Fannie Huang||IG:@fiehuang

Cake shop yang satu ini merupakan salah satu wishlistku. Pilihan kue & rotinya cukup banyak. Bahkan ada menu glutten free maupun beberapa jenis main course.

Lokasinya nggak jauh dari tol Bogor & lokasinya ada di jalanan kecil. Tempatnya nggak luas, namun cukup nyaman & bersih.

Aku mencoba :

1. Sacher Torte Slice (IDR 53k)

Sacher Torte merupakan kue coklat klasik yang awalnya populer di Austria.

Ukuran kuenya lumayan besar & bahkan bisa sharing berdua. Kuenya pun moist dan coklatnya cukup terasa.

Buat yang kepengen makan kue coklat namun kurang suka krim, ini kue yang harus kalian coba karena kuenya sama sekali nggak pakai krim. Rasa manisnya pun masih oke, nggak over sweet.

2. Pain Aux Chocolate (IDR 22k)

Isian coklatnya banyak dan rasanya cukup manis.

Adonannya empuk dan renyah dengan aroma dan rasa butter yang lumayan terasa.

3. Spinach Quiche (IDR 46k)

Ukuran quichenya nggak terlalu besar, namun bagian pienya nggak terasa seret.

Telurnya pun gurih & sama sekali nggak berbau amis. Cheesenya juga sangat terasa.

4. Infused Water (IDR 12k)

Harga infused waternya murah. Sebotol cukup bamyak & ada potongan buah asli yang besar. Buahnya juga cukup segar.
.
.
Overall, rasa kuenya cukup enak. Menurutku harga beberapa menu agak tinggi kalau dibandingkan sama tempatnya.

Namun ada beberapa menu yang beneran murah, misalnya meringue. Dibanding harganya masih cukup worth karena bahannya premium.

Kali ini mencoba Saikoro Bowl dari merchant di Boxx In Sawah Besar yang nggak jauh dari rumahku. Di sini bisa dine in, namun kalau pengen pesan via delivey via Gr*b, G*food, Tr*v*loka Eata & Sh*p** Food juga bisa.

Buat menunya ada beef & chicken juga. Buat nasinya bisa pakai nasi putih atau upgrade ke garlic fried rice. Harga beefnya tergolong affordable, mulai dari 38k aja.

Aku mencoba :

1. Don Koro Mushroom Sauce (IDR 43k)

Buat ukurannya ada 2, normal & jumbo. Berhubung aku makan sendiri, aku pilih yang normal & porsinya pas buat 1 orang.

Telurnya pakai telur mata sapi setengah matang. Bagian tengahnya masih terasa lembut & terasa melted di lidah. Rasa putih telurnya agak gurih & kuning telurnya sama sekali nggak berbau amis.

Sapi saikoronya juga cukup banyak. Tekstur dagingnya masih terasa dan ada bagian yang terasa gurih gitu.

Saus mushroomnya juga nggak kalah enak. Sausnya agak kental dan rasanya gurih. Bahkan ada potongan mushroom di dalamnya ❤️❤️

Gudeg Kendil Babaran merupakan resto gudeg baru di ruko Season City. Jenis gudegnya merupakan gudeg kering. Bahkan harganya juga sama aja kayak gudeg di Yogya, beneran terjangkau banget.

Aku mencoba :

1. Nasi Gudeg Tempe (IDR 25k)

Seporsi berisi nasi dengan gudeg, krecek, tempe & ayam suwir. Nasinya pulen dan rasa gudegnya cenderung manis dengan aroma smokey.

Biasanya aku kurang suka gudeg kering, namun ini oke juga. Aku suka banget sama kreceknya, sama sekali nggak berbau amis dan rasa pedas gurihnya sangat meresap + cocok buat menetralisir rasa manis dari gudegnya.

Untuk tempenya standar aja. Namun ayam suwirnya empuk & gurih.

Kedai kopi ini terletak nggak jauh dari stasiun LRT. Tempatnya sendiri cukup nyaman meski nggak terlalu luas. Buat menunya ada coffee & non coffee, selain itu ada beberapa jenis cemilan.

Saya mencoba :

1. Ice Americano (IDR 20k)

Beehubung saya ke sini sesudah makan malam, saya sengsja pesan ice americano tanpa gula.

Harganya beneran affordable. Rasa kopinya strong dan rasanya cenderung asam. Saya suka karena kopinya nggak watery.

UN Cafe terletak di dalam Urban Farm. Lokasinya berupa stall kecil dengan 3 meja di area outdoor.

Buat pemesanan bisa langsung ke dalam cafe. Pembayaran bisa menggunakan non cash.

