Darsehsri

Potato skin ini letaknya di lobby lounge-nya villa damar,cukup spacious dengan view taman dan dilengkapi kolam ikan. Suasananya homey dan meskipun tanpa pendingin ruangan tetap bisa merasakan sejuknya bandung. Hal yang paling saya suka disini bangku-bangku ala jadulnya dengan frame jendela tinggi mengapit,terkesan jadul tapi cakep.

Karena bermalam disini bareng keluarga,jadi sarapan dan tea time-nya diadakan di potato skin ini. Sempat dinner juga karena malas keluar hotel. Btw untuk tea time hari pertama,saya ketagihan banget sama bajigurnya,duuh belum pernah minum bajigur seenak itu,ditambah singkong goreng dan pisang rebusnya yang mantap.

Sayangnya untuk pelayanan agak lama,sepertinya kekurangan pegawai.

Untuk menu cukup variatif,saya order Lasagna,Nasi Goreng Kuning,Potato Seaweed,Nasi Timbel Komplit,Nasi Goreng Kampung. Overall rasa makanannya enak semua,meskipun nunggunya cukup pegel. Harganya juga masuk akal,malah lebih murah dibanding resto sekitaran hotel.

Beberapa waktu yang lalu sempat mampir one eighty dulu di perjalanan mau check up ke rs. Masih jam breakfast dan udara bandung yang sejuk ngga menghalangi para pengunjung buat menikmati kopi di seating area yang kakinya terendam air kolam. Tempat ini sempat dan masih ngehits di instagram,fotonya hilir mudik hahaha.

Berhubung lagi kurang fit jadi saya duduk di area lantai dua. Suami pesan iced latte dan vietnamese drip,untuk minuman cukup enak tapi ngga istimewa. Nah,yang paling istimewa justru chef Sandwich idr 45k yang kita pesan,porisnya lumayan besar. Rotinya pakai ciabatta,dengan isian yang lumayan rame,ada roasted beef,chicken,smoked beef lengkap pakai rocket salad dan potato chips. Enak bangeet,seporsi bisa sharing karena rotinya cukup padat.

Cieumbeulit jadi salah satu destinasi kuliner di bandung yang terkenal banyak cafe kecenya. Salah satunya Wild Grass ini,tapi berhubung datang di malam hari jadi kesan yang di dapat suasananya romantis. Selain tempatnya asik,apalagi buat dinner bareng pasangan,udaranya juga sejuk cenderung dingin buat saya,jadi mendukung sekali suasana romantisnya.

Pelayanannya baik,para staffnya santun dan ramah.
Saat itu lagi long weekend tapi ngga sampai waiting list,sebetulnya pengen datang di siang hari tapi seringnya ngga dapet karena macet.

Menu yang di pesan :
Grilled Cajun Chicken
Grilled Monaco Chicken
Watermelon Mojito
Apple Tea

Semua menu memuaskan,meskipun agak pricey tapi sebanding sama rasanya.

Ke bandung tanpa mampir buat belanja oleh-oleh disini mah rasanya belum afdol. Kartika sari udah terkenal dari puluhan tahun lalu,dari generasi ke generasi semua suka kartika sari.
Selain beli oleh-oleh disini juga ada resto dan jual merchandise juga,udah kaya one stop shopping. Tapi saya sendiri lebih sering belanja aja daripada makan di restonya.

Cinnamonku idr 42k
Ini pastry dengan taburan gula dan rasa cinnamonnya cukup strong.

Bakeput idr 100k
Snack yang hampir mirip meringue tapi ada kacangnya,ujungnya dicelup ke coklat,manis tapi karena ada kacangnya saya suka. Buat teman minum teh paling pas.

Peuyeum / Durian Bollen
Karena yang isi pisang atau coklat udah sering,beberapa kali terakhir kesana beli dua rasa ini. Enak dan memang isiannya lembek dan ngga terlalu asin kejunya.

Kerupuk Jengki idr 17.5k
Ini favorit banget karena pedesnya ngga kira-kira,kerupuk jengkolnya besar-besar dan renyah,diberi taburan cabai bubuk. Enak banget ini buat teman makan.

