Agnes

Wah ada sushi AYCE di mall pula. Reviewnya bagus pula. Grup gyukaku pula. 
Secara personal suka dengan makanan2 dari grupnya Gyukaku sih, termasuk shabu on yasai, bumbunya enak-enak, bahan-bahannya bagus, walau harga sedikit di atas rata-rata, worth it lah.

Di sini pun ternyata ada ikan-ikan lain selain salmon dan tuna. Pretty sure they would be good. Jadi nyobain ikan lain dulu.

Untuk isi perut dan gw juga suka banget udon, Kitsune Udon jadi pilihan. Kuahnya enak banget, dashinya berasa dan ga keasinan. Tahu gorengnya manis, dan seaweednya banyak. Porsinya ngenyangin btw.

Tadinya mau hamachi, tapi ternyata lagi kosong. Jadi untuk sushinya gw pesan Aburi Mekajiki dan Saba. 

Ini pertama kalinya gw cobain mekajiki (sword fish), dan surprise, ternyata enak! Kalau biasanya daging ikan lembut, mekajiki ini lebih firm dan sedikit lemak, hampir kayak tekstur cumi, tapi ga "karet" kayak cumi. Harus coba! Rasanya juga jauh dari amis dan enak banget dimakan sama wasabi.

Lalu juga aburi shime saba. Ini ikan mackerel. Ada rasa khas mackerel yang lumayan kenceng. Ini ikan enaknya pake soy sauce haha

Overall, sangat mungkin sih balik sini. Mungkin kapan-kapan mau coba buffetnya.

Ada kafe baru yang buka di pluit, yang katanya rebrand oetara. Suka banget dengan kopi dari oetara karena memang enak.

Karena lagi nunggu anabul nyalon beberapa jam melipir dulu ke sini. Menunya belum terlalu banyak pilihan, terutama menu makanan. Mungkin fokus ke minuman aja.

Cappuccino-nya still one of the best I had. 
Ada Jasmine iBlack, paduan teh melati, kopi, dan sari apel. Rasanya seger dan semua elemen imbang, jadi ga asem ga pahit, manis pas. Tapi aroma melati subtle banget, kalah dengan kopi dan apel yang lebih dominan. Seger banget ini!

Untuk makanan, pilihannya jujur ga ada yang terlalu istimewa, cukup common ditemukan di kafe-kafe lah. Tapi karena butuh ngunyah jadi pesen juga.
Spicy Tuna Aglio Olio, walau ada cabe tapi pedesnya nyantai kok. Porsinya mungkin ga terlalu ngenyangin. Kalau yang makannya banyak mungkin butuh dua piring.
Singkong Goreng, like I said, ga gitu ngenyangin jadi bisa makan singkong lagi. Btw singkongnya kurang soft, terlalu garing dan disajikan dengan sambel ulek yang sebenernya enak tapi kayaknya lebih enak pake saos sambel.

Tempatnya sih terang, enak buat kerja, pewe deh. Yang suka foto pasti foto-fotonya cucok meong karena lightingnya bagus.
Servicenya juga oke sangat. Recommended 

Dulu pas awal nyoba ini waktu baru buka. Balik lagi ke sini nyobain dan masih enak. Pesanan kali ini Tea Cube Milk Tea. Aroma tehnya masih enak, ada tea jelly juga yang bikin mulut sibuk ngunyah. Untuk manisnya udah pilih less sugar, tapi ternyata masih agak kemanisan, mungkin harusnya 1/4 aja.

Karyawannya lumayan banyak ya, karena sepertinya orderan cukup rame mereka semua sibuk dan bagi-bagi tugasnya juga cukup bagus gitu. Temen pesen teh buah, dan yang dipakai beneran potongan buah asli bukan sirup. Semoga makin banyak aja cabangnya di Tangerang plisss :))

Ke sini berenam sama teman-teman dan cuma pesan 1 pot aja dan kita semua kekenyangan. Total yang dikeluarin sekitar 145k udah sama minum. Sungguh worth it kalau makannya ramean.

Sausnya pilih yang spesial, jadi ga terlalu pedes, tapi ada sedikit pedes lada, mirip-mirip lada hitam tapi ladanya khas rasa lada china. Bahan-bahan yang dipake juga ga pelit, semuanya enak deh.

Selain itu, waiternya asik-asik dan ramah, jadi bikin pengalaman makan juga enak. Akan kesini lagi kapan-kapan!

Cukup kaget sih waktu tau Sumiya tutup, padahal cukup seneng sama menu lunch set mereka. Untungnya masih ada Naka Nakaya yang masih satu grup dengan Sumiya dan masih di STC.

