Ika Nurhayati

Kebun Ide bukan tempat baru di Bintaro. Karena luasnya dan juga berfasilitaskan sebuah gelanggang berwarna-warni yang disebut instalasi, Kebun Ide sejak tahun lalu sudah beberapa kali menggelar acara khusus. Saya kira instalasi ini adalah tempat bermain bocah—ya bisa juga sih.

Sejak akhir Juni kemarin, Kebun Ide membuka tempat untuk publik, dengan menyediakan kopi, gelato, dan makanan ringan maupun berat. Musim kemarau ini saat yang tepat buat berkunjung ke Kebun Ide yang terbuka—but beware, smoking is totally not allowed here! Begitu masuk ke Kebun Ide yang terletak di belakang sebuah restoran, kita disambut pemandangan rumput menghampar. Lima alas duduk yang digelar di atas rumput menjadi tempat terfavorit bagi pengunjung untuk duduk atau foto. Sebegitu saja Kebun Ide sudah kelihatan luas, eh ternyata di belakangnya masih banyak ruang. Selain instalasi ada rumah hijau, kebun hidroponik, plus area duduk di sana-sini yang dipayungi pepohonan.

Saya dan teman memilih menikmati pemandangan rumput sehingga duduk di bangku-bangku yang tersedia di samping kedai kopi dan kedai gelato. Saya pesan kopi manual brew dalam bentuk japanese iced coffee (hampir selalu) dan samosa, teman saya pesan sosis solo dan gelato rasa mangga.

Kopi dingin kayak japanese iced coffee (kayaknya saya pesan pakai biji kopi Kerinci tapi kayaknya ya, karena sesungguhnya lupa) dan gelato memang enak dinikmati pada siang yang panas itu. Sosis solo camilan yang buat kami recommended dikudap, karena potongannya cukup besar dan isinya, daging ayam suwir, padat. Samosa enak cuma isinya enggak biasa, kayak isi risoles smoked beef. Mending sekalian menyajikan risoles smoked beef enggak sih? Cuma saran, kalau belum ada di menu.

Sekarang kafe di perkantoran turut tampil cantik. Dari lobi Gedung Wirausaha, Infinite Cafe sudah mencolok dengan warna serbamerah. Kita akan menemukan pemandangan lebih keren lagi ketika membuka pintu samping kafe, yang langsung mengarah ke area smoking, bertempat dalam kontainer bertingkat yang juga dicat merah. Lucuuu, tak puas-puas rasanya mengambil gambar kontainer ini.

Karena bertingkat itulah, area smoking Infinite Cafe bisa dibilang kapasitasnya setara dengan area non-smoking. Terlepas dari gaya interior yang unik, Infinite Cafe menawarkan menu makanan dan minuman yang lengkap. Untuk makanan dari camilan sampai dessert termasuk pastry dan cookies, minuman dari kopi sampai teh dan smoothie. Oh ya Infinite Cafe ini juga produksi cookies premium dengan 24 rasa dan bisa kita beli di tempat baik yang dikemas dalam kaleng, boks, atau satuan.

Buka pada hari kerja dan weekend khusus Sabtu, saya dan teman mampir Sabtu pagi. Kami pesan iced kopi gaol (18 ribu) yang merupakan es kopi susu andalan Infinite Cafe, smoothie yang namanya the hulk (39 ribu), infinite beef bowl (59 ribu), dan fried banana choco cheese (35 ribu). 

Ini kali kedua saya minum iced kopi gaol dan saya jamin rasanya konsisten. Meski hanya pakai single espresso, es kopi susu ini cukup garang rasa kopinya, dengan rasa manis dari gula aren meningkahi. Mengingat dikategorikan sebagai es kopi susu, dengan kata kopi mendahului susu, sudah benar dong iced kopi gaol ini kopinya masih terasa mantap. 

Buat yang cari hidangan sehat, the hulk adalah jawabannya. Smoothie hijau pekat ini merupakan perpaduan sayuran hijau dan buah, terhidang dengan tekstur kental. Segaaar, yang tidak suka sayuran pun bisa minum ini, karena rasanya cenderung manis berkat campuran buah tropis.

