Fannie Huang||IG:@fiehuang

Kastil Dimsum merupakan salah satu restoran wishlistku & mamaku sejak liat beberapa postingan di sosmed. Sebelumnya pernah datang ke sini pas hari Sabtu sekitar jam 12 & bahkan sampai nggak menerima antrian lagi karena waiting list mencapai 30 antrian & sistemnya dipanggil.

Hari Minggu kemarin, aku datang berdua mamaku. Kai sampai sekitar jam 11:00 dan udah waiting list, dong. Aku dapat antrian ke-3.

Aku menunggu sekitar 20 menit & akhirnya dapat table. Tempatnya sendiri cukup cantik & ada banyak dekorasi di dinding. Harga makanannya juga termasuk affordable menurut kami, soalnya dimsumnya benar-benar cantik & bahkan ada garnishnya.

Kami mencoba :

1. Xiao Long Bao Jumbo (Rp. 25.000)

Sesuai namanya, Xiao Long Baonya beneran berukuran jumbo. Selain itu juga disajikan sedotan untuk meminum supnya. Namun aku lebih menyarankan meminum supnya perlahan, kuah kaldunya yang gurih dan rasa jahenya jadi lebih terasa nikmat.

Kulit xiao long baonya tidak terlalu tebal dan lembut. Isian daging di dalamnya cukup banyak dan rasa bawang putihnya strong. Beneran comfort food banget.

2. Ayam Goreng Isi Keju (Rp. 32.000)

Ukuran ayamnya lumayan besar & bentuknya lucu. Ayamnya empuk & tepungnya renyah. Rasa kejunya lumayan terasa.

Buat garnish berwarna hijau, rupanya itu permen yang rasanya lumayan manis. Lucu, sih. Namun kalau dimakan bersamaan malah aneh.

3. Sup Wonton (Rp. 38.000)

Another comfort food. Supnya gurih namun nggak asin berlebih. Wontonnya lembut dengan isian daging dan udang yang padat.

Seporsi berisi 3 wonton & ukurannya lumayan besar.

4. Mie Hitam Ayam Jamur (Rp. 48.000)

Seporsi cukup mengenyangkan & bisa buat share ber-2. Topping ayam jamurnya agak manis, namun juga ada sedikit rasa gurihnya.

Kematangan mienya juga pas, nggak overcook. Mienya juga gurih, nggak terlalu kering maupun terlalu oily. Minyak bumbunya wangi.

Kuahnya kumakan secara terpisah & rasanya gurih.

5. Bakpao Teko (Rp. 35.000)

Bakpaonya besar & bentuknya cantik, beneran kayak teko gitu. Jadi di dalam tekonya ada isian liquid yang cair, manis & rasanya agak mirip salted egg.

Paonya lumayan lembut & bentuknya lucu. Rasa isiannya oke juga namun kalau dimakan terlalu banyak, sedikit bikin eneg karena kemanisan.

6. Pao Ayam Charsiu

Paonya cukup besar & bentuknya super lucu. Warna sampai teksturnya mirip jamur sungguhan.

Isian daging ayamnya cukup banyak & rasanya manis gurih.

7. Kastil Windsor (Rp. 50.000)

Penyajiannya super cantik & ada 5 jenis pao dengan rasa berbeda. Berhubung kami sudah terlalu kenyang, akhirnya kami take away.

Saya mencoba salah satu yang berisi salted egg (?) dan kacang hitam (?) di rumah. Rasanya cukup enak. Selain itu ada juga pao yang berisi durian. Namun aku nggak coba.

8. Pudding Kelapa dengan Es Krim Vanilla (Rp. 35.000)

Harganya super duper murah karena seluruh bagiannya bisa dimakan. Batok kelapanya terbuat dari coklat. Di bagian bawahnya ada pudding kelapa yang rasanya gurih (mungkin terbuat dari santan?).

Tekstur puddingnya cukup lembut & ada es krim vanilla yang manisnya pas + ada pacar cina. Porsi dessertbya bisa buat share.

9. Chinese Tea -- Guan Yin (Rp. 11.000/pax)

Tehnya disajikan hangat dan pekat. Aku suka karena tidak terlalu panas, jadi bisa langsung diminum. Namun sepertinya teh tidak bisa refill? Tehnya sudah disajikan di dalam.gelas.
.
.
Dari segi harga, sebetulnya ini termasuk murah. Aku makan berdua & cuma habis 358 ribu drngan pesanan sebanyak ini. Bahkan ada yang kubawa pulang juga.

