Chris Chan

Demam machiato masih saja melanda nih, buktinya ada lagi tenant baru yang menjadikan machiato sebagai produk utamanya. Disini hampir semua menu disajikan sudah dengan foam machiato diatasnya. Foamnya cukup tebal dan gurih, menolong mengangkat rasa dari minumannya yang tidak terlalu istimewa. Kendala terbesar menurut saya dari mereka adalah tidak adanya menu yang menonjol atau merupakan ciri khas mereka. Jadi ya untuk sementara ini mungkin tidak akan mencoba mereka dulu.

Senang banget pas tahu kalau brand kopi susu yang satu ini bakalan buka dekat rumah, dan finally ketika mereka buka langsung deh datang. Saya icip lumayan banyak menu disana karena pas datang juga ramai-ramai sama teman, diantaranya ada es kopisoe goela merah, es kopisoe double espresso, dan es kopirum kalau dari menu standar favoritnya mereka. Terus ada lagi juga yuzu soesoe yang cukup beken beberapa waktu lalu yaitu gabungan antara susu dengan pasta/puree yuzu. Terakhir aku juga coba roegalnya, kombinasi susu, regal, dan esens rum. Bisa ditambah espresso juga loh menu roegal ini!

Baru tau loh kalau ternyata di dalam little white cafe itu sekarang ada beberapa tenant gitu jadi konsepnya sudah semi foodcourt. Karena pangsa pasarnya juga anak muda sekolahan dan mahasiswa, menu yang disediakan juga sangat terjangkau. Salah satu tenantnya ada Harewos G25 yang menjual aneka menu dengan sentuhan nusantara. Sebut saja ramen rawon, mie ramen dengan aneka pelengkapnya disajikan dengan kuah rawon yang hitam gurih pekat. Lalu ada juga steak rendang, daging rendang diatas piring panas disajikan dengan nasi putih. Konsepnya cukup menarik, tetapi mungkin karena faktor biaya, eksekusinya agak terkesan setengah-setengah.

Mau ngelotek di cafe? Bisa koq kalau kalian belinya di lotek geulis yang posisinya ada di dalam area little white cafe. Menariknya lagi, citarasa loteknya itu loh beda dari kebanyakan lotek lainnya karena dia menggunakan telur rebus juga untuk diuleg bersama dengan bumbu kacangnya. Hasilnya, bumbunya jadi gurih dan lezat. Isian loteknya juga beragam dan matang sempurna. Kalau mau yang pedas gurih, bisa coba cekeran maut, saya yang biasanya ga suka ceker aja bisa jadi demen dengan ceker disini.

Jarang banget nih menemukan tempat ngopi yang didekorasi sebegini niatnya sampai2 pengunjung merasa berada di santorini di pinggir pantai gitu. Suasana seperti itulah yang saya tangkap pertama saya menginjakkan kaki disini. Untuk area semi oudoor di bagian depan, agak sedikit panas di siang hari, tapi area indoornya adem banget sih. Menunya juga belum banyak ketika saya datang, mungkin masih masa soft opening. Untuk citarasa kopi, buat saya sih B aja ya gaada yang spesial dari kopi mereka baik itu di americano maupun cappuccinonya.

Kuy ah waktunya soursally lagi biar pencernaan jadi baik. Seperti biasanya, pilihan saya jatuh kepada Black Sakura Froyo dengan topping buah-buahan seperti peach, longan, dan gojiberry. Manis dari yogurt berpadu sempurna dengan kesegaran dari setiap buah. Goji berrynya unik deh karena asam manis ngeplos gitu, dan katanya kan sehat juga ya. Porsi ukuran large ini untuk sendiri terlalu banyak sih tapi kalau berdua juga ga rela bagi-bagi.

Dari sejak zaman kuliah sampai sekarang, Wingz o Wingz memang selalu di hati nih, karena selain harganya yang sangat terjangkau, rasanya juga enak, dan juga porsiny porsi puas. Pilihan saya sih hampir selalu jatuh kepada combo deluxenya karena ga ribet makan tinggal hap hap hap. Scrambled eggnya juga lembut gurih, dipadukan dengan bumbu atomic dan bomb rice sih juara banget. Minumannya saya selalu piih iced lemon tea untuk menyegarkan!