Ika Nurhayati

Tak disangka burger Bros In The Box seenak ini. Padahal saya baru santap philly cheese steak dua jam setelah diantar ke rumah. Untuk harga 45 ribu rupiah, seporsi mengenyangkan buat saya. Potongan dagingnya banyak, dengan tekstur yang lumer dan juicy. Semakin lumer di mulut dengan adanya topping berupa caramelized onion dan keju leleh, plus jangan lupakan rotinya yang lembut. Definisi melt-in-your-mouth terwakili oleh philly cheese steak ini.

Selain aneka burger dengan cita rasa gurih, Bros In The Box punya burger manis yang namanya choco crunchy slider (35 ribu). Dijamin bakal jadi kesukaan anak-anak, kayak keponakan saya yang lahap banget santap burger ini lantaran memadukan dua elemen manis, cokelat dan marshmallow. Bagian tengah roti yang lembut diisi selai choco crunchy, potongan beberapa macam biskuit, dan marshmallow bakar.

Bros In The Box juga menawarkan rice bowl, yang ingin saya coba pada kesempatan lain, sekalian mampir di outletnya.

Sudah lama ingin mampir apalagi ketika tahu kedai kopi ini sudah diperluas lahannya. Ketika ada teman yang mengiakan diajak kemari, berangkat.

Karena tiba pukul 10,30 di lokasi, makanan berat dari gerai lain yang satu lokasi belum siap. Katanya sih siapnya jam 11 ke atas. Ya sudah karena ini juga tujuan pertama cafe-hopping di Bintaro sektor 1, pesan brownies (18 ribu) dan ice strawberry latte (20 ribu). Sementara teman saya pesan es kopi susu kani (18 ribu).

Sebelum kopi, membahas browniesnya dulu ya. IMHO, ini brownies terlezaaat yang pernah saya makan! Untuk harga 18 ribu, potongannya besar dan tebal, manisnya tidak berlebih. Bagian atasnya kering mengilap, dalamnya lembut, Lumer banget di mulut karena di bagian tengah brownies ternyata banyak potongan cokelat. Yang lebih terasa lagi setelah brownies didinginkan di dalam kulkas—yes selain makan di tempat, saya bungkus sepotong lagi. Dan habis itu terobsesi bikin brownies macam begini etdaaah….

Es kopi susu kani, saya dan teman sepakat, rasanya cenderung creamy dan untuk selera kami kayaknya lebih cocok ditambahkan extra shot. Tapi ice strawberry latte, suka deh. Susu stroberi dan espresso bercampur dengan sempurna, tidak ada yang mendominasi. Dan ice strawberry latte ini lebih enak dan jauh lebih murah dibanding minuman sejenis di sebuah kafe di kawasan Cipete, hummm.

Dengan harga bersahabat dan minuman enak—jangan lupa browniesnya—enggak heran saat kami sampai di situ terlihat sudah ada beberapa orang fokus mengerjakan tugas. Semoga enggak terganggu ocehan kami yah gaes. Di sisi lain Kedai Kopi Kani yang satu ini tempatnya lumayan kece dan pewe, poin plus lainnya adalah toilet bersih. 

Pionir es kopi susu yang tidak pernah mengecewakan dengan es kopi susu tetangga yang hit. Kali ini saya dan teman beli es kopi susu tetangga di cabang Bintaro Sektor 1, yang bertetangga dengan Alfamart.

Seperti di Cipete tidak seberapa besar dan didesain sebagai gerai takeaway, tapi kalau mau menikmati minuman di tempat sebentar sih bisa, ada bangku panjang di teras dan bagian dalam dekat pintu. Dan beberapa orang yang datang hampir berbareng dengan kami pun memesan untuk takeaway.

Saya pesan es kopi susu tetangga dengan takaran gula dikurangi, teman saya pesan yang biasa. Selalu suka dengan konsistensi rasa es kopi susu tetangga. Es kopi susu ini tetap terasa seimbang antarkomponennya, masih jadi es kopi susu terfavorit saya sekalipun pastinya sudah icip es kopi susu lain di luar sana.

 

Saya bukan penggemar bakso, jadi meski kedai ini dekat rumah ortu, ya baru mampir ketika diajak teman. Kedai bakso ini lumayan luas dengan bangku kayu, berfasilitaskan toilet dan juga musala.
Kami pesan bakso soun urat daging (18 ribu) dan mie ayam (18 ribu). Bakso soun terhidang dengan tambahan tahu dan irisan daging. Bakso dagingnya buat saya biasa, mungkin karena saya bukan penyuka bakso ya. Tapi bakso uratnya enak banget, empuk.
Semangkuk berisi 4 bakso, karena ukuran baksonya bukan yang besar, kalau mau kenyang harus tambah lagi dan bisa beli per buah. Tapi kayaknya sih dibanding dengan kedai bakso hit harga per mangkuk bakso masih bersahabat, tanpa tambahan tax segala. Enggak heran kedai yang tutup setiap Senin ini ramai terus.
Mie ayamnya, tipe mie ayam kampung, juga saya suka. Topping ayam semurnya banyak dan rempahnya berasa. Penggemar mie ayam dan bakso, wajib deh mampir.

Akhirnya ada lagi kafe yang menghuni Bellagio Mansion. Waktu saya datang, di Emji Coffee yang nyaman dan terang ini tersedia pastry sebagai teman minum kopi atau teh. Tapi karena saya hadir setelah maksi, jadinya cuma icip iced long black.

Iced long black ini porsinya cukup besar dan harganya yang 28 ribu rupiah lebih bersahabat dibanding kafe sebelumnya, apalagi sudah termasuk tax. Iced long black ini bold, menurut saya sesuai kemantapan rasa kopinya dengan standar long black.