Namun pelayanan sangat perlu diperbaiki. Jadi mamaku pesan pao, nah katanya pao nggak available sampai jam 11:30. Nanti bakal diinfoin kalau paonya udah ada.

Rupanya pao udah diantar. Jadi mamaku tetap jadi pesan. Namun di kertaa order yang ada di meja nggak ada tulisan paonya.

Jadi aku 2x nanyain ke waitress dan pesananku nggak kunjung keluar. Akhirnya pesananku keluar sekitar jam 12:10 meski paonya beneran diantar jam 11:30. Sesudah itu, aku segera payment.

Namun saat aku bayar, rupanya ada pao teko yang tercantum di bon meski nggak keluar. Setelah kutanyakan, baru keluar.

Nggak sengaja nemu tempat makan pempek yang satu ini via Sh*pee Food. Rupanya cabangnya ada banyak & lagi promo super murah. Pempek lenjer besar & kapal selam besar cuma 17.500 aja. Itupun ukurannya 1 styrofoam penuh.

Aku beli 2 pempek besar & 1 pempek kecil. Itupun aku sampai sharing karena beneran mengenyangkan.

Aku mencoba :

1. Pempek Kapal Selam Besar

Seporsi pempek bonus mie kuning, timun, cuko.& ebi. Ebinya lumayan banyak & rasanya gurih. Pempeknya cukup enak buat harga segini, ikannya nggak amis.

Memang sih rasa ikannya nggak berasa banget, namun asalkan nggak super kenyal karena terlalu banyak tepung udah oke lah.

Di dalamnya pakai 1 buah telur beneran karena ada bagian putihnya. Rasa pempeknya gurih. Sayang cukonya kurang enak. Rasanya agal hambar dan cuma ada sedikit rasa asam yang nggak terlalu strong.

Seandainya lebih asam gurih bakal lebih enak.

2. Pempek Lenjer

Rasanya juga cukup enak. Pempeknya renyah & gurih.

3. Pempek Kulit

Ukuran pempek kulitnya lumayan besar, namun renyah, gjrih & empuk.

Aku suka karena pempek kulitnya nggak alot. Warna pempeknya juga agak putih.

Izakaya Kashiwa merupakan salah satu restoran Jepang wishlist saya sejak beberapa tahun lalu. Berhubung saya habis dari M Bloc Space, saya & beberapa teman makan siang di sini.

Harga menu yang tidak ada tulisan harga semuanya Rp. 34.800. Selain itu ada berbagai jenis alkohol yang sangat affordable.

Buat seating areanya ada di meja biasa & lesehan. Namun kalau mau lesehan, minimal harus ber-6.

Saya mencoba :

1. Ryokucha Hai (Rp.49.800)

Tergoda mencoba alkohol di sini, namun saya juga kepengen green tea. Akhirnya saya pesan Ryokucha Hai, yakni perpaduan green tea & shochu.

Gelasnya besar & rasanya sungguh segar, cocok dijadikan teman makan. Rasanya mirip green tea biasa, bedanya ada after taste alkohol dengan aroma dan rasa pahit yang khas.

2. Rum Coke (Rp. 63.000)

Ini alkohol pesanan teman saya yang sedikit saya icip. Saya kurang suka cola karena after taste sodanya, namun saya suka.rum.cokenya.

Jadi ada rasa cola, namun nggak ada after taste sodanya. Rhumnya membuat rasanya jadi manis serta sedikit pahit dan wangi khas rhum.

3. Nikujaga (Rp. 34.800)

Ini pesanan teman yang saya icip. Nikujaga sendiri merupakan sejenis semur khas Jelang dengan isian daging sapi, kentang dan wortel.

Kentangnya empuk dan rasanya sangat meresap. Ketimbang manis, rasa supnya cenderung gurih. Rasanya beneran enak banget.

4. Mentaiko Onigiri (Rp. 34.800)

Seporsi berisi 2 onigiri berukuran besar dengan isian mentaiko di tengahnya. Saya suka karena mentaikonya nggak creamy asam pedas karena tidak pakai mayonaisse.

