Gregorius Bayu | ig: exploresto

HokBen di RS ... Memang biasa aja sih. Hal yang membuat HokBen ini terasa enak banget adalah karena aku udah lama banget ngga makan HokBen. Jadinya enaknya makin terasa.
Menunya standar hokben, tempatnya standar borro. Jadi ya begitu..
Overall, sejujurnya, apabila dibandingkan dengan restoran di Food Court RS Borromeus lainnya, aku rasa Hoka Hoka Bento ini menjadi salah satu yang rasanya sayang kalau tidak dicoba. Baiklah, aku rekomendasikan tempat ini untuk kalian (yang lagi di Borromeus). Selamat mencoba!

     Silk Cafe Roastery ... Kafe kecil di depan Silk Hotel ini (awalnya aku kira areanya masih masuk ke daerah Silk hotel (jadi lebih gede lagi gitu) tapi ternyata tidak) menjadi tempat nongkrongku untuk malam ini. Dengan fungsi awal ingin belajar. 
    Namun ternyata .... Iuh .. Di bawah ada orang karaokean dengan suara yang kencang sekali, diatas ada orang belajar dan mengikuti karaokean itu. Sehingga, selama 2 jam disana, aku pun tidak mampu belajar dengan baik ... Sad 
     Namun selain itu, rasa minumannya cukup enak. Pantas lah untuk bintang 4. Suasananya juga enak sebenarnya .. Cuma saya tidak merekomendasikan untuk ke sana sendiri. Bawalah teman anda sehingga anda punya teman ngobrol sambil menikmati alunan lagu yang dimainkan. Kalau mau sekalian minta karaoke juga boleh kok hahaha
    Overall, sebagai kafe personal. Aku rasa tidak ada salahnya untuk mencoba datang ke sini. Selamat mencoba, pembacaku!! 

    Mie Ayam ini terletak di perempatan Dago. Perempatan yang dipenuhi lampu merah. Mie Ayam ini buka tiap malam hari. Sehingga tidak ada aroma panas yang merusak suasana anda di sini. Mie ayam ini hanya berupa warung dan tenda, sehingga ... Kalau hujan rasanya tidak bisa aku rekomendasikan :)
    Mie Ayam (plus bakso) ini seharga 15k. Agak mengejutkan. Kupikir 1k atau 2k lebih murah. Tapi ya ... Gapapa. Menurutku sudah menjadi harga yang pantas dibilang murah kok, meskipun benar - benar "streetfood".
    Aku suka pelayanannya. Penuh senyuman dan penuh keramahan. Benar - benar sikap yang membuatku berdoa, "semoga banyak didatengin pelanggan ya, pak!" so nice!! 
     Overall, sejujurnya aku tidak merekomendasikan ini untuk banyak orang sih. Namun, untuk sebuah streetfood pinggir jalan, rasanya tempat ini adalah tempat yang pantas dikunjungi .. Selamat mencoba!   

         Biasa atau so - so .... Adalah kata yang pantas menggambarkan kafe ini. Tata ruangnya biasa, apalagi ditambah toko rias di belakang sana yang justru membuatnya semakin tidak begitu nyaman. Hanya ada 2 meja kecil di dalam yang masing - masing meja hanya memiliki 2 kursi. Diluar ada meja yang lebih besar (bisa memuat 3 kursi) namun kesan "biasa aja" nya tidak hilang.
        Tidak ada lagu selama di dalam, tidak ada sapaan ataupun senyuman. Sehingga untung saya aku membawa laptop. Satu - satunya benda (sayang sekali cuma benda) yang menemaniku selama di dalam. Sayang sekali ....         Sebenarnya aku sedang tidak ingin memesan cappucino, tetapi dari menunya yang terlihat membuatku nafsu untuk minum hanyalah cappucino. Akhirnya, biar ada variasi sedikit, aku pun menambahkannya dengan es. Aku pun terkejut, mungkin ini pertama kalinya aku mendapatkan minum yang takarannya tidak sesuai dengan besar gelasnya .. Untuk makanan, aku memesan kue oatmeal (karena makanannya hanya ada itu katanya), yaudah aku memesan. Sayangnya kondisi mulutku saat itu sedang tidak siap untuk itu sehingga aku pun tidak memakannya.
         Overall, sejujurnya sayang sekali apabila kafe di tempat seperti Paskal Hypersquare hanya biasa saja seperti ini. Menurutku, kedepannya, masih banyak perbaikan yang perlu dilakukan pengelola. Setidaknya membuat tempat ini senyaman kafe - kafe lainnya di Paskal Hypersquare. Semangat!!

      Berada di tubis, ingin nasi padang, dan menemukan restoran padang.. Apa yang anda lakukan? Tentu saja bergerak datang 
      Hal itulah yang memotivasiku mendatangi rumah makan padang ini, hari ini. Lapar dan kerinduan akan rendang (meskipun aku mesennya ayam hehe ..). 
      Tempatnya ... biasa aja sih .. Standar warung kosan biasa. Pelayanannya juga, kebersihannya juga. Everything was so so ... Rasanya juga sih. 
       Overall, ya ... aku rasa tempat ini bakal cocok bagi kalian - kalian yang memang sedang lapar. Namun kalau kalian lagi ingin melayani lidah kalian, aku rasa tempat ini bukan tempat yang cocok . Selamat mencoba! 

      Oke, jadi setelah sekian lama aku mempunyai keinginan untuk mencobai menu Pujasera Parahyangan. Akhirnya bisa terealisasikan hari ini (malam ini sih lebih tepatnya). 
      Karena aku sedang ingin menu nasi uduk dan ayam goreng, aku pun memesan itu (dengan tambahan sate kulit karena aku tak tahan godaannya). Untuk hal lain selain rasanya, biasa saja ... Seperti streetfood pada umumnya. Polutif, agak kotor, agak gelap, namun (entah mengapa) cukup nyaman untuk ngobrol berdua. 
     Mengenai rasanya, oke sebenarnya aku juga menilai rasanya sebagai rasa yang biasa. Meskipun menurutku sate kulitnya seharusnya bisa lebih "kulit" lagi (tidak terlalu lembek dan bumbu kulitnya terasa) dan rasa "uduk" dalam nasinya seharusnya bisa lebih kuat lagi. Namun rasa ayamnya cukup strong dan enak sih, meskipun mungkin agak terlalu berminyak.
      Namun menurutku hal yang seharusnya "tidak begitu" adalah harganya .... Aku mendapat 18K untuk semua itu, aku rasa kurang worth it sih..
      Overall, sebagai sebuah streetfood, aku rasa tempat ini  adalah tempat standar. You won't regret if you're here but don't expect to much