Darsehsri

Sepertinya bukan cuma saya aja yang awalnya mengira Egghotel nama sebuah hotel, bukan nama restoran. Kenyataannya egghotel resto yang menempati rooftop seven at suites saat ini hanya sebuah cafe yang planning selanjutnya akan dijadikan hotel menurut info dari salah satu staffnya.

Datang agak pagi jadi suasananya masih agak sepi, asyik banget outdoornya yang bisa dicapai lewat tangga kecil dekat pintu kaca. Tapi kalau siang sedikit sudah pasti panasnya jakarta terasa menyengat di kulit.

Interior simple, menu juga ngga banyak. Saya dan teman-teman pesan beberapa menu coffee. Salah satunya Honey Latte(40k), ENAAKK. Menu kopi disini memang berasal dari coffee shop fillmore yang ada di area lobby gedung. Kopinya tetap terasa strong tapi ngga pahit sama sekali, ini salah satu latte terenak yang pernah saya cicipi.

Forget Nandos (98k) saya pilih untuk menu breakfast, rasanya cukup enak, grilled peri peri chicken ada sedikit sensasi rasa pedasnya. Eggplant aka terong corn dog juga enak, berbalut tepung lembut. Pelengkapnya ada salad edamame watercress yang segar.

Dessert unik juga dipesan, ada Pasta for Dessert (85k), pasta berbentuk fettucine dengan rasa coklat, pakai raspberry almond cream, ube ice cream yang gemesin, berwarna ungu dan manisnya sedang. Overall secara platting menggemaskan dan menggiurkan, tapi kalau menurut saya rasanya kurang ngeblend meski sudah diaduk.

Tempatnya cukup luas dan nyaman, sayangnya lighting terlalu temaram buat sebuah resto pizza, kecuali tempat duduk dekat pintu masuk, lebih terang. Staff cowok cukup ramah saat melayani saya, tapi staff cewe yang taking order kurang friendly saat saya menyodorkan voucher makanan dari direktori kuliner.

Saya pesan makanan pakai voucher, kecuali minuman bayar cash. Pesan American (98k), cukup untuk dua orang, toppingnya beef pepperoni dan mozarella saja. Beef pepperoninya cukup royal, mozarellanya juga tebal, tapi saya kuranh cocok di pasta tomatnya saja, terlalu asam buat saya.

Fettucine Carbonara (80k) menu ini layak dicoba kalau ke pizza marzano, cukup creamy dan tasteful, meski hanya memakai topoing beef rasher saja, enaaak.

Lemonade (45k) dan Lemon Tea (45k) agak pricey memang untuk minuman soft drink, tapi untungnya free refill. Rasanya ngga terlalu segar cenderung watery, kaya ditambah air atau es batu banyak.

Cabang terbaru imah nini, ada di pertokoan taman yasmin, dari luar nampak kecil, tapi pas masuk ternyata lumayan luas. Kurang lebih penataan interiornya sama dengan cabang terdahulu, penuh perabot vintage dan tanaman hias. Yang menarik adalah bagian backyard, terpisah oleh pintu kayu berwarna hijau, asiklah buat nongkrong.

Menu kurang lebih sama dengan outlet lain, saya pesan kopi kenalan(25k) dan kopi kenalan coklat (25k), keduanya favorit saya karena cukup sering diorder kalau ke imah nini. Tapi entah kenapa di cabang ini semuanya terlalu manis meski sudah pakai es batu banyak.

Untuk kudapan pesan Cake Tape (20k) dan Cake Wortel (20k), kedua cake ini lembut meski tekstur cake wortel lebih kasar, tapi pas dikunyah lumer di mulut.

Yang kurang hanya pelayanannya saja, bagian kasir ngga sabaran banget pas taking order, ngga nawarin paket menu minum dan cake juga kalau ngga ditanya, pesanan saya iced matcha lupa dibikin setelah 15 menitan nunggu dan ditanya, baru dibuat, wew.

Cukup sering beli roti disini tapi baru sadar kalau belum pernah review. Bakery satu ini kalau menurut saya posisinya paling strategis, secara letaknya ngga jauh dari eskalator dan lift menuju parkiran. Jadi kalau pas butuh beli roti biasanya jalan pulang mampir ke dynamic.

Pilihan rotinya banyak, biasanya beli roti keset durian sama roti durian, tapi kali ini masih muter ke tempat lain dan dua roti itu cuma tahan 3-4 jam di luar kulkas.
Pilihan jatuh ke Donat Gula (11.5k), ukurannya agak besar dari donat gula pada umumnya. Donatnya lembut, wangi raginya tercium, gula halusnya ngga manis banget, jadi cocok sama selera saya.

Smoked cheese (11k) bentuknya segitiga, mirip roti goreng, ini rasanya cukup enak karena cheesenya lumer dan smoked beefnya ngga asin.

Roti Kelapa (10k) bentuknya mirip kipas, rasanya manis tapi ngga over, kelapanya diparut kasar dan dicampur selai, agak lengket memang tapi rasanya enak.

Suka sama ambience Padre, mulai dari bagian terrace, foyer sampai dining areanya, ala rumah-rumah tradisional dengan unfinished wall brick. Backyard juga dipermanis air mancur mini, bikin suasana asri. Staffnya sigap, selalu standby dekat meja pengunjung, sayangnya kurang informatif soal menu.

Saya pesan Rustica Pizza (85k) ukuran regular dengan topping ham, mushroom dan mozarella. Roti pizza bukan thin crust juga bukan tipe pan pizza yang tebal, rotinya ngga wangi dan agak alot. Toppingnya cukup royal, tapi yang paling mendominasi tomato pastanya, terlalu asam buat saya.

Iced Lemon Tea (29k) harga agak pricey buat rasa lemon tea yang terlalu manis buat saya, ngga ada sedikit pun rasa lemon di dalamnya.

Bella Tramonto (37k) minuman yang terbuat dari peach, manggo, honey. Bagi yang suka manis mungkin cocok, tapi ekspektasi saya ada sensasi sedikit asam segar dari peach dan manggonya.

Sebelum pesanan disajikan, kami disuguhi complementary bread. Hangat, disajikan diatas mini cans, beserta dua botol, olive oil dan balsamic dengan merk yang akrab saya pakai di dapur. Rotinya tebal, tapi teksturnya kasar, cukup lembut begitu dikunyah. Sayangnya pelengkapnya olive oil dan balsamic vinegar botolan, agak aneh rasanya, saya lebih suka butter atau kalau rotinya enak malah ngga perlu dipping sauce apapun.

Masih di area yang sama dengan salapan noodle, Stuja letaknya di sudut kanan bangunan. Boothnya kecil tapi manis, menikmati kopi Stuja bisa di tempat atau di takeaway. Seating area menyatu dengan salapan noodle.

Selain menjual kopi, Stuja juga menjual aneka merchandise. Saya tertarik karena botol kemasannya ngga memakai plastik, tapi pakai botol kaca, mirip botol asi. Es Kopi Susu Bumi (35k), agak pricey karena faktor kemasannya. Staffnya menawarkan tiga pilihan kopinya, light, medium atau dark. Saya pilih yang medium, cukup enak, ternyata acidnya cukup terasa, tapi milky.