Aku mencoba :

1. Cafe Latte (IDR 30k)

Minuman yang satu ini merupakan kopo susu yang disajikan dalam kemasan kaleng yang unik. So far, ini kopi kaleng termurah yang berhasil kutemukan.

Rasa kopinya lumayan strong. Rasa susnya nggak terlalu dominan dan bisa request no sugar.

2. Tuna Egg Mayo Sandwich

Harganya super affordable. Seporsi berisi 3 pack. Isian telurnya juga cukup tebal.

Rasa mayonaissenya creamy gurih dan rotinya lumayan tebal + cukup lembut.Isia tunanya pun tebal dan gurih.

Nemu kwetiau yang satu ini di aplikasi ojol & tertarik buat nyobain. Biasanya kwetiau di pasaran adanya kwetiau goreng, kwetiau siram, kwetiau rebus biasa atau kwetiau bun.

Namun ini pertama kalianya nemu kwetiau panggang dan aku langsung nyobain.

Kwetiaunya disajikan dalam daun yang dipanggang hingga wangi. Sekilas, kwetiaunya terlihat sedkit. Padahal porsinya beneran besar dan bisa share berdua.

Kwetiaunya ada rasa smoky gitu dan pakai kwetiau beras, bukan kwetiau yang super kenyal. Rasanya beneran gurih dan telurnya berasa.

Isian seafoodnya juga cukup banyak dan beneran segar. Ini kwetiau yang underrated menurutku. Rasanya beneran enak banget & recommended buat dicoba.

Sate yang satu ini merupakan salah satu kuliner terkenal di Pasar Lama. Selain gurita, di sini juga ada menu sotong maupun cumi berukuran besar.

Berhubung penasaran sama guritanya, saya pesan gurita. Buat guritanya ada 3 jenis harga, yang 25 ribu, 70 ribu & 90 ribu. Buat cumi besar, harganya 40 ribu. Sedangkan sotong besar 50 ribu.

Buat yang harga 25 ribu, berupa sate dengan 4 potonf gurita berukuran kecil. Saya beli yang harga 70 ribu dan dapat sepotong besar. yang sebenarnya bisa share 2-3 orang.

Saya berkunjung hari Sabtu malam dan tempatnya sungguhan ramai. Di Pasar Lama, ada 3 kedai sate gurita ini dan semuanya ramai. Saya pesan yang di sebelah tukang sate.

Buat sistem pembayarannya hanya cash. Kita tinggal pesan ke mbaknya & bisa bayar dulu. Lalu bisa ditinggal dan balik lagi buat ngambil. Mbaknya langsung mencatat pesanan kita, jadi nggak mungkin keskip.

Saya mencoba :

1. Gurita Panggang (IDR 70k)

Sejujurnya saya sempat skeptis soal rasa karena guritanya dimasak secara masal sampai pannya penuh di satu pan datar. Kalau ada orang order, selama pannta muat, bakal auto ditaruh di pan yang sama.

Guritanya dimasak dengan margarin, diberi bumbu bawang putih di kedua sisi & diberi kecap manis.

Ternyata rasanya benar-benar enak, melebihi ekspektasi saya. Bumbunya sangat meresap dan rasanya cenderung gurih dengan sedkit rasa manis.

Aroma bawang putihnya sangat strong dan rasa manisnya pun pas.

Ukuran guritanya cukup besar dan cukup segar. Teksturnya renyah dan kenyal.

Sepertinya kalau dimakan pakai nasi bakal enak juga. Saya sendiri merasa guritanya enak, padahal saya ga auto makan di tempat.

Kemarin malam berkunjung ke resto soto mie yang satu ini. Lokasinya nggak jauh dari stasiun Tangerang & lokasinya ada di ruko.

Tempatnya sendiri cukup bersih Selain itu di beberapa meja ada tempat buat charge HP. Saya mampir ke sini habis kulineran di Pasar Lama.

Di sini nggak terlalu strict untungnya. Dalam artian, boleh minum dari luar. Saya pesan 3 porsi soto mie buat bertiga, namun saya icip makanan yang saya beli di Pasar Lama & nggak masalah. Sayangnya, makanannta sedikit lama.

1. Soto Mie (IDR 22k)

Jujur, saya kurang suka soto miem Namun sesudah mencoba soto mie di sini, saya jadi suka.

Rasa kuahnya gurih & kalau pakai jeruk nipis bakal makin segar.

Dagingnya pun empuk dan lumayan banyak. Risolesnya nggak oily & enak dimakan pakai kuahnya. Tomatnya pun segar.

Buat mienya juga nggak kelembekan. Bihunnya juga nggak berbau. Porsinya pas buat 1 orang & harganya affordable.