Fannie Huang||IG:@fiehuang

Ga/ga cabang Grand Indonesia terletak di dalam supermarket di West Mall, menempati ex Gulu Gulu.

Saya mencoba :

1. Thai Milk Tea Mousse (IDR 44k, L)

Menurur staff, standar manisnya 50%. Sayabpikih yang 25% dan menurut saya manisnya pas. Ada hint rasa dan aroma black tea thailand yang cukup kuat dan ada sedikit manis dari susu.

Di aatsnya ada mousse dengan sejenis crunch.

Mamitoko di cabang Gafoy punya area dine in sendiri dan menjual main course selain cake dan kopi.

Di cabang ini tidak ada service charge. Harga yang tertera hanya ditambah tax 10%. Namun ketika teman saya yang mengajak ibunya yang lansia dan memakai kursi roda, ada beberapa staff di area kasir bergerombol dan mengabaikan kami sehingga endingnya saya yang membukakan pintu. Masih dimaklumi karena tidak ada service charge, jadi tidak bisa berharap lebih.

Namun ketika saya memesan sebelum payment, setidaknya staff cukup ramah.

Untuk menunya saya mencoba :

1. Dark Choco Orange Cake (IDR 80k)

Saya suka tekstur cakenya. Terasa moist dan legit dengan hint gurih (mungkin dari nutternya).

Selain itu ada rasa orange yang menetralisir manis. Namun saya tidak cocok dengan coklatnya. Saya expect rasanya bakal bitter sweet karena dark choco, namun rasanya terlalu manis. After tastenya sangat manis.

2. Lapis Legit Nanas Slice (IDR 50k)

Tertarik mencoba kue yang satu ini dan rasanya memang beneran premium. Kue lapis legitnya moist dan terasa rasa susu. Selain itu ada selai nanas yang rasa asam manisnya pas.

3. Es Kopi Susu (IDR 45k)

Gulanya dipisah sehingga bisa atur sendiri. Rasanya cukul segar dan tidak super milky. Mssih ada rasa kopinya dan tidak cepat watery sehingga bisa menetralisir after taste dark choco orange cakenya yang too sweet buat saya.

Berkunjung ke Teazzi di cabang Gajah Mada Plaza. Di cabang ini, tempatnya bukan di dalam area store melainkan di area yang lebih terbuka.

Sebelumnya saya sudah pernah 2 kali ke Teazzi berbeda (Plaza Senayan & MOI) dan jujur saya kurang begitu cocok. Menurut saya milk teanya too milky buat preferensi saya. Namun karena banyak sekali yang bilang enak, saya coba lagi buat kali ke-3 di cabang berbeda.

Saya mencoba :

1. Jasmine Milk Tea (IDR 34k, L)

Saya minta gulanya half buat take away. Saya memutuskan half karena sebelumnya saya pernah mencoba Jasmine Milk Tea di Tian Lala & Chagee dengan tingkat kemanisan yang sama, jadi buat perbandingan.

Begitu diminum, nemang nasih ada rasa jasmine teanya. Namun rasanya lebih dominan milky. Sedangkan saya prefer yang rasa tehnya lebih kuat.

Saya sendiri lebih cocok di San Cha (aroma tehnya juga lebih wangi)atau Tian Lala (Jasmine Blooming Tea) kalau buat Milk Tea. Sepertinya saya memang bukan target marketnya.

Kalau kalian prefer milk tea yang agak milky namun masih ada rasa tehnya, mungkin Teazzi cocok buat kalian.

Tempat yang satu ini baru buka di food court mal Gajah Mada Plaza. Sepertinya lagi ada promo opening free minuman buat setiap pembelian 1 menu.

Saya mencoba :

1. Bakso Kecil + Kwetiau (Rp. 30.000)

Seporsi isi 6 bakso dan kwetiau. Rasa kuahnya gurih, rasa kaldunya cukup kuat.

Baksonya enak. Rasa nya padat daging, nggak kenyal berlebih karena terlalu banyak tepung.

Tehnya wangi.

Sore ini saya berkunjung ke Sancha cabang MKG. Lokasinya berupa stall gitu.

Di bagian atas ada barcode buat pesan dan kena charge seribu. Jadi saya pesan 1 minuman. Pas saya ambil, cuma dikasih minuman doang.

Pas saya tanyakan kantong, dibilangnya ga ada kantong. Padahal harusnya dijelaskan aja kalau kantongnya berbayar dan beda lagi.

Itupun saya sampai tanyakan : "Loh tapi saya kena charge seribu dan ga dapet kantong? Ini kantongnya ada."

Baru dijelaskan kalau single bayar 3 ribu dan double 5 ribu. Pas di site buat order? Ga ada opsi bayar buat extra kantung. Beneran ga fair, karena mau bebas antri pun harus nambah biaya dan kalau mau kantung ya harus antri lagi.

Posisi staff juga masih megangin minum yang udah saya payment. Jadi langsung saya ambil.

Saya mencoba :

1. Osmanthus Milk Tea (IDR 30k, L)

Jujur, tehnya enak. Ini sudah cabang kedua Sancha yang saya coba, sebelumnya di SMS.

Tehnya beraroma floral dan ada sedikit hint rasa peach.
.
.
Overall, saya baru ngeh kayaknya memang SOP service brand ini kurang. Saya sebelumnya ke cabang SMS buat beli Snow Top. Tidak ada tutup take away dan pas saya tanyakan kantung juga katanya ga ada.

Sepertinya meski minumannya enak, saya akan hold beli minuman dari brand ini dalam 1-2 tahun ke depan sambil menunggu brand sejenis lainnya dari China buka outlet di Jakarta.

Tertarik mencoba gudeg yang satu ini. Harga di menu sudah nett tanpa tax & service charge (beberapa foodcourt ada yang menerapkan servic charge).

Saya mencoba :

1. Nasi Gudeg Mercon (Rp. 4.500)

Isinya krecek, gudeg, ayam suwir, tahu dan mercon. Mercon merupakan kikil dan tempe.

Isiannya cukup banyak, bahkan lebih banyak ketimbang nasinya. Saya suka karena nasinya pulen.

Ayamnya cukup tebal suwirannya dan ada sedikit hint rasa manis khas daging ayam. Kreceknya meresap rasa pedas dan gurih santan, tekstur tidak alot. Untuk tahunya ada sedikit rasa gurih.

Buat gudegnya juga enak, sama sekali tidak alot. Rasanya manis dan terasa gurih santan. Buat kikil saya nggak coba karena kurang suka. Rasanya benar-benar pedas sekali. Buat saya yang biasa makan mie Gac*an level 1, aaya nggak sanggup menghabiskan.