D L

Fish steak di sini adalah fish fillet dengan saus tradisional Holland, kentang goreng, dan salad dengan mayonais. Daging ikannya putih dan lembut banget, kemudian saus tradisional Hollandnya ini rasanya seperti saus keju, kentang gorengnya juga renyah. Kemudian untuk minumnya saya coba pesan orange juice. Sayang orange juicenya agak mengecewakan, karena ternyata jeruknya bukan di-juice, tapi es jeruk biasa, masih banyak biji, dan rasanya terlalu manis karena kebanyakan gulanya.
Untuk kebersihan dan pelayanannya sih OK, suasananya biasa saja, tidak terlalu menarik. Kalau menurut saya mereka lebih mengutamakan makanan daripada suasana tempat makannya.
Overall sih Gloasis recommended, steaknya enak.

Tori karage ini adalah chicken karage dengan nasi dan salad. Chicken karage ini renyah dan bumbunya berasa banget, enak, apalagi dimakannya saat masih berasa hangat. Tapi untuk salad pendampingnya lebih dominan kolnya, saya kurang suka. Untuk minumnya pesan ocha hangat aja, bisa refill. Hehe. Setelah selesai makan, kita dikasi dessert berupa jelly di wadah gelas yang unyil banget.
Tempatnya ruangan ber-AC tapi tidak terlalu besar. Dekorasi ruangan, meja, dan kursinya adalah kayu – kayu, seperti suasanya Jepang yang biasa kita lihat.
Secara keseluruhan, tempat ini recommended karena makanannya enak, suasana dan pelayanannya juga menyenangkan.

19th Avenue ini adalah pasta dengan saus dari 19th Avenue. Jenis pasta bisa dipilih, saya pilih fettuccine, kemudian saus untuk menu 19th Avenue ini lebih berasa tomatnya, kurang sesuai dengan selera saya. Lalu dilengkapi dengan potongan chicken teriyaki. Untuk minumnya, 19th Avenue Fresh Punch, rasanya seperti minuman soda rasa lemon dan ada potongan – potongan kecil lemon dan jeruk nipis.
Yang menarik adalah interiornya yang seperti gudang tapi tetap bersih loh. Untuk smoking dan non smoking room dipisah, kemudian ada lantai 2 yang baru dibuka pkl. 21.00 sampai dengan pkl 02.00. Di 19th Avenue ini juga disediakan berbagai hiburan, seperti bar, PS3, screen untuk nonton bareng, dan ada disediakan juga dart board.
Meskipun interiornya menyerupai gudang, tapi tempat ini bersih dan pelayanannya juga ramah.
Untuk makanannya kurang enak, tapi minumannya enak, dan suasannya juga asik untuk ngumpul dan hangout bareng teman – teman.

Charsyu Men ini adalah ramen dengan setengah telor rebus, irisan daging dan kuah kaldunya. Tekstur ramennya agak tebal dan lurus, warna kuning. Kuahnya juga gurih dan pas rasanya untuk selera saya. Porsinya juga banyak dan mengenyangkan. Makan makanan Jepang gini memang paling cocok minum ocha yang hangat.
Ruangannya dipisah untuk yang smooking dan non smooking. Smoking room menggunakan AC, sedangkan non smooking room menggunakan kipas angin besar. Kursi dan meja bahan kayu begitu juga dengan jeda ruangan antara smooking dan non smooking, pintunya juga dibuat model jepang dengan model geser ke samping. Saat masuk dan keluar dari restoran kita disapa dengan ramah. Pegawainya juga ramah, bahkan kita dibantu foto bareng setelah makan.
Restoran dan makanannya top deh, recommended. 

Sesuai namanya, Grass Jelly 26 ini isinya dilengkapi dengan pudding rasa mangga, mochi, dan pearl hitam, es, dan susu. Grass jelly dan puddingnya lembut, mochi dan pearlnya kenyal. Rasanya juga gak terlalu manis yang berlebihan. Berasa segar banget siang – siang makan ini.
Tempatnya ada outdoor dan indoor. Lebih asik pilih yang outdoor sambil lihat pemandangan di luar ngobrol bareng keluarga, ada terasnya buat anak – anak bisa lari – larian dan bermain.
Pegawainya juga ramah – ramah, hanya saja pesanan agak lama diantarkan karena sangat ramai pengunjung.
Menurut saya salah satu dessert bubble yang enak banget. 

