Foto Profil Handi Suyadi

Handi Suyadi

352 Review | 118 Makasih
Level 9
  • 4.6  
    Bakmie Ayam 58 [ Dalem Kaum, Indonesia ]

    Terlalu Memaksakan Diri

    Bakmie Ayam 58 memiliki cabang di Dalem Kaum. Konsepnya sendiri adalah ala kopitiam dan retro. Dari segi tempat sudah sesuai dengan konsep. Begitu pula dengan menunya. Hanya saja, dalam hal rasa, jelas Bakmie Ayam 58 terlalu memaksakan diri untuk mengusung konsep kopitiam.

    Terdapat area indoor dan outdoor. Baik area indoor dan outdoor memiliki kapasitas tempat duduk yang sama banyaknya.

    Bakmi Ayam Jamur (8.5/10)
    Bumbunya cukup kentara, tidak sekadar rasa asin saja. Ayam dan jamur berlimpah.
    Bakso full daging, meski rasanya standard. Pangsit terbuat dari udang.
    Porsi mie standar tipikal mie pada umumnya.

    Bakmi Kalong Ayam Jamur (8.5/10)
    Sama seperti menu di atas. Bedanya kali ini mie dibuat menggunakan charcoal. Tidak ada perbedaan rasa sama sekali. Tak terasa wangi atau rasa charcoal sama sekali.

    Nasi Goreng Hongkong (7/10)
    Isi lauk banyak. Begitu pula dengan porsi yang besar.
    Bumbu nasi goreng rasanya biasa saja.

    Egg Tart (7/10)
    Pastry mudah hancur, sayangnya. Fillingnya banyak dan lumayan enak, namun ternodai dengan adanya bagian yang gosong.
    Saat disajikan ke meja, terlihat dengan sangat kentara egg tart overcooked. Bagian yang overcooked adalah bagian atas. Rasa pastry tidak terpengaruh, namun bagian atas Egg Tart sedikit gosong. Sungguh disayangkan, karena Egg Tart dipanggang dalam skala besar. 

    Original Vanilla Choux (8.5/10)
    Choux versi Bakmie 88 disajikan dalam ukuran besar. Di atas rata-rata kue soes pada umumnya. Chouxnya sendiri empuk.
    Filling berupa vla, bukan krim. Kental dan tidak pelit. Wangi vanila dalam kadar yang tepat. Vla tersebut menjadi elemen terkuat pada menu ini.
    Sedikit berbeda, pada bagian atas choux ditaburi gula halus. Ada rasa manis-manis di bagian atas

    Teh Tarik (Ice) (7/10)
    Aftertaste teh agak aneh. Selain itu, terlalu manis.

    Menu diluar bakmi (kecuali Choux, termasuk lumayan) perlu diimprove. Belum bisa mengimbangi rasa bakmi. 
    Walaupun Bakmie Ayam 88 cabang Dalem Kaum menempati rumah tua, tak ada kesan angker atau suram karena area restoran tampil dengan pencahayaan terang benderang dan terjaga kebersihannya. Jadi bisa makan dengan tenang.

    Parkir di pinggir jalan karena area parkir yang tersedia terbatas khusus untuk sepeda motor saja.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 3.8  
    Qaca [ Gatot Subroto, Kafe ]

    Upaya Diversifikasi yang Belum Pada Jalan yang Tepat

    Pemilik Qaca Coffee mencoba sesuatu yang berbeda. Walaupun kafe berada di atas showroom mobil bekas plus bengkel, kafe dibuat seolah tidak berhubungan dengan showroom. Kesan yang didapat adalah kafe dengan desain minimalis.

    Kafe berada di lantai dua. Memasuki gedung, pengunjung perlu naik tangga atau naik lift untuk menuju ke kafe. Terdapat beraneka ragam pastry, cake, dan kue yang dipajang. Cukup mencolok karena area kue tampil dengan penerangan yang terang benderang. Kontras dengan area makan yang tampak lebih gelap.

    Saat itu mencoba dua kue. 