Brownies Almond idr 54k
Pilih brownies kering biar ngga lengket di gigi,rasa manisnya cukup terasa.

Udah lama suami ngajak ngopi disini tapi waktu itu masih di taman hutan raya,sekarang saya datang ke tempat armor kopi yang baru. Tempatnya spacious,ada area tempat duduk di bawah pohon rindang dengan bangku-bangku kayu,ada bale-bale,ada juga bangku-bangku di bawah rumpun pohon bambu,duhh jadi ingat kampung halaman waktu tahun 80an,masih rindang pepohonan,sejuk dan bikin ngantuk hahaha.
Dari parkiran kita masuk ke kedai kopinya,aneka biji kopi di display disana,pilihan menu juga terpampang di papan. Antrian lumayan panjang,setelah order kita tinggal cari tempat duduk. Lalu si pelayan bakal manggil nama kita begitu pesanan ready,tinggal angkat tangan dari kejauhan dan makanan pun siap diantar.
Makanan dan minuman disini cemilan ala kampung yang nikmat banget,teh disajikan dalam teko enamel,untuk kopi hitam bisa pilih beans sesuai selera atau minta rekomendasi dari baristanya.
Selain kopi hitam,saya order kopi susu dan teh oolong yang nikmat.
Makanan juga bervariasi,kebanyakan "teman nyihaneut" alias cemilan,saya beli bala-bala,ubi goreng,surabi dan bandros. Paling favorit ubi goreng,manis dan lembut tanpa tepung,sayang pas mau nambah malah sold out. Untuk bandrosnya (pancong) enak tapi keasinan.

Love at first sight,mungkin kata-kata ini yang paling pas begitu saya masuk ke sydwic. Meskipun parkiran sangat limited apalagi kalo weekend gini tapi ngga mengurungkan niat untuk ngopi disini.
Dari bagian teras terasa sekali nuansa "hijau" nya dengan aneka tanaman tertata rapih. Lalu masuk ke bagian dalam,ada seating area dan meja display tempat order. Memanfaatkan lahan yang terbatas,idenya keren banget dengan menggunakan material dinding kaca dan penempatan tanaman dalam pot dan wall decor.
Seating area di bagian belakanglah yang bikin saya jatuh cinta sama tempat ini. Selain ada hiasan macrame wall hanging besar,juga ada beberapa sofa empuk dan meja kursi dari kayu,sementara itu ada satu meja yang seperti terbuat dari semen dan di bagian tengahnya ditanami aneka sukulen,brilliant!!!

Untuk menu cukup variatif tapi masih ada beberapa yang belum ready.

Mushroom Melt & Tea/Coffee idr 35k
Ini salah satu paket promo breakfast yang direkomendasikan pegawainya,untung saya langsung setuju order,memang recommended. Toast tebal dengan taburan jamur sliced yang tasty dan cream serta mozarella yang melimpah,kenyang dan puas.

Mochacinno idr 28k
Latte art-nya rapih,rasa kopinya mendominasi dan hangatnya pas.

V60 Gayo Natural idr 21k & V60 Ethiopia Yirgacheffe idr 30k
Seperti biasa suami saya pasti pesan single origin,kedua v60 katanya sama enaknya. Kalo saya siy lebih fokus sama teko kacanya yang bertuliskan "sydwic" kece berat.

Eskosu idr 29k
Es kopi susu yang sebetulnya udah enak banget kalau aja ngga pake gula pasir yang mengendap di bagian bawah gelas.

Banoffee idr 23k
Banoffee terenak yang pernah saya makan selama di bandung,omg semua serba pas di setiap layer-nya,ngga terlalu manis dan ngga enek.