Infinite beef bowl saya suka banget. Porsi besar dan potongan daging teriyaki manis sedikit gurihnya itu lumer di mulut. Tambahan telur yang digoreng mengembang dan renyah, kayak permukaan telur dadar padang, bikin beef bowl ini semakin nikmat. Salad coleslaw dan selada keriting melengkapi gizi hidangan ini--eh kayaknya selada keriting itu garnis tapi tetap saya lahap he he he.

Sebetulnya akutu ingin fried banana honey tapi si teman telanjur pesan fried banana choco cheese, ya sudahlah ya yang penting pisgor. Ini porsi ideal buat sharing dan juga enak banget, karena pisangnya sudah manis dan lembut.

Dari beberapa rasa cookies yang kami coba, saya terkesan dengan rasa oatmeal dan goji berry. Pakai bahan makanan yang sehat tapi rasa kedua cookies ini boleh diadu dengan rasa lain, bahkan merek lain. Boleh juga lirik cookies dalam kemasan kaleng dan boks yang wah, cocok untuk jadi hadiah atau buat tangan. 

Mampir sama teman jam 9.30 pagi hari biasa ternyata pengunjung sudah padat merayap, kayak Beau yang di Cikajang. Kami akhirnya duduk di luar alias area smoking, untung lagi enggak ada yang merokok.

Kami pesan hot long black (32 ribu), matcha latte (40 ribu), strawberry cheesecake pancake (79 ribu), plus saya bungkus bittersweet dark chocolate brownie (37 ribu). Ingin ketawa pas dihidangkan, long black ditaruh di hadapan teman saya (laki), matcha di hadapan saya. Kebalik woi.

Long blacknya oke, teman saya juga suka matcha-nya--yang lebih kelihatan mirip avocado latte dibanding matcha. Strawberry cheesecake pancake penampakannya tidak secakep di foto menu, tapi enak dan besar banget porsinya. Pancake dan silky cream cheese-nya tidak terlalu manis, lumer deh rasanya begitu disuap ke mulut.

Lalu brownie, yang saya makan di rumah, enaknya kebangetan. Di dalamnya banyak banget irisan dark chocolate. Alhasil harga sebegitu wajar, soalnya selain rasa sesuai harga IMO, potongan brownie ini dua-tiga kali lebih besar daripada brownie yang biasa beredar di pasaran juga di kafe lain.

Yang lagi hit di Kokas dan kayaknya sering terbentuk antrean di depannya. Saya dan teman sendiri, datang habis magrib, berada di antrean ke-7. Beruntung kami hanya menunggu 15 menit untuk masuk ke dalam Denny’s, karena 4 orang di depan kami pas dipanggil tidak menyahut. Saran saja kalau memang ingin makan di Denny’s saat ini, sebaiknya dalam keadaan tidak kelaparan banget.

Kami pesan chicken tenders (68 ribu) dengan saus barbeku, salted caramel & banana cream pancake breakfast (115 ribu), iced kopi gula aren (16 ribu), dan iced kopi pandan (16 ribu). Chicken tenders terdiri dari 6 potong filet ayam. Potongannya cukup besar, daging ayamnya empuk dan luarnya renyah. Saus barbekunya agak aneh sih, ada rasa asamnya.

Salted caramel & banana cream pancake breakfast ini porsinya terdiri dari 2 piring. Jadi yang pertama itu isinya 2 pancake tebal (dan besar) dengan vanilla cream, potongan pisang, kepingan shortbread, dan saus salted caramal dalam wadah terpisah yang bisa dituang sesuai selera. Piring satunya lagi, sesuai judul hidangan, berisi makanan ala breakfast yakni dua telur ceplok (bisa pesan setengah matang), hash brown, serta sosis dan beef bacon.

