Foto Profil Fannie Huang||IG:@fiehuang

Fannie Huang||IG:@fiehuang

3405 Review | 1695 Makasih
Alfa 2023 Level 20
Steak Ramen Chinese Food Dimsum Seafood BBQ Pancake Kopi Bakmi Pizza Pasta Sushi Burger Dessert Bubble Tea
  • 4.0  

    Izakaya Bernuansa Jepang

    Furusato Izakaya merupakan salah satu restoran baru yang menjadi wishlist saya. Tempatnya sendiri terletak di kawasan apartemen dan bernuansa Jepang, baik interior maupun eksteriornya.

    Untuk seating areanya sendiri terdapat dua lantai. Di dalam ada private room yang nyaman berbentuk lesehan dan bahkan ada tempat charge juga. Bahkan ada tombol untuk memanggil waiter, nyaman banget buat menikmati makan siang dengan suasana yang lebih private.

    Minggu lalu saya berkunjung bersama 2 teman saya di ruangan private dan saya menyukai suasananya. Namun terdapat batasan selama 1,5 jam sehingga kalau pengen makan sambil bersantai dan mengobrol, saya justru kurang menyarankan di private room. Namun karena sepertinya tidak ada minimum payment, jadi masih sangat dimaklumi kalau waktunya agak singkat.

    Pelayanannya sendiri ramah & sangat responsif. Saya suka dengan pelayanannnya. Bahkan saya beberapa kali ditawari refill ocha tanpa diminta

    Saya mencoba :

    1. Avocado Salad (IDR 82k)

    Porsi saladnya besar dengan isian avocado dan berbagai jenis sayur yang segar. Saladnya bahkan bisa buat sharing bertiga juga.

    Untuk sausnya menggunakan saus sesame dressing yang manis dan gurih di saat yang sama. Karena kebetulan saya suka sesame dressing, saya juga suka dengan salad ini.

    Tomat cerinya juga terasa manis dan sayurnya bertekstur renyah. Cocok buat appetizer.

    2. Lunch Set Menu - Tori Karaage (IDR 85k)

    Harganya sangat affordable menurut saya dan berlaku di jam makan siang, bahkan meski saya datang saat weekend, saya tetap bisa memesan menu ini.

    Satu porsi berisi nasi, sup miso, macaroni dingin, pickles, fruit platter, ayam karaage dan ocha yang free refill.

    Nasinya sendiri pulen dan sup misonya beneran enak. Rasanya gurih dan terasa misonya, di dalamnya ada seaweed dan sejenis fish cake.

    Picklesnya pun cukup enak dengan rasa yang strong. Selain itu juga ada mayonaisse dingjn dan sedikit creamy sebagai pencuci mulut.

    Fruit platternya juga segar dan buahnya manis, tidak terlalu alot.

    Sayangnya, saya kecewa dengan ayam karaagenya. Ayamnya terlihat renyah di luar, rasanya memang lumayan renyah, namun dagingnya sendiri hambar dan berair, bukan lagi juicy. Menurut saya, ayam berair dan juicy tidak sama, juicy bukan berarti harus watery.

    Untungnya dagingnya empuk. Saya sendiri terpaksa menghabiskan dengan merendamnya ke shoyu. Namun sayangnya rasa shoyu cenderung asin, bahkan rasa asinnya mendominasi dan tidak terasa kedelai yang gurih.

    3. Mille Crepes - Vanilla

    Untungnya kekecewaan saya akan main course terobati dengan rasa dessert yang lezat Mille crepesnya bertekstur lembut dan disajikan dalam temperatur yang pas, sedikit lebih dingin dari suhu ruang namun tidak sampai beku sehingga bisa langsung dikonsumsi.

    Aroma adonannya wangi dengan kuantitas krim yang pas. Saya suka rasanya.

    4. Mille Crepes - Green Tea

    Mille crepes green teanya juga enak. Green teanya lumayan terasa. Rasa green teanya tidak terlalu pahit sehingga bisa dinikmati orang yang kurang suka pahit.

    Di bagina tengahnya terdapat potongan red bean dengan rasa yang manis. Di bagian atasnya terdapat krim dan potongan strawberry yang bisa menetralisir rasa manis.

    5. Shiratama Zenzai (IDR 55k)

    Merupakan sup kacang merah dengan potongan mochi. Supnya sendiri disajikan dalam kondisi dingin dan rasanya lumayan manis dengan potongan mochi yang kenyal dan empuk.

    Harus dicoba buat kamu yang suka kacang merah.

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    3 pembaca berterima kasih.




