Freddy Wijaya

Kesan pertama pas datang ke resto ini adalah Jepang banget. Desain eksterior dan interior nya klasik dominan kayu, tempatnya sendiri tidak terlalu besar tapi ada 2 lantai, dan tiap meja ada ‘partisi’ nya jadi terasa cukup private.

Sy sendiri kesini pas jam makan siang jadi sy pesan menu lunch nya, yaitu Salmon Teriyaki Set ditambah Avocado Salad.

Overall rasa makanannya decent, setara dengan resto Jepang lainnya, porsi makanan nya juga OK dan harganya tidak terlalu mahal.

Untuk review ini saya mencoba varian yang The Crown, isinya sama dengan varian milk tea hanya ditambah topping crispy black sugar.

IMO, ini the best boba milk tea yang saya pernah coba so far, aroma teh nya harum banget, cocok buat saya yang penggemar teh. Ditambah topping black sugar nya yang membuat sensasi ‘kriuk’.

Kelemahan nya cuma 1, harganya cukup mahal dibanding boba merk lain 😅

Dimsum Go! ini resto baru dari Hiro Group, yang kalau di Gading sudah ada 2 resto lain yaitu Sushi Hiro dan The Garden. Letaknya persis disamping Sushi Hiro.

Tempatnya sendiri tidak terlalu besar, tapi cukup mencolok dengan desain interior yang didominasi warna merah. Sedikit kekurangan disini jarak antar meja menurut saya terlalu sempit.

Surprisingly, harga dim sum disini tergolong murah (Rp22k) dibandingkan dengan price range makanan di resto Hiro Group yang lain. Saya sendiri pesan beberapa menu yaitu: Shu Mai, Xiao Long Bao, Pan Fried Bao, Crispy Salted Egg Fish Skin, dan Bubur With Pitan Egg.

Overall, rasa dim sum nya melebihi ekspektasi saya, hanya memang ukurannya agak kecil. Tapi yang juara disini menurut saya justru bubur dan fish skinnya. Buburnya cair tapi gurih dan harum, sementara fish skinnya garing dan rasa asin pedasnya pas.
 

Outlet Din Tai Fung di MKG ini ada embel-embel Chef’s Table nya, tadinya saya bingung bedanya apa dengan outlet yang lain, ternyata kalau outlet Chef’s Table menyediakan menu pork. Contohnya Xiao Long Bao disini memakai daging babi bukan ayam di dalamnya.

Tempatnya sih lebih kecil dibanding di MOI, cuma untuk makanan sy lebih prefer disini karena lebih lengkap. Untuk rasa sih enak, standar Din Tai Fung pada umumnya.

Sesuai dengan namanya, resto ini menyajikan masakan Bali sebagai menu utamanya. Jika suka babi, anda juga bisa menemukannya disini. Restonya sendiri bagus dan besar.

Saat ini kami pesan Nasi Campur Babi, Nasi Goreng Betutu, Nasi Bakar Bebek Betutu. Untuk minuman kami pesan Tangy Citrus dan es jeruk nipis yang saya lupa namanya.

Overall, makanannya cukup enak dan porsinya juga lumayan besar. Favorit saya sih Nasi Campur Babi karena babinya empuk dan garing kulitnya. Hanya es jeruk nipis nya kurang saya sukai karena terlalu asam dan tidak ada rasa manis sama sekali.

Kintan ini merupakan resto AYCE favorit saya untuk BBQ sejak cabang pertama nya di Pacific Place. Kali ini saya mencoba Kintan cabang Grand Indonesia yang terletak di lantai 3A. Tempatnya sendiri secara dekor mirip dengan cabang Kintan lain, hanya perasaan saya penerangan nya lebih remang2 dibanding cabang MKG.

Menu utama yang disajikan disini pastinya daging, harganya bervariasi tergantung dari kualitas daging nya. Side dish nya lumayan banyak, selain sayur, ikan dan ayam, ada juga kaarage, curry, chawan mushi, dsb. Dessert nya ada es krim matcha dan vanila. Oh ya, ada limit 90 menit ya untuk pengunjung.

Kali ini saya hanya mencoba Chicken kaarage dan scallop saja untuk side dish nya karena ingin fokus ke dagingnya saja, hehe. Scallop nya sih fresh dan kaarage nya juga not bad.

Untuk daging nya sih tidak usah ditanya lagi, enak, especially tasty karubi dan gyu tan. Hanya kalau makan disini harus sabar karena mesti dipanggang dulu :p

Cobain Babi Kriuk yang original. Overall rasanya enak, babinya empuk dan kulitnya garing, bumbunya juga pedas manis, cocok dipadu dengan samcan yang asin. Dagingnya lumayan banyak, hanya harganya menurut saya masih agak kemahalan (Rp60k) untuk porsi segitu. Tapi masih worth dicoba.