claredelfia

Ini merupakan salad bar yang baru banget buka saat saya datang untuk makan. 
Conceptnya menjual makanan sehat gitu. Karena baru buka, menunya juga pada saat itu belum terlalu banyak, kebanyakan salad.. 

Untuk harga saladnya lumayan mahal menurut saya, meski porsinya lumayan besar, tapi teteap aja buat sepiring sayur2an mentah begitu agak mahal ya, harganya sekitar 80-160k, tergantung varian saladnya dan ukuran (regular/large).
Disini juga jual beberapa sandwhich, harganya sekitar 65-80k.

Untuk menu yang saya coba saat itu adalah signature salad. Harganya 80k, porsinya lumayan besar.
Soal rasa, bahkan saya pecinta berat sayur dan makanan sehat aja merasa ini agak aneh dan menyengat untuk bau dan rasanya. Menurut saya terlalu banyak bawang jadinya terlalu bau, dan juga terlalu banyak memakai balsamic vinegar jadi rasanya juga terlalu menyengat (terlalu asin/asam).
Warnanya ungu sekali dan ada juga 'warna lain' dari sayuran lainnya. 

Ya overall memang terasa sehat sekali, tapi menurut saya rasanya agak aneh dan kurang enak. Harganya juga terlalu mahal untuk sepiring salad begitu.

Karena pada saat itu lagi pergi makan sama keluarga, dan lagi pengen ayam goreng, jadilah kita pergi ke ayam presto Ny. Nita ini.

Karena ayam tulang lunak yang biasa saya coba di jakarta itu salah satu kompetitornya, saya sempat penasaran juga. Saat dicoba, ternyata tidak kalah enak, dengan harga yang pas di kantong juga!

Beberapa menu yang saya coba:
1. Ayam goreng presto: Karena saya makan ber4, saya beli ayam goreng presto yang 1 ekor. Harganya cukup murah hanya 76k++ untuk 1 ekor ayam. Ayamnya sangat gurih dan empuk, tentunya tulangnya juga bisa ikut kita makan. Yang saya suka juga meski digoreng, namun tidak terlalu berminya, karena benar2 digoreng kering, jadi makannya tidak eneg sama minyak.

2. plecing kangkung (17k++): porsi dari plecing kangkung ini tidak terlalu besar, tapi rasanya lumayan. Gurih asinnya pas, tapi berminyak sekali.. Rasanya juga pedas! Penggemar makanan pedas pasti makin maknyus makan ayam goreng, nasi, ditemani dengan plecing kangkung satu ini!

3. es campur (17k++): Es campurnya enak tidak terlalu manis, isi toppingnya standard, tidak banyak tapi tidak terlalu sedikit juga. Yang saya suka adalah semua bahan yang digunakan didalam es campurnya itu serba warna putih untuk olahan seperti jellynya. Mungkin ada yang lebih suka makanan berwarna warni supaya lebih menarik, tapi kalau saya secara pribadi lebih suka melihat warna makanan yang natural saja, karena kalau diberi pewarna makanan menurut saya jadi kurang sehat.

Overall makanannya enak, tempatnya juga bersih, pelayanannya cukup cepat. RECOMMENDED makan disini!

Makan siang kesini bersama teman, untuk price tergolong cukup terjangkau untuk ukuran restaurant dalam mall.
Service was okay, makanannya cepat datang.. 

Recommended menu: 

Nasi lunak bebek - Yang bikin enak tuh kuahnya sih.. Dia bilang pakai kuah susu tp tidak berasa susunya (aku eneg sama susu putih gt, jd klo ampe berasa g bs makan hehe). Teman saranin yg bebek aja jgn seafood krna klo seafood kurang berasa.. Bener aja, bebeknya gurriihhh bgtt! Yang bikin kurang sreg itu ini jd cuman sperti nasi direndem kuah doang. Aku bayangin nya nasi yg ud jd 'setengah' bubur, biar lebih lembek dan menyatu kuah nya trus jd kental.. 

