Ika Nurhayati

Enggak menyangka dekat Stasiun Bogor dan Taman Topi ada kafe yang lumayan nyaman. Di bagian belakangnya ada musala lagi, semakin pewe deh saya dan teman-teman di sini. Area smoking ada di teras depan, area non-smoking gabung dengan bar kopi di dalam.

Kami pesan iced americano (25 ribu), es kopi uncle (20 ribu), hot latte (25 ribu), green tea latte (24 ribu), dan beberapa camilan yakni martabak mie (13 ribu), risoles (8 ribu), pisang bakar cokelat keju (lupa harganya), dan sistagor (19 ribu) alias sosis kentang goreng. Banyak ya? Iya soalnya sembari menunggu hujan reda he he he.

Iced americano tidak berat dan cita rasanya agak asam, ini yang menjadikan americano ini segar. Es kopi uncle paslah racikannya, antara kopi, susu, dan gula aren. Penyuka es kopsus boleh banget coba ini. Latte dan green tea latte tipe yang lembut. Tapi rasa kopi dan rasa teh hijaunya tetap ada, tidak lantas lenyap ditelan susu.

Camilan ala Uncle Jo menurut saya enak. Iya sih sesederhana martabak mie dan sistagor, tapi tidak lantas hambar. Rasa kedua camilan ini gurih, apalagi martabak mienya renyah. Tapi saya paling suka risoles yang isinya jamur, renyah, isinya gurih dan banyak. Kalau salah seorang teman saya tetap sukanya pisang bakar, yang manis dan lembut, lumer rasanya dengan taburan keju, meses, dan siraman susu kental manis. 

Jarang (banget) ada restoran khas Indonesia yang konsisten dalam soal rasa. Biasanya makanan yang satu enak, yang lain tanggung atau bahkan kurang enak. Jadi senang sekali ketika saya dan teman-teman mampir di Kajoemanis, semua makanan dan minuman yang dihidangkan mantap rasanya. 

Sebagai pembuka, saya dan teman-teman mengudap tahu daging khas kajoemanis. Tahu goreng dengan lapisan daging ini bagian luarnya renyah dan rasanya gurih. Semakin enak rasanya kalau dicocol ke saus kacang yang sedikit pedas. Seporsi isinya 4 potong, ukuran cukup besar, jadi memang cocok buat sharing. 

Buat hidangan utama, mau makan hidangan berbasis nasi, mie, atau makan nasi putih dengan olahan daging sapi dan ayam atau telur, semua ada. Tidak cuma enak, beberapa hidangan ini tampil Instagrammable! Yang bikin kami semua terpesona (beneran) adalah presentasi soto mie bogor. Baru sekali lihat soto mie bogor dengan mie kuning yang tidak hanya dihidangkan terpisah alias belum dicemplungkan ke dalam kuah, tapi juga ditata sebegitu cantik. 

Jadi mie kuning ini digulung menggunakan sumpit, lantas sumpitnya ditata di atas mangkuk. Khas soto mie bogor, selain mie kuning, isinya ada kentang, tomat, dan daging. Kuahnya gurihnya pas, sedap pakai sambal dan bisa dikucuri jeruk nipis kalau suka. 

Mie kepiting pontianak saya juga suka. Tipe mienya kesukaan saya, tipis, plus taburan daging kepiting suwir di atas mie juga bukan sekadar aksesori, cukup banyak. Pastinya capit kepiting dan bakso ikan ikut melengkapi hidangan ini.

Kajoemanis punya banyak pilihan hidangan nasi khas Indonesia, kayak yang kami cicipi: nasi bakar ikan roa, nasi goreng cumi hitam, nasi goreng kebuli, nasi goreng spesial kajoemanis, dan nasi tumpeng mini. Yes selengkap itu, tinggal sesuaikan dengan selera. Favorit saya adalah dua yang pertama saya sebut. Nasi bakar ikan roa, terhidang terbungkus daun serta diiringi sambal terasi, kerupuk udang, dan lalap, wangi dan cita rasanya sedikit pedas. Nasinya gurih, ikan roanya cukup banyak, saya paling suka menambahkan sambal lagi ke hidangan ini. 

Nasi goreng cumi hitam meski diolah memakai tinta cumi, hasilnya tidak amis. Rasanya gurih, dengan potongan cumi hitam di dalamnya plus telur ceplok dan pelengkap nasgor kayak bawang goreng, kerupuk, acar, dan lalap. 

