap kearah bukit dan hamparan luas kota Bandung dari ketinggian. Superb.

Grilled Chicken Steak, daging ayam diberi bumbu sederhana yaitu chilie powder, sedikit merica dan garam lalu digrilled. Saus barbekyu dibuat dengan homemade, sehingga menimbulkan sensasi rasa yang unik. Salad nya seger, french friesnya renyah. Oke

Spaghetti Aglio Olio, pastanya dimasak sempurna dengan bumbu yang agak pedas. Irisan daging beef cukup tebal dan juicy. Cocok saat disantap bersama potongan adonan pizza yang renyah.

Colenak, merupakan olahan tape singkong yang dibentuk seperti bola lalu dipanggang. Diberi siraman susu kental manis rasa cokelat, gula bubuk dan disajikan bersama kinca, yaitu kelapa parut yang dimasak dengan gula jawa. Rasanya tradisional banget. Yummy.

Choco Cheese, disajikan didalam gelas slim yang panjang. Toppingnya berupa whipped cream dan parutan keju. Rasa cokelatnya lumayan namun cheese nya kurang berasa.

Lychee Smoothies, paduan antara susu dan lecinta cukup ngeblend dengan sempurna. Rasanya manis, milky dan leci banget. Teksturnya smooth dan menyegarkan...

Mimiti tampaknya sudah menjadi salah satu kafe favorit anak gaul Bandung. Tak hanya warga Bandung, wisatawan ibukota pun nampaknya sudah cukup akrab dengan kedai kopi ini.

Desain tempat yang sangat modern dengan beberapa sentuhan floral, membuat tempat ini selalu ramai diserbu pengunjung terutama pada saat akhir pekan. Meski ramai, area yang cukup luas membuat Mimiti tetap terasa nyaman untuk berlama-lama.

Cappuccino (Rp.32.000,-) terasa creamy dan milky, komponen espresso terselimuti dengan steamed milk. Pekat kopi cukup slight namun tetep berasa nendang.

Flat White (Rp.32.000,-) terasa creamy dan pekat. Espresso cukup kental dengan tone medium. Rasanya lebih didominasi acidity dan sedikit bitterness...

Anak Bandung yang bingung mau ngopi sampe malem harus kemana, saya punya satu rekomendasi tempat yang boleh banget dicobain nih. Yumaju, ya, coffeeshop yang baru satu tahun berdiri ini berlokasi di jalan Maulana Yusuf No.10.

Areanya ga terlalu luas dengan bentuk memanjang. Bagian depan dibuat seperti teras yang dikelilingi pagar yang berasal dari pepohonan dan bambu alami. Masuk kebagian dalam diisi dengan barista sekaligus display area dan beberapa seating area untuk pengunjung. Ruangan yang didominasi warna putih ini tampil begitu tenang dan artistik.

Cappuccino (Rp.30.000,-) menggunakan biji kopi Siraja Biak Biak yang mengandung komponen cokelat, caramel, creamy, low acidity dan full body. Minuman cantik, imut dan menggemaskan ini memberikan gambaran cita rasa kopi yang lebih pekat ketimbang asam. Sensasi creamy nya dapet. Tjakep sih.

Speciality Chocolate (Rp.32.500,-) menggunakan biji cokelat yang berasal dari daerah Bali Samsaman. Minuman yang saya pesan hangat ini mengantarkan rasa yang lembut dan mengeluarkan sentuhan manis alami dengan sendirinya. Meski menghadirkan sensasi rasa manis, tapi tidak tergolong milky, justru menjurus kedalam kategori dark chocolate...

Spadaa

Jalan-jalan di Bandung itu selalu ngangenin dan ga ngebosenin. Karena selalu saja ada hal baru yang Bandung sediakan buat dikunjungi. Apalagi kalo bicara soal destinasi kuliner. Belum juga habis daftar tempat lama yang dikunjungi, eh udah ada lagi tempat-tempat baru yang bermunculan.

Kebetulan long weekend kali ini saya memilih kota Bandung (lagi) sebagai tujuan short escape. Karena selain dekat dengan Jakarta, Bandung tuh punya segudang kafe dengan konsep matang yang manggil-manggil banget buat dikunjungi.

Seperti Spadaa Koffie yang pagi ini saya coba. Kafe ini berada di jalan Ternate Nomor 4, Riau. Lokasi Spadaa Koffie agak nyempil nih, jadi kalo ga jeli, bisa kelewatan. Pintu masuknya berupa sebuah dinding berwarna merah muda dengan tulisan Spadaa Koffie yang sangat kecil untuk dibaca dari kejauhan.

Masuk ke dalam saya seperti dibawa kedalam dunia lain yang penuh akan barang-barang antik yang sangat artistik. Meski nuansa jadulnya kental, tapi mereka masih menyelipkan sentuhan kontemporer pada beberapa bagian kafe. Ambience-nya sangat nyaman untuk duduk berlama-lama sambil menikmati menu sarapan atau sekedar ngopi.

Meski hadir tanpa pendingin udara, tapi sebuah pohon besar rindang yang berada di tengah kafe, sukses menjadi penyejuk alami yang bikin saya merasa betah dan kerasan disini. Baik ruangan yang di dalam, di teras ataupun di lantai atas, semuanya tetap terasa nyaman, artistik dan instagenic.

Meski belakangnya memakai embel-embel nama kopi, tapi mereka juga menyediakan beberapa jenis menu sarapan dan aneka pastry sebagai teman minum kopi. Merupakan salah satu coffeeshop paling lengkap di kota Bandung yang wajib dikunjungi nih.

