Dwi Izaldi

Gue coba Beat That yaitu perpaduan antara beet, cucumber, apple, sama pinnapple. Paling bagus diminum langsung, karena masih dingin gitu. Tapi kalo mau disimpen juga bisa di kulkas. Rasa Beat That sih paling kerasa dari cucumber sama pinnapple-nya sendiri, sedangkan buah beet sama apelnya sendiri ketutupan. Ini minuman sehat banget, gak pake gula atau pemanis tambahan, sama emang gak pake air. Jadi murni ekstrak dari buah atau sayurannya itu sendiri. Next time gue pengen nyoba Almond Milk-nya yang terkenal enak itu. Kalo soal harga, sebanding sama kualitasnya.

Kemaren ke MammaRosy karena ada PerKul gathering. Gue emang dari dulu cukup penasaran sama resto yang katanya romantis banget ini, ternyata pas dateng, suasanya gak gitu romantis-romantis amat ya, atau karena emang perginya rame-rame kali ya jadi kurang suasana intim ehe. Ok, let's talk about food!
Karena mesen banyak banget, jadi gak begitu inget satu satu nama makanannya, tapi gue hampir nyicip semua makanan and I will try my best to remember it one by one ya. Pesenan gue personally adalah Polo Ariabatta with Vegetable Sautee. Ini sumpah enak banget ayamnya. Dagingnya empuk dan lembut, dimasak dengan cara dikukus/direbus terus dituang sejenis bumbu sambal tapi gak pedes dan enak banget. Pilihan side dish-nya gue pilih vegetable sautee yang literally adalah spinach yang sayangnya menurut gue rada undercooked dan ninggalin after-taste yang 'daun banget'. Kalo minumnya gue pesen Energizing Green Tea, ini adalah literally teh hijau tok doang dan menurut gue pricey sekaliii untuk se-pot teh hijau (43K). Rasanya? Layaknya teh hijau pada umumnya..
Menu lain yang bikin gue suka adalah Risotto Fontina Special. Sumpah, risotto-nya enak banget, bumbunya meresap, pas pertama kali dateng, wanginya udah kemana-mana bikin ngiler. Risotto-nya juga dimasak dengan tingkat yang pas, gak terlalu lembek kayak mirip bubur ayam, terus ada potongan seafood-nya juga kayak clams sama cumi. Sayangnya, Angel Hair with Extra Tuna-nya menurut gue terlalu asiiin. Yang bikin asin adalah tunanya sih, sayang banget, padahal angel hair-nya sendiri lumayan sih. Kita juga pesen pizza, dimana bentukannya disini adalah yang based dough-nya itu tipis kayak crepes. Topping-nya sepi banget, rasa juga biasa aja
Kita juga pesen dessert nih:

- Crostata di Mele alias apple crumble with vanilla ice cream. Gue pecinta apple crumble and I was got too excited waiting this dessert, but turned out it was quite below of my expectation. Kita kira bentukannya kayak tart pada umumnya, ternyata ya literally crumble gitu loh. Terlalu lembut, gak dapet feeling crunch-nya, dan apelnya juga gak begitu memuaskan. Porsinya juga petite banget :(

- Tiramissu: ini enak banget! Gue gak terlalu suka ya sama tiramissu, but you have to try this one! Lembut, moist, creamnya gak bikin enek, kopinya tetep kerasa, dan gak kemanisan. Pokoknya enak deh

- Panna Cotta: penampilannya terlalu sederhana, porsinya kecil, caramel sauce-nya kurang banyak. Lembut sih emang, teksturnya juga bikin cepet meleleh di mulut, tapi sayang kurang 'jiggling' gitu pas digoyang-goyangin. Slightly too sweet but it's tolerable

- Budino Della Nonna: ini semacam pudding + roti terus disiram caramel sauce. Not cup of my tea, gak terlalu suka teksturnya, somehow aneh, dan rasa caramelnya sedikit pahit
Untuk harga, gue harus akuin ini rada pricey kalo bandingin sama rasa makanannya yang menurut gue banyakan biasanya daripada spesialnya. You really have to find the right one banget biar gak terlalu kecele. Tempat cukup oke dan WC-nya juga lumayan bersih. Pelayanan bagus, ramah, dan helpful. Makanan keluar pun juga terbilang cepat dengan kondisi resto yang gak sepi. Sayang banget disini wifi-nya ada, connect, tapi super lambet.