Kalau ke sini, bakal lihat beberapa meja diisi orang-orang Jepang, pertanda makanannya memang enak. Beberapa kali ke sini dan tetep rame, kalau weekend banyak family juga. Lagi pandemi? Well yang berubah cuma jarak mejanya aja jadi agak jauh tapi rasanya kapasitas sama aja.

Lunch di sini maupun di resto grup mereka yang lain seperti Yakitori Chidori (ex Akane) sama-sama worth ya menurutku. Di sini menunya tinggal pilih 3 lauk lalu udah include nasi, miso soup, dan acar. Semuanya enak-enak. Ada pesan sashimi dan potongannya cukup tebel dan ga amis. Sudah dapat ocha juga.

Ada satu tipe paket lunch lagi buat yang perutnya gede, pake Ramen/Udon + nasi. 
Selesai makan, kita bisa minta dessert. Dessert kali ini mousse kopi gitu.

Servicenya mungkin karena peak hour waitressnya agak kewalahan tapi tetep ke handle. Puaslah pokoknya kalau ke sini.

Kedai minuman yang nampaknya baru buka di sebelah Bigul Ko Made, sambil nunggu take away, bisa mampir ngadem ke sini dulu~
Tempatnya ga besar, kapasitasnya terbatas banget. Nuansa dekorasi di dalamnya warna hijau tua, jadi rasanya seger aja gitu. Pilihan minumannya ga bikin bingung, kalau bingung monggo tanya yang jaga. Semuanya based on coconut water alias air kelapa.

Namanya air kelapa, ya enak lah ya, manis, seger, apalagi pakai es dan cuaca panas. Kemarin cobain yang campuran leci dan milkshake avocado. Dua-duanya seger dan enak. Ada tambahan gula sih dari mereka, tapi bisa kita request banyaknya. 

Expect main ke dog cafe dengan bau anjing dimana-mana? Nah di sini ngga sama sekali. Karena karyawannya cukup banyak dan sigap perhatiin anjing-anjingnya, jadi begitu ada yang marking atau bikin kotor pasti langsung diberesin. Tempatnya adem dan bersih. Aturan mereka juga cukup strict untuk pengunjung.

Dari tiket masuk 60k, kita bisa pakai 20k sebagai voucher makan atau minum, lalu kekurangannya dibayar lagi. Ngeliat harga di sini rata2 lebih dari 20k jadi pasti nambah.

Pesan Thai tea, rasanya ya Thai Tea, tapi kemanisan. Ya ga expect tinggi2 juga karena bukan tempat makan kan fokusnya.
Tapi gw juga pesan Aglio Olio, ternyata lumayan kok enak. Walau ada inovasi pake bawang bombay, tapi enak jadi gapapa. Pedesnya sedang walaupun ga terlalu nampak cabe-cabean.

Di sini ada satu ruangan khusus yang anjing-anjingnya jinak dan suka dipegang-pegang. Ruangan ini khusus anjing mereka jadi anjing tamu ga boleh masuk. Ruangan yang selain ini campur, ada anjing mereka dan anjing pengunjung.

Boleh banget ya ke sini walaupun ga punya anjing. Banyak juga yang foto-foto dan main sama anjingnya walau ga punya anjing.

Pengalaman dine-in pertama dan harus ngerjain sesuatu dalam periode pandemi yang agak terpaksa karena satu dan lain hal. Di luar dugaan di jam makan siang lebih dikit di sini full house, dan gw perginya pas weekday. Untuk pengunjung rata-rata ibu-ibu catch up sama temen atau orang kerja meeting.
Gw pilih seat yang ujung banget dan cukup jauh dari meja satu ke meja lainnya, good thing. Gw pake terus masker ketika ga makan atau minum karena cukup cemas dan waswas, ga nyangka bakal serame ini. Protokol kesehatan cukup, ada hand sanitizer di kasir, pembayaran bisa cashless, karyawan pake faceshield dan masker. 

Di sini ada paket 1 pastry + minuman = 50k.
Gw pilih Pain Au Chocolat dan Hot Latte untuk teman kerja. Pastry mereka memang enak, cocoklah namanya juga bakehouse. Untuk kopi biasa aja, not bad, tapi ga bisa dibandingkan dengan coffee shop yang menu utamanya kopi. Namun, keduanya cocok dimakan bareng.

Tempatnya memang lumayan pewe untuk kerja dan kongkow, ga terlalu terang, ada colokan, cuma butuh semprot nyamuk deh kayaknya. Staffs are kind and friendly. Wifi bagus!