  • 3.8  
    Ayam Paha Dada [ Kemayoran, Indonesia ]

    Affordable

    Tertarik mencoba ayam berempah yang satu ini via ojol. Kebetulan harganya juga cukup affordable.

    Saya mencoba :

    1. PD 2 Sambal Terasi (IDR 25k)

    Harga aslinya mungkin berbeda dengan di tempat. Seporsi berisi nasi, tahu, tempe & ayam goreng lengkuas.

    Sambalnya ada 3 jenis dan saya milih yang sambal terasi. Menurut saya sambal terasinya enak dan cocok buat yang suka pedas soalnya cenderung pedas, saya sampai kepedasan. Rasanya pun gurih dan terasinya lumayan wangi.

    Tempenya lumayan dan tahu kuningnya cukup meresap dan tahunya lembut. Untuk ayam gorengnya sebenarnya cukup enak, sih. Bumbunya meresap dan gurih. Tipe ayam yang cenderung banyak daging & dagingnya kayak udah kesuir gitu di bagian dalamnya dan sekali digigit auto hancur.

    Cuma somehow saya kurang suka jenis ayam yang terlalu banyak daging begini meski mengenyangkan.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 4.2  
    Waroeng Jajan Cirebon [ Tanah Abang, Indonesia ]

    Nasi Ayam Bakar

    Kebetulan ownernya salah satu temen kampus & promosiin makanan di kedainya. Berhubung penasaran, aku akhirnya pesan via Grabfood.

    Aku mencoba :

    1. Paket Nasi Ayam Bakar

    Seporsi berisi nasi putih, tahu, tempe, sambal & ayam bakar.

    Untuk tahunya sendiri cukup renyah dan bertekstur lembut. Sedangkan potongan tempenya cukup tebal & besar. Rasa tempenya pun nggak hambar meski dimakan begitu aja.

    Aku sendiri suka ayam bakarnya yang bumbu kecapnya cukup banyak & meresap ke daging ayamnya.

    Kalau makan ayam dengan harga affordable, kadang nemu kedai yang menggunakan jenis daging broiler yang banyak dagingnya. Personally aku kurang suka daging jenis kaayak gitu yang meskipun dagingnya banyak dan ayamnya besar, namun tekstur ayamnya kurang sesuai selera.

    Untungnya di kedai ini nggak menggunakan jenis ayam kayak gitu. Ayamnya fresh dan dagingnya juga empuk. Aku suka ayamnya

    Selain itu sambalnya juga super pedas dan cocok buat yang suka pedas.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 4.2  
    Bukanagara Coffee [ SCBD, Kafe ]

    Definitely Must Visit!

    Coffee shop yang satu ini menawarkan nuansa yang berbeda dengam coffee shop pada umumnya. Di coffee shop ini kalian bisa menikmati suasana ngopi di alam dengan di tengah gedung-gedung pencakar langit di ibu kota.

    Seating areanya terdiri dari indoor dan outdoor dengan banyak tanaman hijau. Karena saat ini sedang social distancing, coffee shop yang satu ini mengambil langkah unik dengan meletakkan pot di kursi yang seharusnya tidak ditempati. Selain itu juga terdapat musik yang bikin ambience makin nyaman buat nongkrong.

    Bahkan Bukanagara Coffee juga berpartisipasi dalam gerakan mengurangi penggunaan plastik. Untuk gelas minuman menggunakan 2 buah paper cup yang ditumpuk sebagai pengganti plastic cup karena kertas lebih mudah didaur ulang.

    Selain itu sedotannya pun tidak menggunakan plastik. Kalau dipegang, sekilas mirip plastik yang kokoh, bahkan juga bisa digigit. Saking penasaran, saya sampai googling dan ternyata pakai Avani PLA yang terbuat dari jagung.

    Saya suka banget karena kalau pakai paper straw kadang bisa agak penyok dan entah kenapa perih di bibir, sedangkan kalau pakai stainless straw keras dan agak kurang higienis kalau dipakai sharing di tengah pandemi.

    Meski menjual minuman dengan botol plastik, namun coffee shop memanfaatkan botol plastik sebagai wadah untuk tanaman hijau. Bahkan terdapat tanaman hijau sungguhan di atas meja di area outdoor.

    Untuk harga minuman tergolong lumayan tinggi, mulai dari 25 ribu (untuk ice tea) sampai 78 ribu. Namun masih bisa dimaklumi mengingat cost perawatan tempat juga tinggi.

    Saya mencoba :

    1. Nitro Cold Brew (IDR 50k)

    Kalau boleh jujur, ini pengalaman pertama saya mencoba cold brew. Sebenarnya untuk cold brew tersedia 2 opsi, yang biasa dan nitro.

