Clara Yunita

Well, it was an extraordinary to dine in this turkish restaurant. Awalnya nyoba dine di sini karena penasaran dan kebetulan saya jarang mencoba masakan khas daerah Timur Tengah. Sebenernya sempat berfirasat kurang enak saat memutuskan untuk mencoba makan di Warung Turki ini. Saat memasuki area resto, jujur saja saya sangat amaze dengan interiornya. Di bagian depan, tepat setelah pintu masuk, terdapat area untuk membuat pizza lengkap dengan meja panjang dan oven with high chimey. Di samping area ini, terdapat tangga menuju lantai 2 yang mengusung konsep classic dramatic. Sementara di lantai 3, terdapat area dengan konsep glass house. Interior yang digunakan masih mempertahankan suasana timur tengah.
Ada pengalaman yang membuat saya akan berpikir kembali untuk dine di Warung Turki. Saat saya melihat menu, jujur saja, buku menu sangat kurang informatif bagi food hunters yang kurang familiar dengan masakan khas Timur Tengah seperti saya. Nama masakan tetap menggunakan bahasa Turki dengan penjelasan singkat dalam bahasa Inggris tanpa ada foto-foto untuk beberapa makanan yang paling laris. Sehingga saya sangat binggung untuk memilih karena saya tidak berhasil membayangkan wujud makanan-makanan tersebut. Akhirnya saya bertanya pada pelayan di sana. But sayang sekali, saya malah menjadi tambah bingung, karena agak kurang bisa membantu customer untuk memilih makanan. Saat itu bertanya apakah di sana menyediakan nasi khas timur tengah dengan tekstur panjang, sang pelayan menyebutkan "Cous cous". Maka saya pesan lah menu ini. Ternyata oh ternyata, makanan yang datang beda dengan yang saya maksud. Cous cous ini seperti bubuk tepung yang dimasak and I don't like what it is taste.
Makanan yang saya order saat itu adalah:

1. Icli Kofte

Ini seperti kroket dengan isi sayuran. More or less tastenya masih sesuai dengan lidah Indonesia
2. Tavuk Pide

Ini adalah pizza khas Turki dengan taburan daging ayam cincang tanpa sayuran. I love this one.
3. Sebzeli Dolma

Makanan ini terbuat dari sayuran, tanpa daging. Jadi ada sayuran mirip terong jumbo which is called zucchini yang diberi nasi di dalamnya kemudian disajikan dengan saus yogurt. Well quite aneh sih rasanya agak asam asam gimana gitu.
4. Koy Usulu Kizartama

Makanan ini terdiri dari tumpukan kentang yang dipotong tipis lalu digoreng, zucchini, cauliflower yang kemudian di-baked. Rasanya cukup asam. Mungkin yang saya suka hanya kentangnya saja.
5. Cay (Turkish Tea)

Teh panas ini disajika dalam tea pot bernuansa Turki. Untuk rasa lumayan enak dan light.
Servicenya lumayan bagus, hanya saja untuk harga agak expensive karena mostly makanan yang ditawarkan hanya terbuat dari sayuran sederhana. Dan terdapat tax dan service charge sebesar 10% masing-masing.

Datang ke sini untuk sarapan pagi, dan ternyata they offer some several foods seperti Nasi Jenggo, Nasi Kucing, Bubur Ayam, jamu, dan sebagainya. Menurutku menu-menu ini sangat cocok sebagai makanan untuk mengisi perut di pagi hari karena very light namun bergizi dan mengenyangkan. Menu yang aku pesan adalah:
1. Nasi Jenggo

Menu ini terdiri dari nasi kuning, suwiran telur dadar, kacang goreng dan pilihan ayam/daging/sambal goreng. Aku pilih sambal goreng karena salah satu makanan favorit.
2. Nasi Kucing

Pada menu ini terdapat nasi putih, serundeng, suwiran telur dadar dan pilihan suwiran ayam/bandeng. Rasa bandengnya sudah cukup asin, jadi jika dimakan dengan nasi tidak hambar.
3. Teh Jawa

Basically teh ini adalah hot tea biasa yang dapat dipilih untuk disajikan tawar atau manis dengan gula terpisah.
4. Es Jeruk

Completely beyond expectation! Awalnya waktu minuman ini diantar oleh waitress, sempat mikir kalau ini jeruk konsentrat tapi ternyata ini adalah jeruk asli yang sangat segar dan sepertinya tanpa additional gula karena rasa asam jeruknya benar-benar terasa. Reccommended banget!
5. Jamu beras kencur

Penasaran sama pilihan jamu yang ditawarkan, akhirnya decide buat nyoba hot beras kencur. Awalnya ngira kalau rasanya hanya manis gula putih dan teksturnya agak keset. Namun ternyata jamu beras kencur di sini dicampur dengan gula aren jawa. Rasanya bener-bener legendaris apalagi aroma gula arennya benar-benar bold meski dengan tekstur yang cukup light.
Soal suasana, outlet Sate Khas Senayan ini memiliki 1 area indoor dan 2 area outdoor dengan kapasitas yang besar. Jadi cocok juga untuk lokasi jika ada acara ramai-ramai.

Suasana dan interior thai cafe ini sangat nyaman dan menarik. Menu yang disajikan mostly adalah makanan khas Thailand yang sudah populer seperti Mango sticky rice, Durian sticky rice, Thai milk tea with bubble, sampai Tom Yam soup. Waktu dine in di sini, aku nyobain Thai milk tea dan Mango sticky rice. Sebenernya mau nyoba Durian sticky rice tapi kebetulan lagi sold out. Buah mangganya very fresh and sweet sementara ketannya kurang pulen. Sementara rasa thai milk tea-nya quite ordinary.

Terkenal sebagai salah satu merchant yang menawarkan street snacks khas Korea, Kkuldak memiliki saus yang berbeda dibanding merchant lainnya yaitu Korean Honey Sauce. Terdapat beberapa pilihan seperti original dan juga spicy. Biasanya aku order Korean Honey Chicken yang size medium. Porsinya cukup membuat perut kenyang. Untuk sauce aku suka yang spicy. Rasanya pedas banget namun manis jadi nggak bikin enek gitu. Sementara kalau yang original, rasanya manis banget jadi agak kurang gurih.

Lagi craving for sweet light meals and finally found out a reccomendation about some best martabak in Jakarta. So I decided to order this Martabak Pecenongan yang katanya melegenda via delivery order. Even though they offer many kinds of toppings yang lagi kekenian, aku selalu end up by choosing keju susu. Sederhana namun legitimate. Harga yang dipatok cukup di atas rata-rata pasar namun tidak akan menyesalinya setelah gigitan pertama. Tekturnya lembut dan tebal, unfortunately agak sedikit gosong jadi ada beberapa bagian yang terasa pahit. Sudah di-request untuk diberi ekstra susu kental manis, namun rasanya cenderung gurih dan asin. Jikapun ada rasa manis itu berasal dari daging martabaknya, sementara rasa asin bisa dari keju yang cukup banyak.