yudistira ishak abrar

Sebuah kedai kopi mungil hadir di Cijantung, tepatnya di bilangan Gongseng, Jakarta Timur. Kopilemi namanya. Karena mungil, saya nyaris saja kelewatan pas mau mampir kesini. Jadi kalo mau dateng, kamu harus jeli melihat sisi jalan yaaaaaaaa, ya sapa tau juga disana juga ada jodoh kamu.

Mereka berusaha menyulap sebuah ruko menjadi sebuah coffeeshop minimalis modern bergaya unfinishing. Jenis bangku berundak seperti di stadion diterapkan agar mampu menampung banyak pengunjung sekaligus menghemat penggunaan tempat. Tapi semoga pas kamu dateng engga kaya saya yah, soalnya ada banyak abege kerja kelompok yang berisiknya minta ampun.

Cappuccino (Rp.18.000,-) nuansa bitter yang nampaknya kental akan jati diri robusta terasa dilidah saat pertama kali menyesapnya. Balutan susu ikut serta menemani kopi dalam mengalirkan secangkir hangat cappuccino yang cenderung medium light ini.

Ice KJS (Rp.18.000,-) es kopi susu gula aren ala Kopilemi yang komposisi susu dan gulanya sangat mendominasi dalam mengantarkan rasa. Satu shot espresso datang belakangan dengan gaya malu-malu bernuansa acidity yang mendominasi...

Kalo lagi makan di Yamien 88 Cijantung yang ada di dalem markas Kostrad, coba deh liat kebagian paling pojok. Disana ada sebuah kedai kopi mungil bernama Bukan Kopi Biasa. Meski tampil simple dan sederhana, namun suasanya cukup nyaman dan tenang saat saya mampir kesana.

Seating area hanya mampu menampung kurang lebih sepuluh tamu sekaligus. Bangku kayu berbentuk mini bar, satu set kursi sofa minimalis yang menghadap ke dinding kaca dan beberapa meja persegi menjadi pengisi ruang yang memang agak minim ornamen.

Cappuccino (Rp.22.000,-) secangkir kopi dengan hiasan latte art yang cukup mengejutkan, karena engga menyangka akan secantik itu. Rasa espresso lebih mengutamakan nuansa bitter yang dibalut lembut oleh susu hangat. Dengan harga yang terjangkau, rasa yang enak dan tampilan yang cantik, menurut saya sih ini sangat worth it.

Choco Mint (Rp.22.000,-) kalo yang ini minuman cokelat hangat dengan sensasi harum serta rasa mint medium. Unsur-unsur cokelat yang milky, mengantarkan rasa manis serta hangat mint yang pas kelidah sesaat setelah saya menyesapnya perlahan.

Roti Bakar Cokelat (Rp.18.000,-) menggunakan roti tawar persegi tanpa pinggiran, lalu membaginya kedalam 9 potong kecil-kecil. Isinya berupa taburan meses dengan siraman susu kental manis rasa cokelat diatasnya. Meski bukan sesuatu yang luar biasa, tapi roti bakar ini pas banget sebagai temen minum kopi...

Sleepless Owl, sebuah kafe yang hampir engga pernah tidur seperti namanya ini berada di jalan Tebet Utara Dalam, tepat dikawasan distro-distro. Kenapa saya bilang kafe ini hampir engga pernah tidur? Soalnya mereka buka sampe jam 3 pagi sob, gils ga tuh? Jadi buat kamu yang kepengen TGIF an atau bermalem mingguan sambil asyik ngopi dan ngemil, cocok banget nih mampir kesini.

Kebetulan malem itu saya mau jalan-jalan ke Majalengka dan berangkat dari meeting point yaitu di stasiun Tebet tepat jam 12.00 malem, nah kebeneran banget Sleepless Owl ini buka sampe menjelang Subuh, jadi saya langsung nunggu aja disini. Areanya sangat luas dan terdiri dari dua lantai. Lantai bawah lebih banyak indoor area yang nyaman, artistik dan instagenic. Nah kalo lantai atas lebih banyak outdoor area buat kamu para smokers.