    Kopi ini diseduh dengan air dingin dan dibuat dengan alat khusus sambil diinjeksi nitrogen. Jadi ada sedikit busa berwarna putih namun tidak terasa sangat foamy hingga menganggu taste dari si kopi hitam itu sendiri.

    Rasanya cenderung asam ketimbang pahit dan tampaknya menggunakan biji kopi Arabica. Selain itu rasa kopinya juga cukup strong, bahkan aftertastenya bertahan di lidah.

    Kalau kurang kuat minum kopi, saya sendiri kurang menyarankan mencoba minuman ini.

    2. Chocolate Cookies (IDR 25k)

    Untuk cookiesnya terdapat 2 opsi, classic dan double chocolate.

    Saya mencoba cicip punya teman yang double chocolate dan rasanya lebih manis. Sedangkan punya saya yang classic rasanya pas buat saya.

    Chocolate chipsnya jenis yang lumayan renyah namun tidak alot dengan tekstur empuk namun tidak sampai cakey.

    Di dalamnya terdapat chocolate filling dan di atasnya terdapat taburan garam sehingga cita rasanya unik karena manis namun juga sedikit asin di saat yang sama.

    Sepengalaman saya mencoba cookies selama ini, saya belum menemukan cookies dengan taburan garam di atasnya. Saya sendiri cocok dengan tastenya.

    Overall, saya sendiri beneran sangat puas dengan coffee shop ini karena cita rasa maupun ambience yang ditawarkan. Kadang kalau berkunjung ke kafe, saya kecewa karena aslinya tidak secantik di foto. Namun coffee shop ini beneran secantik di foto.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    3 pembaca berterima kasih.




  • 3.0  
    PAUL [ Senayan, Kafe ]

    Overprice High Tea Compared to Taste

    Kemarin sore berkunjung ke Paul untuk menikmati high tea beraama 2 teman saya. Untuk pelayanan cukup responsif dan tempatnya lumayan cozy walau tidak terlalu luas dan sebenarnya tergolong biasa saja kalau mau ngeteh cantik.

    Saya mencoba :

    1. High Tea Set (IDR 380k)

    Sebenarnya ini tidak lagi tercantum di memu walau masih dijual. Saya berekspektasi cukup tinggi karena harganya juga tidak murah untuk ukuran high tea.

    Isiannya ada berbagai jenis menu. Saya sendiri mencoba roti kosongnya dan rasanya lumayan, mungkin lebih enak kalau seandainya pakai butter.

    Rotinya sedikit renyah di permukaan namun tidak alot dengan rasa plain.

    Kemudian saya juga mencoba smoked beef & cheese sandwich. Rotinya sama saja dengan si roti plain tadi dengan isian parutan keju cheddar dan smoked beef. Rasanya ya begitu , namanya roti isi keju parut dan smoked beef ya standar dengan perpaduan rasa gurih smoked beef dan asin dari cheese.

    Sandiwch lainnya berisi perpaduan tomat dengan paprika merah yang rasanya cukup strong dan cukup enak menurut saya.

    Kemudian saya mencoba olive creame tartier, yakni mini tart dengan cream cheese di tengahnya, potongan beef serta olive. Yang ini enak menurut saya, tartnya renyah namun tidak alot dengan cream cheese yang sedikit creamy dan gurih berpadu dengan smoked beef dan asin gurih dari olive.

    Untuk sweetsnya, favorit saya adalah biskuit renyah dan adonan wangi dengan krim dark chocolate di atasnya. Dark chocokatenya cenderung bittersweet mengarah ke pahit.

    Lalu juga ada raspberry tart dengan tart berisi krim manis serta topping berupa raspberry dan blueberry yang tidak asam sama sekali. Menurut saya yang ini juga enak.

    Untuk 2 dessert lainnya, saya mencoba sejenis flan dengan karamel di luarnya. Flannya enak, manisnya masih ok. Sayangnya menurut saya caramelnya sangat oversweet hingga meninggalkan after taste kurang enak. Teman saya juga merasa ini kemanisan, mungkin karena kita kurang suka caramel?

    Lalu ada stick dengan saus putih dan saud coklat dengan isian kismis di tengahnya. Saya tidak suka ini, teksturnya cenderung alot, terlebih saat makan kismis di bagian tengah. Keras banget. Rasanya sedikit manis untuk yang coklat dengan rempah yang sebetuknya enak namun menurut saya kismisnya malah agak merusak rasa.

    Kami nambah extra 1 teh dan habis hampir 500k yang menurut saya overprice dibandingkan dengan tastenya.

