Claudia @grownnotborn.id

Dateng pas awal buka dan antri sekitar 1 jam, tapi no worries karena penasaran dan mumpung lagi main ke lipur. Brown sugar boba milk, entah ekspektasi gue yang ketinggian apa gimana, tapi ga impressed sama sekali, std aja, untuk bobanya ukurannya kecil chewy gt, tapi ya udah gitu aja. Brown sugar boba milk tea, gue lebih suka yang ini ketimbang fresh milknya, milk teanya unik, kayak ada rasa-rasa roastednya.

Iseng nyobain, yang earl grey lavender pakai topping blueberry popping bobba, enakkkk, es krimnya lembut dan pekat rasa earl greynya dan popping bobbanya juicy abisss. Ga nyangka bakalan seenak ini sih. 

Udah beberapa kali ke sini, dan doyan banget sama nasi rawonnya, kuahnya seger, dagingnya empuk, sambelnya pedes, pas banget deh dimakan sama nasi panas dan kerupuk udang. Kalau untuk tahu telur, gado-gado, nasi bakmoy, tahu gunting, dan es cendolnya ga cocok di lidah gue. Tempatnya sederhana, di garasi rumah, untuk sekedar quick dine mah ok lah.

Terakhir makan Holycow udah lebih dari 5 tahun yang lalu, pas awal-awal baru buka, dan pas cabangnya belum sebanyak sekarang. Kemarin diajak temen makan di sini eh boljug deh, udah rada lupa sama rasanya. Favorit setiap kesini adalah buddy’s special steak (mushroom-spinach-fries), dagingnya 200gr, gue pilih tingkat kematangan medium, seasoning dagingnya berlebihan buat gue bikin jadi gurih banget dan nutupin rasa dagingnya, untuk kualitas daging steak 100rb dan di mall itungannya not bad. Servicenya bagus, staff yang ngelayanin ramah dan suka ngajak becanda, letaknya di sebelah Meiso Reflexology. 

Jadi ceritanya udah ngantri eh tau-tau bobbanya sold, akhirnya gue tetep pesen yang okinawa brown sugar tanpa bobba karena udah telanjur kepo. Surprsingly rasanya lucu juga, campuran susu sama brown sugarnya unik, brown sugarnya agak beda dari yang pernah gue coba, mirip kayak es krim pelanginya paddle pop, dan setelah baca review ternyata banyak yang berpikiran sama, jadi gue ga berasa halu. Tempatnya eye-catchy banget, terang, warna warni neon.

Dateng malem minggu kesini, sekitar jam 7an, gue satu2nya pengunjung, tempatnya standard, untuk quick dine oke banget kok. Nyobain yang chicken teppanyaki set & slice beef teppanyaki set, udah termasuk nasi-miso soup-sayur-ocha, untuk rasa teppannya lumayan enak, tapi ngga yang bikin pengen balik. Nasinya pakai beras biasa bukan beras jepang, melihat harganya yang terjangkau untuk kawasan sini, ceng li menurut gue.

Di bagian depan ngga ada plang resto, ikutin maps dari pergikuliner aja, trs tinggal tanya tukang parkir dimana pintu masuk ke Tamba. Gue kesini malam minggu jam 8an, cukup ramai dan hampir full, tapi karena cuman dateng berdua langsung dapet tempat. Untuk free appetizer gue pilih edamame dan tuna something, tunanya enak. Minumannya pesen ocha dingin, langsung dikasih dalam bentuk jug dan gelas, kalau gasalah free. Chicken katsu, parah ini enaknya, tipenya bukan yang garing banget tapi agak basah karena bumbunya yg gurih manis, enak deh pokoknya. Tori kara-age, kawa yakitori, nothing special. Yasaitame, sayur teppan yang isinya wortel-tauge-kol, std lah ya kalau ini. Free dessert, pilih yang almond pudding dan coffee jelly, puddingnya enak parahh, doyan bgt guee. Ga sabar balik buat pesen chicken katsu sama cobain menu lainnya, fyi kalau siang lunch setnya menarik bgt, banyak pilihan, dan lebih ekonomis