@teddyzelig

Will's, yang menempati ruko di area Kelapa Gading ini menggabungkan konsep restoran dan bar dalam satu dining area. Begitu masuk ke dalam, pengunjung bisa melihat bar yang cukup besar, ada stage untuk live band, serta area permainan seperti Beer Pong dan Dart, layaknya bar di Amerika. Walaupun ambience-nya seperti bar, Will's juga menyediakan berbagai menu mulai dari Starters, Main Course hingga Dessert seperti restoran pada umumnya.
Menu yang disajikan juga beraneka ragam, baik dari Indonesia, Asia hingga Western food. Untuk starter contohnya ada Sate Chicken Taichan (Rp 52k), Crispy Potato Skin (Rp 48k) dan Classic Caesar Salad (Rp 55k). Will's Pesto Rigatoni Pasta (Rp 68k), Flat Bread Pizza (Rp 72k) dan Will's Spaghetti Pork Crackling (Rp 78k) merupakan sajian Western Main Course yang tersedia di sini. Sedangkan pecinta cita rasa Asia dapat menikmati Nasi Goreng Samcan (Rp 68k) dan sebagai penutup Nutella Crepe with Vanilla Rum Sauce (Rp 59k) bisa menjadi alternatif pilihan.
Beberapa menu pilihan sebagai rekomendasi untuk makan di sini bisa dimulai dengan Cripsy Potato Skin yang punya tekstur tipis dan crunchy, harus dinikmati selagi hangat ini, disajikan dengan sweet chili and sour cream sebagai menu pembuka.
Will's Spaghetti with Pork Crackling dapat dijadikan sebagai hidangan utama, di mana menu ini menggabungkan unsur western dari pasta dengan cita rasa Asia. Tekstur spaghetti menurutku terlalu lembek namun cukup menarik disajikan dengan creamy pink sauce yang berasa gurih-pedas, serta jamur, bacon dan pork crackling sebagai pelengkap.
Always end my meal with something sweet, ada Nutella Crepe with Vanilla Rum Sauce. Homemade choco rolls crepes yang disajikan dengan vanilla rum sauce, dengan rasa manis yang cukup pekat.
Will's nampaknya tidak hanya ingin menjual bar-nya saja, namun juga ingin menunjukkan bahwa Will's merupakan restoran dengan cita rasa makanan yang cukup baik.

Soto susu, salah satu restoran yang baru buka di The Plaza Semanggi. Tempatnya cukup nyaman dan lapang, serta penerangan yang terang.
Sesuai dengan namanya, menu andalan di sini Soto Susu-nya. Kali ini ak order paket Soto Daging Bening (30k) dan paket Oseng Mercon (35k).
Paket Soto Daging termasuk nasi putih, perkedal, teh tawar dan pilihan Soto Ayam/Daging/Kikil dengan kuah bening/susu/kuning. Sedangkan paket Oseng Mercon, untuk pilihan dagingnya dimasak oseng disajikan dengan irisan cabe rawit.
Tekstur dagingnya cukup empuk, kuah beningnya segar walaupun sedikit berminyak. Sedangkan kuah susunya cukup gurih dan rasanya cukup light.
Overall ini tempat makan makan soto yang cukup enak dengan harga yang masih terjangkau.

Bakerzin, salah satu brand restoran dari Boga Group yang sudah punya nama ini punya tempat yang cukup nyaman. Interior design yang modern - minimalis serta pastry showcase dan espresso machine langsung terlihat dari luar resto memang mengundang orang untuk masuk dan menikmatinya.
Kali ini Bakerzin baru saja mengeluarkan beberapa menu baru. Tema makanan yang dilaunching kali ini kebanyakan Asian Fusion. Salah satu yang cukup menarik menu Duck Confit and The Kecombrang.
Duck Confit yang empuk dengan tekstur crispy di bagian luar serta seasoning yang gurih. Disajikan dengan nasi kecombrang yang dimasak dengan sempurna sehingga aroma kecombrang yang cukup kuat.
Secara keseluruhan menu baru yang ditawarkan cukup menarik pada harga yang sesuai.