Bubur: buburnya enakk, gurih2 wangi minyak wijen dan ada sedikiitt asam. Asam ini yang bikin enak! 

Bola2 udang: Ud 2x ke jala2 slalu pesan dimsum satu ini. Udangnya kerasa bgt bulat2 fresh, luarnya garing.. hmmm enaakkk

pancake durian: jangan ngaku pernah makan di jala2 klo blom makan pancake duriannya. MUST TRY for all durian lovers! enakk!

Saint cinnamon ini sudah memilik cukup banyak gerai di mall2 Jakarta. 
Beberapa kali sudah pengen coba karena kalau lewat tokonya pasti wangi banget.

Akhirnya saya mampir dan mencoba original cinnamonnya. Untuk harganya yang 12k/piece menurut saya sedikit mahal karena ukurannya tidak besar.
Namun soal rasa, enak sekali! Rotinya sangat lembut dan padatnya pas. Wangi cinnamonnya terasa sekali dan manisnya pas. Enak banget pokoknya!

Untuk pelayanannya menurut saya agak sedikit kurang ramah senyum, mungkin karena gerainya lumayan rame.

Overall saya cukup recommend, apalagi penggemar cinnamon, pasti akan ketagihan!

D'core merupakan restoran fushion western-indonesian. Untuk rasa makanannya lumayan tapi harganya memang agak tergolong mahal.

Karena kantor memang ada disini, lumayan sering juga pergi ke D'core.
Beberapa menu yang pernah saya coba:

1. Cheese omelette: Karena saya pecinta keju, saya suka sekali dengan farmer's omelette ini. Keju nya sih dibilang banyak sekali tidak, tapi ya masih kerasa kejunya jadi lumayan lah. Saat dipotong dan ditarik omelettenya, bisa dilihat kejunya yg meleleh lumer. Asinnya pas, karena keju memang pada dasarnya sudah asin, mereka sudah tidak banyak menambah garam lagi biar pas rasanya.

2. Asam-asam iga: Ini merupakan salah satu menu favorit di D'core. Iganya di D'Core ini tidak terlalu banyak. Rasanya lumayan enak, namuna kuahnya menurut saya agak terlalu asam.

3. Sup iga: Ketimbang asam2 iga, saya lebih suka sup iganya. Sebenarnya rasa dan isinya sama persis, cuma bedanya sup iga tidak asam. Sup iga ini sangat gurih, yang cenderung suka makanan asin pasti suka. Kalau kebanyakan minum kuahnya juga jadi berasa minum kuah indomie..

4. Soup rempah-rempah Dory: Ini merupakan menu favorit saya. Cocok sekali buat yang lagi diet karena benar2 tidak berminyak. Asamnya pas dan isinya lumayan banyak (sayur2 rebusan,  ikan dory), jadi tidak pakai nasi juga kenyang. Potongan ikan dorynya juga lumayan besar dan enak gurih empuk. Namun saya merasa terkadang rasa yang diberikan kurnag konsisten, beberapa kali saya memesan menu ini, kadang terlalu asam. 

5. Nasi hainan: Nasi hainan disini nasinya enak dan pulen, namun kuahnya terlalu asin dan micin sekali. Ayamnya juga sedikit berbau ayam broiler negeri.

6. Mixed salad: Basically ini isinya sayur2 seperti salad pada umumnya, tapi tidak ada daging. Sausnya pake sau thousand island jadi yang suka saus thousand island pasti suka aja. Yang lucu itu presentasinya yang dibikin mirip ikan :)

Overall makanannya not bad dan lumayan enak2, pelayannya juga cukup ramah, namun terkadang waiting timenya memang agak sedikit lama.