Keseringan liat ig-nya barista saka jadi kebayang-bayang terus pengen request 3D animal character. Ini juga salah satu hal yang menjadikan saka punya daya tarik tersendiri.
Ini kali pertama saya datang ke Saka,dari luar aja tempatnya udah terlihat asik.
Beberapa meja dan kursi diatur sedemikian rupa di bawah pohon rindang pada bagian outdoor depan,sementara di bagian semi outdoor teras samping kiri kanan lebih banyak disediakan sofa-sofa untuk pengunjung,asik buat nongkrong di malam hari.
Memasuki area indoor terkesan lebih private dan classy,area bar-nya juga cukup spacious.
Pegawainya sopan-sopan dan ramah,juga sangat informatif soal menu.

Back to menu,saya order :
Latte Art 3D idr 45k
Karena cinta bangeet sama karakter ayam,jadi saya request bentuk ayam untuk 3D Latte art-nya. Super gemes dengan jambul berwarna merah dan patuk berwarna kuning. Dengan "foam" yang bertahan sekitar lima belas menitan,akhirnya dengan berat hati saya seruput juga cappuccino-nya.

Latte Art Eching idr 50k
Ini request-an suami,katanya minta gambar gunung bromo tapi kayanya hasilnya kurang hidup,lumayanlah buat hiburan aja.

Mozza Beef idr 92k
Very recommended kecuali mushroom sauce-nya yang sangat asin buat saya. Bagian bawahnya mashed potato yang lebih mirip hash browns tapi lembut,rasanya enak banget. Lalu ada beef steak medium well yang cukup tebal dan tender dilapisan kedua,lalu diberi topping mozarella cheese dan garnish untuk pemanis.

Citrus Berry idr 25k
Menurut saya termasuk murah dengan rasa yang enak dan sesegar ini. Terasa sekali berry-nya dan sekilas warnanya mirip fruit punch tapi rasanya so berry.

Orange Juice idr 20k
Rasanya biasa aja,asem segar tapi ngga special,hanya buah cherry yang jadi garnish aja yang membuat si orange juice naik kelas.

Kalau mau kesini harus jeli karena signage Two Hands Full kecil dan kalo siang hari ngga terlalu jelas karena warnanya putih dan tulisannya tipis. Satu gedung dengan Ray White,THF menempati lantai satu,dari luar nampak seperti ruko biasa aja,tapi begitu masuk ke bagian teras ada vespa terpajang disana dan pintu serta jendela kaca bertuliskan THF.
Suasana di dalam cenderung temaram dengan penerangan yang sangat minim,ditambah unsur unfinishing pada dindingnya menambah kesan hangat ruangan. Semi outdoor di bagian belakang khusus area smoking,dengan taman yang minim dan pemakaian meja kayu terkesan ngga neko-neko.
Pelayanan sangat ramah dan pegawainya yang kompak sangat cekatan.

Salah satu hal yang bikin saya happy,disini untuk makanan dan minuman coklatnya pakai Korte,salah satu produsen coklat favorit saya.

Cold Choco idr 35k
Coklat dingin ini sengaja di buat jadi cold brew chocolate,disimpan semalam dan hasilnya coklat dingin yang superr duperrr enak,ngga ada duanya. Meskipun sering minum coklat korte tapi yang cold brew chocolate cuma saya temui disini,da best pokoknya.

Chai Latte idr 35k
Oke,saya pikir tadinya ini kaya milk tea,banyak yang bilang enak dan ternyata ini mirip teh susu berempah di restoran timur tengah. Jadi yang dominan dari minuman ini rasa cinnamon-nya.

Filter Geisha idr 60k
Ini minuman suami saya,katanya enak. Oh ya THF meroasting coffee beans dengan label "kochere" dan bisa dibeli disini kalau butuh beans aja.

Piccolo idr 30k
Lupa nanya pake benas apa tapi piccolo-nya cukup strong dengan latte art yang rapih,panasnya juga pas.

Banana Nutella Mille idr 38k
Karena suka banget sama olahan pisang,saya beli mille ini. Layernya cantik dan rasanya ngga terlalu manis,recommended buat teman minum kopi.

Hazelnut Chocolate idr 38k
Nah kalo ini buat yang suka coklat dan manis karena pakai coklatnya ferrerò. Cake lembut dan manis,saya ngga sanggup ngabisin sendiri karena manis.