Pertama mau komen soal tempatnya. Rada terpencil, deket sama eskalator lantai basement. Selain terpencil, spacenya juga cukup petite. Disini ada 2 area, indoor atau outdoor. Fasilitasnya ada free wifi yang kenceng hehe, tapi sayang minim colokan. Gue dateng pas jam makan siang di hari Sabtu dan tempatnya gak rame kok.
Roast Beef Ciabatta-nya memuaskan! Beef-nya juicy banget, pas gue coba potong pake pisau, juice-nya keluar bikin selera makan, yet it's not oily. Beefnya dibumbuin simple pake pepper and salt dan gue sukanya ada sedikit spice. Selain beef, juga ada mushroom, sama selada gitu. Kalo di menu sih seharusnya juga ada sun-dried tomato, tapi sayangnya gue gak menemukan itu di dalam sandwich gue ini. Untuk ciabatta-nya sendiri gue suka, disajikan pas lagi masih sedikit hangat, di-toast dulu jadi lapisan luarnya rada garing dan crispy tapi gak soggy sama sekali. Hidangan ini pun dilengkapi sama fried fries tapi rasa kentang gorengnya biasa aja.
Kalo segi pelayanan, ramah banget, helpful, dan makanan keluar pun cukup cepat. Mereka selalu stand-by dari jarak yang gak terlalu bikin risih juga. Overall, Bakerzin emang memuaskan :)

As per title, awalnya gue penasaran banget karena denger-denger macaroon mereka terenak se-Jakarta raya punya. Pas ada kesempatan dan iseng-iseng lewat, lumayan tergoda juga sama display macaroon mereka yang cukup mengundang perhatian. Karena gue gak suka yang manis-manis, gue pasrah sama pilihan mbak-nya aja. Tapi dari semua macaroon yang gue cicip, paling suka yang warna hitam alias Black Sesame. Rasanya pas, gak kemanisan, gak terlalu 'gula', filling-nya juga pas banget, texture macaroon-nya renyah pas digigit tapi juga lembut. Harga sih menurut gue standard Macaroon ya.

Penasaran nyoba kesini karena their well known Nasi Goreng Kambing. Kesinilah malem malem sekitar jam 8-an. Karena konsepnya street food stall, jadi ya cuma tenda terus meja dan bangku panjang dijejerin. Pas dateng rame banget, ada yang makan di tempat, ada yang makan dalem mobil, ada yang take-away, sama ada juga abang-abang gojek lagi ngambil pesenan. 

Nasi Goreng Kambingnya enak, rasanya pas, gak keasinan dan juga gak kemanisan, gurih, dan gak minyakan. Acarnya juga dikasih di piring yang kepisah jadi porsinya lumayan banyak untuk kategori side dish doang dan rasanya pedes karena dicampur sama sambal juga. Kata temen gue yang spicy-intollerant, nasgornya pedes, tapi buat yang suka pedes sebenernya biasa aja. Porsinya ngenyangin. Cuma sayangnya, meskipun gue cuma makan daging kambingnya dikit, tapi menurut gue itu termasuk alot dan keras. Terus nasi gorengnya pas dateng udah dingin. Mungkin karena mereka masaknya sekali banyak banget gitu di panci yang super gede, jadi orang mesen tinggal nyendokin ke piring.

Pelayanannya disini cepet banget, gesit, dan gak pake lupa pesenan, padahal kondisinya lagi rame banget. Dont expect some high attitudes like welcome greetings or kindly smiles from them because we didnt pay for the tax service ya haha. We pay for the great meals, so it was worth the value. 

Untuk tempat, ya open-air gitu, sharing meja sama orang lain, dan please be prepare for the street-singer attacks that will come continously while you're eating there

Have been to this joint, the hipster martabak in town haha. It was quite tricky for us to take the table, because it's packed all the time. It took minutes for us to have a seat.