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 4.4  
    ou tu Cafe [ Tanjung Duren, Kafe ]

    Kafe Kuliner Bangka

    Ou Tu merupakan salah satu kafe yang terletak di kawasan perumahan di Tanjung Duren.

    Berbeda dengan kafe pada umumnya, kafe yang satu ini tampaknya berfokus dengan hidangan khas Bangka. Terdapat berbagai jenis masakan Bangka yang tersedia di kafe ini, mulai dari pempek Bangka hingga sambalingkung, yakni roti dengan abon.

    Tempatnya sendiri cukup nyaman dengan waktu penyajian yang cukup cepat. Harganya pun terjangkau. Meski saya datang dengan menggunakan promo, pelayanan tetap ramah.

    Satu hal yang saya sukai, tempat ini memang cocok buat nongkrong karena terdapat banyak port charger. Sepertinya port charger bahkan tersedia di setiap meja.

    Saya mencoba :

    1. Pempek Bangka (IDR 24k)

    Seporsi berisi 3 pempek Bangka, bisa pilih mau rebus atau goreng. Untuk kuahnya ada 3 pilihan, yakni cuko, terasi dan tauco. Saya sendiri memilih 2 goreng dan 1 rebus serta kuah tauco yang merupakan favorit di sini.

    Pempeknya kenyal dan lumayan renyah serta tidak oily. Yang membuat enak justru rasa kuahnya. Ini bukan kali pertama saya makan pempek Bangka, namun ini yang terenak kuahnya.

    Tauconya cukup terasa dan wangi. Ketika dimakan terasa perpaduan asam dengan rasa sedikit pedas serta gurih.

    2. Susagou (IDR 22k)

    Susagou merupakan perpaduan sagu, susu dan gula aren. Saya sendiri request less sugar dan menurut saya manisnya pas.

    Susagounya sendiri bertekstur kenyal dengan rasa sedikit manis dengan susu segar serta gula aren yang manisnya pas.

    Saya sendiri suka dengan rasa susagounya dan recommended buat dicoba.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 4.8  
    NO NA MA - Le Meridien Hotel [ Sudirman, Jepang ]

    Superb Omakase

    No Na Ma merupakan restoran Jepang pengganti Ryoutei Aoi yang baru opening tanggal 9 kemarin. Restoran ini menyediakan lebih dari 80 jenis sake dengan chef asal Jepang sehingga menghasilkan sajian yang authentic.

    Restoran ini juga memiliki ambiance bernuansa Jepang. Selain itu juga terdapat beberapa private room yang dapat menampung mulai dari 4 orang hingga sekitar 20 orang, bahkam terdapat ruangan dengan tatami pula.

    Saat ini terdapat promo AYCE yang sangat terjangkau, yakni IDR 150k++ per pax.

    Pada kunjungan kali ini, saya disuguhkan sparkling wine (IDR 180k/glass) yang mengandung sedikit alkohol sebagai teman makan siang saya serta cemilan pembuka berupa chicken teriyaki, salmon dan tempura dari No Na Ma.

    Untuk cemilan pembuka saya mencoba :

    1. Chicken Teriyaki

    Merupakan potongan daging ayam dengan tekstur juicy dan cukup empuk dengan kulit ayam di atasnya yang menambah cita rasa gurih serta sama sekali tidak berbau.

    Untuk bumbu teriyakinya terasa manis serta sedikit gurih yang sangat meresap di permukaan sehingga bumbunya terasa di setiap gigitan.

    2. Salmon

    Ikan salmonnya bertekstur empuk dan sedikit gurih dengan kulit ikan yang sama sekali tidak berbau amis. Meski bukan penikmat kulit ikan pun masih bisa menikmati salmon inu.

    Bahkan rasa ikan salmonnya pun tidak plain, melainkan sedikit gurih dengan rasa daging yang sedikit manis khas daging salmon.

    3. Ebi Tempura

    Satu hal yang saya suka, tempuranya tidak terlalu oily namun tidak kering. Tempuranya memang bukan yang super renyah, namun justru malah enak karena tidak alot.

    Pada gigitan pertama, saya merasakan rasa lemon yang segar berpadu dengan daging udang yang bertekstur crunchy dan manis.

    Saya jarang menemukan tempura udang dengan cita rasa seperti ini dan saya suka rasanya.
    .
    .
    Selain itu saya juga berkesempatan menikmati omakase dalam kunjungan kali ini. Untuk omakase terdapat 3 jenis polihan.

    Pilihan termurah seharga IDR 750k++/PAC yang menurut saya masih cukup ok dibanding harganya karena terdapat menu premium berupa chawan mushi dengan foie gras dan caviar. Boleh dicoba kalau pingin omakase dengan harga affordable karena agak sulit menemukan omakase dengan harga di bawah 1 juta.

