Darsehsri

Menjelang malam saat weekday kemarin sengaja mampir pizza marzano karena memang lagi ngidam pizza. Ngga sempat foto suasana karena lagi ramai banget.

Pesan Baked Mushroom With Gorgonzola idr 65k, karena portobello mushroom-nya kecil jadi isinya dua, harusnya isi satu tapi besar. Kejunya melimpah, sedikit agak bitter, tajam dan pedas perpaduan dari keju gorgozola dan mozarella. Pas di gigit juicy tapi tasteful.

Untuk pizza pesan La Reine idr 86k, ketebalan pizzanya sedang, jadi pinggirannya renyah tapi tengahnya empuk. Toppingnya chicken ham dengan olives dan mushroom, enak sekali ya meskipun tomato pasta di pizzanya cukup strong.

Dari minggu lalu saya lagi ngidam olahan kepiting enak, tapi karena lagi ngga pergi jauh jadi cuma beli di sekitar rumah dan ngga memuaskan lidah. Eh tetiba baru kepikiran sama kepiting nyinyir ini yang udah lama emang saya idamkan tapi jarang juga ke daerah klender (banyak ngeles).
Jadilah gojekin aja, karena baru nyoba pesan yang Nyinyir Berdua idr 155k. Pas terima barangnya cuma satu tupperware ukuran sedang, dalam kondisi masih hangat. Begitu di buka omg porsinya gede abis, satu piring lodor besar aja masih luber, katanya bisa buat 2-3 orang tapi saya sama keluarga makan bisa ber4.
Seafoodnya fresh, ada kepiting ukuran sedang, udang, cumi, kerang hijau dan juga ada tambahan potongan jagung. Seafoodnya ngga amis, bersih dan saya yang biasanya mual kalo makan kerang, alhamdulillah kemarin baik-baik aja.
Bumbunya selain banyak juga tasty, karena lagi ngga punya mantau goreng jadi pakai roti tawar buat nyocolnya, pedasnya pas, gurih tapi ngga bikin kepala sakit.
Reviewnya panjang meskipun cuma seporsi, ngga pernah begini, maaf deh habisnya puas banget makan seafood murah tapi enak bingit. Next time mau order yang banyakan euhh kalap.

Kini Resto De Laris berubah menjadi Bistik De Laris, tempatnya masih sama, strategis di pinggir jalan pangeran antasari. Semakin asri, teduh dan homey dengan penambahan beberapa seating area yang membawa saya bernostalgia seperti berkunjung ke rumah nenek di kampung. Kesan vintage terlihat dari beberapa perabot juga pintu masuk. Restonya terbagi beberapa area, cocok buat kumpul bareng keluarga atau pun acara yang lebih besar seperti birthday party, reuni dsb dengan kapasitas tamu sekitar 150 orang.

Saya mencicipi beberapa menu andalan disini, seperti Authentic Bistik Komplit, Nasi Goreng Bistik, Nasi Smoor. Semua porsinya cukup besar, mengenyangkan dengan harga terjangkau.
Authentic Bistik Komplit tampil sekilas mirip selat solo, tapi ternyata rasanya beda. Satu porsi terdiri dari dua slice daging sapi yang sangat empuk, kentang goreng, sayuran, sambal dan dua buah gehakt bollen yang sedikit terendam sama kuah bistik asin gurih yang cukup light. Nah rasa gehakt bollen ini yang sulit saya lupakan, sekilas mirip perkedel terbuat dari daging, tepung dan susu, bentuknya agak pipih, gurih, lembut dan begitu di suap bersamaan dengan daging sapi dan kuahnya hmmm enak banget.
Nasi Goreng Bistiknya mirip nasi goreng jawa, memakai kecap dan rasanya cukup pedas, saya suka. Lengkap dengan acar, sambel dan sunny side up yang bisa di request tingkat kematangannya.
Nasi Smoor ternyata ngga seperti yang saya duga, jujur aja saya kurang menyukai olahan daging semur yang biasanya cenderung manis. Tapi lain halnya dengan smoor disini, warnanya lebih pucat tapi well marinated. Satu porsi biasanya berisi nasi putih, bihun goreng, dagig smoor dan sambal. Nah biasanya dinikmati dengan kuah bistik juga, tapi kali ini saya nikmati tanpa kuah, ngga kalah nikmat kok.