    Strawberry Pistachio (9/10)
    Sekilas tampak tidak nyambung, namun sebenarnya strawberry hanya sebatas tampil sebagai "garnish".
    Kuenya padat dan krimnya tebal. Namun tidak terasa eneg karena rasanya tidak berat. Rasa pistachio tidak terlalu pekat.

    Ham & Cheese Croissant (9/10)
    Adonan croissant lebih asin jika dibandingkan dengan di tempat lain. Meski asin, tidak berakhir menyebabkan merusak rasa. Malah pas dengan tambahan ham dan keju.

    Caesar Salad With Grilled Chicken (5/10)
    Porsi sayur tergolong minim. Kontras dengan keju dan daging yang malah lebih banyak porsinya. Alhasil, salad menjadi terasa berat. Malah bisa bikin eneg karena habis makan banyak keju.
    Rasa daging sangat datar.

    Spaghetti with Truffle Mushroom (8/10) Pasta dengan sentuhan truffle oil. Itu saja.

    Nasi Goreng Qaca (7.5/10)
    Walaupun disebutkan ada buntut, namun tak terlihat buntut sama sekali di dalam nasi goreng. Tak terlihat ada eksistensi buntut baik dari segi fisik maupun aroma.
    Bumbu nasi goreng terasa ada sedikit pedas. Biasa saja rasanya.
    Nasi goreng disajikan dengan telur mata sapi, kerupuk, dan acar. Porsi nasi goreng cukup besar.

    Menu yang tergolong enak hanyalah produk cake dan pastry. Menu main course biasa saja. Kurang cocok untuk makan berat. Sayang sekali, misi untuk diversifikasi usaha tidak sesuai harapan di mata konsumen.

    Pengunjung bisa melihat aktivitas servis dari bagian belakang melalui kaca. Seru kan? 

    Tersedia private area bagi yang hendak mengadakan acara di Qaca.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.8  
    Zenbu [ Gatot Subroto, Jepang ]

    Akhirnya Hadir di TSM

    Meski terlambat, akhirnya Zenbu hadir di TSM Bandung. Zenbu cabang TSM menempati bangunan tersendiri. Meski area restoran tidak terlalu besar, tak ada kesan sempit.
    Pesan menu yang belum pernah dicoba, yaitu Chicken Omurice dan Steak Hamburg. Sisanya sudah pernah dipesan sebelumnya. 

    Chicken Omurice (9/10)
    Kuah kari cenderung asin. Malah lebih asin dari chicken katsu, telur, dan nasi goreng. Setidaknya saling melengkapi.
    Porsi menu sangat besar.

    Steak Hamburg (8/10)
    Hamburg tampak padat dan terasa banyak dagingnya. Sausnya gurih.
    Pasta spaghetti disajikan dalam porsi sangat banyak. Rasanya kontras dengan hamburg, kali ini manis dan asam dari tomat.
    Menu ini sangat tidak worth it dari segi harga. Dengan harga nyaris menyentuh 100 ribu rupiah, ukuran hamburg terlihat mungil. Porsi pasta lebih banyak dari porsi hamburg.

    Mohon maaf jika pada bulan Januari jumlah review sangat sedikit, karena bulan Januari ini banyak repeat tempat yang sudah pernah dikunjungi sebelumnya. 

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.2  
    Theo's Wife Lois [ Riau ]

    Mencoba Menu yang Lain

    Dalam waktu hanya selisih 4 hari, penulis makan lagi di Theo's Wife Lois. Berhubung ada rencana mau mencoba menu yang berbeda, maka hampir semua menu yang dipesan berbeda (kecuali Fish Soubise, repeat karena ingin lagi) dengan menu yang dipesan pada waktu kunjungan sebelumnya.

    Walaupun sedang ramai, untungnya tidak perlu menunggu terlalu lama. Hanya saja kali ini maksimal waktu makan dibatasi selama 2 jam. 