    Pilihan menengah seharga IDR 1.250k++/pax dengan tambahan penyajian wagyu serta teppanyaki Norwegian Salmon dengan foie gras.

    Pilihan terakhir seharga IDR 1.850k++/pax dengan appetizer lebih dari 1x. Saya sendiri mencoba pilihan ini untuk pengalaman bersantap kali ini.

    Saya mencoba :

    1. Chef Tadashi Signature Seasonal Plater

    Hidangan pembuka dengan rasa menyegarkan buatan Chef Tadashi yang satu ini memiliki cita rasa yang unik dan tidak mainstream.

    Isinya potongan kyuri, jahe merah Jepang, seaweed, ikan serta telur ikan. Saya sebenarnya kurang suka timun entah timun biasa maupun kyuri, namun kyuri di sini terasa segar dan sedikit asam serta terdapat aroma dan rasa jahe yang klop dengan cita rasa lainnya dengan saus bening yang dingin.

    Seaweednya pun lembut namun tetap bisa digigit serta terdapat fish roe berukuran besar yang meleleh dan gurih ketika digigit.

    Ikannya juga empuk dan sedikit berlemak sehingga menambah cita rasa gurih.

    Rasanya, saya ingin kembali lagi ke restoran ini hanya untuk menikmati appetizer ini. Saya beneran sesuka itu dengan appetizer ini.


    2. Trio Assorted Appetizers

    Merupakan 3 jenis appetizers berupa labu kuning yang lumayan manis dan empuk.

    Di tengah, yang merupakan favorit saya, sejenis ikan dengan bumbu yang meresap dengan rasa dominan manis serta lembut.

    Di ujung kiri terdapat salmon yang ditumbuk dengan tekstur creamy dan rasa yang kuat untuk.menetralisir rasa manis.

    3. Selection of Sashimi

    Sesudah menikmati 2 appetizers, selanjutnya saya disuguhkan 6 potong sashimi (masing-masing 2 potong untuk setiap jenis ikan), yakni salmon, tuna dan sejenis ikan berwarna putih dilengkapi dengan potongan wasabi dan shoyu.

    Shoyu di restoran ini berbeda dengan shoyu pada umumnya karena dibuat sendiri oleh Chef Tadashi. Shoyunya memiliki cita rasa yang pas di mana rasanya tidak terlalu tawar namun juga tidak asin berlebih hingga merusak cita rasa daging sashimi yang berpotongan tebal dan sangat segar yang didatangkan langsung dari Toyosu Fish Market.

    Secara etika, merendam sashimi tidak diperkenankan. Namun saya iseng mencoba merendam seluruh sashimi hingga shoyunya sedikit meresap dan membuat sashimi semakin lezat dengan cita rasa yang asin gurih.

    4. Sorbet

    Sebagai intermezzo, saya disuguhkan palate cleanser berupa sorbet untuk menghilangkan cita rasa ikan.

    Sorbet lumayan asam dan sangat segar serta pas untuk menetralisir rasa ikan yang telah dinikmarilada hidangan sebelumnya.

    Di bagian atas terdapat crisp berwarna yang terasa renyah dan menurut saya semakin enak dinikmati bersama sorbetnya untuk sedikit menetralisir rasa asam

    5. Chawan Mushi with Foie Gras & Caviar

    Dua kata yang tepat untuk mendeskripsikan hidangan ini, LUAR BIASA.

    Ini bukanlah kali pertama saya menikmati chawan mushi. Sebelum ini, saya pernah beberapa kali mencoba chawan mushi di restoran Jepang, baik yang berkonsep AYCE hingga terletak di puncak gedung tinggi di pusat kota Jakarta.

    Namun harus saya akui bahwa ini adalah chawan mushi terlezat yang pernah saya nikmati.

    Di bagian atas terdapat caviar dengan cita gurih dan asin. Kemudian terdapat foie gras, yakni hati angsa yang disajikan dalam beberapa potongan kecil dan empuk serta sedikit berserat karena sudah diolah.

    Di bawahnya, terdapat chawan mushi yang rasanya begitu lezat meski dimakan tanpa isian apapun.

    Chawan mushinya bertekstur lembut dan tidak berbau amis sedikitpun. Rasa maupun aroma telurnya tidak mendominasi rasa sehingga saya bisa tetap merasakan rasa dari isiannya sendiri.

    Cita rasa chawanmushi nya pun cenderung gurih ketimbang manis. Saya sendiri cukup menyukai chawan mushi dan merasa sangat puas dengan chawan mushi di resto ini.

