YSfoodspottings

follow me on ig: @ysfoodpottings

Menemani komentatorisenk mencoba Tsujiri, tempat desert khusus Green Tea.
Tempatnya cukup besar dan terang, dan rame banget karena kebetulan kita kesana sore-sore. Sempat mau bungkus aja karena ga ada tempat duduk, tapi pas ada yang selesai jadi bisa duduk deh. 

Tsujiri Parfait O-Matcha
Ini menu es krim + kacang merah & corn flakes. Sebenarnya eskrim-nya enak, matcha agak pait-pait gitu, i like it karena memang suka eskrim agak pahit. Sayangnya cornflakenya pahit, kacang merahnya untungnya lumayan manis tapi tetap belum sanggup menutupi rasa pahit cornflakesnya. Untuk yang lain yang mau coba, aku lebih saranin pesan Shiratama/Chiffon Cake parfait saja.

Kinako Warabimochi
Gelatin dengan bumbu kacang halus. It's so jiggly! Aku suka , ga terlalu manis dan bisa makan banyak. 

Kelebihannya Tsujiri menurutku karena menunya banyak banget, termasuk beragam jenis kopi dan teh, jadi kalau dateng bareng orang tua/cowo yang ga gitu suka makan manis, mereka tetap bisa pesan sesuatu. 

follow me on ig: @ysfoodpottings

Serius ini baru pertama kalinya aku coba makan Uncle Tetsu setelah sekian lama booming. Karena cheese cake yang biasa harus tunggu 10 menit, kita akhirnya pesan Zuccuto Angel Hat, cheese cake fluffy dengan topping coklat putih. Wangii ya kuenya, trus empuk banget, teksturnya rata, trus dikasi coklat putihnya juga ga terlalu manis rasanya , jadi pas dimakan pas kombinasinya antara asin cheese cake dan manis coklat. Totally love it!

follow me on ig: @ysfoodpottings

Sering banget ke PP sampai uda bosen mau makan apa, dan akhirnya kali ini balik ke old times Wendy's dan pesan menu favorit yang cuma ada di Wendy's aja: Baked Potato. Rasanya sekarang kok kayanya tambah enakkkk....kentangnya empuk super dan saus keju berlimpah ga terlalu asin, agak manis sedikit. Memang sebenarnya ga perlu yang fancy untuk makanan enak, dikasi Wendy's aja aku udah senang.

follow me on ig: @ysfoodpottings

Lagi haus banget dan mencoba Sancha bubble tea. Ini pertama kalinya aku beli sancha, dan cukup senang melihat pilihannya yang banyak dan beda dari yang lain rasanya. Aku cobain royal honey tea dan topping yang unik: kacang merah. Rasanya enak seger dan manisnya manis madu. Puas!

follow me on ig: @ysfoodpottings

Dari dulu penasaran dengan kamu tea, karena mereka termasuk pelopor minuman keju yang lagi ngetrend, dan akhirnya kesampean juga nyobain. Atas rekomendasi @komentatorisenk, aku pesen Dark Choco Cheese & Kamu Milk Tea, nyokap pesen Coffee Cheese. Servis sangat bagus, kita dapat promo buy 3 get 1. Rekomendasi dari kamu tea, minum choco cheesenya ga boleh pakai sedotan supaya kerasa kejunya duluan. Pas dicoba, hmmm, iya sih kejunya kerasa duluan, tapi kejunya terlalu encer dan kurang asin, jadi biasa aja. Akhirnya minta sedotan supaya bisa diaduk, tapi cobain coklatnya dulu....ternyata coklatnya juga kurang pekat rasanya.  Setelah diaduk, kejunya lebih ga kerasa lagi, akhirnya bukannya complementary, malah rasanya saling mengalahkan. Hmmm. Not my kind of drink. Not bad sih, buktinya @komentatorisenk suka, mungkin masalah beda selera aja. Untuk kamu milk tea-nya rasanya juga biasa aja. 

follow me on ig: @ysfoodpottings

Bungkus kue keju dari Momoiro untuk dibawa pulang karena tertarik lihat bentuknya yang beda dari yang lain. Dimana bedanya? Kalau kue jaman sekarang semuanya bentuknya rapi, di Momoiro kuenya dipotong berantakan. 
Pillow cake di Momoiro dipanggangnya dalam ukuran cukup besar, mungkin sekitar TV 32"...setelah itu baru dipotong-potong, dengan ukuran per porsi sekitar 30x15 cm. Kalau pesan yang coklat, setelah dipotong baru masing-masing porsi dicelup coklat lagi.
Pillow cake ini bisa dibilang sejenis bolu sifon, cuma lebih lembut dan lebih kopong lagi. Enak dan ga buat enek, jadi bisa makan banyak. Biasa tapi berkesan. 
Sayangnya yang cheese, kejunya cuma di atas aja jadi kurang asin, tapi tetap enak kok. Next musti coba yang coklatnya nih, atau yang pumpkin juga menarik.

follow me on ig: @ysfoodpottings

Akhirnya kesampaian jugaaa nyobain Kimu Katsu iniii. Who doesn't love katsu with all their oil glories? Whoever has the ideas to make katsu restaurant is a genius. 

Ini tempatnya surprsingly biasa aja kaya restauran keluarga normal, dan servisnya kurang bagus. Kurang tanggap ya waitersnya, ga ngejelasin apa-apa juga padahal ada saus spesialnya, dan mereka suka ngobrol-ngobrol aja di kasir daripada ngeliatin customer yang manggil. 

Untungnya rasa makanannya tidak mengecewakan, especially -the must order- Piyo Piyo Menchi, katsu telur yang kuningnya semi meleleh. Ini enak, dan susah dibikinnya, karena telurnya empuk banget. Telurnya dibungkus semacam baso tipis dulu sebelum dikasi katsu dan digoreng, dan rasa daging yang di sekelilingnya juga enak. Kita akhirnya pesan satu lagi saking sukanya.

Untuk pesanan lainnya, ada Mixed Katsu Platter 2+1, kita pesen yang beef with cheese, chicken original, dan chicken blackpepper. Semua enak, crunchynya passs, dagingnya lembut dan terasa bagus kualitasnya, kulitnya tipis dan tepungnya halusssss. Enak deh pokoknya. Kalau dimakan langsung rasanya agak tawar, jadi harus pakai saus khusus. Nah ini, sausnya campuran kacang wijen dan bumbu spesial yang kemudian kita harus ulek bareng. Wijennya wangi, sausnya asem-asem enak, dan mantap banget perpaduan rasanya ke katsu. Love it!

Selain katsu, kita ada pesan salmon cheese sushi dan gyoza juga, tapi rasanya biasa aja super standard jadi not recommend deh. Mending stick ke katsunya aja, atau mungkin siapin perut untuk dessert. Masih penasaran dengan salmon katsu dan menu-menu katsu lainnya jadi ga sabar pengen balik, dan semoga setelah ini servisnya bisa lebih bagus deh.