    Korean Set Rice Chicken (8.5/10)
    Korean Set Rice Chicken bukan termasuk menu yang autentik. Lauk pendampingnya saja ada aedamame, bawang putih goreng, dan katsuobushi, yang notabene bukan komponen yang muncul pada masakan Korea.
    Disebutkan ayam dilumuri saus gojuchang, tapi ajaibnya kalah pedas dengan kimchi. Ayam yang digunakan setipe dengan ayam pada menu Kale Chicken Salad. Menu terselamatkan oleh nasi gurih, walaupun nasinya sendiri kering.

    Half Roasted Chicken (9.5/10)
    Half Roasted Chicken termasuk menu recommended di Theo's Wife Lois.
    Siap-siap kaget melihat ukuran ayam yang sangat besar, sekalipun ukurannya half. Jangan khawatir, semua bagian dilumuri dengan bumbu. Bagian kulit terlalu asin. Bumbunya minimalis, ada rasa asin dan wangi rempah.
    Saus yang digunakan adalah mushroom sauce. Cenderung mirip seolah sedang makan sup jamur. Rasanya pas menjadi cocolan ayam. Karena ayamnya sudah berbumbu, maka bisa dimakan tanpa mengandalkan saus.
    Ayam disajikan bersama baby potato dan tomat cherry. Khusus baby potato sudah berbumbu.
    Porsi menu (diluar dugaan) sangat besar. Sebaiknya untuk dimakan rame-rame.

    Fish Burnt Butter (9/10)
    Walaupun judulnya burnt butter, anehnya terdapat herbs ditaburkan di atas ikan. Meski terlihat tidak sinkron dengan judul, keberadaan herbs menambah rasa pada ikan. Pada akhirnya, ada rasa buttery plus herbs. 
    Sama seperti menu Fish Soubise, Fish Burnt Butter juga dihidangkan bersama polenta dan tomat cherry. Bedanya polenta ditambah mentega, sehingga polenta menjadi lebih creamy dan gurih dari mentega.

    Fish En Papillote (9/10)
    Saus yang disajikan adalah saus papillote, dengan rasa asam dan pedas. Lebih dominan pedas dibandingkan rasa asam, meski tidak terlalu pedas.
    Berbeda dengan menu ikan lainnya, Fish En Papillote disajikan dengan sweet potato dipotong dadu.

    Truffle Royale Pizza (8.5/10)
    Pizza termasuk salah satu menu populer di Theo's Wife Lois. Varian yang dicoba adalah Truffle Royale Pizza.
    Pizza di sini berkiblat pada pizza tipis. Topping tidak banyak, hanya potongan jamur. Aroma wangi truffle oil tidak terlalu tajam, cenderung samar-samar. Topping pizza tidak menempel pada pizza, sehingga mudah copot ketika slice diangkat. 
    Menu ini termasuk menu yang keluarnya lama. Minimal 30 menit sejak pesan.

    Brown Butter Mushroom Steak (8.5/10)
    Menu ini termasuk menu LTO khusus menyambut natal. Agak disayangkan harga menu tergolong tinggi (285 ribu), sementara itu ukuran porsi tidak berbanding lurus dengan harga.
    Dagingnya benar-benar empuk dan mudah dikunyah karena disajikan dalam irisan yang tipis. 
    Saus berupa kombinasi antara mushroom sauce, butter, dan kuning telur. 
    Tak mau makan daging medium rare? Tenang, bisa request minta dimasak well done.
    Menu disajikan dengan sauteed mushroom dan mashed polenta.
    Menu ini termasuk menu yang keluarnya lama. Minimal 30 menit sejak pesan.

    Orgeat Latte (9/10)
    Keberadaan pala di minuman justru menjadi bintang utama. Tanpa pala, minuman akan terasa datar.

