Gregorius Bayu | ig: exploresto

      Oke, sembari menunggu HP ku selesai di servis, aku mencoba dokar versi baru lagi yaitu di Dipatiukur ...
      Tidak banyak yang bisa aku katakan mengenai ini, karena ... Sebagai warung, "feel" memesan di sini dan makanan di sini akan sama seperti streetfood pada umumnya. Meskipun kebersihan dan keramahannya kurang, rasanya bakal tetap enak gitu ... Hehe ..
    Donatnya juga enak. Benar - benar enak .. Donatnya lembut, bumbunya manisnya pas, rasanya pas, besarnya juga pas .. Benar - benar pas untuk makan2 kecil di malam hari ..
     Overall, sama seperti Sundawa yang lain, Sundawa yang ini juga sangat pantas untuk aku rekomendasikan kepada kalian semua ... Selamat mencoba! 

     Daily Breu .... Banyak yang berkata kafe ini cukup pantas dicoba. Sehingga aku pun pergi mengunjunginya, akhir pekan ini ..
     Tempatnya kecil, aku tidak menyangka sekecil itu. Suasana di luar kafe ini bagus .. Sungguh bagus. Sayangnya, cuaca yang panas membuatku tidak ingin duduk di sana. 
     Namun .. menurutku, suasana kafe bagian dalamnya tidak sebagus luarnya dan cenderung biasa saja .. Aku malah melihat penyusunan barang (baik botol ataupun tempat roti) kurang rapi, sehingga aku tidak begitu suka.
     Kopinya juga cukup enak.. Pantas diberikan bintang 4. Mungkin itu saja yang bisa aku review dari kafe ini.
      Overall, pantaskah direkomendasikan kembali? Menurutku ... Akan ada orang - orang sepertiku yang tidak menyukai kafe seperti ini. Saya sarankan apabila anda ingin ke kafe ini .. Datanglah malam hari, dan bawalah teman. Karena area outdoor kafe ini akan bisa anda manfaatkan dengan baik apabila anda melakukan itu, dan anda tidak akan menyesal ... Selamat mencoba! 

     Karena hari sudah malam, dan kami kelaparan, kami pun mencari makan ... lokasi incaran kami ada di Jl. Soedirman .. Memakan bubur yang katanya legendaris ini .. Mari kita coba ..
     Emm .. Mungkin karena sudah malam, saat itu kami merasa isi dari bubur itu terlalu sedikit (mungkin karena udah abis), jadi yaudahlah ya ... tidak masalah.. Rasanya cukup enak. Namun tidak seenak ekspektasiku .. hehe
     Overall, sebagai streetfood, aku rasa tempat ini merupakan tempat yang cukup bagus. Cukup pantas untuk aku rekomendasikan ... Selamat mencoba! 

      Aku sedikit penasaran dengan kafe ini, kafe sebelah Dipatiukur yang sepertinya seringkali terlihat ramai. Akhirnya aku berkesempatan mencobanya hari ini.   
      Karena saya sedang bosan dengan Cappucino, aku pun membeli sesuatu yang disebut "Marochino" (kreativitas nama yang lumayan). Kopi + Cokelat (atau mungkin Milo? atau susu cokelat? entah .. I don't understand) .. Tapi, aku mengapresiasi rasa dan harganya .. Murah .. Hehe
       Namun aku sedikit menyayangkan pelayanannya, karena aku merasa seharusnya kafe seperti itu memberikan gelas kaca, aku pun memesan gelas kaca. Aku mengapresiasi kesediaan pegawainya memberikan gelas kaca. Namun ... Kita tahu gelas kaca itu tak berpenutup. Sehingga, masa sih pelanggannya diminta membawa gelas kaca full itu sendiri? Mengapa bukan pelayannya? Kalau jatuh bagaimana? Sayang sekali ..
         Awalnya, aku mengapresiasi interiornya .. Bersih, rapi, nuansa putih yang enak dilihat. Hingga akhirnya aku ke toiletnya ... Wow .. Benar - benar berbeda .. Benar - benar toilet pasar dengan serangga dan tissue di dalamnya. Sayang sekali ... :(
         Overall, untuk sekedar kumpul, atau sedang mencari tempat ngumpul dekat kampus, kupikir tempat ini adalah tempat yang cocok dan nyaman ... Asal anda tidak pergi ke toiletnya :) 

     Minggu, dingin, Riau ... 3 hal ini pun menjadi motivasiku untuk mencoba Kopi Toko Djawa yang ini .. Tempatnya kecil, mirip "TokDjaw" versi Braga. Namun ... Entahlah, aku tidak mereasakan kenyamanan yang sama dengan TokDjaw versi Braga.
     Di Braga, mungkin karena suasana kafenya didukung dengan suasana sekitarnya, sehingga lebih nyambung dan membuatnya lebih nyaman. Disini ... Emm ... Jalan dan toko sekitarnya lebih "besar" sehingga dengan kios sekecil itu, aku tidak terlalu merasa nyaman. Aku pun memesan bungkus .. Hehe
     Aku juga menyayangkan porsi Cappucino yang kudapatkan karena menurutku terlampau kecil. Hanya 3/5 dari gelas itu. Sayang sekali, padahal rasanya juga ... Biasa aja sih :)
     Overall, intinya aku menyayangkan kopi Toko Djawa ini sih, perlu pengembangan agar bisa seenak versi Braganya ... Semangat!

     Dalam perjalanan pulang saya ke kampung, karena aku penasaran dan belum pernah mencoba Chatime Baltos, aku pun mencobanya hari ini.
     Dari segi tempat, sejujurnya tempatnya yang berada di pintu masuk dari sebuah toko (bukan kios terpisah seperti biasa) membuat kami, yang mengantri merasa tidak nyaman, karena seringkali mengganggu jalan orang - orang yang ingin ke toko.
       Dari segi rasa ... Chatime Gula Aren menurutku termasuk salah satu yang enak. Dengan harga yang cukup murah, aku rasa cukup worth it untuk membelinya.
       Overall, menurutku Chatime baltos masih sama seperti chatime pada umumnya. Cuma, masih ada Chatime yang lebih baik kok