    6 Dobin Mushi Soup + Nigiri Sushi

    Saya terkejut dengan penyajiannya yang sangat unik. Dobin mushi disajikan dalam sebuah teko teh dengan perasan jeruk lemon di atasnya.

    Rasa supnya cenderung plain sehingga rasa dari isiannya dapat lebih menonjol. Udangnya bertekstur renyah dan segar dengan ikan yang empuk serta terdapat sejenis kacang dengan rasa yang khas.

    Sebetulnya ada beberapa cara menikmati sup ini, saya sendiri memilih memeras lemon ke dalam mangkuk kecil sebelum menuangkan ke dalam teko, kemudian menuangkan sup ke dalam mangkuk kecil di atas teko serta menikmatinya dengan sendok. Untuk isiannya dapat dinikmati terpidah dengan sumpit.

    Sebagai pendamping juga disajikan nigiri sushi dengan 4 jenis ikan di atasnya. Di bagian dalam nigiri sushi sudah terdapat potongan wasabi yang tersembunyi.

    Kalau kurang suka wasabi dapat mengecek di bawah ikan lalu menyingkirkan sedikit wasabinya. Dengan kuantitas yang pas, wasabi rasa segar dan sedikit pedas dingin dari ikannya.

    Untuk nasinya pun juga menggunakan nasi khusus sushi yang meskipun dicelup ke shoyu tidak mudah buyar dan pulen.

    7. Grilled Pacific Black Cod with Champgne Yuzu Sauce

    Perpaduan yuzu dengan champagne pada sausnya menghasilkan cita rasa yang unik dan sulit untuk dideskripsikan secara detail. Rasanya manis, namun juga ada sedikit rasa asam dan rasa champagne.

    Untuk ikannya bertekstur renyah di permukaan dengan tingkat kematangan yang pas.

    Selain itu juga terdapat potongan fish roe yang meleleh dan gurih serta potongan daikon yang renyah dan tidak berminyak.

    8. Japanese Wagyu, Foie Gras & Hokkaido Scalop

    Merupakan main course terakhir yang disajikan dalam kunjungan saya. Menikmati steak ala Jepang sedikit berbeda dengan steak ala Western di mana steak sudah dipotong seukuran bite size sehingga bisa diambil menggunakan sumpit.

    Basenya, daging ini disajikan dengan tingkat kematangan medium sehingga matang serta agak renyah di permukaan namun bagian dalamnya masih terasa rasa khas dagingnya.

    Tentu saja, wagyu identik dengan tekstur yang empuk, begitupun dengan wagyu yang saya nikmati kali ini. Saya suka seasoning pada dagingnya. Buat yang suka daging tentu akan menyukai daging ini. Saya pun juga menikmati hidangan ini.

    Namun karena sebetulnya saya prefer daging dengan tingkat kematangan medium well, saya ingin sedikit menetralisir rasa daging itu sendiri dan mencoba merendamnya ke dalam shoyu hingga meresap.

    Buat saya, daging medium ini jadi terasa semakin lezat setelah direndam shoyu. Flavour menjadi lebih strong namun seasoning daging tetap terasa. Saya bahkan berhasil menghabiskan seluruh daging setelah dicelup ke dalam shoyu.

    Untuk dessert disajikan oleh Chef Yuri Komalasari dari Bocca Coffee.

    Saya mencoba :

    1. Apple Crumble Sorbet

    Saya kurang yakin dengan nama hidangan ini, namun saya sungguhan suka dengan rasanya. serta penyajian super cantik dengan dry ice.

    Sorbet bertekstur lembut dengan rasa manis yang pas serta terdapat oreo crumble. Dessert berbentuk apel sebetulnya merupakan cake dengan isian yang sepertinya berupan flan serta terdapat potonfan apple sungguhan dengan rasa manis dan sedikit asam untuk menetralisir rasa flan sehingga tidak membuat eneg.

    Di bagian tangkai apel terbuat dari dark chocolate dengan rasa cenderung pahit.

    Saya mencoba menikmati sorbet, oreo crumble dan cake bersamaan dan rasanya tetap enak.

    2. Assorted Dessert

    Merupakan aneka dessert yang disajikan dalam kemasan berbentuk seperti laci

    Di dalam terdapat berbagai jenis dessert. Saya mencoba :

    a. Macaron

    Merupakan macaron green tea yang terasa pahit khas green tea pada bagian krimnya. Macaronnya sendiri bertekstur renyah.

    b. Chocolate Cake

    Merupakan kue coklat dengan base yang lumayan manis, namun terdapat krim dark chocolate dengan rasa cenderung pahit untuk menetralisir rasa.