Karena jarang ke mall ini, jadi banyak tempat yang belum saya kunjungi, salah satunya Miyagi ini. Mampir juga karena lagi jalan menuju musholla, jadilah makan siang sepulangnya. Tempatnya spacious dengan low lighting, nyaman dan pelayanan bagus. Oh ya Miyagi ini menawarkan paket untuk acara-acara private, kapasitasnya memuat banyak, lantai satu dan lantai dua bisa digunakan, tergantung pilihan customer.
Pelayanan disini juga bagus, staff selalu stand by dekat meja saya, komunikatif juga soal menu dan promo yang diadakan Miyagi.

Saya pesan beberapa menu sushi karena tidak ada paket khusus sushi, tapi sewaktu datang, beberapa menu dijadikan dalam satu baki. Pesan Nigiri Ebi Mentai (35k), Nigiri Salmon Mentai (36k), Salmon Hana Aburi (52k). Masing-masing menu terdiri dari dua pieces, semuanya enak dan saya rasa Sushi Miyagi bakal jadi salah satu sushi favorit saya. Sushi-nya fresh, sauce mentai-nya ngga berlebihan, pas sekali.
Selain itu pesan Chawan Mushi (32k), disajikan dalam cawan tertutup, surprisingly enak banget, lembut sekali, isinya ada kamaboko, shitake, gingko biloba yang sudah di kupas, udang dan daging ayam.

One of my favorite resto dari ismaya group, tempatnya selalu ramai dan The People’s Cafe yang kalau di bahasa indonesiain warung orang-orang ini di setting mirip warung dengan aneka display produk-produk yang di pakai. Apalagi pas weekend begini, ngga pernah sepi.

Kemarin saya nyobain menu favoritnya The People’s Cafe. Buat main course pilih Salted Egg Chicken dan Nasi Goreng Gila. Sebelumnya udah sering coba dan emang suka sama salted egg chicken disini, ngga lebay salted egg-nya, selain gurih juga ada rasa pedas dari potongan cabe rawitnya, enak. Sementara Nasi Goreng Gilanya juga surprisingly enak, pilih level local dengan tingkat kepedasan yang standar, tasty, selain ada potongan ayam juga ada sunny side up-nya yang bisa di pilih tingkat kematangannya.

Buat minumnya saya pilih Tamarin Cooler dan Lychee Refresher. Waah saya suka banget tamarind cooler-nya karena asem jawanya di campur biji selasih, manis seger. Lychee refresher juga ngga kalah segar karena selain pakai lemongrass infused soda juga ada crushed lychee-nya.

Untuk dessert pilih Roti Bakar Sarikaya yang terlihat simple tapi enak, cheddar cheese-nya royal dan manis sarikaya toast-nya pas. Selain itu pesan Shanghai Red Ruby yang surprisingly porsinya gede ya booo, isinya full dan bisa untuk sharing. Isiannya ada red ruby yang kenyal tapi tengahnya kres kres, avocado, young coconut, dan lychee.

Rezeki ngga kemana memang, minggu siang dapat oleh-oleh dari saudara. Setengah lusin donat, beberapa brioche, cheese dan vanilla, ube velvet cake dan oldfashioned cake. Ternyata eh ternyata katanya beli di malam hari jam 9an dan dapat diskon 50% buat semua bakery kecuali cake.

Udah cukup lama semenjak launching ube cake, beberapa kali ke union sempat dapat info cuma ready di union pik. Akhirnya nyoba juga dan rasanya ternyata kurang cocok di lidah saya, tampilannya cantik sekali, ada aroma taro yang cukup kuat.

Saya lebih suka oldfashioned cake-nya, berpotongan besar untuk satu sliced-nya, super moist dengan lelehan dark chocolate yang nikmat.

Untuk brioche dan donatnya memang top banget, lembut dan saya suka buat dinikmatin di saat sarapan.

Mampir sebentar buat ngopi disini bareng {Ika Nurhayati} dan {Yudistira Ishak Abrar} setelah seharian jalan. Seperti biasa the goods cafe selalu gabung dengan the goods dept, sambil ngopi sambil cuci mata atau sebaliknya hehe.
Pesan Hot Mocha dan ngga pernah mengecewakan memang mocha disini meskipun baru tersaji setelah 20 menitan menunggu.

Teman saya pilih Latte, ngga icip karena terlalu menikmati mocha saya hehehe.

Sementara Carrot Cake yang datang dalam keadaan masih agak frozen (?) tampil kurang menarik, susah di potong dan rasanya jauh dari ekspektasi saya yang udah pede aja bakal seenak red velvet atau rainbow cakenya.