yudistira ishak abrar

Amanda Brownies merupakan kue asal Bandung yang mulai berdiri sejak tahun 2000. Outlet pertamanya berada di depan ruko metro jalan Soekarno Hatta, Bandung. Nama Amanda sendiri berasal dari sebuah singkatan ungkapan doa dan harapan, yakni “Anak MANtu DAmai”. Jadi Amanda itu bukan nama owner nya ya.

Kini Amanda Brownies telah melebarkan sayapnya tak hanya di Bandung, tapi juga meluas ke beberapa kota lain di Indonesia. Tak hanya brownies, Amanda pun mulai merambah dunia pastry lain, bahkan varian rasa yang mereka tawarkan telah mencapai 32 jenis rasa berbeda.

Brownies Kukus Cheese Cream (Rp.64.000,-) merupakan salah satu rasa terbaru yang mereka tawarkan. Lapisan cream cheese diatas brownies cokelat, memberikan sensasi rasa manis, gurih dan cheeesy. Yummy.

Brownies Kukus Sarikaya Pandan (Rp.42.000,-). Tekstur kue sangat empuk, lembut dan agak basah. Rasa sarikaya pandan nya pas banget, gak terlalu manis, namun tetep yummy...

Hobi traveling ke luar negeri untuk mengunjungi restoran unik dengan konsep tempo dulu yang dilakukan oleh Mulyadi Widjaja dan sang istri, Marisa Imelda, menginspirasi mereka untuk membuka resto bernuansa jadul. Maka pada tahun 2007 berdirilah Sagoo Kitchen di kota Bandung.

Sagoo sendiri berasal dari kata sagu, yang berarti tepung yang berfungsi sebagai pengental makanan. Dengan nama tersebut, diharapkan Sagoo Kitchen mampu membuat lengket para pengunjung, hingga mau mampir terus ke Sagoo Kitchen.

Nuansa jadul sudah sangat terasa saat pertama kali saya menginjakan kaki disini. Berlokasi di lantai dasar Margo City, Sagoo Kitchen sukses membawa tiap pengunjung mengarungi mesin waktu ke era 90 an. Pernak pernik lawas yang sangat klasik, menjadi komponen utama pengisi ruang. Sangat cantik dan artistik.

Perjalanan wisata kuliner saya diawali dengan Bestik Sapi Kereta Api (Rp.55.900,-) Tersaji lengkap dengan sayuran, telur dan bihun goreng sebagai komponen kriuk kriuk. Tekstur dagingnya empuk dan juicy meski ga terlalu tebal. Wortel, buncis dan sayuran lainnya segar. Bumbunya ala jawa, jadi lebih manis gurih gitu. Kentang gorengnya juga renyah dan enak. Worth it.

Nasi Soto Daging Sapi (Rp.42.900,-) jadi menu kedua yang saya santap. Soto ini punya kuah kaldu yang pekat dan gurih. Meski tergolong jenis kuah bening, namun rasanya cukup tebal dan nyegerin. Tekstur dagingnya pun empuk meski dalam potongan yang tidak begitu besar.

Ijs Mangga Seroet (Rp.29.900,-) jadi minuman pertama yang saya coba. Rasanya mirip asinan, tapi ga pedes dan lebih manis. Serutan buah mangga mudanya seger. Boleh juga.

Terakhir ada Ijs Milo Dinosaurs (Rp.32.900,-) disajikan didalam gelas yang kurang “dinosaurus” menurut saya. Rasanya just so so...

D’Cost Seafood merupakan sebuah restoran penyaji hidangan laut yang memiliki tagline “mutu bintang lima, harga kaki lima”. Pertama didirikan di Jl. Kemang Raya, Jakarta Selatan, pada 9 September 2006.

Pada Agustus 2012, D'Cost Seafood mendapatkan sertifikasi Halal dari LPPOM MUI. Sertifikasi Halal ini juga menjadikannya sebagai jaringan restoran hidangan laut bersertifikasi halal pertama. Sampai saat ini, D'Cost Seafood telah memiliki lebih dari 90 outlet, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sebagai inovasi yang mengakodasi perubahan serta perkembangan minat konsumen, D’Cost Seafood menawarkan menu paket pesan antar yang bebas ongkos kirim. Menu yang mereka tawarkan cukup banyak dan variatif.