    Selesai makan, beli kue lagi. Kali ini beli varian yang belum dicoba. Sayangnya kue yang dicoba kali ini cenderung biasa saja rasa.
    Beef Floss Brioche (7.5/10)  Toppingnya banyak. Basenya menggunakan krim vanila, maka ada rasa manis dan asin.  Brioche versi Theo's Wife Lois tidak mencerminkan brioche sesungguhnya, malah seperti makan bolu dibentuk seperti donat. 
    Cinnamon Sugar Doughnut (7.5/10) Topping berupa cinnamon bubuk dan gula pasir.  Rasanya biasa saja. Tidak mampu menutupi donat yang rasanya biasa saja. 
    Azuki Bombolloni (7/10)  Entah mengapa, azuki malah nyaris absen. Hanya matcha yang terlihat di atas bombolini.  Bombolini rasanya biasa saja. 
    Hazelnut Chiffon Brulle (7/10)  Entah mengapa rasa krim agak aneh. Tidak mencerminkan rasa hazelnut.  Chiffon rasanya biasa saja.    Hazelnut Bombolloni (7/10)  Krim berada di tengah bomboloni. Kurang begitu terasa karena porsinya sedikit. Krim yang digunakan sama seperti pada menu Hazelnut Chiffon Brulle. 
    Catatan: Harga per orang berdasarkan jumlah menu yang dipesan.

    BTW ini review terakhir dari tahun 2024. Semoga di tahun 2025 bisa tetap menulis review baru dan berkontribusi membantu konsumen dalam mencari rekomendasi tempat makan.

    Harga per orang: > Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    1 pembaca berterima kasih.




  • 4.4  
    Texas Chicken [ Gede Bage ]

    Minimalis, Tapi Mudah Disukai

    Catatan: Review baru dimasukkan pada Mei 2025 karena baru ada di PergiKuliner.

    Texas Chicken belum lama ini membuka cabang di Summarecon Bandung. Tidak seperti cabang Kings yang cenderung ditanggapi biasa saja kehadirannya, cabang Summarecon Bandung sempat viral karena sempat dipromosikan oleh influencer. So far cabang Summarecon Bandung adalah cabang kedua di Bandung yang dibuka di era franchisee PT QSI.

    Tipikal fast food ayam pada umumnya, tentu saja menu utama adalah ayam goreng. Menu seperti nasi goreng dan ampela goreng warisan franchisee lama dipertahankan oleh pemegang franchisee sekarang. Selain itu, side dish seperti Honey Butter Biscuit juga tersedia.

    Combo 2 (9/10)
    Angka 2 pada menu Combo 2 merujuk ke 2 potong ayam. Masing-masing paha dan dada.
    Ayam goreng versi Texas termasuk tipe yang minimalis bumbunya, tapi bukan yang rasanya datar sebatas asin saja. Terdapat karakter khas yang mudah diterima lidah.
    Minuman bisa diganti dengan varian yang lain.

    Mexicana Wrap (9/10)
    Wrap berukuran besar dan panjang. Isiannya juga banyak, didominasi ayam. Ada keju dan selada juga.
    Wrap tidak mudah hancur sekalipun kulitnya terlihat tipis.
    Katanya bagian kasir sedikit pedas rasanya. Setelah dicoba, ternyata rasa pedas berasal dari ayam, bukan dari sausnya. Maklum, karena sausnya sedikit. Sementara itu, ayamnya terasa pedas dari lada hitam.

    Rice Bowl Blackpepper Sauce (N/A)
    Tidak mencoba. FYI, besar porsi nasi pada menu ini cenderung sama dengan 1 kepal nasi pada menu Combo 2.

    Kebersihan gerai perlu ditingkatkan. Saat makan sempat melihat ada beberapa lalat hinggap di jendela. Untung tidak sampai hinggap di makanan.

    Texas Chicken hanya menyediakan sambal tomat, secara harafiah adalah sambal dicampur dengan ketchup. Rasanya tidak terlalu pedas karena ada rasa manis dari saus tomat.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.2  
    Theo's Wife Lois [ Riau ]

    Porsi Secantik Namanya

    Theo's Wife Lois lagi viral karena sering dipromosikan oleh influencer. Daya tarik utama adalah area bakery yang menarik perhatian. Sayang sekali, reputasi tercoreng dengan porsi yang cantik dan pelayanan yang keteteran.

    Menu yang diunggulkan dan populer adalah fried chicken dan pizza. Ternyata menu yang lain juga tidak kalah enak meski kalah pamor dengan dua menu tersebut.

