Fannie Huang||IG:@fiehuang

Siang ini saya berkunjung lagi ke Pantjoran Tea House buat menikmati cemilan bersama teman.

Dibandingkan kunjungan saya tahun lalu, ada beberapa perubahan layout. Sekarang sudah ada meja dan kursi di depan tea house. Selain itu teko teh pa te koan (bisa diambil siapa saja secara gratis) dipindah dan tersedia cup kertas.

Untuk harga makanan maupun teh tidak mengalami perubahan sama sekali dibanding kunjungan terakhir saya. Harga semua menu dimsum masih Rp. 32.000 per porsi.

Kali ini, untuk kedua kalinya saya memesan gong fu cha. Sekarang sudah ada 3 varians baru flower tea.

Berhubung teman saya kepengen flower tea, kami akhirnya pesan flower tea. Sayangnya, stok rose bud tea sedang habis. Akhirnya kami pesan Mo Li Xiang Pian tea buat sharing.

Ini nggak terlalu relevan, namun saya menyadari peralatan teh yang digunakan untuk kali ini agak berbeda. Kali ini, teh disajikan dalam gelas dan alat penghirup bening, bukan keramik.

Selain itu teko tehnya juga berbeda ketimbang sebelumnya. Kurang paham apakah memang ada perbedaan peralatan teh untuk teh premium, atau hanya kebetulan saja. Soalnya saya memesan Xi Hu Long Jing tea yang ada di list menu premium tea.

Namun Gong Fu Cha tetap disajikan oleh waiter yang sangat informatif & mau menjawab berbagai pertanyaan soal teh, hingga tata cara minum teh (termasuk cara memegang gelas teh yang benar, yang saya sendiri tentunya masih salah 😭)

Saya beneran recommend buat mencoba gong fu cha di sini kalau mau meningkatkan pengetahuan soal teh.

Saya mencoba :

1. Mo Li Xiang Pian (Rp. 120.000)

Ketika dihirup, teh ini beraroma bunga.

Untuk rasa teh nya lumayan pekat dibandingkan teh Long Jing yang pernah saya coba.

Dari rasanya pun sedikit ada rasa floral yang berpadu dengan rasa daun teh yang agak pekat.

Sejujurnya, saya sendiri kurang memahami soal teh, termasuk perbedaan kualitas teh. Sepertinya review saya bias.

2. Green Tea Pie

Ini pesanan teman yang saya cicip sedikit. Pienya renyah dengan isian green tea paste.

Saya suka green tea pastenya karena nggak manis. Rasanya malah cenderung pahit dan green teanya lebih pekat.

Awalnya, saya kira bakal manis karena pernah mencoba dessert dengan green tea paste yang kemanisan menurut saya. Namun ini malah pas buat saya.

3. Pao Panggang Manis

Rasanya benar-benar enak meski isinya berbeda dari dugaan saya.

Paonya renyah, rasanya manis sekaligus gurih. Di dalamnya berisi telur asin yang teksturnya kesat, namun tidak beraroma amis dan tetap terasa seperti telur asin.

Isiannya pun padat sehingga tidak berantakan ketika dimakan.

Kali ini mampir ke Mixue karena temanku ngajakin. Lokasinya ada di sebelah Raja Sei Surya Kencana.

Untuk seating areanya ada 2 lantai. Berhubung lantai 1 ramai, aku duduk di lantai 2. Ada salah satu meja yang bisa buat nongkrong dan sistemnya self service, jadi kamu bersihkan sendiri sehabis makan.

Harga menu yang tertera juga udah termasuk pajak, benerna terjangkau.

Berhubung aku pernah makan es krim Mixue yang menurutku manisnya jauhh di luar toleransiku, aku pesan teh peach.

Aku mencoba :

1. Peach Earl Grey Tea (IDR 16k)

Aku lupa request manis dan untungnya manisnya masih oke. Aku menyarankan dikocok biar manisnya merata.

Gelasnya pun benerna besar dan ada jelly + potongan peach yang lumayan banyak. Rasa tehnya segar dan manisnya pas.
.
.
Kalau kalian kurang suka manis, ini salah satu menu recommend di Mixue.

Suka banget sama menu-menu di sini. XXL Crispy Chickennya lebih murah ketimbang Sh*hlin, namun rasanya nggak kalah enak.

Kali ini aku nyobain XXL Crispy Chicken yang 5 Spices. Jujur, aku malah lebih suka ini karena ayamnya empuk. Tepungnya pun berimbang sama dagign ayamnya, nggak ketipisan. Jadi tetap terasa ayamnya yang kriuk kriuk.

Buat bumbunya juga enak. Rasanya gurih dan kayak ada rempahnya, tapi nggak keasinan.