    Menurut saya, cake ini merupakan perpaduan rasa manis dan pahit yang memuaskan.

    c. Kiwi Fruit Pie

    Pie dengan adonan yang wangi dan rasa yang lezat demgan topping buah kiwi di atasnya.

    Saya suka dengan cita rasanya yang segar serta kiwi yang cukup banyak serta tidak terasa asam sama sekali.

    d. Dessert Mango (?)

    Merupakan dessert bertekstur lembut dengan rasa mango serta krim putih di atasnya serta white.chocolate.

    Secara keseluruhan, dessert ini merupakan perpaduan rasa manis dan sedikit asma yang tidak manis berlebih.

    e. Strawberry Eclair

    Saya sangat suka dengan eclairnya yang bertekstur sedikit renyah di luar namun bagian dalam yang mepuk.

    Di badian atas dan dalam.terdapat krim strawberry, di atasnya terdapat buah. Secara keseluruhan rasanya lebih dominan asam namun tetap enak.

    Ini dessert yang cocok untuk dicoba buat yang kurang suka manis.

    Untuk omakase, terdapat 2 pilihan ocha, yakni hot.ocha & cold ocha. Ochanya didatangkan langsung dari Hokkaido dengan rasa serta aroma yang segar dan sedikit unik dibanding ocha pada umumnya. Rasanya juga segar.

    Overall, pengalaman omakase di resto ini merupakan pengalaman yang sangat memuaskan buat saya. Tidak hanya rasanya saja yang memuaskan, namun juga ambiance hingga pelayanannya.

    Pelayanan di resto ini juga sangat friendly dan responsif. Saya bahkan beberapa kali ditawarkan refill ocha tanpa meminta terlebih dulu.

    Harga per orang: > Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 4.6  
    La Boutique Gourmande at BOCA - Le Meridien Hotel [ Sudirman, Toko Roti dan Kue ]

    New Coffee Shop & Bakery

    Siang ini berkunjung ke Boca yang terletak bersebelahan dengan No Na Ma, salah satu restoran baru di Le Meridien.

    Boca sendiri mengusung konsep baru dengan interior coffee shop yang lebih modern dan menjual aneka kue dan pastry dengan harga yang sangat terjangkau untuk ukuran hotel 5*.

    Satu hal yang saya suka, harga kue di sini juga sudah nett meski di coffee shop hotel, nggak ada ++ yang kadang bikin deg-degan.

    Bahkan tampilan cake dan pastrynya juga jadi lebih modern. Saya tidak menyangka bakal menemukan si roti Korea viral di bakery hotel.

    Sesudah lunch, saya memutuskan untuk membeli cake dan roti untuk take away. Saya mencoba :

    1. Korean Garlic Bread (IDR 45k)

    Saya agak kaget karena harganya 45k nett dan ukurannya juga cukup besar. Ini murah menurut saya, karena di salah satu kedai kopi di kawasan yang sedang viral karena bertema piknik saja cuma beda 5 ribu, namun ukurannya jauh lebih kecil.

    Ketika dibuka, langsung tercium aroma garlic yang wangi. Rotinya sendiri terlihat keras di luar, sebenarnya permukaannya terlihat renyah namun bagian dalamnya pas, tidak terlalu keras namun tidak kelembekan dengan adonan yang tidak manis.

    Kalau boleh jujur, ini tekstur garlic bread yang saya cari, baru kali ini saya menemukan yang benar-benar sesuai keinginan saya. Biasanya, yang saya temukan cenderung keras bagian luar dan dalam. Sekalinya empuk, malah adonannya yang terasa manis. Saya kurang suka Korean Garlic Bread yang adonannya manis.

    Selain itu cream cheesenya juga pas kuantitasnya, tidak kebanyakan atau terlalu sedikit hingga kering. Rasanya cenderung gurih khas cheese namun tidak creamy berlebih.

    Garlicnya pun tidak hanya ada aromanya saja, namun juga ada rada garlicnya yang berpadu dengan butter yang gurih.

    Selain itu juga ada potonga daun yang cukup banyak sehingga tekstur rotinya tidak terlalu creamy.

    Overall, saya suka banget sama Korean Garlic Bread satu ini.

    2. Nutella Cake (IDR 55k)

    Dengan harga 55k, menurut saya sangat worth it dibanding rasa dan kuantitasnya.

    Kue nutellanya sendiri cukup besar dengan rasa nutella yang cukup mania serta choco crisp yang renyah.

    Di bagian atasnya terdapat flan putih yang berukuran cukup besar dan rasa yang sedikit manis namun cocok untuk dimakan bersamaan dengan kue nutellanya sehingga bisa menetralisir rasa manisnya.