Din tai fung itu sudah identik dengan restoran yang menyajikan masakan chinese level menengah keatas. Namun yang saya perhatikan setelah mencoba beberapa gerai din taifung itu adalah ketidakonsistenannya. Restoran din tai fung di mall2 yang terlihat 'mahal', menunya akan lebih beragam, lebih mahal, dan tentu lebih enak pula. Namun kalau di tempat2 biasa seperti perkantoran atau mall biasa, makanannya cenderung biasa dan tidak seenak biasanya menurut saya.

Menu din tai fung di WTC 2 ini juga sedikit sekali dan tidak lengkap. Menurut saya karena letaknya di restoran, mungkin mereka lebih menyajikan makanan per-orangan seperti mie/nasi goreng. Makanan tengah nya sedikit sekali. Sayur paling ada 10 macem, ayamnya cuman 4 macem, sapi hanya 3-4 macam juga.

Beberapa menu yang pernah saya coba:
1. Fried crispy chicken: Fried crispy chickennya not bad, tapi ga outstanding juga. Biasa saja. Rasanya gurih dan kulit luarnya juga crispy sekali, namun saya lebih mengharapkan fried chicken yang aging ayamnya lebih tebal. 

2. Kung pao chicken: Kung pao chickennya lumayan banyak kacang medenya. Yang suka kacang ede pasti suka. Untuk rasanya cenderung agak terlalu asin menurut saya. Ayamnya juga sedikit terlalu keras.

3. Beef blackpepper: Yang ini hidangan biasa sekali rasanya, ya hanya beef dengan bumbu yang gurih/manisnya pas, mengunakan black pepper. Rasanya tidak outstanding dan sangat mudah dilupakan.

4. Brokoli jamur: Brokolinya segar2 dan hijau, masih 'crispy' juga. Rasanya pas asinnya, ada kuah kentalnya juga jadi tidak terlalu kering. Banyak potongan jamurnya juga.

5. Tahu Jamur: Tahu jamurnya enak. Potongannya standard seperti restoran chinese food lainnya. Tahu nya lembut dan kulit luarnya seperti seperti tahu yang digoreng setengah kering dan jadi 'basah' kena kuah. Enak namun lagi2 tidak sepsial rasanya dan dapat ditemui di restoran chinese food manapun.

6. Mango Ice: Nah ini dessertnya segar sekali. Hati2 tapi kalau pesan jangan kalap dulu karena ukurannya JUMBO. Saya pesan yang small aja bisa buat ber3. Jadi ini adalah shaved ice yang menggunakan syrup mango, potongan mango asli, dan ada 1 scoop ice cream pilihan diatasnya. Ice creamnya sepertinya menggunakan ice cream haagen dasz karena din tai fung disini ada menjual ice cream haagen dasz juga. Untuk es nya segar sekali dan enak. Namun sayang topping nya menurut saya kurang banyak jadi menjelang akhir, meski rasanya masih enak, namun kayak makan es serut pake gula/syrup saja.

Untuk pelayanannya menurut saya biasa aja. Pelayannya terkadang kurang ramah senyum, kebersihannya juga masih dapat diperbaiki lagi, karena waktu itu tiba2 ada kecoa naek ke meja makan saya, sontak semua orang langsung jadi tidak nafsu makan. Untung saja saat itu memang sudah mau selesai makannya.

Overall rasanya biasa aja, semua nya standard dan tidak ada yang spesial. Mungkin saya hanya akan kesini kalau terpaksa karena dikantor tidak banyak pilihan restoran.

Saya pergi kesini karena memang lagi hype banget, dan setiap ditanya orang dessert apa yang harus dicoba di PIK, pasti salah satu jawabannya adalah Latteria Gelato.

Tempatnya bagus dan artsy bgt. Ada dinding bergambar lucu gitu yang sekarang lagi banyak2nya digunakan oleh para instagrammer untuk foto.

Pelayanannya juga baik dan ramah, mungkin karena saat saya datang masih ada pemilik tokonya nongkrongin.
Untuk harga, ya menurut saya mirip dengan harga2 competitor yang menjual gelato semacam ini.