We ordered the Martabak Nutella, and they offered us two kinds of what martabak we want; tebal or tipis. We chose the thick one. Unfortunately the nutella itself wasn't as much as it should be (if we look again to its name). Beside the nutella spreading, there was also shreaded cheese and nuts. Overall, it's just so so, nothing that stand-out so much

Lagi lagi kalo ada acara nge-snack sore rame-rame sama orang kantor, pilihan kita pasti ke pizza. Karena PHD adalah yang paling deket jaraknya ke kantor, kita pesen PHD. Paling bener udah American Favorite-nya, gue suka karena topping dagingnya lumayan mewah nih. Kejunya juga cukup meleleh hehe. Tapi gue perhatiin ukuran slice-nya makin hari makin ngecil hiks. Adonan roti mereka juga udah gak setebel dulu dulu lagi. Tapi kalo soal rasa, gak berubah sih.
Chicken wing-nya juga enak banget, wanginya udah kemana-mana, terus dagingnya empuk banget, bikin nagih.

- Mushroom Cream Soup:
I liked it, the broth was not that heavy yet not too light. It was in the right level of saltiness 

- Salad:
Hmm what can I say ya, I didn't quite like their kind of celery. Moreover there are some of the leaves that has been rotten. They should take a good care of its freshness 

- Side Dish:
I chose the Fresh Fruit Salad as my side dish, it consisted of slices of watermelon, melon, and also orange. I tried my friend's which is baked beans and mashed potato. They also tasted fine 

- Muffin Chocolate:
They served it warm! Yeay, lucky me haha. Because my friends got the unwarm one (banana muffin and cheese muffin). The muffin itself tasted good but not the one that I could remember one day, because I still love muffin at one of my favorite bakery. The muffin is moist but a little biiiiit too dry

- Quarter Roasted Chicken:
Definitely loooove it, yes. I'm not a fan of chicken (roasted or fried) but this one has win my heart. It was moist, in the right level of cooked, I didn't have to work hard to cut it, and the mushroom sauce just worked perfectly with it. It was the top notch, overall. 

- Single Happiness:
It is a name of one scoop ice cream (you can choose either strawberry or chocolate). I chose the chocolate one, completed with meringue and cherry on top, poured with chocolate sauce. 

- Ice Tea:
Nothing was special, yet this beverage could be refilled (among with ice lemon tea and ice blackcurrent tea) 

The waitresses are only a few, at some moment we had to wait for minutes for the drink to be refilled, but it was okay since they kinda helpful. Recommended!

Churreria di GI menurut gue tempatnya kurang pewe, karena rada di pinggir jalan, dan kurang enak sih buat nongkrong lama karena orang lewat seliweran. Seperti namanya, mostly menu disini adalah tentang churros, meskipun ada juga makanan beratnya yang bukan churros macem lasagna gitu. Gue dateng sama temen berempat dan kita pesen yang bisa sharing, dua churros deluxe, churros oreo galletas, sama churros apple pie.

- Churros Deluxe: isinya ada 6 biji churros yang di atasnya bisa pilih sprinkle-nya, mau cinnamon atau sugar, atau bisa juga di-mix. Gue sih lebih prefer cinnamon, karena jadi wangi gitu dan ada spice dikit. Terus dilengkapi dengan 2 dip sauce. Paling enak yang saus karamelnya! Gak terlalu manis dan pas! Very dark chocolate sauce-nya juga juara banget, kental, dan emang pake dark chocolate deh kayaknya

- Churros Oreo Galletas: jadi ini adalah beberapa churros kecil yang di atasnya dilengkapi dengan 1 scoop vanilla ice cream, oreo crumble, oreo cookies, dan ada saus coklatnya di atas. Rasanya sebetulnya ya biasa aja, cocok buat yang suka sama oreo nih

- Churros Apple Pie: yang ini juga beberapa churros kecil dilrngkapi dengan 1 scoop vanilla ice cream, almond, potongan apel yang udah dicaramelized, sama saus karamel. Yang ini gue suka banget! Manisnya gak keterlaluan, almondnya juga cukup banyak, terus potongan caramelized applenya ada rasa asam dikit dan segar.

Overall, churros disini lumayan enak kok. Garing, empuk, dan krenyes pas digigit. Ngenyangin sih enggak, tapi cocoklah sekedar buat nyemil-nyemil lucu.