Menguak Sejarah Dibalik Roti Bakar yang Berasal dari Roti Sisa
List Artikel 5 Desember 2018 | 0 KomentarApa yang
terlintas di pikiranmu saat mendengar kata roti bakar? Pastinya kamu langsung
teringat akan salah satu kuliner malam kan ya? Meski jika di luar negeri, roti bakar lebih sering
dijadikan sebagai menu sarapan, masyarakat Indonesia justru lebih sering
menyantap roti bakar sebagai makan malam. Mengapa bisa demikian? Hal ini
dikarenakan roti bakar selalu disajikan dalam keadaan hangat sehingga ketika disantap
malam hari bisa menghangatkan badan. Tidak heran jika kamu akan lebih mudah menjumpai
jajanan roti bakar saat malam hari dibanding pagi atau siang. Dibalik kelezatan
roti bakar, tahukah kamu kalau ternyata kuliner ini awalnya berasal dari
makanan sisa?
Sumber : Pergikuliner.com
Menurut
sejarah perkulineran, roti bakar ternyata sudah ada sejak awal Masehi, yakni di
zaman Romawi Kuno. Tapi ada juga yang mengatakan kalau roti bakar pertama kali
muncul pada abad ke-18 hingga 19. Di masa tersebut sedang terjadi masa krisis
pangan di Eropa sehingga tidak ada yang boleh membuang-buang makanan, apalagi
roti yang bahan dan cara pembuatannya tergolong sulit. Khawatir dengan
roti-roti sisa yang tidak termakan itu lah yang membuat masyarakat Eropa kemudian membakarnya agar
tidak cepat basi. Tapi ketika membakar roti-roti tersebut, aroma wangi yang
semerbak justru membuat mereka tergiur untuk menyantapnya. Roti yang dibakar
memang memiliki aroma yang khas karena ada proses karamelisasi yang diakibatkan
dari terbakarnya kandungan gula yang ada pada roti. Berhubung cita rasanya
sangat lezat, lama-lama orang tidak lagi menggunakan roti sisa sebagai bahan
baku roti bakar, melainkan menggunakan roti yang baru.
Roti bakar
mulai masuk ke Indonesia sejak masa penjajahan Belanda, yakni sekitar abad
ke-20 an. Saat itulah masyarakat kita mengenal yang namanya roti bakar atau
toast bread. Nama toast bread diambil dari bahasa latin "tostum" yang berarti scorching
atau burning yang punya arti terbakar. Di masa awal-awal kemunculannya, roti
bakar hanya disantap begitu saja dengan dioles mentega. Tapi sekitar tahun
1950-an, roti bakar mulai mengalami inovasi, yakni adanya penambahan meises
cokelat, keju, serta susu kental manis di atasnya. Tiga jenis bahan ini menjadi
topping klasik yang tetap menjadi favorit hingga sekarang. Di awal tahun
2000-an, roti bakar mulai mengalami inovasi yang sangat cepat dengan penambahan
berbagai macam topping selai serta isian bercita rasa gurih lainnya, mulai dari
sosis, telur, hingga smoked beef. Bahkan hingga sekarang, roti bakar masih terus
mengalami inovasi dengan memadukan roti bakar dengan es krim hingga keju
mozarella.
Sekarang kamu sudah paham kan bagaimana sejarah yang ada di balik roti bakar? Kalau kamu ingin segera menyantap roti bakar yang enak, PergiKuliner punya rekomendasinya di bawah ini lho!
Topik artikel ini:
0 Komentar
[ ... ]