Chris Chan

Diajak teman makan disini terus tau2 terjebak dengan kemacetan bulan puasa dan terlambat sampai, untungnya masih ada menu yang bisa dimakan cepat. Hahaha. Pizzanya cukup enak tapi tidak istimewa. Garlic bread bombnya ini cocok buat yang suka bawang putih karena aroma bawang putihnya sangat menyengat dan banyak. Pelayanan cukup baik tetapi suasananya terlalu remang-remang nih bukan tipikal resto yang saya demen (karena jadi susah moto)...

Ga biasa-biasa kan beli yang white skimnya Sour Sally? Iya karena udah lama ga beli yang ini jadinya kangen kan kayak kangen sama si dia gitu. Terus ni otak lagi entah mikirnya kemana pilih toppingnya juga jadi putih putih semua gitu. Hahaha. Aku memadukan white skim yogurtnya dengan nata de coco dan aloe vera serta chia seeds. Wah semuanya bagus untuk pencernaan dan panas dalam ya? Lancar nih besokannya...

Pas lagi bertualang ke kota Kopo, pas lapar, jadinya mampir aja ke lomie 61 kopo yang konon katanya cabang RESMI dari Kalipaapo. Yup, cabang lainnya sih katanya ga diakui sama pihak ownernya. Entah deh bener ga nya atau gimana prosesnya pokoke aku makan di yang ini deh. Rasa lomienya sama, terutama kuahnya yang saya suka banget. Tambah merica dan jeruk buat makin joss. Terus kriuknya pesen baso goreng, dan ga lupa ekstra telur kecap. Kalau soal tempat sih tipikal resto jadul yang memang buat makan doang, pelayanan sudah cukup baik, dan restonya pun cukup bersih.

Well diajakin sama teman yang ingin coba hidup sehat katanya untuk datang kemari dan mencoba. Kami memesan beberapa makanan seperti salad yang bisa dimix&match sendiri serta pasta yang menyehatkan. Secara penampilan memang sangat menarik ya dan menggugah selera makan, tetapi rasanya tidak seenak kelihatannya sih. B aja gitu. Kalau dari segi tempat cukup panas dan sempit. Dan harganya ya bisa 2x lipat kalau makan ga sehat.

Waktunya kembali nyoto nih, dan karena saya memang agak picky, jadinya balik ke tempat soto favorit saya yang dari segi harga dan rasa sangat memuaskan. Disini pesanan saya hampir dapat dipastikan selalu soto sapi dengan nasi dipisah dan akan saya padukan dengan aneka sate dan gorengan yang ada. Secara tempat memang tidak bisa dibilang nyaman atau bersih banget tetapi cukup lah untuk sekedar just makan. Pelayanan agak lama dan kadang harus repeat berkali-kali kalau minta sesuatu.

Well, entah kenapa ada aja alasan buat saya kembali kemari. Padahal kalau dalam hal selera kopi, buat saya ini bukan termasuk top 5 saya. Mungkin karena dari segi lokasi yang strategis dan banyaknya teman saya yang senang banget kesini kali ya. Pesanan saya tidak akan jauh-jauh dari es kopi toko djawa yang merupakan menu klasik disini. Kopinya cukup soft ketika sudah dipadukan dengan susu dan gula arennya, masih dapat dirasakan tetapi kurang nendang.

Wah padahal sepelemparan batu doang dari rumah tapi ga ngeuh gitu kalau mereka ada cabang baru dong. Well lokasinya memang agak nyempil dan susah dicari apalagi dekat dengan perempatan yang membuat parkir agak susah juga. Di area dalam cukup nyaman dan beda vibesnya dengan cabang di Lengkong sih. Rasa kopi kalau saya lebih prefer yang di Lengkong daripada disini. Mungkin QCnya belum begitu baik.

Well setelah merasa puas dengan pengalaman bersantap saya di outlet pusat mereka di Kopo, saya merasa wajib mencoba cabang pertama mereka yang berlokasi di Mekar Wangi. Secara lokasi, jauh lebih strategis bagi kebanyakan warga Bandung. Tempatnya juga jauh lebih luas (ada mungkin 3 sampai 4 kali lipat kapasitasnya). Hanya saja beberapa kekurangannya ada di udaranya yang panas (AC ada tetapi karena semi outdoor jadi tidak begitu ngefek) dan banyak lalat saat itu. Dari segi makanan dan minuman saya fine2 aja sih. Hanya saja favorit saya tetap sih soto beef dan mee gorengnya.