Sementara nasi goreng kajoemanis adalah versi nasi goreng kampung naik kelas. Sebagaimana nasgor pada umumnya, berisi potongan ayam, bakso, dan telur orak-arik. Yang bikin spesial, selain telur ceplok, ada tambahan berupa dua tusuk satai ayam lengkap dengan bumbunya.

Nasi goreng kebuli terhidang bersama potongan daging kambing. Saya cuma menyendok nasgornya karena saya enggak suka daging kambing, eh boleh juga karena bau khas kambing pada nasinya enggak menyengat. Keren deh olahan nasgor kebuli ini, karena menurut teman-teman daging kambingnya empuk banget, rasanya kayak lagi enggak makan daging kambing. 

Untuk nasi tumpeng mini kajoemanis dengan beberapa lauk seperti ayam goreng, urap, dan tempe goreng, wah ini seporsi mengenyangkan banget, bahkan bisa juga deh dikonsumsi berdua.

Iga bakar khas kajoemanis, a-must try! Rasanya perpaduan manis dan gurih, bumbunya meresap, dan lebih penting lagi iga bakar ini empuk, gampang dilepas dari tulangnya dan gampang dikunyah. Kalau ingin menikmati iga empuk dalam versi soto, ada soto tangkar iga. Apalagi kuah santannya kental dan gurih, dengan sedikit sensasi pedas. 

Dendeng sambal ijo terhidang dalam bentuk suwir, digoreng renyah dan dibumbui sambal cabai hijau secara merata. Enak banget kalau disantap dengan nasi hangat, demikian pula dengan ayam goreng kremes yang empuk. Kremesannya garing dan banyak. 

Untuk daging-dagingan, sate campur juga recommended. Seporsi sate daging berisi tujuh tusuk disuguhkan di atas anglo dengan asap masih mengepul. Keren buat difoto, sate ini kesemuanya empuk. Tanpa sambal kacang saja sudah sedap karena ada wangi bakarannya, apalagi pakai sambal kacang. 

Yang lagi malas makan daging atau diet, tenang, ada yang namanya tahu tek tek sambal petis. Hidangan khas Surabaya ini terbuat campuran potongan tahu dan telur yang kemudian digoreng dan dibumbui petis, tersaji bersama potongan lontong. 

Jangan tinggalkan tempat tanpa mencicipi minuman es tradisional yang enak banget! Bagaimana tidak enak banget, saya menghabiskan segelas es doger tanpa tengok teman-teman. Es doger ini manisnya pas, isinya meriah sampai di dasar gelas, dari kelapa, tapai, ketan hitam, biji mutiara, sampai nata de coco. Saya juga suka es cendol nangka, yang gulanya dipisah dalam wadah tersendiri, sehingga kita bisa menyesuaikan tingkat manisnya. Ada lagi es podeng megaria untuk yang suka es dengan rasa manis lembut, dan es kelapa jeruk selasih untuk yang suka es yang segar. 

Kajoemanis masih punya berderet minuman lain, dari kopi termasuk es kopi susu yang kekinian dan es kopi indocina, teh dengan aneka daun teh premium, jus segar, dan milkshake. Kalau di dekat kassa terlihat cake kayak nastar cake atau kastengel cake (yes ini cake, bukan kue kering), cobain deh, itu buatan owner Kajoemanis sendiri. Nastar cake-nya adalah yang terbaik yang pernah saya cicipi sejauh ini.

Enggak menyangka Mujigae di sini luas, berlantai 2 dengan tangga penghubung di dalam resto itu sendiri. Karena di bawah penuh, saya dan teman duduk di atas. Salut banget sama para staf, karena meski suasana lumayan ramai padahal sudah lewat jam makan siang, pesanan cepat tersaji.

Karena kelaparan banget, kami kalap dan pesan banyak: bulgogi bibimbowl (43 ribu), premium beef bbq (64 ribu), korean fried chicken cheezy cream (28 ribu), beef sausage topokki (44 ribu), oden (24 ribu), dan korean lemonade (14 ribu). 

Untuk makanan Korea dengan harga masih di bawah 70 ribu plus bersertifikasi halal, porsi semuanya besar. Dari kalap, kami sampai kewalahan santap pesanan sehingga sebagian fried chicken dan oden dibungkus.

Kesukaan saya di Mujigae dari awal resto ini buka adalah topokki. Senang deh rasanya tidak berubah, topokki tetap kenyal, kulit tahunya gurih, dan saus gochujangnya tidak berlebih pedasnya sehingga bisa dinikmati banyak orang. 