    Kale Chicken Salad (8.5/10)
    Salad diberi salad dressing yang sangat asam. Terlalu banyak penggunaan lemon. Sungguh disayangkan, karena jika tidak menggunakan lemon secara berlebihan jauh lebih baik. 
    Ayam disajikan dalam bentuk sudah dipanggang beserta taburan wijen hitam dan wijen putih. Tekstur ayam sangat empuk dan kenyal. Rentan dikira belum matang, padahal sudah.
    Sayuran dalam salad berupa kale dan tomat cherry. Semuanya dalam keadaan segar.

    Fish Soubise (9/10)
    Ikannya lembut. Ukurannya lumayan besar. Porsi polenta sedikit.
    Sausnya creamy dan ada sedikit asam. Terasa pas dengan ikan. Beruntung sausnya banyak.
    Menu disajikan bersama tomat cherry dan 3 potong asparagus.

    Miso Ramen (8.5/10)
    Walaupun hanya sekadar miso ramen, lauk pendamping sangat meriah. 
    Pada piring yang terpisah ada 2 buah yakitori, cabe bubuk, dan irisan cabe rawit. Sedikit gosong pada beberapa potong. Dari segi rasa biasa saja.

    Pistachio Latte (9/10)
    Pistachio Latte termasuk salah satu menu mocktail recommended di sini. Sebaiknya pesan versi less sugar karena versi less sugar saja sudah manis. 
    Awas tertipu karena warna minuman putih. 

    Harga menu tergolong mahal, tapi tidak berbanding lurus dengan ukuran porsi menu yang tergolong cantik. Dengan range harga sekitar minimal 100 ribu per orang (Berlaku untuk makan main course saja). porsi menu sebaiknya diperbesar agar lebih mengeyangkan. Harga produk bakery juga di atas rata-rata.

    Pelayanan adalah PR utama Theo's Wife Lois. Mungkin karena belum siap, beberapa menu keluar sangat lama. Menu Miso Ramen baru keluar setelah setengah jam. Selain itu sempat ada insiden salah mencatat pesanan. Cuma nanya-nanya soal Miso Ramen lalu tidak jadi beli, malah Miso Ramen yang dicatat. Sementara itu, menu yang aslinya mau dipesan, Fish Burnt Butter, malah tidak tercatat. Saat minta mangkok, pelayan nyaris keukeuh memberikan piring ceper. Setelah dipaksa, akhirnya baru dikasih.

    Setiap memasuki pukul 20:30, ada diskon produk bakery buy two get free two. Gara-gara melihat itu, akhirnya membeli beberapa kue. Agak random karena waktu itu stok sudah hampir habis. Varian yang tersisa sudah sedikit.

    Vanilla Yuzu Doughnut (8.5/10)
    Toppingnya sangat unik, krim vanila dengan rasa asam dari buah yuzu. Segar.
    Donatnya sendiri biasa saja, hanya tertolong oleh topping donat saja.

    Vanilla Hazelnut Shokupan Bun (8.5/10)
    Kuenya sendiri empuk dan lembut.
    Sebaliknya, krim memiliki rasa vanila yang kuat dan manis. Perbedaan yang sangat kontras.

    Almond Nougatine Twist Pretzel (8.5/10)
    Pretzel versi Theo's Wife Lois lebih empuk. Dan lebih ramah lidah orang Indonesia.
    Toppingnya cukup ramai, ada banyak taburan kacang almond. 

    Figs Bagel (7/10)
    Jika dibandingkan dengan bagel di Bagelicious, bagel di sini lebih empuk. Maka ciri khas bagel seperti keras sama sekali absen. 
    Rasanya cenderung biasa saja.

    Secara umum, menu kue di Theo's Wife Lois bukan termasuk yang benar-benar enak. Tapi ada beberapa kue yang benar-benar patut untuk dicoba.

    Ini termasuk aneh. Pembayaran bakery dan makan dilakukan secara terpisah. Sistem tersebut sangat merepotkan.

    Parkir agak sulit ditemukan pada saat jam makan. 

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!