Pastaria mengeluarkan menu baru dengan cita rasa lokal. Untuk pastanya menggunakan spaghetti, namun toppingnya menggunaka merupakan lauk khas nusantara.

Buat makan siang hari ini, aku mencoba semua menu pasta edisi nusantaranya.

Yang aku coba :

1. Spaghetti Gulai Ayam

Spaghetti yang satu ini cocok banget buat kalian yang suka pedas. Pastanya pedas dan rasanya agak creamy dari saus gulainya.

Porsinya mengenyangkan dan tingkat kematangan pastanya pas. Ayamnya pun empuk & bumbu gulainya meresap. Nggak nyangka perpaduan spaghetti & gulai ayam beneran klop.

2. Spaghetti Cakalang Cabe Ijo Aglio Olio

Menu yang satu ini beneran unik. Base spaghettinya aglio olio & pakai olive oil biar gurih. Saranku, kalau kalian pesan menu ini sebaiknya diaduk biar lebih gurih.

Di atasnya ada topping ikan cakalang yang gurih + agak smokey & cabe hijau di atasnya. Cabe hijaunya nggak pedas dan rasanya lebih ke gurih.
.
.
Oh ya, menu available di Grab Food & Go Food sampai akhir Agustus, nih. 🙏🏻

Kalau beli 2 cuma 95k aja.

Hokee Kitchen merupakan kafe yang terletak di kawasan ruko MOI. Untuk menunya ada pork & non pork.

Tempatnya tidak terlalu luas, namun cukup bersih & nyaman. Di beberapa meja juga ada stop kontak buat charge. Harga menunya pun affordable.

Aku mencoba :

1. Chicken Cream Mushroom Rice (IDR 50k)

Porsinya cukup mengenyangkan dan worth dibandinf harganya. Saus jamurnya creamy dan potongan jamurnya juga beneran banyak & renyah. Untuk krimnya, kalau sedikit lebih gurih mungkin akan lebih enak.

Menu ini bisa jadi opsi buat kalian yang nggak kepengen makan gorengan. Ayamnya empuk, namun sebaiknya dimakan dengan saus jamur agar lebih gurih.

Rasa ayamnya sendiri agak bland menurutku. Kalau ditambah garamnya mungkin bakal lebih enak.

Namun kalau kalian mau lebih asin, kalian bisa request pas pesan.

2. Satay Charsiu (IDR 10k/tusuk)

Aku suka sate babinya. Babinya nggak berbau dan dagingnya empuk.

Sesuai namanya, rasa satenya cenderung manis. Namun satenya unik karena sate babi yang biasanya kutemukan selama ini tidak menggunakan bumbu charsiu.

3. Pork Taichan (IDR 10k/tusuk)

Sate yang satu ini recommended kalau kalian prefer rasa gurih. Rasanya lebih gurih, namun babinya wangi dan rasanya agak smokey.

Daging babinya empuk. Kalau dimakan pakai cabe bakal lebih enak kalau kalian suka pedas.

4. Bacon Fried Rice (IDR 48k)

Ini super duper worth it dibanding harganya. Samcannya banyak dan sama sekali nggak bau.

Biasanya aku kurang suka babi yang berlemak, namun lemak babinya enak. Rasanya gurih dan dagingnya empuk. Potongannya juga nggak tebal, namun aroma smokeunya beneran kerasa.

Buat telur mata sapinya juga melted di bagian tengahnya + nggak berbau amis.

Nasi gorengnya ala nasi goreng Yang Zhou gitu, jadi warnanya light dan bukan yang tastenya super strong. Namun defaultnya sendiri kurang gurih menurutku.

Kalau kalian suka asin, better request biar lebih asin. Yang aku suka, tekstur nasi gorengnya juga nggak oily.

5. Chicken Katsu Curry (IDR 45k)

Ini super worth it dibanding rasa dan porsinya. Ayamnya cukup banyak dan teksturnya empuk, namun tepungya renyah & nggak berminyak.

Ayamnya pun besar dan dimakan begitu aja udah enak karena dagingnya ada seasoning.

Untuk karinya, mereka home made dan kentang + wortelnya nggak kelembekan. Karinya cukup kental dan rasanya lumayan strong.

6. Caramel Sweet Potato (IDR 20k)

Ubinya manis & renyah. Meski menggunakan karamel, namun rasanya nggak oversweet.

Selain itu disediakan air es buat dicelup jadi teksturnya bakal keras & dalamnya hangat.

7. Es Kopi Spanyol (IDR 36k)

Kopi Spanyolnya creamy dan rasa kopinya light menurutku. Namun kalau mau lebih strong, bisa nambah extra shot dengan additional charge.
.
.
So far, ini kafe yang beneran recommend menurutku. Harganya affordable, namun rasanya enak & porsinya beneran ngenyangin.