Telur ikannya terasa asin gurih dan enak.
.
.
Sayangnya pelayanan di sini beneran kurang oke. Teman saya nambah rum coke, orochi & es batu. Entah kenapa pesanan kami tidak kunjung keluar. Tiba-tiba kami malah diberi tagihan, padahal tidak ada batas waktu.

Lalu saat kami menanyakan pesanan kami, waiternya malah bilang : "Ini tambahan terakhir, ya?" Saya paham restoran ini ramai, namun kami tidak diinfokan batas waktu untuk duduk.

Saya kecewa sekali karena 'diusir' dari restoran. Padahal kami tidak ada yang mabuk.

Saya sangat puas dengan rasa makanan dan harganya yang affordable. Sepertinya saya tidak ingin berkunjung ke waktu dekat / mencoba di cabang lain saja.

Sebelumnya saya sudah pernah berkunjung ke Titik Temu cabang Fatmawati. Berhubung tahun ini Hoyofest berkolaborasi dengan Titik Temu cabang M Bloc Space, saya berkunjung ke sini bareng beberapa teman.

Untuk menu yang dijual selama periode kolaborasi hanya menu khusus bertema Genshin Impact & ada 1 jenis dessert dari Titik Temu, namun saya tidak mencoba.

Paket makannya ada 2 macam :

- 1 Main Course + 1 Minuman : Rp. 116.000
- 1 Appetizer / Dessert + 1 Main Course + 1 Minuman : Rp. 168.200

Untuk akses masuk Titik Temunya cukup tersembunyi. Aksesnya dari sejenis gang sempit dan ada seating area outdoor tanpa AC di lantai 1.

Pemesanannya di lantai 2 & ada seating area indoor + beberapa seating area outdoor di balkon. Jujur, berhubung saya bukan penikmat vintage, saya kurang suka dengan tempatnya.

Anak tangganya cukup tinggi & bagian belokannya curam. Perlu sangat berhati-hati kalau mau naik turun tangga & menurut saya tidak aman.

Ada beberapa meja di area Indoor & cukup nyaman. Namun outdoornya sempit. Hanya ada meja untuk 2 orang yang sampingnya langsung akses buat jalan. Perlu agak berhati-hati juga kalau jalan di balkon biar nggak menyenggol meja orang.

Saya sendiri dapat tempat duduk di area outdoor lantai 1 & untungnya lumayan adem meski tidak ber-AC.

Saya mencoba paket 1 Appetizer + 1 Main Course + 1 Minuman seharga Rp. 168.200. Yang saya coba :

1. Chicken Mushroom Skewer

Saya mencoba menu yang satu ini karena jarang nemu di tempat lain. Ayamnya lumayan renyah dan tidak gosong, namun agak keras meski untungnya tidak terlalu kering.

Bumbu ayamnya sedikit mengingatkan saya dengan spicy chicken wing dan sebenarnya enak dan gurih kalau saja hanya dijadikan buat marinasi ayam.

Sayangnya, sausnya juga disiriman di atas chicken skewer yang sudah matang. Rasanya aneh dan jadi super duper asin. Padahal saya sendiri suka asin, namun skewernya terlalu asin kalau kena sausnya.

Lal u ada juga salad tomat ceri yang segar dan manis serta selada yang disiram olive oil sehingga lebih aromatic.

2. More and More (Okonomiyaki)

Dari semua menu, ini yang tampak paling menarik. Tekstur adonannya tipis dan mirip pancake sayur. Kalau kalian pernah makan pajjeon, ini agak mirip.

Awalnya saya expect okonomiyakinya bakal tebal. Untuk sausnya creamy gurih, namun saus coklatnya terlalu asin. Di atasnya ada katsuobushi yang cukup banyak, namun isiannya dalam asonan hampir tidak terasa.

3. Wolfhook Juice

Saya beruntung pesan menu yang ini, soalnya beberapa teman saya pesan Mint Berry & katanya kemanisan. Rasanya sedikit manis namun juga segar karena ada sodanya.

Perpaduan manis dan asamnya masih pas.
.
.
Waktu penyajian makanan cukup cepat dan waiter lumayan responsif. Namun mungkin karena mereka sibuk, salah satu makanan nggak dapet tusuk gigi Genshin kayak di foto.