    Di bagian paling atas terdapat potongan coklat yang yang rasanya cenderung bittersweet.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 4.8  
    Cupbop [ Slipi, Korea ]

    Murah & Enakk

    Merupakan salah satu resto yang telah beroperasi lumayan lama di Neo Soho, namun somehow baru tertarik mencoba karena ada promo dari salah satu aplikasi e-commerence.

    Saya berkunjung bareng teman buat mencoba menu yang sedang promo & pelayanan tetap ramah. Waktu penyajian juga sangat cepat dan kemasannya juga unik, ada pegangan jadi mudah dibawa tanpa menggunakan plastik.

    Cupbop juga menerapkan pembatasan yang cukup ketat di tengah pandemi. Meski saya datang bertiga bareng teman, waiter menyediakan tempat yang seharusnya untuk 6 orang di mana kami duduk bersilangan.

    Saya mencoba :

    1. Honey Chicken

    Saya beli pas harga promo cuma 15 ribu aja, namun harganya beneran murah untuk harga segini.

    Saya suka dengan nasinya yang pulen namun tidak kelembekan. Nasinya juga ditaburi nori dan sejenis bubuk sehingga rasanya cenderung asin gurih, tidak plain begitu saja.

    Daging ayamnya juga juicy namun tidak watery. Saya suka jenis daging yang seperti ini, agak jarang nemu yang begini di kedai fast food, umumnya cenderung agak kering atau malah watery.

    Selain itu tepungnya juga renyah dan melekat sempurna serta tidak berminyak. Ayamnya sendiri terasa manis serta sedikit gurih dengan taburan wijen di atasnya.

    Saya suka banget ayam inu, meskipun nggak promo pengen beli lagi.

    2. Lemon Tea (IDR 10k)

    Harganya tergolong murah untuk ukuran lemon tea di mall dan rasa manisnya masih oke menurut saya. Rasa asam khas lemonnya juga terasa.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 3.4  
    Gramasi Coffee [ Cikini, Kafe ]

    Rounding Terlalu Tinggi

    Gramasi Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang terletak di seberang stasiun Cikini. Tempatnya mungil, namun lumayan nyaman dam tersedia area non smoking maupun smoking.

    Coffee shop ini menjadi salah satu wishlist saya setelah melihat unggahan kenalan di sosmed & saya tertarik mencoba lattemya yang lucu.

    Saya mencoba :

    1. Hot Latte (IDR 25k)

    Latte artnya beneran lucu banget, bentuk monkey gitu. Selain itu latte artnya juga nggak cepet rusak, sesudah menyesap sedikit, bentuknya bahkan masih utuh.

    Saya suka latte yang nggak terlalu foamy dan menurut saya latte di sini nggak terlalu foamy, sesuai selera saya.

    Latte sendiri merupakan perpaduan susu dan espresso, setiap coffee shop memiliki takaran berbeda, ada yang susunya dominan ada yang rasa spressonya cukup dominan. Menurut saya latte ini berada di tengah-tengah.

    Selain itu juga disediakan gula buat customer yang prefer manis juga. Opsi gulanya ada white & brown sugar.

    2. Cinnamon Roll (IDR 23k)

    Sebenarnya harganya termasuk murah banget. Harga cuma 23 ribu namun diameternya besar, seandainya mau share berdua juga bisa.

    Tekstur croissantnya sendiri merupakan jenia yang renyah dan cenderung kering, kalau boleh jujur saya nggak terlalu suka tekstur yang begini.

    Rasa cinnamonnya masih terasa walaupun light. Seandainya rasa cinnamonnya lebih strong mungkin akan lebih enak. Namun setidaknya cinnamon rollnya nggak oversweet.

    Menurut saya kalau pengen makan cinnamon roll dengan harga affordable boleh banget mencoba croissant yang satu ini. Namun dari segi taste masih perlu improvement kalau menurut saya.

    Untuk pelayanan sendiri juga cukup ramah & penyajian lattenya juga surprisingly cepat padahal terlihat cantik & rumit.

    Namun saya sendiri agak kecewa dengan sistemnya. Pas saya bayar, totalnya 56 ribu. Ternyata ada rounding ke atas sebesar 560 rupiah. Padahal saya paymentnya pakai debit card, jadi mau angkanya ada ratusan rupiah pun nggak masalah.

    Saya sendiri tipe pengunjung yang kurang suka dengan sistem rounding yang terlalu tinggi begini, biasanya saya mikir-mikir buat second visit. Namun setiap pengunjung memang memiliki persepsi berbeda. Maka saya mencantumkan ini di review biar kalau misalnya ada pengunjung yang setipe dengan saya biar nggak kaget.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!
    3 pembaca berterima kasih.