Candi, seperti namanya restoran ini sangat menonjolkan sisi ke-Indonesiaan-nya. Tempatnya terdiri dari dua lantai, dengan lantai dasar sebagai ruang makan utama dan lantai dua dibuat ruang serbaguna atau private room. Dekorasi-nya juga sangat Indonesia dan bernuansa Jawa dengan dominan ornamen kayu dan wayang. Suasananya juga sangat nyaman untuk bersantap maupun hang out denga teman dan keluarga.
Menu yang ditawarkan juga merupakan makanan berasal dari beberapa daerah di Indonesia, tentunya dengan presentasi yang lebih cantik dan modern.
Ada beberapa menu andalan di sini yang sempat ak coba.

* Gulai Salmon Borobudur (Rp 142k)

Walaupun merupakan menu Indonesian Fusion, namun cita rasa gulai masih otentik. Kuah gulai rasanya sangat rich dan cukup kental. Disajikan dengan Pan-fried Salmon yang cukup sesuai dan sepadan.
* Signature Crispy Duck (Rp 99k)

One of my favorite. Deep fried half duck yang teksturnya crispy dan garing. Disajikan dengan urap dan Balinese sambal (Sambal Matah) yang cukup pedas. Kombinasi yang pas dan presentasi yang juga menarik.
* Lamb Shank Tonseng (Rp 150k)

Bagi pecinta daging, khususnya daging kambing. Menu ini salah satu menu yang wajib dicoba juga. Braised lamb shank sehingga teksturnya benar-benar empuk dan dimasak tanpa meninggalkan bau. Disajikan dengan potongan kubis dan tomas serta curry sauce yang semakin meningkatkan cita rasa makanan ini.
* Nasi Bebek Pelalah (Rp 98k)

Bukan makanan Indonesia namanya jika tidak ada nasi putih di dalam menunya. Irisan daging bebek yang lembut dicampur dan disajikan dengan Balinese sambal (Sambal Matah) yang pedas benar-benar menggugah dan meningkatkan selera makan.
* Tape Rondo Royal (Rp 40k)

Tak lengkap rasanya apabila hanya menyantap makanan berat tanpa ada makanan penutup. Untuk dessert, pilihanku jatuh ke Tape atau singkong yang telah difermentasi. Disajikan dengan digoreng dan berbentuk seperti boa, sehingga aroma tape-nya tidak terlalu kuat, plus ada sambal roa yang memberikan sedikit rasa pedas untuk mengimbangi rasa manis asam Tape.
Secara keseluruhan, makanan di sini cukup memuaskan dengan presentasi yang modern dan menarik serta rasa yang masih Indonesia. Tempat dan suasananya yang nyaman serta harga yang masih wajar.

Attarine Jakarta, yang merupakan dari Grup Potato Head, selama ini mengusung konsep modern, homestyle dan comfort food. Dining area-nya cukup unik, terutama dengan konsep open kitchen, bar table dan mobil Mini Copper yang terletak di tengah dining area sebagai bagian dari dekorasi.
Pada tanggal 11 dan 12 Januari, Attarine berkolaborasi dengan Mejekawi dariKu De Ta Bali. Datang dari Bali, Executive Chef Benjamin Cross dan Head Chef Stephen Moore untuk event dua hari ini. Ben Cross sendiri sudah tinggal di Bali selama 9 tahun dan menjadi Executive Chef di Mejekawi sejak tahun 2013. Sebelumnya Chef Ben telah memiliki pengalaman di berbagai restoran terkemuka di dunia, salah satunya three Michelin-star El Raco Can Fabes Barcelona.
Untuk collaboration dinner event ini, Chef Ben mempersiapkan 5 Courses set menu dengan 1 Snack Platter as Starter (Rp 600k++).