  • 4.6  
    Fore Coffee [ Gede Bage, Kafe ]

    'Deconstructed' Drink

    Kok judulnya ada embel-embel 'deconstructed'? Iya, karena topping krim dan kacang berada dalam wadah terpisah alias belum dimasukkan ke minuman.

    Butterscotch Sea Salt Latte (No ice + Less Sweet) (9.5/10)
    Butterscotch Sea Salt Latte termasuk menu signature di Fore Coffee. Benar-benar layak diberikan embel-embel signature.
    Baik rasa butterscotch dan sea salt dapat berpadu dengan baik. Ramah bagi yang tidak suka minuman dengan sea salt, karena tingkat keasinan hanya sebatas asal ada rasa asin. Rasa kopi tidak terlalu strong. Cocok bagi yang kurang suka kopi dengan rasa yang strong.
    BTW minuman di foto dalam kondisi topping sudah dicampur.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 4.8  
    CROCO by Monsieur Spoon [ Pasir Kaliki, Kafe ]

    Kini Sesuai Konsep

    Selesai makan malam, mau ngafe di CROCO. Berhubung masih kenyang, jadi hanya satu kue yang dipesan.

    Pistachio Black Croissant (9/10)
    Croissant warna hitam menggunakan arang. Meski berwarna hitam, rasanya tidak datar begitu saja. Pada bagian dalam ada filling cream pistachio dengan rasa yang lembut. Tidak terasa kebanyakan esen.
    Tekstur croissant renyah diluar dan empuk dibagian dalam. Cocok dengan karakter rasa filling nan lembut.
    Croissant disajikan di wadah berukuran kecil. Akibatnya, remah kue berserakan di meja.

    Jika dibandingkan dengan kunjungan sebelumnya, ada perubahan kentara dalam pilihan menu makanan berat. Menu makanan berat yang ditawarkan jauh lebih sedikit. Mayoritas menu juga sesuai dengan konsep CROCO, yaitu praktis.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.4  
    Lamama [ Sarijadi, Kafe ]

    Tempat Terlalu Kecil

    Lamama termasuk cafe yang dikenal luas dengan produk bakery dan menu Asia. Idenya bagus. Hanya saja, tempat tidak mendukung.

    Egg Chiffon Rice (8.5/10)
    Egg Chiffon Rice (dan Chicken Curry Egg Chiffon Rice) termasuk menu populer di Lamama.
    Telurnya tidak mengembang besar seperti yang dibayangkan, walaupun teksturnya fluffy. Porsi telur tetap besar hingga dapat menyelimuti nasi dan potongan daging ayam.
    Kuahnya terasa manis dan gurih dari kecap. Jumlahnya banyak. Entah mengapa terasa ada yang kurang, kurang kuat rasanya. Perlu ditingkatkan lagi.
    Pada bagian atas ditaburi topping bawang putih goreng.
    Porsi menu sangat besar.

    Chicken Curry Egg Chiffon Rice (8/10)
    Mirip seperti menu yang di atas. Bedanya kuah diganti dengan kuah kari ala Jepang. 
    Kuahnya terasa datar untuk ukuran kari ala Jepang. Nyaris tidak terasa ada rempah-rempah dalam kuah tersebut.
    Porsi menu sangat besar.

    Chicken Teriyaki Donburi (9/10)
    Dibandingkan menu yang sebelumnya, rasa Chicken Teriyaki Donburi jauh lebih baik. Sausnya kental dan berani manis dan gurih. Bumbunya meresap hingga bagian dalam. Dagingnya juga sangat empuk.
    Sedikit berbeda, topping berupa cincangan rumput laut panggang, daun bawang (diduga mentah), dan bawang putih goreng.
    Porsi menu besar, namun tidak sebesar menu Egg Chiffon.

    Menu di sini bukan tipe yang tajam rasanya. Cenderung lembut. Bukan tipe restoran yang cocok bagi yang demen rasa dengan bumbu yang tajam.