Saya memilih 3 scoops gelato dengan harga 50k. Porsinya tidak terlalu besar tapi ya tidak kecil banget juga.
Rasa yang saya pilih saat itu chocolate, tiramisu, dan rhum raisin.
I have to say, salah satu gelato 'tidak ber-merk' yang saya paling suka so far adalah latteria! 
Creamynya pas, manisnya pas, ditambah lagi setiap unsur rasa yang dia tonjolkan itu pasti kerasa banget. Contohnya, kalau lagi mau rasa rhum raisin, ya kerasa bgt rhum raisinnya, terkadang ada beberapa gelato yang tanggung, rhum raisinnya kurang berasa. RECOMMENDED banget rhum raisin di latteria!
Yang rasa chocolate juga enak, chocolatenya agak ada dark chocolatenya, pahit dari dark chocolate nya tapi sangat sedikit jadinya masih berasa tapi tidak terlalu berasa pahit (lho?), pas banget pokoknya! Ada sedikit crunchy juga didalamnya bikin makin mantap!
Tiramisunya not bad, ya mirip tiramisu di cake2 aja, rasanya satu unsur sama rhum raisin, warnanya aja mirip, namun saya lebih suka rhum raisinnya.

Overall saya suka sekali dengan gelato di Latteria. Biasa saya sedikit enggan beli gelato macam begini karena menurut saya terlalu overpriced untuk ice cream biasa, namun untuk latteria, harus diakui bahwa meski harganya sedikit mahal untuk porsinya, rasanya memang enak!

Saya penasaran pengen kesini karena reviewnya yang bagus banget diberbagai website. Saat datang, pelayannya sangat ramah dan cepat tanggap, bahkan sempat nanya dan minta feedback juga mengenai rasa makanannya.
Tempatnya juga bagus dan kerasa japanese banget.
Untuk kualitas makanannya menurut saya tiudak perlu diragukan, pasti semua menggunakan kualitas makanan yang baik. Namun dari segi rasa (dan harga), menurut saya biasa aja dan kurang worth it.

Beberapa menu yang saya coba:
1. Unagi Hitsumabushi (Single Layar) 185k++ : Ini merupakan signature dish dari unacho - Unagi. Mereka ada 4 cara makan: makan polos dengan nasi, makan menggunakan daun bawang/seaweed, makan dengan kuah, dan yang terakhir kamu bisa pilih mau makan cara apa.. Saya sendiri lebih suka dimakan polos aja. Unaginya memang sangat empuk dan gurih, lumayan besar juga. Namun menurut saya terlalu mahal. Cara makan yang ada 4 cara itu juga menurut saya cuman cara makan gaya2 saja, karena yang intinya semuanya sama. Kuahnya bukan kuah dengan rasa sepsial, hanya kuah kaldu biasa.

2. Gyu Sukiyaki (125k++): Penyajian Gyu Sukiyaki ini menggunakan hotpot dan ini sangat amat panas! Isinya lumayan generous dan akan berasa sehat makan ini. Namun sayangnya menurut saya rasa kuah nya terlalu asin dan manis, sehingga saat minum kuahnya saja bibir dan lidah saya lama2 jadi mati rasa.

3. Unagi Liver : Awalnya saya agak jijik makan ini karena saya kurang suka jeroan. Namun saat dimakan, kalau bukan karena saya tau itu adalah liver (bikin saya jijik), rasanya enak seenarnya. Well marinated jadi gurih manisnya enak, fresh juga dan kekenyalannya pas.

4. Chawanmushi: Karena saya suka sekali chawanmushi, pasti saya akan pesan menu satu ini di berbagai restoran jepang. Chawanmushi di unacho ini tidak besar, rasanya not bad.. Tahunya lembut dan isian daging dibawahnya lumayan banyak. Namun sayang sekali pada saat saya mencoba makan potongan ayamnya, saya merasa ayamnya sedikit berbau seperti bau ayam broiler (ayam negeri), jadi agak eneg.