As Starter, ada 3 macam snack yang disajikan, dan semuanya dalam ukuran sekali lahap. Yang pertama, Crab & Corn Perkedel with Harissa and Curry Leaves, rasanya seperti Perkedel Jagung dengan campuran daging kepiting di dalamnya. Rasanya overall gurih dan sedikit oily. Kedua, Foie Gras Parfait on Brioche and topped with Compressed Apple. Rasa yang sangat ringan dari Foie Gras, dan fresh dari shaved apple di atasnya. Ketiga, Cured Salmon on top of Rosti, Creme Fraiche dan Sambal Matah. Kombinasi dari Salmon yang fresh, Rosti yang memberi tekstur sedikit renyah, dan sourness dari creme fraiche bener balance dan fresh. Sayangnya taste Sambal Matah-nya buat ak hampir ngga berasa. Semua menu di Snack Platter ini bertujuan buat menaikkan selera makan.
Setelah Snacks, menu pertama yang disajikan Lightly Smoked Tuna. Dipotong kecil-kecil seperti dadu dan rasanya fresh plus sedikit smoky flavor. Disajikan dengan Saj bread yang tipis dan crunchy tekstur-nya, gentleman's relish, sumac dan radish sebagai garnish. Menu pembuka yang ringan dan fresh secara keseluruhan membuat orang ingin dan penasaran untuk menu selanjutnya. One of my favorite dish here.
Menu kedua diberi nama 'Our' Sop Buntut. Seperti namanya, ini merupakan modern twist dari Sop Buntut Indonesia. Menggunakan Dashi sebagai soup, memberi rasa yang ringan namun masih tetap gurih. Oxtail sebagai bintang utamanya digrill terlebih dahulu sehingga memberikan tekstur crunch di bagian luar, namun kemudian di masak sehingga menjadi sangat empuk di dalamnya. Sayangnya menurutku masih ada bagian lemak daging yang kurang melted saat dimakan. Disajikan dengan blackened shallots dan tomato raisin.
Menu ketiga, Squid Ink Noodles. Dapat ditebak klo noodle-nya berwarna hitam, dan teksturnya cukup lembut. Disajikan dengan shaved squid yang teksturnya kenyal dan dalam jumlah yang cukup banyak. Diantaranya terdapat potongan kecil pork pancetta, yang memberikan rasa gurih saat menggigitnya. Seasoning menggunakan XO sauce yang berasa asin-gurih. Ditambahkan pula chopped spring onions dan garlic crisp memberikan aroma yang fresh dan sedikit tekstur crispy. Another my favorite dish here.
Menu keempat, 48hrs Beef Short Rib. Dengan dimasak selama 48 jam, tekstur beef-nya menjadi cukup padat namun masih tetap empuk, hanya saja sudah ngga juicy lagi. Disajikan dengan caramelized grilled carrots yang rasanya manis dan empuk, tare jus yang memberi seasoning dan rasa manis-gurih, mushroom butter on top the beef membuat daging menjadi lebih buttery, pickles dan nasturtium sebagai garnish. Dealin itu ada side dish, berupa potato gratin, dengan rasa yang mnrtku terlalu heavy dan cheesy.
Sebagai pelengkap, menu ini dapat nikmati dengan Red Wine Clarendelle Rogue, yang merupakan hasil blend dari 3 jenis varietas anggur, Carbenet Sauvignon, Merlot dan Carbenet Franc. Memberikan rasa yang balanced dan elegan namun tidak terlalu kuat.
Menu terakhir, Dessert. Jack Fruit Trifle, salah satu menu Christmas yang cukup populer di Australia. Tipikal warm cake dengan aroma nangka yang light, disajikan dengan miso sponge dan mint & pandan. Kombinasi yang balanced dan tidak terlalu manis sebagai makanan penutup.
Secara keseluruhan ini merupakan dinner experience yang cukup menyenangkan, namun ada beberapa menu yang menurutku bisa lebih baik lagi.
Sedangkan dari sisi service, ak merasa cukup welcome, namun masalah attentiveness cukup krusial dan perlu banget buat lebih diperhatikan.

Nanny's Pavillon di Central Park mengusung tema Flower Garden. Tempatnya cukup luas, ada indoor & outdoor area yang bersebelahan dengan Tribeca Park. Suasananya juga nyaman.
Menu yang ak pesan Isabelle's Black Forest Pancake (Rp 59k). Layers of Chocolate Pancake with whipped cream, cherries and chocolate curls. Ak suka ama cherries yang rasanya asam plus ada aroma rum-nya. Tp pancakenya mnrtku terlalu padat dan kurang fluffy texturenya.
Its a restaurant with good concept but need more improvement for food quality.

Re.Juve, membuka island store di lantai 3 Central Park Mall, tepat di depan Celebrity Fitness. Di sini tempatnya hanya untuk Grab n' Go jadi tidak tersedia tempat untuk minum di tempat.
Kali ini ak order paket 3 mini Cold-Pressed (Rp 100k) dengan variant Coco Verde,Cafe Almond dan Golden Orange.

Hampir semua variant di atas merupakan varian favoritku. Yang terbaru adalah Coco Verde yang terbuat dari Coconut Meat, Coconut Water, Spirulina and a dash of sea salt. Rasanya fresh dari coconut water, sedikit manis dan creamy. One of my new favourite and need to try.