    Area tempat makan sangat terbatas. Meski bangunan terdiri dari 3 lantai, hanya lantai dasar yang digunakan sebagai area tempat makan. Alhasil, harus mengantri karena penuh.
    Sembari menunggu, waktu luang diisi dengan membeli berbagai kue. Terdapat banyak pilihan kue yang menggugah selera. Area bakery memang tidak besar, namun bisa membuat showcase untuk kue, pastry, gorengan, dan dessert. Karena banyak rak plus kasir dekat pintu, maka area terasa sempit. 

    Berikut ini adalah kue yang sempat dibeli. 

    Cheese Volcano (7/10)
    Roti agak keras. Akan tetapi, tidak dengan potongan keju.

    Pineapple Bolo Bun (8.5/10)
    Tidak seperti bolo bun di tempat lain, bentuk bolo dibentuk mirip nanas tapi pipih. Isiannya banyak dengan rasa yang tidak terlalu tajam. Tidak terlalu asam.

    Klepon Ring (5/10)
    Lamama termasuk salah satu bakery yang gagal membuat kue dengan sentuhan rasa klepon. Rasanya tidak menonjol.

    Cheddar Cheese (9/10)
    Meski menggunakan keju cheddar, rasanya cenderung tidak terlalu tajam. Selaras dengan roti yang empuk.

    Mochi Sesame (9/10)
    Kenyal dan banyak wijennya.

    Dubai Choco Croissant (8.5/10)
    Dubai Choco Croissant termasuk menu yang mengikuti trend coklat Dubai. Meski terdengar latah, namun bisa dieksekusi dengan baik. 
    Khusus kunafa pistachio tidak terlalu tajam rasanya, meski tidak mudah 'tenggelam' oleh rasa coklat.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 3.8  
    Kame Bakehouse [ Sarijadi, Toko Roti dan Kue ]

    Diabaikan

    Kame Bakehouse dikenal dengan Cheesecake. Ada pula restoran yang fokus terhadap menu ala Jepang. Sebenarnya Kame Bakehouse sudah lama eksis, tapi baru tahu tahun ini.

    Chizu Don (9/10)
    Walaupun berkiblat ke New York Cheesecake, Chizu Don memiliki rasa yang ringan dan lembut. Namun rasa masih tetap sedikit gurih.
    Tak hanya cheesecake saja, ada beragam topping disajikan bersama cheesecake. Seperti crumble, es krim vanilla, dan selai.
    Minusnya cheesecake berukuran mungil.

    Chizu Don Matcha (9/10)
    Sama seperti menu di atas, bedanya cheesecake diberi rasa matcha. Rasa matchanya soft.

    Chizu Don with Mochi & Black Sesame (9/10)
    Sama seperti menu Chizu Don, bedanya 
    Idenya bagus. Jarang-jarang ada yang menyajikan cheesecake dengan mochi. Tapi secara pribadi merasa kurang nyambung.

    Brulee Cheesecake (9/10)
    Cheesecake dengan topping brulee karamel. Karamel baru dipanaskan ketika disajikan ke meja. Jadi brulee disajikan dalam keadaan fresh masih panas.
    Kali ini cheesecake disajikan dalam slice berukuran besar. Pasti puas makannya.

    Tiramisu (9/10)
    Tiramisu versi Kame Bakehouse memiliki rasa kopi yang tidak terlalu kuat.  Creamy tanpa meninggalkan efek samping rasa eneg.

    Vanilla Milkshake (7/10) Penampilan milkshake cenderung konvensional. Topping diberikan whipped cream dan 1 buah cherry. Dibawahnya ada milkshake.
    Rasa milkshake creamy dan teksturnya padat.
    Sayang sekali, terlalu banyak es batu dicampur dengan es krim sehingga minuman menjadi terlalu dingin.

    Terdapat area makan baik di lantai 1 dan lantai 2. Jika hendak makan berat, sebaiknya duduk di lantai 2 karena meja di lantai 2 berukuran lebih besar. 

    Satu hal yang disayangkan, pelayanan sangat jelek. Mayoritas pesanan baru disajikan lebih dari 15 menit. Itu pun setelah ditanyain ke pelayan. Pada saat itu, tidak ada meja lain yang memesan kue. Meja lain semuanya memesan menu makanan berat. Diskriminatif atau tidak peduli?

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!