Egg Benedict (Rp.55.000,-) dua potong roti bagel, dua lembar beef bacon, dua poached egg dan olahan bayam yang ditumpuk-tumpuk jadi satu. Menu yang pas banget buat ngebrunch karena selain lengkap akan protein dan karbohidrat, Egg Benedict ini juga mengenyangkan. Tekstur roti bagel yang ngelawan saat dipotong harus diberi pecahan kuning telur setengah mateng agar basah dan menjadi lebih lembut.

Bacon Bombs (Rp.55.000,-) beef bacon yang dilumuri kocokan telur dan taburan tepung roti lalu digoreng yang sebelumnya diisi dengan mashed potato didalamnya dan dibentuk seperti bola. Teksturnya renyah diluar dan super lembut didalam. Olahan mashed potato yang gurih bikin sajian ini petjah banget dimulut sesuai dengan namanya.

Cafe Latte (Rp.32.000,-) segelas single shoot espresso yang dipadukan dengan steamed milk yang berhiaskan latte art. Espresso menggunakan beans houseblend pure Arabica yang berasal dari Bali, Toraja dan Brazil. Rasanya creamy, milky dan lembut dilidah. Sensasi espresso menonjolkan sisi acidity yang medium.

Spadaa Bottle Hazelnut (Rp.15.000,-) minuman es kopi dalam kemasan botolan khas Spadaa yang bercita rasa hazelnut. Mempersembahkan tekstur rasa yang ga begitu kental, spadaa bottle ini justru lebih mirip kopi susu lokal yang seolah menyisakan ampas dilidah. Buat kamu yang suka es kopi susu manis, boleh banget cobain ini...

Hotel Bumi Asih merupakan hotel bintang 2 di Bandung yang menurut saya lokasinya sangat strategis. Gimana ga strategis, hotel ini deket banget sama Gedung Sate, which is disitu banyak banget kafe-kafe unyu yang instagramable. Tapi sih kalo lagi nginep disini, kamu ga usah jauh-jauh keluar hotel buat nyari kedai kopi. Soalnya ada coffeeshop keceh yang berada didalam area hotel bernama Kamar Tujuh Kopi.

Mengapa dinamakan Kamar Tujuh Kopi? Karena bangunan yang digunakan dulunya adalah sebuah kamar hotel dengan nomor tujuh yang kini disulap menjadi kedai kopi. Unik banget ya?! Coffeeshop yang sudah berdiri satu tahun ini nampak begitu asri dan nyaman. Area kafe terbagi dua, yaitu outdoor dan indoor. Teras kafe dimanfaatkan sebagai area outdoor yang sejuk dan asyik banget buat nongkrong sambil ngobrol dan ngopi. Nah kalo mau ngadem didalem, mereka juga menyediakan beberapa seating table untuk menikmati aneka sajian yang ada.

Cappuccino (Rp.32.000,-) minuman kopi susu dengan menggunakan base beans house blend yang berasal dari daerah Bali dan Aceh Takengon. Sensasi espresso yang terbentuk mengantarkan sisi acidity yang berselimut gurihnya steamed milk. Creamy dilidah dan cukup unik rasanya, karena ada asem-asem yang beda gitu. Enak.

Tropical White (Rp.35.000,-) minuman signature Kamar Tujuh Kopi yang merupakan perpaduan antara lemon, susu dan espresso. Minuman ini terasa sangat unik dan baru kali ini saya temuin. Ada sentuhan rasa asam lembut yang bertemu gurihnya susu dan pekatnya espresso.

Mrs. Grey (Rp.35.000,-) a slice of lemon cake covered by chocolate mousse and chocolate gel. Sungguh kenikmatan yang luar biasa pada cake ini. Setiap gigitan choco mousse-nya terasa segar karena ada lapisan lemon mousse didalamnya yang bercita rasa asam. Meski sensasi asamnya berasa, tapi komponen cokelatnya engga tenggelam, justru malah bersatu padu dan saling berdampingan mengarungi bahtera hidup kue rumah tangga...

Long weekend tuh udah paling seru kalo melipir sebentar ke kota yang lagi banyak ngebangun taman, yaitu Bandung. Kenapa Bandung? Selain deket, Bandung juga ambience nya tuh asri banget, ibarat menghirup udara segar abis nyeseknya nyium asep knalpot di Jakarta.

Nah kalo abis jalan-jalan kan ada aja tuh makhluk yang suka nanyain oleh-olehnya mana? Don’t worry, Bandung mah punya segudang barang atau kue yang bisa dibeli buat dijadikan sebagai oleh-oleh. Salah satu yang paling baru adalah Bandung Kunafe.

Lokasinya berada di jalan Banda nomor 23, Riau. Gerainya cukup luas dengan sentuhan warna hitam putih yang menyelimuti hampir seluruh dinding ruang. Tak lupa mereka menyediakan beberapa foto booth instagenic lengkap dengan gimmick-nya untuk pengunjung berfoto.

Blueberry Cheese (Rp.75.000,-) cake cantik bertabur parutan keju cheddar sebagai topping dan olesan selai blueberry dibagian tengahnya. Dasar kue mirip pillow cake keju yang lembut namun sedikit padat. Tak hanya diatas, selai blueberry pun berada dilapisan tengah kue, jadi terasa lebih manis, asem dan seger.

Nutella (Rp.75.000,-) masih dengan tekstur dasar kue yang sama, hanya yang membedakan adonannya terbuat dari cokelat, isian yang berupa nutella dan ada sensasi kacang-kacangnya. Topping kue ini sangat cantik dengan menampilkan tulisan nama brand Bandung Kunafe. Tekstur kue pun lembut dengan isian nutella yang manis...