Pancake-nya kami suka. Cukup tebal tapi tidak terlalu padat, tapi tetap saja tidak sanggup kami tandaskan saking besarnya porsi. Vanilla cream-nya enak dan tidak terlalu manis, kadar manis pancake ini ditentukan siraman saus salted caramel.

Hidangan di piring satunya, yang kami santap duluan, juga enak. Biasanya hash brown dibentuk padat, tapi hash brown ala Denny’s ini selintas terlihat kayak sawut singkong, dengan hasil parutan kentang masih terlihat jelas. Hash brown ini enak banget dan digoreng renyah, kalau saja kuat makan banyak ingin rasanya tambah lagi seporsi. Sosisnya agak asin tapi beef baconnya oke.

Iced kopi di sini terbilang murah nih, bahkan lebih murah daripada air putih. Iced kopi gula aren kemanisan menurut selera kami—untung teman saya minta gula arennya dipisah. Iced kopi pandan, dalam bayangan akan tampil seperti iced kopi gula aren, dengan susu. Ternyata yang dimaksud iced kopi pandan ini adalah es kopi hitam dengan sirup pandan di dasarnya.

Nah untung kan yang pesan ini saya yang memang lebih suka kopi hitam. Soalnya di kafe mana pun, yang namanya iced kopi pandan itu, apalagi kalau dalam menu ditulis sederet dengan iced kopi gula aren (atau es kopi susu), pasti tersaji dengan kandungan susu. Jadi menurut saya PR untuk Denny’s untuk mengoreksi nama iced kopi pandan ini atau mencantumkan keterangannya.

Sekali lagi ya untungnya saya suka kopi hitam, jadinya saya menikmati iced kopi pandan ini. Rasa pandannya cukup pekat tapi tidak lantas menjadikan kopi ini manis banget. 

Ini salah satu kafe terdekat Stasiun MRT Cipete--stasiun yang lagi sering disebut-sebut. Tidak besar tapi nyaman, sesuai namanya quote tentang kopi bertebaran, di dinding maupun meja. Berfasilitaskan WiFi yang lancar, jadi saya bisa menumpang laptopan di sini.

Sayang pas saya datang camilan kayak risoles dan spring roll kosong, demikian juga donat--kalau pastry dan banana cake ada. Lihat menu, kafe ini juga menawarkan makanan berat tapi saya tidak tanya soal ketersediaannya. Akhirnya saya cuma pesan iced americano.

Iced americano ini harganya lebih murah daripada di kafe-kafe di Cipete Raya, 22 ribu saja. Dan buat saya rasanya enak. Cukup bold dan yang bikin enak itu ada hint rasa kelapa yang memberi sedikit sensasi manis, padahal americano ini saya pesan tanpa gula.

Tentunya The Coffee & Quotes juga punya es kopi susu, yang ingin saya coba di kunjungan berikut.

A gem inside Epiwalk! Enggak menyangka sekarang di bagian belakang Epiwalk ada beberapa kafe menarik. Sebetulnya Koffie Nation ini bukan tujuan saya, eh kaki malah melangkah masuk kemari. Dari luar kafe ini memang terlihat menarik, dengan logo putih cerah dan cetakan logo kecil-kecil menghias jendela.

Ternyata Koffie Nation ini termasuk penghuni baru Epiwalk. Jadi pas saya mampir ada promo BOGO untuk minuman kopi kecuali manual brew, tapi manual brew-nya memang belum siap. Karena masih pagi dan sendirian pula, akhirnya pesan minuman kopi yang porsinya termungil: piccolo dan espresso.

Saya cocok dengan kopi pesanan, karena sama-sama bold. Karena berencana makan di tempat lain, jadi saya belum icip makanan di sini. Pastry yang dipajang sih tampak menggiurkan, lalu teman saya yang juga sudah kemari bilang, makanan beratnya enak tapi porsinya tidak besar banget.

Koffie Nation ini tempat yang cocok buat kumpul-kumpul juga. Bagian dalamnya nyaman dan bangkunya rata-rata empuk, bagian luarnya lebih luas lagi.