Kali ini saya mencoba menu Paket Gold 1 (Rp.34.000,-) yang terdiri dari nasi, ayam lada hitam, cumi goreng cabe garam, ikan fillet asam manis dan buncis saus singapur.

Ayam Lada Hitam berasa pedas, gurih dan bumbu lada hitamnya terasa hangat. Cumi bumbu pedas memiliki tekstur yang crispy, pedas dan gurih. Ikan fillet asam manis, rasa asam manisnya bikin creamy dan yummy. Buncis saus Singapur cukup enak dan berasa gurih. Overall, saya sih puas dengan menu paket mereka. Yummy...

Siapa yang suka ayam goreng? Kalo saya sih suka banget, apalagi kalo digoreng dengan tepung crispy yang kriuk kriuk, hmmmm jadi ga bisa berhenti makan. Nah, salah satu resto penyaji ayam goreng yang wajib dicoba adalah Wingstop.

Berlokasi di Margo City lantai 1, Wingstop hadir menawarkan berbagai menu ayam goreng, terutama bagian sayap. Jenisnya dibagi kedalam tiga bagian, yaitu original, crunchy dan boneless. Pilihan saus atau bumbunya pun beragam, dan dapat dipilih sesuai selera.

Fries Combo (Rp.60.000,-) terdiri dari 5 potong sayap ayam goreng, french fries dan refill soda. Kali ini saya memilih classic wings dengan rasa garlic parmesan dan lemon pepper. Tekstur ayam renyah diluar empuk didalam. Rasa garlic parmesan cukup gurih dan cheesy, sedangkan lemon pepper nya terasa segar karena lemonnya cukup dominan. Nendang.

Crunchy Wings (Rp.38.182,-) terdiri dari 5 potong sayap ayam yang digoreng tepung crispy. Pilihan rasa Louisiana Rub memberikan sensasi pedas gurih pada ayam ini. Hmmm yummy.

Berhubung hari Rabu, maka saya mendapatkan promo buy 1 get 1 free. Untuk free nya saya memilih Bogo Boneless dengan pilihan rasa Hickory BBQ. Potongan daging ayam tanpa tulang yang berbalut tepung crispy dan berlumur saus barbekyu yang banyak. Rasanya ngaramel banget, ada manis, gurih dan barbekyunya kentel banget. Mantab djiwa...

Pancake dan Poffertjes merupakan kudapan khas Belanda yang berbahan dasar tepung, telur, gula dan susu. Sebenarnya poffertjes merupakan modifikasi dari pancake selain crepe, hanya pada poffertjes ukurannya lebih kecil dari pancake, dan rasanya jauh lebih manis.

Di daerah Puncak terdapat sebuah tempat makan yang menjadikan kedua kue tersebut sebagai menu andalan, Papof namanya. Papof sendiri merupakan singkatan dari Pancake dan Poffertjes. Unik ya!.

Masuk kesini kita akan merasa benar-benar berada didalam kawasan yang nyaman. Karena selain sebagai restoran, Papof juga merupakan sebuah penginapan keluarga yang asri. Desainnya bergaya klasik dengan dominasi warna-warna natural seperti putih dan kayu.

Sore hari nampaknya jadi saat yang tepat untuk berkunjung kesini. Sambil menikmati beberapa cangkir teh dan kue andalan mereka, kita disuguhkan pemandangan rerumputan yang luas nan hijau. Nyaman banget.

Camomile Tea (Rp.30.000,-) dan Earl Grey (Rp.30.000,-) menjadi pilihan ngeteh saya kali ini. Keduanya hadir dengan kehangatan dan kelebihan masing-masing. Camomile yang harum, serta Earl Grey yang kaya rasa, sangat pas dinikmati dengan sepiring Poffertjes (Rp.55.000,-) yang lembut, empuk dan manis. Disajikan bersama butter dan taburan gula bubuk, membuatnya tampil begitu anggun dan menggugah selera...