Overall restorannya not bad. Ambiencenya enak dan pelayannya baik. Namun soal rasa, apalagi saat dibandingkan dengan harga dan porsi makanan yang ditawarkan, semuanya menjadi 'biasa aja' dan kurnag worth it..

Ocha & Bella ini restoran yang terletak di di lobby Hotel Morissey, Menteng.
Tempatnya luas banget, lightingnya juga bagus dan oke sekali kalau mau foto ala2 OOTD atau foodie picture. 
Kalau malam katanya suka ada live music juga jadi pas banget buat nongkrong.

Restoran ini menyajikan fushion menu, dari japanese, asian, western, italian semuanya ada.
Pelayannya baik dan ramah meskipun waiting timenya agak sedikit lama.

For starters, kami diberikan complimentary bread yang enakk banget! Ada cheese sticknya yang super renyah dan gurih keju, benar2 bikin ketagihan! Sayangnya ketika kita mau minta extra, pelayannya terlalu lambat dan lama sampai kita sudah menyerah.

Bebeapa menu yang saya coba saat itu:
1. Salmon Fire Roll: Awalnya saya sudah tidak berharap banyak karena biasanya restoran fushion yang sudah terlalu fushion begini akan kurang enak sushinya. Namun saat datang ternyata not bad juga! Ukuran sushinya jumbo2. Potongan salmon diatasnya lumayan besar jadi mantap saat dimakan. Ada semacam saus kental mirip saus teriyaki (tapi bukan teriyaki) yang bikin makin gurih manis dan enak.

2. Lasagna: Lasagnanya ukuran pas untuk 1 orang. Lumayan kenyang juga. Rasanya juga not bad karena rasio daging dan asam dari sausnya pas sekali. Namun sebagai pecinta keju, saya sudah sangat berharap mozarellanya lumer2, tapi lasagna disini kurang cheesy menurut saya. Meski rasanya not bad, akan lebih baik lagi kalau kejunya makin berasa. Yang kurang suka keju mungkin akan merasa pas sih.. :)

3. Seafood pasta: Saya lupa yang ini namanya apa, tapi yang jelas pasta dengan banyak topping seafood ini enak dan mantap banget! Ukurannya juga besar dan penyajiannya lucu, awalnya dibungkus plastik dalam ember, baru digunting dan disajikan dipiring. Seafoodnya besar2 dan fresh, pastanya well-cooked dan gurih. Asam dari pastanya juga pas sekali, harum dari seafoodnya masih tercium tapi sudah menutupi potensi bau2 amis dari seafood pada umumnya. nyumm!

4. Chocolate souffle: Saya tau bahwa bikin souffle itu sulit, makanya sudah mencoba beberapa souffle di beberapa restoran tapi jarang sekali yang berhasil mengembang dan hasil memuaskan. Souffle di restoran ini tapi BERHASIL mengembang dan ENAK lho! Atasnya sangat light and fluffy, dalamnya benar2 lembut chocolate, seperti kombinasi 35% chocolate brownies + 65% chocolate moose. sangat lembut. ENAK!

5. Brownies and cheesecake platter: meski platingnya kurang menarik, tapi rasanya TOP banget! Browniesnya enak mirip brownies yang lumayan beken dari bandung, meski mirip tapi yang penting enak hehhe.. Cheesecakenya juga enak banget! Model cheesecake dari bakery h*rvest, tipe cheeecake yang berat. Recommended!

Overall tempatnya bagus dan lumayan besar, mau dibikin party juga bisa. Makanannya juga enak dan cukup banyak variety. Saya hanya berharap next time pelayanannya lebih baik dengan waiting time yang lebih pendek. Namun tetap a good choice of place to eat!