Karena kondisinya sedang buru – buru, jadi saya memilih beli untuk dibawa pulang saja. Red Velvet in a Thin adalah cake red velvet di dalam botol kaca. Rasanya sih sama kayak Red Velvet pada umumnya, hanya saja ini terlihat unik dan lucu ketika dibuat di dalam botol kaca dan diberi pita. Sebenarnya rasanya tidak terlalu memuaskan, karena saat dimakan, tekstur kue bagian dasarnya berasa kering dan hampir menjadi serpihan, ini agak mengecewakan.
Di sini juga disediakan indoor dan outdoor. Untuk tempatnya didekorasi berbagai macam kue – kue lucu dan peralatan – peralatan lab seperti botol- botol kaca di lab. Sayangnya kita ga pesan minuman, mungkin minumannya akan menggunakan botol kaca di lab seperti di gambarnya.
Buat yang penasaran rasanya makan cake dari dalam botol kaca, boleh di coba.

Grilled Oxtail ini adalah daging sapi (Australian Beef) yang dipanggang dengan bumbu lalu ditaburi bawang goreng. Hidangan ini dilengkapi juga dengan pastel, emping, lalapan, nasi, dan tentunya Sup Buntut yang berisi kentang, wortel, dan tomat. Dagingnya empuk banget, bumbunya juga berasa, porsinya juga mengenyangkan. Pas banget dengan selera dan porsi saya.
Ruangannya ada yang outdoor dan indoor, yang indoor juga ada 3 lantai. Yang membuat kurang nyaman adalah ruangan indoor di lantai 1 karena berdekatan dengan dapur, sehingga ruangannya bau asap masakan. Untuk yang merasa terganggu bisamemilih duduk di lantai 2 dan 3, atau di outdoor.
Secara keseluruhan walaupun harganya agak mahal, tapi worth it karena rasanya enak banget dan porsinya juga tidak sedikit.

Chicken Breast di sini adalah steak ayam bagian dada yang diberi saus barbecue, kentang goreng, wortel, kacang panjang, dan jagung. Rasanyanya lumayan lah, tapi tidak ada yang terlalu istimewa untuk rasanya dan ukurannya steaknya juga kecil.
Yang unik di sini adalah alat makannya. Bukannya menggunakan pisau, tapi menggunakan gunting untuk memotong steaknya. Untuk yang penasaran boleh dicoba. New eat xperience. Haha.
Suasana outdoornya lumayan menarik, karena menggunakan kursi taman yang bisa goyang :D
Tapi pelayanan di sini masih kurang. Tadinya kita pesan minum, tapi karena sampai selesai makan belum diantar juga, jadinya kita batalin untuk minumnya.
Untuk makannnya sih sebenarnya kurang recommended, tapi boleh lah untuk yang ingin mencoba pengalaman makan steak dengan menggunakan gunting. :) 

Karena urutan nomor 1 dari antara 7 signaturenya adalah GoCha Milk Tea, jadinya pesen itu deh. Rasanya sih sama aja kayak milk tea di tempat – tempat lainnya, ga terlalu istimewa untuk rasanya, lalu topingnya bias dipilih, dan pilihan saya adalah black bubble dicampur coconut jelly. Mungkin seharusnya nyobain rasa lain yang unik – unik ya. Hehe.
Yang menarik adalah suasanya tempatnya. Didekorasi dengan warna warni ceria dan dengan iconnya yang bulat – bulat dengan berbeda ekspresi. Di luar kafe ini juga tidak kalah menarik, karena ada hiasan seperti taman kecilnya. Pelayannya juga menjelaskan promo dan menunya dengan ramah. Secara keseluruhan sih tempatnya bagus untuk ngumpul.