Bibimbowl yang dulu pakai nama bibimbap kini terdiri dari dua pilihan, pakai topping bulgogi (daging sapi) atau daging ayam (dalgakbi). Sausnya juga ada dua pilihan, original dan spicy. Karena terbiasa dengan bibimbap daging sapi jadi saya pilih bulgogi. Topping bulgogi berlimpah, disertai potongan wortel, jagung, bawang bombai, nori, plus telur ceplok. Saus gochujangnya pedas mantap, lebih pedas dibanding pada topokki, so yang enggak suka pedas mending ambil saus original ya.

Premium beef bbq dengan topping cheese, enggak kalah sama bbq di resto-resto khusus bbq. Potongan dagingnya tebal tapi lembut, juicy sudah pasti. Label premium pada nama hidangan enggak bohong. Jadi salah satu favorit terbaru ini mah. Buat yang suka hidangan ayam, korean fried chicken cheezy cream juga enak nih. Porsinya oke buat sharing, kulit ayamnya renyah, dan krim kejunya gurih.

Oden juga wajib pesan! Rasanya kayak otak-otak goreng in a good way, ini pasti bakal saya pesan lagi pas mampir lagi di Mujigae. 

Desainnya clean dan keren dengan beberapa sudut yang pasti jadi incaran foto, ada di seputar kawasan ramai kuliner, Awal Mula pun di awal beroperasi langsung ramai. Cukup luas pula, berlantai 2.
Pilihan minuman berbasis kopi beragam, makanan kebanyakan camilan tapi ada juga nasi bakar. Saya pesan cappuccino dan nasi bakar cumi-cumi (pilihan lain kalau enggak salah ayam dan ikan), total 58 ribu. Cukup ramah di kantong, dibanding harga di kafe Jakarta.
Cappuccino-nya tipe yang bold, namun gurihnya susu juga masih terasa. Suka deh. Nasi bakar cumi-cumi porsinya pas buat saya, rasanya juga enak meski sedikit kurang rasa pedas.
Kemudian teman-teman datang, mereka pesan es kopi susu amul, iced chocolate, dan yang unik adalah bika-coffee-iice cream. Saya itu bukan penyuka bika ambon, tapi bika dengan topping es krim vanila kemudian disiram espresso, suka banget! Cobain deh.
Sementara es kopi susu amul bukan tipe kesukaan saya karena sedikit terlalu manis. Iced chocolate kata teman saya enak, bolehlah buat penggemar cokelat.

Salah satu kafe favorit di Bogor. Kafe ketiga Popolo ini letaknya memang bukan di daerah ramai kuliner, tapi nyaman dan asri. Adem sudah pasti. Saking adem sampai menggigil pas hujan turun ha ha ha. 

Para barista Popolo selalu ramah, itu bikin tambah betah. Juga tambah pesanan makanan. Kami pesan coconut iced coffee, avocado coffee, hot chocolate, risol, dan pao de queijo.

Ini kali pertama icip coconut iced coffee, soalnya waktu pesan di Popolo Pajajaran, lagi kosong stoknya. Pakai campuran espresso cube dan coconut cube, rasa kelapa beradu dengan kopi dan enak! Cuma buat saya kopinya kurang nendang sedikit saja.

Hot chocolate tampil lucu dengan tambahan marshmallow. Avocado coffee Popolo salah satu yang terbaiklah, avokad dan espresso melebur dengan baik. Ditambah es krim cokelat, yum! 

Risol, baik yang ragout maupun smoked beef, keduanya oke buat ngemil. Pao de queijo alias roti keju khas Brasil boleh dipesan nih, karena jarang ada di tempat lain dan enak. Saking enaknya, tambah seporsi lagi deh.

Relatif baru di Bogor dan kayaknya jadi tempat favorit mahasiswa, karena dekat banget sebuah kampus. Tempat cukup nyaman, berlantai 2. WiFi lancar, butuh banget karena sinyal ponsel saya mendadak lenyap di dalam kafe. 

Karena berencana makan di tempat lain, cuma pesan iced espresso cube (18 ribu) dan risol mayonaise (15 ribu). Kopinya, tidak disangka buat harga sebegitu, enak dan cukup bold, enggak kalah sama yang model begini di Jakarta dengan harga 30-40 ribuan. Harga kopi berbasis espresso lain di sini di kisaran 20 ribuan. Sesuai target pasarlah ya. 

Cukup banyak pilihan makanan, ringan maupun berat. Risolnya sendiri buat camilan enak, kulitnya renyah dan isinya padat mayones plus telur dan smoked beef. Oh ya parkir agak peer karena Daily Brew tidak punya lahan khusus, bisa di pinggir jalan kalau tidak keduluan kendaraan lain.