Cappuccino (Rp.26.000,-) secangkir single shot espresso dan steamed milk yang dituang membentuk hiasan latte art angsa yang sangat cantik ini memberikan nuansa asam kesukaan saya. Susunya juga cukup mendominasi, jadi terasa creamy. Ternyata enak juga nih cappuccino nya.

Green Tea Latte (Rp.26.000,-) seduhan bubuk teh hijau yang diberi tuangan steamed milk membentuk latte art bergambar tulip ini tingkat kekentalannya medium slight. Dominasi susu sangat berperan dalam mengantarkan rasa manis sekaligus milky yang diikuti sensasi pekatnya teh hijau.

Thai Tea (Rp.26.000,-) disajikan didalam gelas dengan lapisan susu kental manis dibawah dan thai tea diatas sehingga membentuk lapisan warna yang cukup kontras. Rasa khas teh ala negeri gajah putih tersebut cenderung medium slight dan engga terlalu manis.

Sate Ayam Madura (Rp.25.000,-) sayang banget nih, menu satu ini justru jadi malapetaka. Bumbu kacangnya keasinan dan memberikan bau yang engga enak pas disantap. Harus, wajib dan kudu diperbaiki yaaaaaaahhhhhh...

Monami

Bolen Cokelat dan Bolen Keju ala Monami menggunakan lapisan pastry yang tipis dan agak nanggung. Hanya memang isian pisangnya oke meskipun engga banyak-banyak banget. Udah gitu isian cokelatnya lumer dan lumayan banyak, sedangkan yang keju juga kaya rasa dan cheezy, jadi ukurannya yang kecil dengan kulit luar yang tipis termaafkan deh...

Kopiyor baru saja membuka outlet terbarunya di depan Ropang OTW, Tebet, Jakarta Selatan. Konsepnya hanya sebuah mini stall grab and go, namun jangan khawatir, kamu bisa menikmatinya didalam seating area si Ropang OTW kok.

Kopiyor (Rp.25.000,-) minuman signature mereka yang terdiri dari kopi seduh manual, gula dan serutan kelapa. Tak lupa mereka pun menambahkan santan instan kedalam minuman yang berwarna cokelat pekat ini. Kekhasan sensasi rasa kopi tubruk sangat kentara, apalagi saat bulir-bulir bubuk kopi mulai menyapa lidah. Serutan kelapa, gula, santan dan kopi, menurut saya datangnya agak berantakan alias kurang ngeblend sih.

Es Kopi Susu (Rp.15.000,-) single shot espresso yang diberi susu dan gula ini menampilkan spektrum warna kontras dari cokelat pada bagian atas hingga ke putih pada bagian bawah. Soal rasa, saya jauh lebih suka Es Kopi Susu ini dari pada Kopiyor, karena kopinya lebih smooth. Manis, creamy dan pekatnya kopi tercampur dalam takaran yang pas...

Superoti

Choco cheese (Rp. 8.000,-) roti isi cokelat dan keju dengan lapisan krim gula dan taburan mesis diatasnya. Tekstur rotinya empuk, isian cokelat kejunya pas namun meninggalkan after taste setelah saya memakannya. Mungkin kandungan butter atau salah satu bahan pembuatnya ada yang kurang oke.

Susu Cream (Rp. 7.000,-) roti dengan bagian tengah terbelah lalu diberi krim susu yang kental dan creamy berwarna putih. Tekstur rotinya mirip dengan roti sebelumnya, hanya isiannya kali ini lebih basah dan lumer. Rasanya manis namun tergolong biasa aja sih.

Vanilla (Rp. 5.000) Srikaya (Rp. 5.000) dan Cokelat (Rp. 6.000,-) merupakan tiga roti dengan jenis yang sama, hanya isiannya aja yang beda-beda. Secara keseluruhan sih sebenernya tekstur rotinya empuk dengan isian yang pas, namun kalo ditanya bikin nagih apa engga? ya saya sih kurang ketagihan...