Saya sendiri ga dapet & malas naik ke atas buat mintain. Mungkin harus lebih teliti. Namun so far pelayanan sudah cukup oke & ramah.

Nggak sengaja nemu bakmi yang satu ini pas mau ke kedai kopi di sekitar sini. Berhubung penasaran, akhirnya aku mampir buat makan siang.

Lokasinya nggak jaih dari belokan samping Starbucks & tempatnya ber-AC, cukup nyaman buat restoran bakmi. Sayangnya, kebersihan sepertinya agak kurang. Jadi pas bakmiku datang, diberikan sendok bebek warna orange yang udah ada hitam-hitam + serabut ayam (?).

Aku nggak tahu apakah itu kotoran yang udah melekat + sendoknya bekas ambil ayam atau gimana, tapi aku agak risih.

Nggak cuma itu, aku pengen ngambil kecap asin. Kecap asin di mejaku pakai botol kaca yang atasnya pakai tutup besi gitu (kayak buat minuman botolan) yang sepertinya dilubangi tengahnya. Tapi kayaknya bagian lubangnya mampet sama kotoran, pas kutuagng, kecap asinnya nggak keluar 😭

Aku mencoba :

1. Bakmi Campur

Bakminya tipe yang kecil & halus. Aku sendiri suka bakmi yang model begini. Tampaknya bakminya juga style Hakka yang nggak terlalu oily.

Rasa bakminya lumayan enak, ayamnya gurih & babinya nggak berbau meski nggak terlalu empuk. Rasa manis gurih babinya lumayan terasa. Isinya ada sayur & taoge.

Untuk kuahnya tipe yang bening & rasanya light, namun cenderung manis gurih.
.
.
Aku pesan bakmin+ es teh tawar & totalnya Rp. 40.000. Masih oke mengingat tempatnya juga ber-AC.

Beberapa bulan yang lalu sempet nemu postingan mie yang satu ini dari salah satu friendlist di sosmed. Berhubung hari ini aku lagi #metime ke daerah Muara Karang, aku mampir ke sini buat makan malam.

Lokasinya ada di sebelah Bihun Bebek A Eng & tempatnya bernuansa Chinese. Di dindingnya ada foto aneka menu berbahasa Mandarin & Inggris. Selain itu ada open kitchen juga kalau penasaran sama proses pembuatan mienya.

Pilihan menunya cukup banyak, mulai dari nasi sampai makanan porsi sharing juga ada. Restoran yang satu ini halal & tersedia mushola di lantai 3.

Buat pembayaran di sini bisa debit, cash maupun menggunakan QRIS.

Aku mencoba :

1. Hand Pulled Noodle Soup with Beef (Rp. 60.000)

Bakmi yang satu ini dibuat dengan tangan & bentuknya pipih. Isiannya ada daging sapi slice, lobak & fragrance leaf (sepertinya daun yen sui/wan sui/corriander).

Ketika mencoba supnya, cita rasanya unik. Aroma fragrance leaf dan kuah kaldunya yang kecoklatan agak mirip dengan pho Vietnam, namun ada after taste yang membuat lidha terasa kebas. Rasanya jadi mirip perpaduan pho dan mala, namun rasanya tidak pedas.

Rasa sapinya cukup terasa & rasanya cukup strong meski dimakan begitu saja tanpa chili oil. Namun aku mencoba pakai sedikit chili oil dan rasanya sedikit lebih pedas.

Buat chili oilnya cenderung pedas dan beraroma tajam, bukan pedas gurih kayak sebagian chili oil yang dibuat dengan ebi sebagai bahan baku.

Sebetulnya aku kurang suka lobak. Namun lobaknya dipotong tipis dan rasanya manis. Labunya pas buat menetralisir after taste kebas dari supnya.

Daging sapinya juga dislice tipis & teksturnya empuk. Potongan daging sapinya lumayan banyak & porsinya pas buat 1 orang.
.
.
Oh ya, di restoran ini nggak ada menu ice tea pas aku coba. Adanya teh herbal ala China gitu, beberapa minuman lainnya dan liang teh.

Aku mencoba liang teh. Rupanga liang tehnya kalengan yang diimport dari China, namun rasa manisnya pas.

Total makanan + minumanku Rp. 77.000. Harganya masih lumayan worth menurutku.